Hingga Sang Kakak menyelesaikan perkataannya, kebenaran semua peristiwa seolah telah terungkap di sini. Tapi aku seakan tidak mendapatkan pembebasan dari jawaban ini, bahkan kurasakan semua orang memandangku dengan sorot mata penuh belas kasihan.
Kugelengkan kepala menghalau perasaan sedih itu, terkekeh sinis: “Jadi sepertinya aku sangat penting, tapi sebenarnya tidak juga.”
"Lupakan, kau bersedih tentang apa? Para Taizi dari raja yang kehilangan kerajaan jauh lebih menderita darimu. Sekarang Tuan Gendut ini sudah paham, yang disebut dunia dewa pun hanya begitu. Tidak lebih dari kultivator yang sedikit lebih kuat. Bukan surga damai seperti yang dibayangkan orang sebelumnya. Di sini juga ada persaingan. Sekarang tampaknya ada dua faksi yang berseteru: satu faksi Chiyou dan Daun, faksi lain adalah Kaisar Pertama dan Penjahit Hantu. Akhirnya faksi ayah Daun yang kalah. Tapi, faksi mana pun di langit, bagi dunia manusia bukanlah hal baik. Tidak ada yang benar atau jahat, benar atau salah. Hanya relatif, faksi Penjahit Hantu ini agak menggunakan segala cara. Ditambah hubungan dengan Daun, sekarang kita harus anggap faksi Chiyou sebagai Teman." Kata orang gemuk.
Kakak mengangguk: "Faktanya memang begitu. Meskipun Chiyou datang ke dunia ini juga punya tujuan, setidaknya dia tidak merugikan orang-orang di kerajaan."
"Jadi yang buru-buru dilakukan XuanYuan Gongjin sebenarnya adalah pergi ke gunung bersalju Tibet untuk membebaskan Chiyou, lalu memicu pertarungan antara Chiyou dan Kaisar Pertama, ya?" Tanya orang gemuk.
"Hmph." Kakak mengangguk.
"Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah urusan kita sudah selesai?" Orang gemuk bertanya lagi.
"Menjadi kuat. Kakek Enam dan mereka hanya lebih dulu pergi. Kita akan segera menyusul." Kata Kakak.
——Sampai di sini, kami tidak ada yang memiliki nafsu untuk melanjutkan. Sebenarnya saat ini agak lucu, di dalam halaman rumah petani sebuah desa kecil, kami ternyata sedang berdiskusi tentang urusan dunia manusia dan dunia dewa. Ini agak tidak simetris. Kalau dilihat orang luar, kira-kira 80% akan menganggap kami beberapa orang ini sebagai orang gila.
Kami tidak melanjutkan diskusi tentang topik ini. Dulu pernah terpikir olehku, apapun alasan rombongan kita berkumpul, saat bersama pasti ada perbedaan pendapat karena berbagai masalah. Tapi selalu ada perasaan keluarga besar, setidaknya dalam hati kami masih banyak misteri. Sebelum semua misteri terpecahkan, kami akan tetap bersama. Namun begitu semua jawaban benar-benar terungkap, itulah hari ketika keluarga besar ini akan bubar.
Seperti pepatah, tidak ada pesta yang tak berakhir di kerajaan. Mungkin mulai hari ini, kami harus sibuk dengan misi masing-masing.
Pada malam hari, Ibuku, Nona Qi dan Han Xue bertiga, aku juga pergi ke dapur membantu memasak meja penuh hidangan. Tapi di meja makan tidak ada yang menyentuh sumpit, karena dalam hati kami semua mengerti - ini mungkin Perjamuan Terakhir kami.
