"Sampai segitu hebatnya?" Aku berkata terkejut.
"Tapi menurutku orang itu terlihat sangat muda! Begitulah." lanjutku.
“Tapi saat aku mengatakan sampai di sini, orang gemuk itu menggelengkan tangannya dan berkata: “Berhenti! Tuan Gendut ini tidak mau tahu, kamu memang hebat, tapi Tuan Gendut tidak mau mencoba. Konon Raja Kesembilan Neraka ini berwajah aneh dan sangat buruk rupa, jadi siapa pun yang melihat wajahnya pasti mati. Tuan Gendut tidak mau tahu rupanya, cukup tahu di dalam hati saja. Kalau-kalau orang itu benar-benar mengejar, aku tidak bisa menahan.”
“Tuan Gendut, tak kusangka kau bisa jadi pengecut begini. Tapi apa kau yakin tidak penasaran dengan wajah tokoh legenda ini?” tanyaku.
“Penasaran lah! Tapi apa yang lebih penting dari nyawa?” Orang gemuk itu melototkan matanya yang putih padaku.
Aku tidak terus menggoda si gemuk. Meski kurasakan perkataannya belum tentu benar, tapi lebih baik waspada. Kalau-kalau Raja Kesembilan Neraka ini memang punya sifat begitu – mungkin masih memberi muka padaku untuk tidak membunuh, tapi kalau si gemuk tahu lalu benar-benar dibunuh juga repot. Kukatakan: “Orang gemuk, kau bilang Raja Kesembilan Neraka ini pernah menyerang Yuhuangdao di Gunung Kunlun, itu kejadian ratusan tahun lalu. Kalau benar begitu, bukankah itu bukti orang ini benar-benar hidup selama itu?”
“Iya, dulu kudengar dari guruku. Di dunia saat ini, dua orang yang paling lama hidup adalah Penjahit Hantu dan dia. Tapi sebenarnya, keduanya tidak bisa disebut manusia dalam arti sebenarnya. Eh Daun, tadi sepertinya kau bilang pernah melihat pasukan Yin di suatu tempat, bagaimana ceritanya?” tanya si gemuk padaku.
Aku memikirkan kembali, sepertinya saat itu Chen Dongfang membawa aku melihat mayat Kakek Tiga ditarik pergi oleh boneka kertas dan kuda kertas, dia hanya memanggilku tidak memanggil si orang gemuk. Tapi apakah si orang gemuk hadir di lokasi saat itu, aku benar-benar tidak ingat jelas. Tapi melihat reaksinya, sepertinya dia tidak ada. Ini juga sesuai dengan celah pembelaan diri Chen Dongfang. Secara permukaan dia dan si orang gemuk tidak mengatakan apa-apa, tapi diam-diam saling curiga. Seharusnya ini adalah rahasia antara aku dan Chen Dongfang, tapi saat ini aku sudah tidak peduli lagi soal pengkhianatan atau tidak. Aku menceritakan kejadian malam itu kepada si orang gemuk. Setelah mendengar semuanya, si orang gemuk mengerutkan keningnya. Dia terus mondar-mandir di dalam ruangan ini.
Setelah lama, si orang gemuk akhirnya berbuka suara: "Kalau begitu, seharusnya begini ceritanya. Chen Jinzhi pada masa lalu membuat transaksi dengan Penguasa Sembilan Kegelapan ini untuk menukar sesuatu. Harganya mungkin adalah para kepala suku keluarga Chen di generasi-generasi berikutnya yang harus dibawa pergi oleh boneka kertas dan kuda kertas."
Aku mengangguk berkata: "Kalau dilihat sekarang, memang sepertinya begitu. Tapi sebenarnya benda apa yang begitu berharga sampai Chen Jinzhi rela menukarnya dengan mayat keturunan sendiri? Untuk apa Penguasa Sembilan Kegelapan yang begitu hebat itu membutuhkan mayat keturunan keluarga Chen?"
