"Tenaga orang gemuk itu sangat besar, langsung menarikku naik ke permukaan. Setelah naik, orang gemuk itu menarik napas dalam-dalam, lalu berteriak padaku: "Kamu gila?! Bangkai itu sudah jadi bangkai hidup, kamu malah mengeluarkan darah, tidak takut mereka jadi semakin gila?!"
"Kukira darahku bisa menyelamatkan Li Qing." Aku juga panik, tidak tahu kenapa kali ini darahku tidak manjur, malah membangunkan monster-monster itu.
"Kamu pikir ini obat ajaib?!" Orang gemuk itu memfitnahku, lalu berkata: "Kamu tunggu di sini, aku yang turun."
Setelah berkata demikian, orang gemuk itu langsung menyelam. Tak lama setelah dia turun, dia muncul kembali sambil menarik Li Qing. Matanya memandangku dengan ekspresi aneh, Li Qing juga terengah-engah. Aku tidak bertanya detail kejadiannya, saat menunduk kulihat monster-monster hitam itu sedang melotot mengawasiku dari bawah air. Aku dan orang gemuk itu menggotong Li Qing berenang menuju mulut sumur. Begitu Chen Dongfang melihat kondisi Li Qing, langsung melompat turun sambil bertanya: "Apa yang terjadi?"
"Orang-orang yang dibunuh Liu Kaifeng ada masalah. Li Qing mau mengambil peralatan, malah ketahuan." Kata orang gemuk itu.
"Tidak mungkin? Bangkai hidup?" Chen Dongfang menarik Li Qing ke gembok besi sambil berkata.
“Siapa bilang tidak? Belum lagi ini adalah Sumur Pengunci Naga Liu Bowen, hanya dengan menyebut bahwa ini adalah Mata Fengshui Sungai Kuning, sudah merupakan tempat berkumpulnya jalur naga tertinggi. Jika benar menurut fengshui, tempat ini seharusnya lebih baik dari jalur naga biasa, merupakan lokasi pemakaman terbaik. Meski mereka mati di sini, seharusnya mayatnya tidak bangkit. Entah kenapa bisa terjadi seperti ini.” Orang gemuk itu menggaruk kepalanya.
“Itu serangga gu.” Saat itu, Li Qing mulai sadar, namun masih lemah bersuara.
“Serangga gu?” Orang gemuk bertanya. Begitu topik ini disebut, wajahnya memerah. Aku tahu apa yang dia pikirkan - saat serangga itu mengebor masuk ke punggungnya beberapa hari lalu, dia berubah menjadi orang genit yang menggodaiku habis-habisan. “Kakak sudah bilang, Liu Kaifeng kali ini mendatangkan ahli serangga gu dari selatan untuk melawan kakak. Beberapa hari lalu saat tidur, si gemuk juga terkena jurus ini.”
“Kalau begitu, aku tahu siapa dia. Namanya Na Duo, banyak membunuh orang, statusnya buronan. Cara kerjanya sangat aneh. Polisi sudah mengirimkan dokumen kasusnya ke kami, tapi ketika kami datang menangkap, orang ini seperti menguap dari dunia. Liu Kaifeng berani menyembunyikan orang seperti ini? Seluruh tubuhnya dipenuhi serangga gu, membunuh tanpa jejak, sangat sulit ditangani.” Chen Dongfang menjelaskan.
“Bagaimana kamu tahu itu cacing gu?” Orang gemuk bertanya pada Li Qing saat itu.
“Makhluk itu merobek mayatnya, aku melihat seekor cacing kecil merah keluar dari kepala mayat. Mereka tidak mati tenggelam, tapi otaknya dimakan cacing gu sampai mati.” Li Qing batuk sekali lalu berkata.
“Makhluk apa? Merobek apa? Kamu bicara apa sih?” Chen Dongfang bingung.
Kemudian orang gemuk menceritakan kejadian berikutnya pada Chen Dongfang, di akhir dia berkata: “Awalnya kukira darah Ye Zi yang membangunkan monster-monster itu, sampai sempat memarahinya. Tapi ternyata darahnya benar-benar berguna, monster-monster itu tidak hanya tidak menyerang kami, bahkan membantu Li Qing merobek-robek mayat menjadi fragmen.”
“Kamu masih ingat kalau sudah memarahiku ya?” Aku melirik orang gemuk dengan sinis.
“Langkahmu memang sembrono, apa kamu berharap Tuan Gendut seperti aku akan minta maaf?” kata orang gemuk.
“Sudah, jangan bertengkar. Ye Zi, orang gemuk juga benar. Jika benar mayat hidup, memberi mayat aura darahmu akan membuatnya lebih sulit diatasi. Juga, jangan sembarangan mengeluarkan darah kecuali dalam kondisi darurat. Waktu orang gemuk mau memberimu Lampu Jiwa, kakakmu saja tidak setuju, takut identitasmu terbongkar. Jangan kira kami semua sudah tahu keanehanmu, ini masih rahasia. Kami yang tahu pasti tidak akan bocorkan. Karena sekali terbongkar, musuhmu akan sangat kuat.” Chen Dongfang menatapku.
“Aku terutama melihat Li Qing sudah dalam kondisi seperti itu, sedangkan aku dan si Gemuk tidak bisa mengeluarkan tenaga. Tapi aku sudah mengerti, tenang saja, aku tahu batasnya.” Aku juga memahami kewaspadaan Chen Dongfang. Saat luka Nona Qi sembuh secara ajaib, Chen Dongfang dengan hati-hati menutupi hal tersebut.
