Mulutku terkanga sekejap, rasa di jantung campur aduk tak terungkap kata. Aku terdiam sesaat, tiba-tiba ingin menampar wajah sendiri. Rupanya mimpi orang gemuk bersujud itu karena dia bermimpi ada yang mau membunuhku? Dia menukar nyawaku dengan bersujud?
Aku malah curiga padanya karena mimpi itu, dan kecurigaan ini hampir merenggut nyawanya!
“Kamu kenapa? Juga mimpi yang sama?” Tanya orang gemuk.
“Tidak. Dasar bodoh, kalau orang itu benar-benar mau membunuhku, apa dia bakal berhenti cuma karena kamu sujud?” Kucoba tersenyum paksa.
“Salahkan mimpinya yang terlalu sialan nyata! Omong kosong apa lagi ini? Tuan Gendut ini tahu itu tidak berguna, tapi kalau tidak sujud dia langsung memotongmu. Saat itu mana sempat mikirin itu?” Kata orang gemuk itu.
“Kalau mimpi itu benar-benar terjadi, kamu mau bagaimana?” Tanyaku.
“Masih bisa bagaimana lagi？Tapi kemungkinan besar tidak akan terjadi, begini kubilang padamu Xiao Ye, utamanya Tuan Gendut ini dua hari terakhir terlalu takut pada perempuan Liu Qingci ini. Bukan aku pendeta Tao, aku tahu di hatimu ada Han Xue, karena urusan Avalokitesvara Bertangan Seribu jadi ada simpul, apalagi Liu Qingci menyerahkan diri. Wanita seksi seperti ini, kalau jadi Tuan Gendut pun pasti tak bisa menolak. Tapi statusmu terlalu spesial, Tuan Gendut ini tidak peduli bagaimana merenung, menemukan Liu Qingci ini selain mengincar dirimu, tidak ada alasan lain di tempat lain yang bisa membuatnya tertarik padamu dan aktif menyerahkan diri. Hal aneh pasti ada silumannnya, jantungku ini merinding!” kata si orang gemuk.
“Mengincar diriku salah？” tawaku.
“Salah tidak, siluman tulang juga mengincar Tang Sanzang, ada salahnya？Masalahnya terletak pada apa yang ingin dilakukannya padamu, bagaimana kalau tujuannya memangsamu？” kata si orang gemuk.
“Tak apa, aku tahu batas. Sebenarnya semua yang kaukatakan ini kupahami.” Kutepuk bahu si orang gemuk, siapa sangka tepukan ini membuat lenganku berbunyi krak-krak, sakitnya sampai kuseringai, kutanya: “Jadi orang yang ingin membunuhku dalam mimpimu adalah Liu Qingci？”
“Bukan, orang yang ingin membunuhmu dalam mimpiku ini, kau tebak pun takkan bisa.” Kata si orang gemuk.
Di saat yang sama, Chen Dongfang dan kakakku kembali bersama. Si orang gemuk langsung melotot melihat kakakku, bergumam: “Tidak mungkin？Benar-benar datang？”
“Orang yang ingin membunuhku dalam mimpimu, bukan Kakakku, kan?” Aku bertanya dengan terkejut.
Orang gemuk menggaruk kepala: “Mungkin waktu itu Tuan Gendut ini terlalu stres karena ucapan Penjahit Hantu. Tidak apa-apa. Tapi, Sun Zhongmou kan seharusnya mengikuti Kakek Enam ke Yuhuangdao? Kenapa muncul di sini?”
“Dia datang tadi malam saat situasi genting. Kalau bukan karena dia, aku sudah jadi santapan lezat serigala kepala.” Jawabku.
Saat aku berkata demikian, Kakak sudah mendekati kami. Chen Dongfang memandangiku lalu Kakakku, tersenyum: “Kalian bersaudara sudah lama tidak bertemu. Ngobrollah. Orang gemuk, ikut aku ke sana untuk masak.”
Orang gemuk berdiri dan mengikuti Chen Dongfang. Kakakku duduk di sampingku, diam-diam memakan biskuit. Tiba-tiba aku merasa canggung, lalu bertanya sambil tersenyum: “Kakak, kenapa datang ke sini?”
“Kakek Enam tahu kalian ke sini, khawatir ada risiko. Dia menyuruhku menemui kalian dulu.” Kata Kakak.
Aku melihat pisau di punggungnya: “Kakak belajar ilmu pedang dari Kakek Enam?”
“Ya, sekadar main-main.” Jawabnya singkat.
Di sini aku bingung melanjutkan pembicaraan. Hubungan kami memang selalu seperti ini - setiap bertemu aku selalu antusias, tapi begitu mulai bicara jadi canggung tanpa alasan. Tak lama, Kakak justru membuka suara: “Dari Chen Dongfang, aku dengar ada sesuatu antara kau dengan perempuan itu.”
"Wajahku memerah. Kakak menyebutkan topik ini, aku semakin tidak tahu bagaimana mengatakannya. Akhirnya aku menggaruk kepala dan berkata, 'Ini... karena kesalahan takdir.'"
"Dia tidak cocok untukmu." Kakak berbicara langsung. Namun setelah selesai, dia segera melanjutkan, "Tapi kalau kau suka, soal kewanitaan, dia memang jauh lebih unggul dibanding perempuan lain."
"Kakak, kau juga tidak tahu masalah apa yang dia miliki?" Aku menatap kakak. Kami selalu curiga pada tujuan Liu Qingci, tapi sepertinya kakak tidak mau membicarakannya.
"Cuma seorang perempuan, bisa membuat ombak apa? Apalagi sekarang dia sudah menjadi perempuanmu." Kata kakak.
