"Bisa tidak kau berhenti berbelit-belit? Katakan langsung!" Chen Dongfang tak tahan mendesak si Gendut.
"Lihat," orang gemuk sepertinya teringat sesuatu yang menggembirakan, mulai mengayunkan tangannya dengan bersemangat, "Sekarang pertama-tama kita tidak perlu bilang Kakek Enam 'nyawa bergantung' lagi, anggap saja dia terjebak dalam masalah. Pasti keluarga Li akan kacau balau. Jika di saat seperti ini Nenek Li kembali, bukankah hasilnya sangat terlihat? Orang-orang keluarga Li langsung terdiam, setidaknya tidak akan kehilangan kendali lagi. Ini hitungan poin kedua."
"Yang ketiga, inilah langkah paling jenius dari Kakek Enam. Kau sebut Yuhuangdao, Jalan Hantu, termasuk Liu Qingci dari Tibet yang sekarang muncul. Sebelumnya kita sudah bahas, jajaran pimpinan tidak akan berpihak jelas ke siapa pun. Yang mereka cari adalah metode keabadian, apalagi sekarang saat usia Yang orang itu hampir habis. Semua perilaku anomali terakhir ini membuktikan betapa gentingnya situasinya. Jadi saat ini, Yuhuangdao, Jalan Hantu, atau Lama Tibet - siapa pun yang bisa menunjukkan bukti kuat bahwa mereka memiliki metode keabadian - akan mendapat dukungan mutlak dari atas. Awalnya ketidakpuasan mereka terhadap keluarga Li justru karena kemandekan keluarga Li dalam urusan ini, bahkan Li Xianglan sendiri tewas di dasar Sungai Kuning. Coba pikir, kalau Li Xianglan saja sudah mati, siapa lagi yang bisa diandalkan untuk menemukan metode keabadian? Tapi sekarang, Li Xianglan tidak hanya kembali hidup, dia bahkan meremajakan diri! Kalian tahu apa artinya ini? Ini membuktikan meski keabadian masih diragukan, keluarga Li - alias kita - kini menguasai metode yang setara dengan keabadian! Yaitu peremajaan! Coba tebak, apa reaksi orang yang sekarat itu ketika melihat versi muda Li Xianglan? Pasti dia melompat kegirangan! Langkah ini bukan hanya menyelamatkan kita dari situasi pasif sekarang, tapi bahkan bisa membalikkan keadaan sepenuhnya menjadi keuntungan! Hebat bukan?" kata si Gemuk dengan bersemangat.
"Perkataan si orang gemuk jelas dan terang, selama bukan si bodoh, pasti bisa mengerti maksudnya. Sejujurnya, aku sendiri sampai terbawa emosi mendengar ucapannya. Meskipun ini tipuan, setidaknya menurutku ini tipuan yang menyatu sempurna, apalagi bagi seseorang yang sudah sakit parah."
Bagaimana perasaan orang yang hampir mati ketika melihat sesama orang sekarat berubah jadi muda kembali? Ini hal yang bisa dipahami hanya dengan jari kaki!
"Urusan ini rahasia tingkat tinggi! Qiu Li, kenakan topengmu! Xiao Qi, kumpulkan semua paman dan keluarga Li. Setiap orang yang hadir di sini dilarang keras bocorkan kabar! Qiu Li, sampaikan ke seluruh keluarga Li: Siapa pun yang berani membocorkan sedikit pun - hukum mati! Aku yang akan mengeksekusi sendiri!" Li Zhenguo melambaikan tangan, menunjukkan keangkeran wakil keluarga Li secara sempurna dalam memberi perintah.
Xiao Qi tentu paham pentingnya masalah ini, segera pergi mengurusnya. Sementara Qiu Li kembali mengenakan topeng kulit manusia hasil kupasan Nenek Li. Harus diakui, kulit wajah ini yang ditempelkan di wajah Qiu Li sama sekali tidak menunjukkan celah bagi orang luar. Inilah perbedaan antara kulit manusia asli dan topeng kulit imitasi.
Xiao Qi segera mengumpulkan kembali anggota keluarga Li. Qiu Li meniru nada suara Li Xianglan untuk mengancam dan membujuk mereka. Sekarang, para anggota keluarga Li ini masih bengong menyaksikan ibu mereka yang awalnya sudah tua tiba-tiba berubah menjadi gadis muda setelah proses peremajaan. Maka apapun yang dikatakan Nenek Li, mereka pasti patuh tanpa syarat.
Setelah memberikan perintah kepada keluarga Li, "Nenek Li" mengusir mereka dengan teriakan "Ha!". Setelah mereka pergi, Chen Dongfang berkata: "Masih ada kelemahan dalam rencana ini. Memakai topeng kulit manusia ini mungkin bisa menipu kita, tapi mustahil mengelabui orang itu. Begitu dia melihat Li Xianglan yang sudah diremajakan, pasti akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Kalau diperiksa, pasti ketahuan. Bagaimanapun juga ini cuma topeng, bukan betul-betul mengganti wajah."
Usai bicara, Chen Dongfang menatap Qiu Li. Qiu Li langsung marah. Ia menuding Chen Dongfang sambil memaki: "Dasar si bajingan! Jangan-jangan kau mau menguliti kulitku dan menempelkannya di wajahku? Coba kau berani lakukan itu!"
Chen Dongfang mengabaikannya. Ia menatap si Gemuk dan bertanya: "Apa ada cara seperti itu?"
