"Tetua Besar, kali ini Sungguh salah. Dulu Anda juga termasuk prajurit terkemuka di kerajaan, seharusnya tidak melakukan kesalahan dasar seperti ini. Dalam kultivasi bela diri, memang ada konsep bakat alami, namun sama sekali tidak ada jalan pintas. Kekuatan Tianzun (Dewa Tertinggi) memang dibantu oleh metode rahasia Prasasti Langit, tapi Tianzun juga terbentuk melalui ratusan pertempuran. Coba tanya, siapa yang punya nyali untuk menantang level dewa dari level bumi di masa lalu? Jalan bela diri sangat keras. Ketika Tianzun meraih gelar juara dunia dulu, berapa banyak bakat muda terpelajar yang ingin meniru jalannya dengan menantang level lebih tinggi? Banyak di antaranya berbakat luar biasa, namun sebagian besar tewas dalam tantangan. Begitu orang merasa menemukan jalan pintas, malah membuat mereka terjebak dalam level rendah. Tetua Aojiang dan Aohai, jika berlatih dengan tekun, bukan tidak mungkin mencapai level dewa. Tapi mereka malah menyerap tenaga internal dari telur naga. Meski efeknya instan, diam-diam merusak Hati Tao mereka. Sekarang mereka berpikir untuk mencapai level dewa bukan melalui pertempuran atau latihan keras, tapi jalan pintas. Itu justru merugikan." Kata Duanmu Lingxiu.
“Aku melirik Duanmu Lingxiu, memberi isyarat agar dia tidak melanjutkan. Bagaimanapun juga, ini adalah satu-satunya cara yang mereka pikirkan saat terjepit. Memang benar harimau takkan memakan anaknya sendiri, tapi seandainya ada sedikit kemungkinan, mana mungkin Ao Jiang dan Ao Hai mau melakukan ini?”
Ao Guang menghela napas: “Awalnya menggunakan cara terakhir ini sungguh keputusan yang terpaksa. Saat itu, aku sudah menghabiskan seluruh kemampuan seumur hidup. Yang kupikirkan hanyalah agar mereka bisa mencapai tingkat dewa sebelum kematianku, bahkan jika hanya setengah kedalaman ilmu Tianzun di masa lalu, aku pun akan mati tanpa penyesalan. Untuk keturunan Long yang mati sia-sia itu, aku akan mencarinya setelah mati untuk meminta maaf. Belakangan ketika menyadari masalah pada Ao Jiang dan Ao Hai, semuanya sudah terlambat. Aku bukan lagi Tetua besar seperti dulu. Meski mereka tetap menunjukkan rasa hormat di permukaan, perkataanku sudah tidak dianggap lagi. Saat telur naga tak lagi memenuhi kebutuhan kultivasi mereka, mereka malah mulai mengincar rahasia prasasti langit itu.”
Ternyata dugaan kami sebelumnya dengan Duanmu Lingxiu tepat. Ao Jiang dan Ao Hai ini mungkin punya maksud tersembunyi sendiri.
Tapi Ao Guang melanjutkan: “Kesalahan Ao Jiang dan Ao Hai tak bisa dimaafkan, tapi ada alasan yang bisa dimengerti. Mereka juga khawatir akan keselamatan klan Long. Waktu itu aku sudah berbicara dengan mereka. Mereka berjanji jika Penerus kembali, akan membantu sepenuh hati, fokus pada kultivasi, dan melupakan pikiran-pikiran kotor.”
“Bicara memang mudah! Malapetaka ini mudah muncul, tapi menghilangkannya? Seberapa sulit itu?” Duanmu Lingxiu juga mengungkapkan frustasinya.
“Baik, tidak usah membahas ini lagi. Tetua benar, meski mereka bersalah, alasannya adalah demi Long. Sekarang aku sudah kembali. Asalkan aku kultivasi dengan benar di masa depan, jika bisa mencapai kemampuan ayah, semua masalah akan terselesaikan. Bahkan jika Tetua Ao Jiang dan Ao Hai punya niat buruk, sekarang sudah terlambat.” Aku berkata.