"Sudah, yang penting Li Qing baik-baik saja. Tampaknya tempat ini memang ada hubungan erat denganmu. Monster-monster itu sepertinya sejenis binatang buas. Naga adalah penguasa segala makhluk, wajar jika mereka bisa merasakan keunikan darahmu. Tapi yang tidak kumengerti, kalau Duo itu didatangkan oleh Liu Kaifeng, mengapa dia tega membunuh orang-orang Liu Kaifeng?" kata Chen Dongfang.
"Dasar, kau malah bingung di saat genting. Untuk membantu mereka menjaga pintu! Mayat-mayat yang dibunuh oleh cacing gu dikendalikan oleh cacing itu. Aku heran bagaimana mayat di sini bisa jadi bangkai hidup, ternyata mayat bisa bergerak karena cacing gu. Duo membunuh mereka untuk mencegah orang masuk ke dalam. Tapi tak disangka, monster-monster itu malah sangat membantu dengan membersihkan mayat-mayat itu," kata si Gemuk.
"Bagaimana dengan formasi zodiak dua belas shio? Ada cara untuk membukanya?" tanya Chen Dongfang.
"Tidak, masih belum ada petunjuk sama sekali. Ini benar-benar tidak memberikan clue sedikitpun," gerutu si Gemuk kesal.
"Aku punya sedikit ide," kataku saat itu.
"Kau? Mendingan hemat-hemat saja. Jangan-jangan kau mau turun ke bawah dan memaksakan memecahkan formasi dengan mengorbankan darahmu?" Si Gemuk melirikku sinis.
“Bukan, melihat formasi itu, tiba-tiba aku teringat sebuah program yang pernah diliput televisi. Katanya ada sebuah desa - desa apa namanya itu? Sepertu Yu Yuan, desa Taiji yang dirancang Liu Bowen. Seluruh desa ini membentuk pola Taiji. Pembawa acaranya bilang desa ini dirancang menurut 28 rasi bintang Tian Gang, dikelilingi Seri Zodiak. Sawah, kolam ikan, sungai di desa itu secara tak kasatmata menyatu dengan Jalan Utama Taiji. Di pintu masuk desa mereka ada diagram Taiji besar, Taiji sebagai satu istana. Di luar desa dikelilingi sebelas bukit. Sebelas bukit ditambah diagram Taiji itu persis membentuk strategi Seri Zodiak. Aku jelas tidak paham arti Seri Zodiak ini, tapi zodiak Cina juga dua belas kan? Dua tempat ini sama-sama rancangan Liu Bo Wen, mungkin ada hubungannya!” Aku berseru.
Orang gemuk menepuk kepalanya sambil tertawa: "Ya, bagaimana Tuan Gendut bisa tidak memikirkan ini? Desa ini sebenarnya pernah Tuan Gendut kunjungi, sekarang sudah jadi daerah wisata sialan. Seri Zodiak, menurut istilah orang asing itu rasi bintang, yang dipercaya anak perempuan kecil. Scorpio disebut Rumah Kalajengking, ekliptika adalah lintasan pergerakan benda langit. Ini prinsipnya sama dengan dua belas Cabang Bumi - Zi, Chou, Yin, Mao, Chen, Si, Wu, Wei, Shen, You, Xu, Hai. Semua ini bisa dikaitkan dengan shio. Biar Tuan Gendut pikirkan. Diagram Taiji terletak di pintu masuk Desa Yu Yuan, posisi ini adalah pintu masuk. Jika diterapkan di sini, ini menjadi gerbang kehidupan pintu masuk mausoleum bawah tanah. Posisi ini dalam sistem Cabang Bumi seharusnya posisi Si. Maka sesuai dengan shio di sini, itu adalah macan. Jika Liu Bowen menggunakan metode formasi yang sama di kedua tempat ini, maka gerbang kehidupan di sini - yaitu shio yang benar untuk membuka mausoleum - adalah macan."
Orang gemuk berbicara penuh semangat. Chen Dongfang bertanya ragu: "Kamu mendengarkan deduksi amatiran Ye ini, bisa tidak?"
"Aku tidak mendengar deduksinya. Dia memberi notifikasi lalu Tuan Gendut yang mendeduksi sendiri. Kemungkinan besar tidak salah. Setiap orang punya kebiasaan sendiri dalam bekerja, termasuk dalam menyusun formasi. Lagipula, kenapa tidak dicoba saja?" kata si gemuk.
Kami saat ini semua agak panik. Setelah susah payah mendapatkan petunjuk, meskipun tahu belum tentu berhasil, kami harus mencoba. Kami segera menyelam lagi ke dasar kolam. Mayat-mayat bawahan Liu Kaifeng di dasar air telah dicabik-cabik menjadi fragmen oleh monster-monster itu. Saat kami melihat ke sana, terlihat beberapa monster humanoid berbulu hitam sedang menggerogoti mayat. Pemandangan itu terlihat sangat mengerikan dan menyeramkan. Namun saat monster-monster itu menatapku, mata hijau mereka tidak hanya kehilangan kilau buas, bahkan terlihat sedikit takut.
Si Gemuk menarik lenganku, memberi isyarat agar berhenti menatap. Kami berenang mendekati patung Shio Duabelas. Si Gemuk melompat masuk. Dia benar-benar tidak sabar, langsung menyepak pilar batu di depan patung harimau hingga jatuh. Kami berempat pun terdiam. Persis di saat itu, sebuah pintu tiba-tiba terbuka di samping. Karena perbedaan tekanan, kami berempat langsung tersedot masuk ke dalam pintu.
