"Lalu bagaimana? Bukankah Yuhuangdao melakukan tindakan penghinaan kekaisaran? Apakah urusan selesai begitu saja?" tanyaku.
“Biarlah Kakak Gendutmu yang memberitahumu.” Nona Qi tertawa sambil berkata.
Orang gemuk itu menggaruk kepalanya: "Ah, mendengar ucapan kalian, Tuan Gendutku yang anggota Yuhuangdao ini sampai memerah wajahnya. Tapi memang tak ada yang bisa dikatakan, di masa itu Tuan Gendut belum lahir. Tentang urusan ini memang pernah kudengar, kemudian Yuhuangdao memberi penjelasan bahwa obat keabadian itu dicuri orang dan akan dicari sepenuh kekuatan, jika sudah ditemukan pasti akan diberikan. Benar kan?"
Nona Qi mengangguk: "Ucapan aslinya memang tidak persis seperti itu, tapi maknanya sama."
Aku malah tertawa terlebih dahulu, bahkan mulai curiga ini pasti palsu: "Tidak mungkin! Kebohongan seperti ini, anak tiga tahun pun belum tentu tertipu!"
“Siapa yang tahu, yang pasti berhasil lolos dengan kebohongan itu. Terkadang ada hal-hal yang memang lebih baik dipercaya daripada tidak. Tentu saja, pertimbangan pihak atasan tidak sesederhana itu. Dalam seni kekaisaran, bab terpenting membahas keseimbangan kekuasaan. Sepanjang sejarah, sebagian besar raja yang digulingkan disebabkan oleh konsentrasi kekuasaan di segelintir tangan. Jadi saat itu mereka mendukung Tiga Pahlawan Jalan Hantu tanpa memberikan dukungan berlebih ke Yuhuangdao, sebenarnya untuk menciptakan keseimbangan antara kedua aliran ini. Fakta kemudian membuktikan, baik Jalan Hantu maupun Yuhuangdao sama-sama gagal memenuhi keinginan mereka. Ditambah perkembangan teknologi dan peningkatan literasi masyarakat - dulu rakyat percaya pada keabadian, sekarang bicara begitu malah dianggap gila. Masalah ini akhirnya ditangguhkan seiring meninggalnya mereka. Tapi kapanpun, siapapun boleh tidak percaya keabadian, namun tak ada yang bisa menolak godaannya. Antara Yuhuangdao dan Jalan Hantu terbentuk keseimbangan alami. Sikap pemerintah jelas: tidak menekan tapi juga tidak mendukung. Siapa yang pertama temukan teknik ketidakmatian, dialah yang akan dapatkan hak istimewa tak terduga.”
"Hasilnya dalam dua tahun ini, sikap pihak atasan terhadap urusan ini tiba-tiba berubah. Dari dingin menjadi antusias kembali. Seorang orang besar mulai sering menemui Kakek dan Nenek saya untuk berbicara. Tentu saja, Liu Kaifeng yang selalu mewakili Yuhuangdao juga terus dipanggil untuk dimintai keterangan. Jadi masalah yang sudah lama terbengkalai ini kembali masuk dalam agenda. Alasan Liu Kaifeng mempertaruhkan segalanya, selain usianya yang sudah uzur, juga untuk masa depan gemilang keluarga Liu. Keturunan keluarga Liu terlalu bodoh, tidak ada figur kompeten. Begitu Liu Kaifeng meninggal, keluarga Liu tak akan bertahan lama. Tapi begitu Liu Kaifeng berhasil mendapatkan teknik ketidakmatian ini, dia bisa memperpanjang kejayaan keluarga Liu setidaknya seratus tahun bahkan lebih. Makanya dia harus nekat. Nenek saya juga demikian. Di dasar Sungai Kuning yang lalu, siapa yang bisa masuk ke peti naga Pemimpin dan selamat, dialah pemenangnya. Bukan cuma bertahan hidup, tapi juga menjamin kemakmuran keluarga. Walau akhirnya tak ada yang berhasil, Liu Kaifeng tetap hidup sementara Nenek saya tewas. Ini membuat orang besar