"Siapa sih yang tahu ini sialan?" Si orang gemuk tertawa pahit.
Aku juga kepala pusing tujuh keliling, saat ini, tiba-tiba aku bertanya pada si orang gemuk: "Orang gemuk, kapan urusan Penguasa Sembilan Kegelapan memimpin pasukan menyerang Yuhuangdao itu terjadi? Jangan bilang itu juga terjadi pada Masa Hongwu Dinasti Ming, alias masa Liu Bowen."
“Orang gemuk” menggaruk kepala dan berkata: “Ini benar-benar tidak kuketahui. Barusan Tuan Gendut ini sudah memberitahumu, saat itu Penguasa Sembilan Kegelapan menghancurkan Yuhuangdao dengan sangat parah, bahkan si kakek tua di gunung belakang yang bertindak pun tidak mendapat keuntungan. Sepertinya akhirnya karena Penguasa Sembilan Kegelapan ini takut pada kuda mitos penjaga gunung Yuhuangdao yaitu Bishui Jinjing Shou, maka mereka menarik pasukan. Kalau tidak, masih belum jelas apakah Yuhuangdao masih ada sampai sekarang. Sekte yang sangat menjaga muka seperti Yuhuangdao, mungkinkah mencatat peristiwa seperti ini secara detail?”
“Shixiong!” Tiba-tiba suara pemuda itu terdengar dari luar pintu.
“Sialan tuan besar! Berani-beraninya menyadap! Masuk sini!” Orang gemuk itu memaki.
Pemuda itu membuka pintu. Dua adik seperguruan si gemuk ini benar-benar menggemaskan. Setelah masuk, mereka memandangi wajah si gemuk dengan ekspresi nakal, membuat si gemuk tidak bisa meluapkan amarah. Salah satu pemuda itu berkata: “Shixiong, pertanyaan Saudara ini sebenarnya kuketahui jawabannya. Itu terjadi pada masa Liu Bowen di Dinasti Ming.”
Si gemuk maju dan memberikan pukulan di kepala masing-masing: “Shixiong sedang bicara, kalian malah menyadap. Ini konsekuensinya! Kalau ada next time tidak akan segampang ini! Pergi sana!”
“Shixiong, apa yang kalian bicarakan? Biarkan kami dengar dong!” Kata yang lain.
Si gemuk mengangkat kaki hendak menendang. Keduanya langsung berlari keluar. Saat sampai di ambang pintu, si gemuk berteriak: “Berdiri!”
Keduanya langsung berhenti dan berbalik dengan wajah berseri. Si gemuk bertanya: “Kalian berdua namanya apa? Generasi karakter Tian?”
"Kebaikan, Shixiong, nama saya Tianbao, dia Tianxi." Tianbao ini berkata.
"Sudah, tahu, pergi sana." Kata orang gemuk.
Keduanya awalnya tampak gembira, kini wajah mereka dihiasi garis hitam. Tianbao dengan sedih berkata: "Oh." Setelah itu, mereka keluar ruangan dan menutup pintu. Saya tertawa: "Dua murid juniormu ini cukup menggemaskan."
"Jangan ditanya, pusing. Kau tak tahu, Yuhuangdao merekrut murid sejak usia dini. Begitu masuk pintu gunung, bertahan berarti menghabiskan bertahun-tahun, hampir terisolasi dari dunia luar. Makanya mental mereka masih kekanak-kanakan, sangat imut. Orang luar mengira kultivasi di sekte rahasia sangat hebat, padahal menyedihkan. Saat aku kembali kemarin, sekumpulan orang seusiamu mengerumuniku seperti anak kecil, menanyakan macam-macam. Sebelum ke gunung, aku ingat membawa permen lolipop untuk mereka. Sialan, para pria awal dua puluhan itu senang bukan main." Orang gemuk mengeluh.