Duanmu Lingxiu menatapku. Aku tahu kekhawatirannya. Yang dia khawatirkan bukanlah Ao Jiang dan Ao Hai terus menyedot esensi telur naga, tapi rencana mereka merebut rahasia Prasasti Langit. Dengan kondisi Tetua sekarang dan kemampuanku yang masih lemah, bagaimana kami bisa menahan serangan mendadak Ao Jiang dan Ao Hai?
Duanmu Lingxiu yang baru memasuki tingkat dewa, bagaimana bisa menahan gabungan serangan Ao Jiang dan Ao Hai? Sedangkan kaum Long yang mendukungku, kemampuan mereka pun tak cukup membantu. Saat hubungan sudah putus, akankah Ao Jiang dan Ao Hai masih mengingat persaudaraan sesama klan?
Bisa dibilang, mungkin awalnya keputusan Ao Jiang dan Ao Hai menyedot esensi telur naga adalah untuk melindungi kaum. Tapi sekarang mereka sudah kesurupan karena menyedot energi kehidupan sesama klan.
Aku menghela napas, dalam hati berkata ke Duanmu Lingxiu: “Jangan terus menyalahkan Tetua. Jangan biarkan orang tua ini merasa bersalah. Sekarang lihat saja berapa sisa nurani mereka.”
Duanmu Lingxiu membalas lewat telepati: “Yang kutakutkan bukanlah mereka kesurupan karena kultivasi. Sejak awal aku khawatir mereka menipu Tetua, menggunakan dalih melindungi Long untuk memusnahkan penerus klan.”
"Aku tidak bicara lagi. Makna perkataannya sangat kujelas—dia masih khawatir kalau pengkhianat saat itu adalah kembar Long, Ao Jiang dan Ao Hai!"
Tepat di saat itu, Tetua berkata, "Penerus, jangan khawatir. Jika kedua mereka benar-benar kehilangan nurani, demi keseluruhan klan Long, terpaksa harus dibasmi. Tapi sebaiknya jangan ambil opsi ini kecuali darurat. Pembalasan untuk Tianzun masih membutuhkan mereka. Apalagi mereka pernah berjasa besar bagi Long. Jika benar dihabisi, bisa membuat hati kaum sedingin es."
"Tentu saja. Tapi bicara mudah. Saat ini kondisi Tetua begini. Jenderal Duanmu walau level dewa tapi fondasinya belum kokoh. Jika benar-benar bentrok, yang mati mungkin justru kami," ujarku dengan tertawa pahit.
"Mereka berani!" Tetua melotot marah.
Dia melanjutkan, "Penerus, jangan merendahkan diri. Walau terlihat lemah di realm manusia, pernahkah kau berpikir: mengapa Long level surga bisa berubah wujud manusia, sedangkan kau di level manusia sudah berwujud manusia? Tianzun pun sebelum mencapai level surga dulu menjelajah kerajaan dalam wujud aslinya."
Perkataannya membuatku terdiam. Benar! Kenapa tak pernah terpikir? Mengapa aku bisa berwujud manusia? Dulu pertanyaan ini terdengar bego, tapi sekarang justru jadi masalah besar.
"Tetua, tolong jelaskan secara detail," pintaku.
“Karena saat mengantarmu pergi dulu, Tianzun (Dewa Tertinggi) menanamkan sebutir benih dalam tubuhmu. Benih ini mengandung kemampuan Tianzun. Tianzun khawatir jika kamu sampai di dunia itu akan dibunuh orang, juga takut tubuhmu tak mampu menampung kekuatan sebesar itu. Jadi seluruh kemampuan tingkat langit itu disegel dalam benih tersebut. Kamu hanya perlu mempelajari teknik mentransfer energi rahasia, maka benih itu akan bertunas. Saat itu, kamu akan memiliki kekuatan tingkat langit. Kemampuan ini adalah energi internal Tianzun yang tirani namun murni, mustahil dicapai orang biasa.” kata Tetua.