itu mulai tidak puas dengan keluarga Li. Bagi orang besar itu, waktu yang tersisa sudah tidak banyak. Inilah alasan Paman Chen bilang kematian Nenek saya tidak sesederhana itu, bahkan memicu reaksi berantai yang rumit. Kali ini Liu Qingci dipesan kamar naga oleh sekretaris penting itu, sebenarnya adalah peringatan untuk keluarga Li. Kamar naga bukan cuma simbol kewibawaan tertinggi, tapi juga penanda hubungan keluarga Li dengan lingkaran inti kekuasaan. Kali ini, seorang perempuan bisa naik ke kamar naga, sudah cukup menjelaskan segalanya. Tentu, saya bicara panjang lebar mungkin kalian tidak sepenuhnya paham. Yang perlu kalian mengerti adalah orang di tingkat ini sebenarnya lebih tak punya belas kasihan daripada siapa pun. Segala sesuatu yang dimiliki keluarga Li masih ada karena ada nilai manfaatnya. Begitu nilai itu hilang, setinggi apa keluarga Li sekarang berdiri, sehancur itu pula jatuhnya. Makanya setelah Nenek meninggal, banyak anggota keluarga Li mulai mengalihkan aset, mencari jalan mundur untuk diri sendiri." Kata Nona Qi.
"Setelah selesai berbicara, kami semua terdiam. Meskipun aku tidak sepenuhnya memahami maksud perkataan Nona Qi, aku tak bisa tidak terkagum-kagum pada sinyal-sinyal halus dan perubahan dalam persaingan hak di lapisan atas. Orang-orang yang bisa berdiri di puncak kekuasaan, bahkan mempertahankan kejayaan sebuah keluarga, pasti memiliki alasan. Mereka lebih pandai membaca keinginan atasan dibanding siapapun."
"Aku tiba-tiba mengerti alasan sikap Pak Wu tua di Paviliun Bunga Tua terhadapku. Orang ini benar-benar cerdik, bukan hanya sekadar hati-hati. Fakta bahwa dia berbicara banyak denganku saat itu sebenarnya sudah menunjukkan penghormatan besar pada muka Kakek Ye Jiangnan yang menumpas Raja Mayat di Dua Belas Gua Hantu."
"Kalau begitu, keluarga Li sekarang, termasuk Kakek Enam, sebenarnya sedang dalam tekanan?" tanyaku.
"Ya, ramuan keabadian dari Yuhuangdao itu murni palsu. Metode mengejar keabadian mereka sebenarnya tumpang tindih dengan kita. Sekarang ini kita sedang berlomba waktu - siapa yang pertama menemukan cara untuk hidup abadi, dialah yang bisa menyelamatkan keluarganya dari perombakan. Ini juga alasan Kakek memintamu memakai cincin kepala hantu. Jalan Hantu yang terpecah belah terlalu lama harus mengirim sinyal ke dunia luar: Pemimpin Jalan Hantu telah kembali, menunjukkan tekad bulat kita kali ini," jelas Nona Qi.
"Hmph, mudah diucapkan. Hanya itu saja?" dengus orang gemuk dengan nada merendahkan.
Hatiku mendadak berat. Awalnya aku tidak berpikir banyak, tapi kalimat si orang gemuk ini tiba-tiba membuatku paham kunci permasalahannya. Yang dikatakan Nona Qi hanya satu aspek, sementara makna mendalam di sisi lain membuat seluruh tubuhku menggigil.
"Jika misi kali ini gagal dan aku Ye Jihuan yang tiba-tiba jadi Pemimpin Jalan Hantu karena memakai cincin kepala hantu ini, maka aku akan menjadi Guo Zhongyong kedua, tumbal untuk keluarga Li kalian, benar? Inilah alasan kalian tidak berani memperbolehkan kakak bertemu denganku - karena kalian mengira aku bodoh takkan melihat rencana licik ini sehingga bisa dikendalikan, tapi siasat kotor kalian takkan lolos dari mata Sun Zhongmou sang kakak, benar?" Aku menantang.