Setelah itu, orang gemuk melambaikan tangan: "Lupakan ini. Ada untung, ada rugi, itu tak terhindarkan. Mungkin Yuhuangdao sengaja menjaga mereka dari pengaruh duniawi, mempertahankan hati Chi untuk kultivasi. Urusan ini Tuan Gendut tak berhak berkomentar. Tapi dua makhluk kecil ini membawa informasi bagus - era Liu Bowen. Waduh, akhirnya dapat petunjuk."
Saya mengangguk: "Benar."
——Selesai bicara, aku pergi mencari alat tulis di dekat tempat tidur, menggambar diagram kasar di atas kertas. Dari yang terlihat sekarang, semua pertikaian kita sebenarnya berpusat pada masa Liu Bowen dari Dinasti Ming. Setelah selesai menggambar, aku dan si gemuk bersama-sama merangkum garis besar cerita agar kami bisa melihat permasalahan ini dengan lebih jelas.
Semua ini bermula ketika dua naga mengangkut batu raksasa turun dari langit, membawa dua anak dan sebuah kitab. Di sini, kami membuat hipotesis: kedua anak ini adalah makhluk langit yang memiliki status tinggi. Saat itu terjadi pertempuran sengit di langit, dan kami berasumsi lagi bahwa kedua anak ini adalah anggota klan Long.
Klan Long bertempur melawan faksi lain dalam perang besar. Hasilnya, Long mengalami kekalahan telak. Untuk melestarikan api suci, maka terciptalah legenda Batu Naga Ganda.
Kemudian, Penjahit Hantu dan Avalokitesvara Bertangan Seribu - dua musuh klan Long - turun memburu dari langit. Mereka bertempur melawan kultivator dunia manusia dari Yuhuangdao, dan akhirnya pihak kultivator manusia yang menang.
——Ini baru permulaan. Batu Naga Ganda juga membawa rahasia langit. Karena rahasia ini, kultivator dunia manusia akhirnya bersaing. Liu Bowen, Yuhuangdao, Chen Jinzhi, bahkan Penguasa Sembilan Kegelapan yang baru kami ketahui sekarang - semuanya terlibat.
Tapi prediksi kami hanya sampai di sini. Kami tidak tahu bagaimana melanjutkan prediksi ini.
Pada saat ini, aku mengedipkan mata ke arah si Gendut dan berkata, "Tuan Gendut, apa kau punya akal untuk menghubungi ayah kandungmu itu?"
Si Gendut melototiku dan membalas, "Kau mau apa?"
"Menurutku dari semua kebenaran ini, yang paling mengerti pasti Klan XuanYuan. Mereka kaummu sendiri. Omongan soal Jalan Hantu mengatur pasar, Jade Emperor Dao mengatur pasar, sejujurnya semua dalang sebenarnya adalah Klan XuanYuan ini. Mereka sepertinya tahu segalanya tentang rahasia menjadi dewa, rahasia langit. Jadi kalau kau benar-benar bisa pulang dan bertanya pada mereka, bukankah semua masalah akan selesai?" Aku tertawa.
"Kau mimpi kali! Ah, aku juga ingin mencari mereka, tapi ke mana?" Namun perkataanku seakan menyadarkan sesuatu pada si Gendut. Ia mengambil pulpen dan mulai mencoret-coret di kertas yang telah kusiapkan. Harus diakui, tulisannya benar-benar jelek.
Setelah selesai membuat coretan, dia menyodorkan kertas itu padaku. Di bagian akhir prediksinya tadi, dia menambahkan satu kalimat.
"Saat semua orang sedang emosional, Klan XuanYuan bertindak dan dengan mudah menumpas Penjahit Hantu dan Jade Emperor Dao yang sombong itu, sekaligus meneror semua orang termasuk Liu Bowen Sang Penguasa Sembilan Neraka. Mereka membuat perjanjian: Tunggu."
"Menunggu sampai seorang Bego bernama Ye Jihuan membawa 'kehidupan berikutnya' keluar dari Shennongjia. Ini sepertinya sinyal bahwa waktu penantian yang dimaksud Klan XuanYuan telah tiba."
