Gadis kecil ini tampak sangat penasaran padaku dan terus-menerus mengawasiku tanpa tedeng aling-aling. Nona ini jelas tipe yang ceplas-ceplos. Tapi dibuat malu oleh tatapan polosnya, akhirnya kukatakan: "Nona, apa kau sangat penasaran denganku?"
“Bukan begitu? Aku sudah mendengar Ayah menyebut-nyebut Penerus berkali-kali. Ayah telah melakukan pengelolaan yang penuh perjuangan di Kota Qingmu ini, sampai seluruh kerajaan tidak ada yang menyukainya, bukankah semua ini demi Penerus?” kata gadis kecil itu.
“Seluruh kerajaan tidak menyukai ayahmu?” tanyaku.
“Kota Sifang menganggap Ayah sebagai sisa keturunan Long yang keras kepala, sehingga berulang kali mengirim pasukan menyerang Kota Qingmu. Ini membuat Siluman Laut Utara juga ikut menderita. Kali ini jika Ayah berhasil naik ke tingkat dewa, Siluman Laut Utara pasti akan merebut kembali Kota Qingmu ini dari kita. Kabar tentang kepulanganmu ke wilayah liar, Ayah sendiri yang menulis surat kepada Penguasa Wilayah Liar itu. Jika kau sampai terluka sedikitpun di sana, Ayah pasti akan berperang habis-habisan dengan mereka. Bukankah ini berarti kita telah menyinggung perasaan seluruh kerajaan?” jelas gadis itu.
“You Ruo, diam!” bentak Duanmu Lingxiu.
Mendengar perkataan gadis kecil itu, hatiku tersentuh dalam. Aku menyampaikan hormat kepada Duanmu Lingxiu: “Wali Kota Duanmu, terima kasih banyak.”
Duanmu Lingxiu langsung bersimpuh mendengar panggilan "Wali Kota" dariku: “Penerus cukup memanggilku Duanmu saja. Aku hanyalah seorang jagoan bela diri biasa yang mendapat kasih sayang dari Tianzun. Bersedia mati sepuluh ribu kali adalah kewajibanku.”
Aku segera memegangnya untuk membantunya bangkit. Entah mengapa, lidahku terasa kelu. Hanya bisa menepuk bahunya sambil berkata lagi: “Terima kasih.”
"Jadi ayahmu adalah seorang pahlawan besar. Lihatlah aku, juga punya satu hidung dua mata, bahkan kemampuanku masih di bawahmu. Ada apa yang layak dilihat?" Aku berkata pada gadis kecil itu.
"Tidak mungkin! Ayah bilang, tempat yang dikunjungi Penerus adalah surganya para prajurit. Saat Penerus kembali, pasti sudah tak terkalahkan di seluruh kerajaan. Wah, kau benar-benar belum mencapai Tingkat Bumi? Bukankah orang Long sejak lahir sudah langsung Tingkat Bumi? Barusan kukira mataku yang salah lihat." Nona kecil itu berseru.
"Jangan kurang ajar!" Duanmu Lingxiu kembali menegur.
Menanggapi omongan polos si nona kecil, aku tak mempermasalahkannya. "Kali ini ayahmu salah hitung. Orang-orang di dunia kami sama sekali tidak mengerti kultivasi, apalagi berlatih ilmu bela diri. Mana mungkin disebut surga prajurit?"
"Ruo, ayah masih ada beberapa pesan untuk Penerus. Kau pergilah berlatih ilmu pedang Li Xin beberapa kali lagi. Kakakmu sudah mencapai Tingkat Langit, sedangkan kau yang lebih dulu masuk Tingkat Bumi Satu Bintang masih mau bermalas-malasan?" Duanmu Lingxiu berkeraas.
"Baiklah baiklah, sekarang juga aku pergi. Aku tahu urusan kalian adalah rahasia. Kalau bukan karena ketahuan, aku tidak akan muncul." Duanmu Youruo menjawab sambil pergi melompat-lompat.
Setelah Duanmu Youruo pergi, Duanmu Lingxiu berkata dengan canggung: "Yang kulakukan... tidak ada hubungannya dengan apakah Penerus akan menjadi tak terkalahkan saat kembali."
