Bagaimanapun ini adalah masyarakat dimana yang kuat memangsa yang lemah. Jin Chi Wu adalah yang kuat, Apotek Tianyuan juga kuat. Jadi bisa dibilang ini kolaborasi antara raksasa. Tapi bagaimanapun, di hati kecilku ada kekhawatiran samar - sepertinya semua ini berjalan terlalu mulus. Kota Fengming tidak usah dibahas, apakah Kota Fuyao dan Kota Chaoge bisa begitu mudah dibeli? Benarkah Murong Jiunding tidak melakukan gerakan apa pun? Apakah Buddha Barat di belakang Murong Jiunding juga tidak memberikan respons sama sekali?
Harus diketahui, kebangkitan kembali suku Jin ditambah kabar bahwa Apotek Tianyuan telah merebut sebagian besar bisnis Apotek Gu Yue (walaupun hasil nyatanya masih minim), semua ini ibarat percikan api yang bisa membakar hutan. Siapa pun yang berpikiran jernih pasti bisa melihat ini sebagai tantangan bagi kota empat penjuru. Benarkah Murong Jiuding bisa bertahan sebegitu sabarnya?
Selama periode ini, aku terus melakukan kultivasi, namun di saat yang sama juga memperhatikan gerakan Jin Chiwu dan kelompoknya. Aku menyampaikan kekhawatiranku kepada Jin Chiwu yang kemudian tertawa: "Murong Jiuding saat ini pasti sedang gelisah, mungkin bingung dengan serangkaian tindakan kita yang bertubi-tubi. Meski ambisius, Murong Jiuding sangat cerdik. Kini semua tuduhan mengarah padanya, bahkan jika dia sudah mencapai tingkat Dewi Bumi, dia takkan berani menyerang kita terang-terangan. Jika tebakanku benar, dia pasti pergi meminta pertolongan kepada tuannya di Barat. Sementara pihak Barat yang belum memahami kartu andalan kita, takkan bertindak gegabah. Kembalinya Aotian, fusi tiga elemenmu, kemunculan Tuan yang misterius, ditambah Lin Baqian yang muncul bak meteor - Timur bukan tanpa kemampuan bertarung. Jadi sekalipun Barat ingin bertindak, sudah terlambat. Intinya mereka meremehkanmu. Andai sejak awal mereka mengerahkan segala upaya untuk membunuhmu, takkan ada segudang masalah ini."
Aku memandangnya dengan pandangan putih: "Maksudmu dengan ucapan itu, ini semua salahku?"
Jin Chiwu tertawa terbahak-bahak: "Bukan itu maksudku, tapi sekarang aku semakin yakin dengan ramalan yang ditinggalkan Tianzun Shenlongshi dulu. Tatanan Benua Tianyuan yang tak berubah selama 20.000 tahun ini, dengan kepulanganmu, akan mengalami perubahan drastis. Tapi perkataanmu juga masuk akal. Aku sudah mengirimkan surat permohonan ke Tuan apotek Tianyuan, sekarang seluruh kerajaan menduga pasti kami sahabat karib. Siapa sangka kami bahkan belum pernah bertemu muka? Dia sudah membantu kita sekuat tenaga, tak pantas jika aku tidak mengunjunginya. Tapi sepertinya sang Tuan ini sangat tinggi hati, surat permohonan sudah dikirim beberapa hari tapi belum ada kabar sama sekali."
Saya mengangguk. Jin Chiwu bagaimanapun adalah pemimpin suci klan, cara kerjanya jauh lebih hati-hati daripada saya. Saya berkata: "Ada satu hal lagi yang harus Tuan perhatikan. Menggunakan pepatah dari Bumi kami: 'Hutan yang besar pasti ada bermacam burung'. Ahli bela diri elemen logam di kerajaan sangat banyak, pasti tidak semuanya baik, kualitasnya bervariasi. Keluarga Murong malah menjadikan elemen logam sebagai yang tertinggi. Jika saya jadi Murong Jiuding, meski tidak berani menantang secara terang-terangan, paling tidak akan menyusupkan beberapa junior klan. Sekarang klan Logam baru berdiri, ke depannya akan semakin banyak anggota. Tuan harus segera membuat persiapan. Negara punya hukum negara, rumah punya aturan rumah. Tanpa aturan tak akan terbentuk tatanan. Yang terpenting, kita harus mengawasi ketat penyusupan anggota keluarga Murong."
Jin Chiwu menatapku sejenak dan berkata: "Kau memang berpikir sangat matang. Tenang saja, meski kekuatanku sekarang tidak seperti dulu, setidaknya aku pernah menjadi kepala klan. Dan meski aku bilang akan memberikan Kitab Suci Klan Jin kepada siapa saja yang bergabung, yang sebenarnya kusebarkan sekarang hanya kitab-kitab biasa Klan Jin. Sama seperti keluarga-keluarga berpengaruh masa kini, Klan Jin juga perlu mencari orang-orang berbakat dan terpercaya untuk dilatih. Ini baru permulaan, segalanya akan perlahan masuk ke jalur yang benar. Ketika Klan Jin akhirnya bisa kuserahkan ke tanganmu, itu akan menjadi Klan Jin yang telah sempurna."