Akhirnya, aku berdiri dan membuka sebotol minuman keras. Setelah menuangkan segelas untuk setiap orang, botol itu langsung habis. Aku mengangkat gelasku dan berkata pada mereka: "Aku sudah mengerti, sebenarnya kita tak perlu pesimis. Banyak orang di dunia ini yang seumur hidup tak tahu dari mana mereka berasal, ke mana tujuan hidupnya. Mereka hidup biasa-besiaja saja. Kita sekarang tahu banyak, mendapat lebih banyak. Meski jalan ke depan terdengar sangat sulit, pengalaman ini membuat kehidupan kita semakin luar biasa dan bermakna. Tanpa kalian, tanpa misteri-misteri ini, aku hanyalah pegawai desa Fudigou yang menjalani hidup asal-asalan. Tapi sekarang, aku adalah anak seorang yang kuat dari dunia dewa. Di masa depan, aku harus memikul tanggung jawab besar untuk membalas dendam!"
Setelah selesai bicara, aku langsung menghabiskan gelasku. Orang gemuk itu pun berdiri dan berkata: "Mumpung ada kesempatan, kubiarkan juga bicara. Tuan Gendut ini adalah anggota Yuhuangdao, juga keturunan klan XuanYuan. Tapi sikapku berbeda dengan mereka. Awalnya aku datang hanya ingin memecahkan misteri ini, tak berniat terlibat. Setelah sekian lama bersama, kita semua adalah teman, saudara-saudari. Aku tak akan bersikap kabur seperti klan XuanYuan atau Yuhuangdao terhadap Ye Zi. Tak peduli siapa dia, satu kalimat: Tuan Gendut ini menganggap Ye Zi sebagai saudara. Selagi dia masih di dunia ini, akan kulindungi semampuku. Jika suatu hari dia menjadi yang kuat dan hendak menaklukkan kerajaan di dunia dewa, cukup sebut nama Tuan Gendut - siap membantu kapanpun!"
"Orang gemuk selesai bicara, langsung menenggak minuman keras itu dalam sekali teguk. Dia tampak tidak terlalu tahan alkohol, setelah sebotol minuman keras masuk ke perut, wajahnya seketika memerah seperti kepiting rebus."
Chen Dongfang saat ini juga berdiri, dia tersenyum padaku: "Daun, di dunia manusia ini, aku dan Li Qing mungkin bisa dianggap jagoan yang lumayan. Tapi kalau sampai ke dunia dewa, mungkin bahkan tidak sebanding dengan serangga. Meskipun aku bukan kultivator, kalau ikut mungkin hanya akan menjadi beban kalian. Yang bisa kukatakan adalah, jika kau tidak merasa terganggu, aku juga ingin melihat. Kau benar, kami sebenarnya sangat beruntung. Beruntung bisa mengenalmu. Berapa banyak orang yang bermimpi menjadi dewa? Pada akhirnya, kau memiliki dendam darah di dunia dewa. Setelah kembali, orang-orang Penjahit Hantu pasti akan mengerahkan segala upaya untuk membunuhmu. Mungkin aku tidak bisa membantumu banyak, tapi untuk membunuhmu, mereka harus melewati mayatku dulu."
Dia masih menenggak habis minumannya.
Saat ini, Li Qing berdiri. Dia minum dulu, lalu menatapku: "Dewa sialan apa? Cuma beda titik awal saja. Kalau benar-benar berhadapan, tendangan putarku bisa menghancurkan gigi mereka."
"Tapi di langit mungkin tidak ada komputer, kau tidak bisa main Aliansi Pahlawan lagi." Kataku sambil tertawa.
"Sudah lama aku tidak main itu." Li Qing menggelengkan tangannya.
Harus diakui, saat ini hatiku benar-benar tersentuh. Kubuka botol minuman keras lagi: "Aku minta maaf. Tadiku kira kita tidak akan bisa berkumpul lagi setelah ini."
“Mereka semua menatapku, senyum terpancar di wajah mereka. Perkataan mereka membuatku mengerti, kelompok kecil kami ini, karena teka-teki telah terpecahkan, kontradiksi telah terselesaikan. Selanjutnya kami hanya akan semakin bersatu, semakin kompak bekerja sama!”