Aku segera mengangguk: "Aku tahu. Tapi itu tidak penting. Aku akan segera menjadi tak terkalahkan!"
——Duanmu Lingxiu mengangguk dan berkata: "Hal ini, aku tidak pernah meragukannya, Penerus. Aku akan mengurus urusan Kota Qingmu terlebih dahulu. Sepertinya Tetua Ao Jiang dan Ao Hai telah menantimu cukup lama."
Aku mengangguk dan berkata: "Baik."
——Kembali ke paviliun yang telah disiapkan Duanmu Lingxiu untukku. Ternyata benar, kedua tetua Ao Jiang dan Ao Hai telah menunggu di sana. Mereka berdua tahu bahwa aku baru saja bertemu dengan Duanmu Lingxiu. Ao Hai tetap menunjukkan ekspresi tenang seperti sumur kuno, sementara Ao Jiang tersenyum setelah aku duduk: "Apakah Duanmu Lingxiu mengatakan kepada Penerus bahwa insiden Tianzun dulu terjadi karena ada pengkhianat di antara Enam Tetua, sehingga bangsa asing mengetahui kelemahan dalam kultivasi Tianzun, sehingga harus menemani Penerus kembali ke Pulau Long?"
Sekarang aku perlahan-lahan mulai beradaptasi dengan peran baruku. Aku juga tahu, baik di Bumi maupun di sini - meskipun tempat ini mengagungkan seni bela diri - intrik politik tetap ada. Jadi saat Ao Jiang berbicara terus terang, aku sama sekali tidak merasa aneh. Aku juga tahu tidak perlu menyembunyikan hal ini, maka aku mengangguk: "Wali Kota Duanmu memang memiliki kekhawatiran seperti itu. Tapi dia juga mengatakan, dia tidak mencurigai kalian berdua. Ini hanya prinsip kewaspadaan."
Ao Jiang menatapku: "Dalam insiden tahun itu, pasti ada pengkhianat di klan Long. Tapi Penerus harus ingat, mereka yang bukan dari klan kita pasti punya niat berbeda. Duanmu Lingxiu itu berasal dari ras manusia."
“Ya, jadi apa pun yang dia katakan, aku tidak mempercayainya. Tapi kalian sekarang juga sudah tahu, sebenarnya aku sangat lemah. Keturunan |Long terlahir langsung di |Tingkat Bumi, tapi aku saat ini bahkan belum mencapai itu. Di duniaku ada peribahasa kuno: '|Hati-hati mengemudi selama sepuluh ribu tahun kapal', itu selalu benar. Lagipula |Duanmu Lingxiu mengikutiku ke |Pulau Long sebenarnya tidak |mempengaruhi apa-apa, malah membawa manfaat. Jika dia benar-benar |pengkhianat tahun itu, kalian berdua bisa bekerja sama untuk |membunuhnya. Meskipun dia |Tingkat Dewa, tapi baru naik tingkat. Dengan kekuatan dua |Tetua, membunuhnya bukan hal sulit. Jika bukan dia, lebih baik lagi. Dengan adanya |pejuang Tingkat Dewa, jika empat |Wali Kota |Kota Empat Penjuru |memutus hubungan dan menyerang |Pulau Long, kehadirannya akan memberi jaminan lebih." |Aku berkata.
|Ao Jiang |bersimpuh di |depanku: "|Tianzun telah |jatuh, harapan untuk membangkitkan |Long terletak pada |Metode Rahasia Prasasti Langit. Lokasi |Metode Rahasia Prasasti Langit berada di |Wilayah Terlarang |Pulau Long, di sana ada |Formasi Magis Zaman Kuno. Satu-satunya yang tahu cara |masuk ke formasi adalah |Duanmu Lingxiu. Jika dia mau membawa kita ke |Wilayah Terlarang untuk mempelajari |Metode Rahasia Prasasti Langit, mana mungkin |Long terpuruk seperti ini? Tapi sudah berkali-kali kudatang, |Duanmu Lingxiu ini |teguh menolak ikutku kembali ke |Pulau Long. Ini jelas menunjukkan dia |punya niat tersembunyi!"
