Sebenarnya saat ini aku juga merasa agak canggung, canggung sekaligus tegang, karena sekarang cara mereka memandangiku seolah-olah aku telah berbohong sengaja ingin menjerumuskan mereka ke daerah kematian. Jika bukan karena statusku, atau seandainya aku hanya orang normal, kurasa mereka mungkin sudah lama menamparku sampai mati. Meski begitu, pada hari ketiga kami terjebak dalam kabut ini, Murong Jiuding masih mengerutkan kening dan berkata padaku: "Ksatria Muda Chen, keadaan apa ini? Menurut map, seharusnya tidak seperti ini."
Karena saat ini aku benar-benar merasa bersalah, justru karena aku telah berbohong pada mereka, jadi aku tidak ingin ada sedikit pun kecurigaan mereka padaku. Tapi saat ini aku juga tidak tahu bagaimana menjelaskan. Pada saat seperti ini, aku teringat Sun Liancheng, seseorang yang benar-benar bisa berbicara omong kosong dengan wajah serius. Aku berpikir, seandainya Sun Liancheng yang berada di sini, apa yang akan dilakukannya? Begitu memikirkannya, aku benar-benar merasa ini sebenarnya bukan masalah besar, atau setidaknya aku harus menunjukkan sikap yang jujur dan terbuka.
Aku mengangkat bahu dan berkata: "Kalian bertanya padaku, lalu aku harus bertanya pada siapa? Map ini memang kudapatkan dari tangan Keluarga Wu. Dalam situasi seperti saat itu, Keluarga Wu pasti tidak akan berbohong padaku. Mungkin formasi ini masih memiliki misteri lain. Seandainya tahu akan seperti ini, kita tidak boleh masuk ke dalam formasi musuh dengan gegabah. Aku pernah mendengar guruku berkata, Orang Tua Tianji dari Kuil Tianji sangat ahli meneliti formasi, terutama formasi kuno. Seharusnya dari awal kita minta bantuan Kuil Tianji."
Murong Jiuding memandangku. Bahkan sebagai juara kedua kerajaan, tampaknya dia juga tak punya cara. Saat itu, Shangguan Wuji berkata: "Menurutku kalian tak perlu curiga pada Saudara Chen. Jika dia memberi kita peta tapi tak ikut, mungkin sengaja membuat kita menghadapi risiko. Tapi Saudara Chen juga datang bersama kita. Sekarang bahaya yang dia hadapi sama dengan kita. Bagaimanapun, kita tak bisa menyalahkannya."
Aku tersenyum pada Shangguan Wuji. Sekarang dia mungkin sudah menebak identitasku, makanya membantu membelaku. Murong Jiuding tertawa: "Aku tahu, bukan bermaksud menyalahkan Ksatria Muda Chen. Tapi tempat ini benar-benar tak normal, tak cocok untuk berlama-lama. Sekarang kita tak hanya gagal menemukan letak prasasti langit, bahkan jalan keluar pun tak bisa ditemukan."
Saat ini benar-benar suasana panik melanda. Meski mereka curiga padaku, mereka tahu di depan banyak orang seperti ini aku pasti tak berani main akal licik. Karena konsekuensinya adalah bermusuhan dengan seluruh kota empat penjuru.
Tapi perkataannya benar. Saat ini kita benar-benar terkepung di sini, tanpa jalan mundur sama sekali.
Yang paling penting, pada hari ketiga kita terkurung dalam kabut ini, mulai ada yang gila. Bukan karena terperangkap, tapi karena menghirup energi spiritual di tempat ini sampai menjadi gila.
Energi spiritual logam yang menyebar di antara langit dan bumi kali ini, begitu masuk ke dalam tubuh manusia sebagai energi spiritual langit dan bumi yang berputar, akan membuat orang menjadi gila. Dan aku adalah satu-satunya yang tidak menjadi gila. Meskipun saat ini mereka tidak sedang melakukan kultivasi di sini, karena konsentrasi energi spiritual logam yang terlalu pekat, tidak bisa dihindari terhirup masuk ke dalam tubuh. Mereka yang kemampuannya sedikit lebih lemah, jika tidak waspada, akan langsung menjadi gila.
Satu, dua, tiga.
Orang-orang yang bisa mengikuti sampai ke sini semuanya adalah murid inti Kota Empat Penjuru, yang paling lemah pun baru mencapai level Tianjie. Mereka bisa disebut sebagai bibit unggul keluarga. Sedangkan mereka yang sudah gila ini tak berbeda dengan binatang buas yang kehilangan akal - akan menyerang teman seperjuangan. Murong Jiuding dan yang lain terpaksa bertindak menghabisi mereka.
Tindakan menghabisi junior sendiri sudah merupakan hal yang sulit, apalagi junior-junior ini adalah harapan keluarga. Suasana hati mereka saat ini benar-benar berada di titik terendah. Belum lagi, para anggota keluarga yang biasanya dianggap sebagai bintang kejora ini sekarang benar-benar panik, karena tak ada yang tahu siapa berikutnya yang akan gila. Begitu seseorang menjadi gila, sekalipun dia adalah jago level Tian yang dihormati di luar sana, tetap akan dibunuh langsung oleh senior keluarganya sendiri!
“Awan kecurigaan yang menyeramkan membungkus kepala setiap orang, tak seorang pun bisa lolos dari bencana. Pada saat ini, mereka semua mulai memandangku dengan kebencian. Akhirnya, setelah lebih dari sepuluh orang menjadi gila, seorang junior dari keluarga Ximen berdiri dan menudingku: "Orang ini asal-usulnya tidak jelas, sekarang malah semakin mencurigakan. Pernahkah kalian berpikir, baik binatang buas maupun kita manusia, asalkan tubuhnya menggerakkan energi spiritual di tempat ini pasti akan menjadi gila dan mati? Tapi orang ini menyerap energi Langit Bumi tanpa batas pada hari itu, namun dia tetap utuh? Bisa jadi ini semua adalah konspirasi dari klan binatang buas, orang ini adalah jelmaan mereka, tujuannya untuk membantai semua pasukan elit kota Empat Penjuru kita di sini!"
Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, banyak yang menyetujui. Aku sudah tahu hari ini pasti akan tiba, lalu menyeringai sinis: "Sudah kukatakan, ilmu beladiriku adalah pemberian Pengendara Sapi Orang Tua kepada guruku, memang sangat mistik. Kalian semua juga melihat, begitu aku tiba di sini, energi spiritual langsung menyerangku. Saat itu jika tidak menggerakkan mantra, energiku sendiri akan habis sampai mati. Mengapa aku bisa berkultivasi di sini tanpa masalah, pertanyaan ini tidak perlu ditujukan padaku. Jika ada keraguan, silakan tanyakan langsung pada Pengendara Sapi Orang Tua itu."
"Pengendara Sapi Orang Tua itu datang dari luar angkasa, sudah pergi ribuan tahun yang lalu! Perkataanmu sama sekali mati tanpa bukti!" kata orang itu.
Aku menatap Ximen Wushuang: "Wali Kota Ximen, apakah Anda juga berpikir demikian?"
Ximen Wushuang memandangiku, ternyata tidak berbicara, sementara aku menyeringai sinis: "Jika dalam keadaan normal, tentu aku akan membersihkan gerombolan untuk Wali Kota Ximen. Walau baru pertama kali memasuki Jianghu, aku tahu Tingkat Dewa tidak boleh dihina. Tapi saat ini kita semua dalam bahaya, tidak pantas melakukan saling bunuh. Jika tidak percaya pada Chen ini, aku akan pergi saja!"
Setelah ucapanku, orang itu semakin menyindir: "Hmph, membawa kami ke daerah kematian, sekarang mau pergi sendiri. Pasti kau sangat familiar dengan tempat ini. Dengan meninggalkan kami, kau bisa keluar melalui Gerbang Kehidupan, meninggalkan kami semua di sini?"
Perkataannya membuatku geram, bukan karena difitnamu, tapi jika dibiarkan terus bicara akan memperparah kecurigaan mereka. Kedua tanganku menyatu, energi internal elemen Jin dan Api menyatu dalam tubuhku. Cahaya emas berputar di telapak tanganku. Kutepuk dia sambil berseru: "Berkali-kali memfitnahku! Hari ini jika tidak kubunuh, kau tidak akan tahu aturan dunia persilatan!"
Keluarga Ximen Wushuang mengkhususkan diri pada energi internal elemen tanah. Elemen tanah bersifat kokoh, jadi Ximen Wushuang fokus pada pertahanan, menggunakan pertahanan sebagai serangan. Saat telapak tanganku menghampiri, lawan yang berstatus Tianjie itu mengangkat kedua tangan, membangun tembok tanah kuning di depannya. Aku mendengus dingin. Walau sama-sama Tianjie, aku hanya tingkat tiga. Belum lagi darah Long-ku dan energi spiritual paling murni dalam tubuhku yang diperkuat kombinasi elemen Jin-Api. Musuh tingkat dua puluh biasa ini jelas bukan lawanku.
Aku menampar dengan telapak tangan, tembok tanah itu langsung hancur berkeping-keping. Dia tak menyangka pertahanannya bisa kuhancurkan secepat itu, matanya membelalak lebar. Sementara kecepatanku semakin menjadi, telapak tangan itu hampir mendarat di wajahnya. Tiba-tiba, muncul tembok tanah lain yang lebih kokoh menghadang di depan telapak tanganku. Ximen Wushuang telah berdiri di depanku sambil berkata, "Chen Ksatria Muda benar-benar berani! Meski junior dari klan kami bersikap kurang ajar, tak pantas kau langsung membunuhnya! Orang keluarga Ximen mana pernah dihakimi orang luar seperti kau?"
"Sudah beberapa kali dia menghina, aku sudah beri muka pada Wali Kota Ximen! Jika Tuan Wali Kota diam saja, apakah diam-diam mengizinkan perlakuannya? Menurutku Tuan Wali Kota yang lurus hati ini pasti punya alasan. Kalau ada keberatan, tegur langsung saja! Diam-diam menyuruh junior klan jadi orang picik untuk memprovokasiku, ini sungguh memalukan nama Kota Chaoge!" kataku.
Aku tahu saat ini harus menunjukkan performa yang perkasa, sangat perkasa. Hanya dengan begitu bisa menunjukkan backing-ku yang tak gentar pada Kota Empat Penjuru, sekaligus membuktikan kalau aku benar-benar tak punya rasa bersalah.
Ximen Wushuang menatapku dengan wajah penuh amarah.
Saat ini Murong Jiuding berjalan mendekat dan berkata, "Tenanglah semuanya. Dalam situasi seperti ini, hanya dengan bekerja sama kita bisa keluar dari tempat ini. Bertingkah seperti ini hanya akan membuat binatang buas itu menertawakan kita! Ksatria Muda Chen, orang itu telah berbicara sembarangan dan menghina. Aku, Murong Jiuding, atas nama Wali Kota Ximen, meminta maaf padamu."
"Permintaan maaf tidak diperlukan. Kurasa saat ini aku memang tidak pantas berada di sini. Lebih baik mati dalam kabut ini daripada nanti dihukum mati oleh empat wali kota yang bersekutu!" dengusku dingin.