“Benih?” Aku terdiam.
Tetua tertawa: “Saat melihat Penerus, aku perhatikan benih ini belum bertunas. Langsung kusadari kamu belum mempelajari ilmu rahasia lain. Pasti orang-orang di duniamu juga melihat keberadaan benih ini. Benih ini adalah kemampuan Tianzun, energi termurni di seluruh kerajaan. Ilmu kultivasi rahasia ibarat pupuk dan pengairan. Jika tebakanku benar, alasan mereka melarangmu belajar ilmu beladiri adalah karena tak tega menggunakan teknik biasa yang akan menyia-nyiakan benih unggul ini.”
Perkataan Tetua membuatku teringat banyak hal. Jiang Chengzi, XuanYuan Jingcheng, Nan Gong Li, Niang Putih sepertinya pernah mengatakan hal serupa. Tapi mereka bilang aku adalah batu giok mentah berkualitas tinggi yang membutuhkan ilmu rahasia terbaik dan ilmu beladiri yang cocok untuk mengasahku. Apakah mereka semua sebenarnya melihat benih dalam diriku ini?
Tetua berkata: "Jadi Yang Mulia tidak perlu terburu-buru, cukup pergi ke Pulau Naga yang Terlarang, pelajari Ilmu Rahasia Prasasti Langit sesuai petunjuk. Saat benih mulai bertunas, kemampuan kultivasimu akan meningkat pesat! Ilmu Prasasti Langit itu sangat mistis, bahkan kultivator Long biasa bisa meledak tubuhnya! Hanya penguasa Long dengan darah keemasan yang bisa mempelajarinya! Dengan ilmu beladiri seperti ini, Yang Mulia pasti bisa menjadi Tianzun baru dalam waktu singkat!"
Perkataan Tetua membuat semangatku membara. Siapa manusia yang tidak ingin menjadi kuat?
Saat masih di Bumi, aku sangat berharap bisa menyalakan lampu jiwa dan menjadi kuat. Tapi setelah benar-benar kuat, belum sempat merasakan jadi yang kuat lama-lama, aku malah terdampar di Benua Tianyuan jadi newbie lagi. Itupun newbie berstatus mulia. Sekarang ada kesempatan jadi penguasa legendaris, siapa yang mau tetap jadi orang biasa?!
Apalagi di dunia yang menganut prinsip yang kuat memangsa yang lemah ini, masih banyak pekerjaan yang harus kulakukan setelah jadi kuat!
"Ngomong-ngomong soal darah keemasan, Tetua. Berapa banyak anggota Long yang memiliki darah keemasan?" tanyaku.
Tetua tersenyum pahit: "Dalam 10.000 tahun terakhir, hanya Tianzun satu-satunya. Syukurlah Yang Mulia mewarisi ikatan darahnya!"
Aku mengangguk, bertanya: "Bagaimana dengan Jenderal Chiyou? Sepertinya darahnya juga keemasan?"
"Darah keemasan Jenderal Chiyou adalah pemberian Tianzun. Meski berwarna sama, tapi kualitasnya jauh berbeda. Meski begitu, di masanya Jenderal Chiyou adalah yang terkuat kedua setelah Tianzun Long," jawab Tetua.
Pada saat ini, tiba-tiba aku memikirkan masalah lain yang masih berkaitan dengan Laozi.
Untuk mempelajari rahasia Prasasti Langit, dibutuhkan klan Long dengan darah keemasan.
Dan anggota klan Long dengan darah keemasan hanya muncul sekali setiap sepuluh ribu tahun.
Jadi aku berani menebak, jangan-jangan Laozi yang datang dari dunia lain ke Benua Tianyuan ini sebenarnya mencari Tianzun? Kalau tidak, mengapa tepat datang di era Tianzun?