"|Benarkah?" Aku menyipitkan |mata memandang |Ao Jiang: "|Metode Rahasia Prasasti Langit? Sepengetahuanku, |Tianzun pernah berkata, hanya pemilik |darah keemasan yang bisa |berkultivasi itu, bukan?"
"Ao Jiang masih ingin berbicara, tapi aku langsung menggelengkan tangan dan berkata, "Jangan lanjutkan! Duanmu Lingxiu tidak melakukan kesalahan. Pengkhianat tahun itu menjual Tianzun, mungkin demi rahasia Prasasti Langit itu. Dia menolak menyerakan cara masuk formasi untuk mencegah pengkhianat mendapatkan harta legendaris klan Longku! Lagipula, sekarang aku sudah kembali. Dia bersedia pulang bersamaku, bukan menolak menyerahkannya. Di mana salahnya? Justru kamu, sepertinya sangat tertarik dengan rahasia Prasasti Langit itu ya!"
"Tidak berani!" Ao Jiang bersimpuh di tanah.
"Seandainya Duanmu Lingxiu hanya memberitahuku cara masuk Wilayah Terlarang tapi menolak ikut kembali, bagaimana jika Tetua Ao Jiang menepak mati Penerus berlevel rendah sepertiku? Bukankah rahasia Prasasti Langit akan menjadi milikmu?" Aku menatapnya dengan senyuman sinis.
"Bawahan sama sekali tidak berani!" Ao Jiang kembali berteriak.
Telapak tanganku kini basah oleh keringat. Ini pertama kalinya aku menggunakan status sebagai Penerus. Namun akhirnya aku berdiri dan membantu Ao Jiang bangkit. Air matanya mengalir deras, jelas sangat tersinggung. Kukatakan, "Tetua Ao, ucapanku tadi hanya candaan. Kamu benar - yang bukan klan kita pasti punya niat jahat. Sekali lagi, jika Duanmu Lingxiu benar-benar berani berbuat curang, kalian boleh langsung menghabisinya! Pulau Long bukan Kota Qingmu lagi."
Saat ini, aku harus memberi tamparan sekaligus permen.
Tapi sebenarnya, kecurigaanku terhadap Ao Jiang bahkan Ao Jiang dan Ao Hai, saudara kembar itu, sudah mencapai puncaknya.
"Setelah kedua saudara ini pergi, tiba-tiba terdengar suara dari atap kamar: "Ck ck ck ck, seorang lemah tingkat manusia kecil, berani mengancam petarung langit klan Long! Baru sehari tak bertemu, si kecil penerus Long sudah memiliki keangkeran yang luar biasa!"
Aku tertawa pahit: "Senior Nan Gong, bukannya menjamu anggota sukumu di suku siluman Beihai, malah ada waktu untuk mengejekku?"
"Apa boleh buat, anggota sukuku yang dengar kabar anak Tianzun (Dewa Tertinggi) - penerus klan Long kita - telah pulang, memaksaku untuk mengundangmu. Mereka ingin mendengar cerita mistik dari dunia itu. Yuk, Penerus Long, sudi mampir ke gubukku? Kasihlah muka kecil untuk Nan Gong Li ini." Nan Gong Li melayang turun dari atap dengan senyum mengejek.
Sebenarnya aku bingung memposisikan hubunganku dengan Nan Gong Li. Namun selama perjalanan, kuhormati kakek aneh ini sebagai sekaligus guru dan sahabat. Kehadirannya selalu menghangatkan hatiku. Undangannya kuterima dengan senang, sekalian ingin melihat bagaimana kehidupan suku siluman laut.
Sebelum kami melangkah keluar dari kediaman Duanmu, Duanmu Lingxiu sudah berdiri di belakangku dengan Tombak Fangtianhua. Nan Gong Li meliriknya: "Kenapa? Takut kami melukai penerusmu? Duanmu Lingxiu, jangan lupa! Tanah yang kauinjak ini pinjaman dari suku siluman Beihai kami!"
Duanmu Lingxiu menjawab: "Tidak berani. Ini tugas hamba, mustahil hamba main-main."
"Sudah lama dengar kau ini kayu, ternyata benar tidak palsu." Kata Nangong Li.