Perkataan kakak memang kasar tapi masuk akal. Aku tertawa, "Kalau kau bilang begitu memang benar. Ngomong-ngomong kakak, ada hasil apa dari kunjungan ke Yuhuangdao kali ini?"
Dia menggelengkan kepala, "Orang-orang Yuhuangdao sangat hebat. Aku masih meremehkan mereka."
——Persis saat itu, Qiu Li memanggil kami untuk makan. Kebetulan percakapan kami di sini memang sangat membosankan. Meskipun sekarang dia jauh lebih baik dibanding dulu yang tidak bisa menjawab pertanyaan, tetap saja pembicaraannya masih seperti pertahanan tak tertembus. Hal yang tidak ingin dia katakan mustahil untuk dikeluarkan. Yang kami sebut makan sebenarnya hanya biskuit kompresi yang direndam air. Rasanya benar-benar menyiksa. Saat makan, aku diam-diam mengamati Liu Qingci. Setelah kehadiran kakak, Liu Qingci menjadi jauh lebih pendiam. Dia terus makan dengan diam tanpa bicara.
Saat makanan sudah dimakan lebih, Chen Dongfang batuk dan berkata: "Barusan saya dan Zhongmou pergi melihat jalan, longsor salju tadi malam tidak terlalu besar, terutama karena faktor cuaca. Sekarang akumulasi salju di gunung bersalju di belakang belum terlalu tebal, banyak jalan yang tertutup tapi masih bisa dipaksakan berjalan. Hanya karena perubahan kondisi jalan akibat longsor salju, saya tidak terlalu mengerti map Nona Liu ini."
Setelah selesai bicara, Chen Dongfang menatap Liu Qingci. Liu Qingci berkata: "Saya tidak ada tambahan. Jika mau pesimis, kita bisa bilang maju selangkah lihat perkembangan. Mungkin kalian sekarang sudah mengerti, sebenarnya kali ini map bukan fokus utama, Ye Zi-lah yang penting. Yang kita cari kali ini adalah dewa sejati, sekaligus untuk memecahkan misteri pada Ye Zi. Jadi petunjuk dewa sejati adalah yang paling penting."
Perkataan Liu Qingci ini sama saja dengan tidak berkata apa-apa. Setelah kami selesai makan, kami membereskan peralatan yang bisa digunakan dan memulai perjalanan lagi. Baru setelah berangkat saya mengerti konsep "jalan di depan sangat sulit" yang dimaksud Chen Dongfang. Ini bukan sekadar sulit biasa. Setiap langkah kaki akan terbenam, perasaan ini seperti sedang mengarungi kubangan lumpur.
"Kali ini, kami terus beristirahat tiga kali. Setelah melewati area ambruk Musim Salju yang longsor, jalan di depan baru sedikit lebih mudah dilalui. Namun meski jalannya membaik, Liu Qingci tidak bisa membedakan jalan di depan dari map. Kami terpaksa beristirahat di sini. Setelah istirahat, mereka semua menatapku, membuatku merasa tidak enak. Aku pun berkata: 'Aku bilang, kalian tidak serius kan? Masa sekarang kalian benar-benar mau aku sembarangan nebak jalan?'"
"Ya." Liu Qingci tertawa ringan.
"Jangan begini, aku tidak berani bertaruh, juga tidak sanggup memikul tanggung jawab ini." Aku melambaikan tangan.
Sementara itu, Kakak menatap si gemuk: "Apa pendapatmu?"
"Tuan Gendut ini sudah lama bilang Zhongmou hebat. Bukan cuma keterampilannya, yang paling luar biasa adalah kemampuannya menilai orang. Sialan, kalian benar-benar berani, ternyata mau menyuruh Daun nebak jalan. Barusan aku bilang ke diri sendiri, kalau tidak ditanya, Tuan Gendut tidak akan bicara." kata si gemuk.
"Jangan kontol ngoceh! Bicara! Kamu lihat apa?" kataku.
Orang gemuk berdiri sambil berkata: “Sepanjang perjalanan ini, Tuan Gendut ini sudah menganalisis. Dari Gunung Suci Tiga Salju di awal hingga serangkaian jalan yang kita lalui sekarang, sebenarnya kita sedang mengikuti jalur geomansi. Hanya saja topografi fengshui di sepanjang jalan ini terlalu berbelit-belit, orang biasa pasti tidak bisa melihat apa-apa. Tapi siapa Tuan Gendut ini? Aku sudah tahu, ini sebenarnya adalah Naga Terbang Salju, alias jalur naga. Tapi meski disebut jalur naga, sebenarnya jalur ini bisa bergerak. Tidak cocok untuk menguburkan orang atau membangun rumah.”
“Ini omong kosong! Siapa yang mau menguburkan orang atau membangun rumah di pegunungan salju?” Chen Dongfang memandangnya dengan pandangan putih.
“Kau tidak paham. Ketidakcocokan ini karena jalur naga bisa bergerak. Seiring akumulasi dan pencairan salju besar, alur jalur naga akan berubah. Ini menyebabkan mata fengshui jalur naga ini juga berubah. Ahli fengshui biasa sekalipun yang cukup teliti menemukan jalur naga ini akan bingung memulai. Tapi kalau Tuan Gendut yang mengerjakan, tentu ada caranya. Yaitu menggunakan formasi fengshui untuk mengunci kepala naganya, mematungkannya di satu tempat. Caranya sebenarnya mirip dengan Batu Naga Longtou di Jalan Hantu, yaitu mencari sebuah gunung lalu mengukirnya menyerupai kepala naga. Gunung yang menghadap selatan-membelakangi utara cocok untuk kuburan (Yinzhai), sedangkan yang menghadap utara-membelakangi selatan cocok untuk rumah tinggal (Yangzhai). Wajib dibawa kalau bepergian.” Kata si gemuk.