Si Gemuk terkekeh: "Nggak ada. Kalaupun ada, Tuan Gendut ini tidak berani. Kau tidak tahu siapa identitas Qiu Li sebenarnya?"
Chen Dongfang mengangguk lalu menghela napas: "Kalau tidak bisa, rencana itu tidak boleh dilaksanakan. Risiko kebocorannya terlalu besar. Begitu ketahuan, keluarga Li benar-benar akan hancur tak terselamatkan."
Aku mengerti maksud Chen Dongfang, juga tahu kekhawatirannya. Harus diakui, Chen Dongfang mempertimbangkan masalah lebih hati-hati dibanding si gemuk. Tapi setelah ucapannya itu, kilatan inspirasi muncul di otakku, tiba-tiba terlintas sebuah akal.
"Kita tak perlu biarkan orang itu bertemu Qiu Li, apalagi terlibat langsung, sehingga kebohongan takkan terbongkar." Kataku.
"Dengan tingkat kewaspadaan orang itu, dia takkan percaya tanpa melihat langsung." Chen Dongfang berkata.
"Tidak! Jika ada seseorang yang memberitahunya, dia akan percaya." Saat itu, Li Zhenguo melirik ke arahku. Dari sorot matanya, kusadar dia telah memahami maksudku.
"Siapa?" Tanya Chen Dongfang.
"Liu Qingci! Perkataan Liu Qingci pasti dipercayainya. Memposisikan Liu Qingci di Ruang Long membuktikan statusnya di hati orang itu." Li Zhenguo berdiri.
"Kita bisa modifikasi metode. Suruh Liu Qingci mengatakan bahwa dia telah menyaksikan dan memverifikasi sendiri bahwa Li Xianglan - bukan, ibuku - 100% mengalami peremajaan. Setelah diberitahu, orang itu pasti akan datang. Saat itu, kita bikin Li Xianglan lenyap, katakan proses peremajaannya belum sempurna dan dia pergi ke suatu tempat untuk menyempurnakannya. Dengan begitu, sekalipun masih ada keraguan, dia takkan bisa berbuat apa-apa." Jelas Li Zhenguo.
"Masalahnya, atas dasar apa Liu Qingci mau kerja sama dengan kita?" Chen Dongfang bertanya.
Begitu dia mengajukan pertanyaan ini, kusadari semua orang di aula tiba-tiba memutar kepala mereka mengawasiku. Sekarang aku benar-benar menyesal, baru sadar inilah akibatnya "mengangkat batu menghantam kaki sendiri". Dari tatapan mereka, bahkan dengan jari kaki pun aku bisa mengerti maksudnya - ingin kuhubungi Liu Qingci untuk kerja sama dengan kubu kami!
Bagaimanapun, satu-satunya orang dari kubu kami yang mau ditemui Liu Qingci hanyalah aku.
"Sialan, strategi ketampanan ini dipakai sekali saja tidak cukup? Kau tahu betapa berbahayanya aku di sana tadi malam? Kalian tega menyuruhku pergi lagi?!" seruku.
"Dia perempuan, mana mungkin kau dirugikan. Lagipula jika urusan ini kau selesaikan, 40 miliar dari lelang potongan tulang emas itu segera kukirim ke rekeningmu. Dengan uang sebanyak itu, tujuh turunan pun takkan habis! Apalagi kakekmu sudah membuat Yuhuangdao tersinggung mati karena urusanmu. Bukankah kau harus mengorbankan kecantikanmu sekali lagi demi keluarga Li?" kata Li Zhenguo sambil tersenyum.
"Kau benar-benar paman yang tak pantas!" geramku kesal.
Meski menggerutu, aku paham betapa pentingnya masalah ini. Liu Qingci adalah kunci utama rencana kami, dan akulah satu-satunya yang bisa membujuknya. Kuteguhkan hati: "Baik! Aku yang urus. Tapi janjimu harus ditepati - uangnya harus kudapat! Kebetulan aku sedang butuh biaya pernikahan!"
"Aku bilang, aku mau sekali kalian semua tidak mengizinkanku, Liu Qingci mau saja ya!? Ini tidak adil, tidak boleh, harus cari Liu Qingci, harus biarkan aku mau dulu sekali!" Saat itu Qiu Li tidak terima, langsung berteriak keras, hasilnya diangkat bajunya oleh A ke samping, A berjalan ke sampingku menepuk bahuku berkata: "Keluarga Li, termasuk usaha keras kami sekian banyak orang selama ini, kali ini semuanya ditumpukan padamu."
"Jangan bicara begitu, tekananku akan sangat besar!" kataku.
Hasilnya Chen Dongfang panik berkata: "Ayo, tidak boleh ditunda lagi, aku akan mengantarmu sekali lagi, apa kamu perlu berdandan?"
"Dia sama sekali tidak melakukan apa-apa denganku! Kalian mikir apa sih?!" kutertawa marah.
——Mungkin selama ini aku selalu mengandalkan orang lain, untuk urusan ini, meskipun aku tokoh utama, tapi selalu terpinggirkan, jadi kali ini tiba-tiba ada beban sebesar ini di bahuku, aku malah tidak tegang, bahkan jadi bersemangat.
Hanya tidak tahu apakah Liu Qingci mau memberi mukaku ini.
"Ah, kalau benar-benar tidak bisa, aku terpaksa harus tidur dengannya dengan setengah hati," kufrustasi berpikir dalam hati.
——Aku tahu, dengan celah untuk membela diri ala Liu Qingci, kali ini meskipun setuju, pasti akan membuka mulut selebar singa.