Han Xue mengambil piala dari tanganku. Ia menyesap sedikit, langsung tersedak hingga wajahnya memerah. Katanya: “Aku ingin bersamamu.”
“Sudahlah, jangan berlebihan seperti perpisahan hidup-mati. Jika ingin pergi ke masa lalu bersama Ye Zi, minimal kita semua harus meningkatkan diri. Jangan sampai sampai di sana langsung dimangsa. Apa rencana kalian?” tanya Xiao Qi.
“Sebenarnya saat kami datang, Shibo Pemimpin Sekte telah berpesan, jika kalian tidak keberatan, semua bisa bergabung ke Yuhuangdao.” Tianxi berkata saat itu.
“Benarkah Shibo Pemimpin Sekte berkata begitu?” ragu si Gemuk.
“Masa bohong? Kami bukan Shixiong, tidak berani memalsukan surat perintah ketua sekte.” Tianbao berkata sambil terkekeh.
“Berarti kita semua akan menjadi saudara seperguruan?” si Gemuk tertawa terbahak-bahak.
Setelah itu, dia berkata pada Xiao Qi, Chen Dongfang dan Li Qing: “Kalian mau pergi?”
“Omong kosong! Ini adalah takdir terbesar bagi kami. Kesempatan berkultivasi di Yuhuangdao tidak kami ambil, otak kami rusak?” kata Chen Dongfang.
“Aku mau.”; Li Qing menjawab.
“Saudari iparku sudah memutuskan bersama sepupu, tentu aku harus mengikuti ayam jika menikahi ayam, mengikuti anjing jika menikahi anjing.” Xiao Qi tertawa.
Kalimat ini membuat kami semua tertawa terpingkal-pingkal.
Setelah tawa reda, aku bertanya pada kakak: “Kamu rencana ke mana?”
“Aku akan pergi ke Gunung Kunlun untuk berlatih pisau. Baik di sini maupun di dunia dewa, kalian tidak akan bisa tanpa aku. Lagi pula, aku yang terkuat.” Kakak mengelus hidungnya dan berkata.
Jarang Kakak mau bercanda, meski candaannya dingin, tapi ini menunjukkan suasana hatinya sangat baik. Awalnya kukira akan ada suasana canggung yang beku, siapa sangka keterbukaan hari ini membuat kami semua akur dan bahagia.
“Bagaimana dengan Daun? Sun Zhongmou, apakah kau tahu cara menyalakan lampu jiwa Daun? Sejujurnya, Yuhuangdao mungkin tidak berani menerima Daun. Bukan karena ragu-ragu, tapi takut menyia-nyiakan bakat langka ini, meski sekarang masih bodoh.” Orang gemuk itu menggaruk kepalanya.
“Sialan tuan besar!” Aku tertawa sambil memaki.
Kakak tiba-tiba melihat ke luar dan berkata: “Daun pasti akan ada yang mengajar. Dan orang itu, seharusnya segera datang.”
“Chiyou?” tanya si gemuk.
Kakak mengangguk: “Ini hasil diskusi Kakek Enam dan yang lain. Jika mereka satu klan, pasti ada metode kultivasi khusus di klannya. Itulah jalan yang paling cocok untuk Daun. Ini juga alasan mengapa Kakek Enam memaksa XuanYuan Gongjin melepaskan Chiyou.”
“Memang benar juga. Jadi Daun, jangan merasa tersinggung di jantung. Mereka memang mengurungmu selama bertahun-tahun, tapi kekhawatiran mereka wajar. Lihatlah sekarang, beberapa orang terkuat di dunia manusia telah merencanakan semua jalannya untukmu tahap demi tahap. Kau tahu apa artinya ini? Ini berarti dunia manusia telah menyatakan perang pada dunia dewa!" kata si orang gemuk.