Perasaan ini membuatku kecewa luar biasa. Kekecewaan yang bercampur amarah. Sebenarnya dengan segala bantuan yang diberikan keluarga Li dan hubungan baik dengan keluarga Ye, andai kalian terbuka mungkin aku akan memakai cincin kepala hantu ini. Tapi aku menganggap kalian keluarga dan sahabat, sementara kalian malah sibuk menjebakku - ini tak bisa kuterima.
Bodohnya aku mengira akhirnya punya nilai di lingkaran Beijing-Tianjin, bisa membuat nama. Tapi kejayaan yang kalian berikan hari ini ternyata hanya persiapan untuk kematian spektakulerku di masa depan?
“Nona Qi tidak membantah perkataan ini, bahkan dia tidak berani menatap mataku. Aku meletakkan gelas dan berdiri. Sedikit minuman ini takkan membuatku mabuk, tapi membuat seluruh tubuhku terasa limbung. Aku menuding mereka dan berkata, "Kalian benar-benar jago main. Begitu teganya mempermainkanku? Apa kalian tidak merasa keterlaluan? Jika suatu hari nasibku harus mati dikorbankan, apakah Kakakku juga akan dibunuh oleh Lao Liu si Punggung Bengkok? Pasti akan, karena kalian sendiri yang bilang, orang di tingkat kalian lebih tak punya belas kasihan daripada siapa pun. Ikatan kekeluargaan yang kuhargai itu tak ada artinya! Liu Kaifeng bisa membunuh putranya sendiri demi muka, apalagi cucu kandung yang mati dua orang? Kukira kalian berbeda dengan keluarga Liu, tapi nyatanya sama-sama penjahat belaka."
"Orang gemuk, kita pulang ke Fudigou bertani. Skema di kota ini terlalu rumit, kita tak sanggup main." Aku memanggil si gemuk.
Si gemuk berdiri, bersiap ikut pergi bersamaku.
"Sepupu Ye!" Nona Qi berdiri, cahaya berkilau di matanya.
"Duduk!" Chen Dongfang membentak.
"Jika aku tidak duduk, apakah takkan bisa keluar dari ruangan ini? Kau yang dulu disebut saudara ayahku ini, apakah juga akan 'besar hati menghilangkan sanak' dengan membunuhku?" tanyaku.
“Kakek Enam sudah setuju, begitu quest kali ini gagal, dia akan menyalakan lampu jiwa untukmu. Mulai saat ini, sebesar apa pun kerajaan ini, takkan ada lagi yang bisa membunuhmu. Tapi kalau kau pulang sekarang, bukan hanya tidak bisa keluar dari lumpur ini, malah membuat semua orang mati bersamamu karena egoismu. Kau pikir pulang bisa menyelesaikan masalah? Dengan apa kau melindungi ibumu, dengan apa kau menjaga Han Xue? Daun, dulu kau orang yang sangat biasa. Kau akan mati tua di Fudigou seperti Chen Qingshan. Tapi terlibat dalam urusan ini membuatmu jadi luar biasa. Apa susahnya mengorbankan sedikit untuk hal ini? Di kerajaan ini, apa yang bisa kau dapat tanpa usaha?” Chen Dongfang melototi saya.
Setelah itu, dia kembali membentak: “Duduk!”
Saya langsung ragu, tidak tahu harus duduk atau tidak.
“Aku mau bertemu kakakku,” kataku.
“Han Geru akan segera dipindahkan ke provinsi, lalu cari kesempatan ke ibu kota. Setelah itu ditempatkan lagi di daerah, dia bisa memimpin satu pihak. Chen Qingshan akan ditempatkan dulu di kabupaten, kumpulkan pengalaman baru bisa naik pangkat. Fudigou akan dijadikan desa wisata unggulan provinsi, terkait dengan beberapa desa sekitarnya menjadi kawasan wisata baru. Semua ini karena kau. Satu orang mencapai pencerahan, ayam-anjing pun ikut naik kelas!” kata Chen Dongfang.