"Diserahkan ke tanganku?" aku berteriak kaget.
Jin Chiwu menyembunyikan senyumannya, mengangguk sambil menatapku: "Saudara Muda Ye, aku jelas merasakan bahwa sisa waktuku tidak banyak lagi."
Setelah berkata demikian, ia menggelengkan tangannya: "Jangan berkata apa-apa. Aku mengerti segalanya. Aku tahu harus berbuat apa. Lagipula 'sisa waktu tidak banyak' bukan berarti akan mati besok. Kita ini lelaki dewasa, jangan bicara hal-hat menyedihkan."
Kutepuk bahu Jin Chiwu. Semua perasaan terkomunikasikan tanpa kata.
Waktu terus mengalir. Bagi penduduk Benua Tianyuan yang berumur panjang, waktu seolah barang murahan. Hari-hari ini aku terus berlatih, tapi tak bisa mengatasi masalah tubuhku. Tiga Buah Dao di dalam tubuhku telah matang. Kini aku tidak berani lagi mengaktifkan Mantra Prasasti Langit. Aku harus menghentikan pertumbuhan energi spiritual dalam tubuhku, karena aku tahu begitu Buah Dao keempat muncul, tubuhku akan benar-benar retak berkeping.
"Pelatihan saya selama ini adalah mencoba perlahan-lahan memadukan Tiga Elemen, namun hasilnya tidak memuaskan. Setiap kali saya mencoba menyatukan Tiga Elemen, masalah yang sama selalu muncul——tubuh mulai retak, bahkan jiwa pun menunjukkan retakan."
Pada akhirnya, saya memutuskan berhenti mencoba. Karena sedang berada di Laut Timur, saya mengunjungi Pulau Long untuk melihat tiga naga kecil dan Duanmu Youruo. Pertumbuhan tiga naga kecil itu luar biasa cepat, kini sudah setengah dewasa. Duanmu Youruo sendiri akhirnya mencapai Domain Langit. Sebenarnya dia bisa dibilang berbakat luar biasa, karena meski jarang berlatih, bisa mencapai tingkat yang tak terjangkau orang biasa.
Saya bermain sebentar dengan tiga naga kecil yang masih naif polos itu, lalu menemani Duanmu Youruo jalan-jalan di pantai. Meski belum pernah meninggalkan Pulau Long, dia sudah tahu rencana saya karena belakangan ini banyak kultivator yang terbang bolak-balik di Laut Timur.
"Aku tidak suka kekerasan di luar sana, tapi aku tahu pria harus melakukan sesuatu. Terutama kamu yang memikul dendam darah——Aku tidak bisa membantu, hanya bisa mengingatkan: tetap hidup." Kata Duanmu Youruo yang semakin terlihat anggun.
Saya menatapnya lalu mengangguk, "Kau sudah membantu lebih dari cukup."
Sebenarnya sampai sekarang, meski aku sebodoh apa pun, aku bisa mengerti maksud Duanmu Youruo. Tapi aku tidak berani menghadapinya langsung. Kebaikan si jelita yang tak terbalas, aku sudah terlalu banyak berhutang pada Han Xue dan Liu Qingci, tidak ingin terus merugikan orang lain.
Kami berjalan-jalan dalam keheningan. Pulau Long yang hangat sepanjang musim, dia berjalan perlahan dengan kaki telanjang menginjak air laut. Tiba-tiba aku sadar, kehidupan tenang seperti ini sudah semakin menjauh dariku.
Dulu, kehidupanku bagaikan mimpi.
Sekarang, ketika mengingat kehidupan masa lalu, justru terasa seperti dalam mimpi.
Segalanya terasa begitu ilusif bagai mimpi.
Akhirnya, aku berpamitan pada Duanmu Youruo. Matanya berkilau saat berkata: "Sudah mau pergi?"
Aku mengangguk: "Aku akan menjenguk Bang. Sebentar lagi harus pergi."
Dia mengangguk.
Aku akhirnya tidak tahan, memeluk nona kecil ini. Dia pun memelukku erat-erat. Kurasakan tetesan air matanya jatuh di bahuku.
Dengan isak dia berkata: "Kulihatmu semakin kuat hari demi hari. Tapi aku juga tahu, semakin kuat dirimu, semakin hebat musuh yang kau hadapi. Ingat, harus tetap hidup. Untuk ketiga anak ini."
"Hmph." jawabku.
——Setelah itu aku pergi ke Wilayah Terlarang Long, melihat si topeng besi. Dia selalu bisa langsung menembus kondisi tubuhku. Padahal sekarang aku sudah mencapai puncak Tingkat Dewa. Jika kekuatan tiga elemen bisa menyatu, bahkan bisa dibilang setara kemampuan Bumi Dewa. Apalagi sekarang aku sudah bisa berubah menjadi tubuh naga. Dengan keperkasaan fisik Long, praktis setengah kaki sudah menginjak Domain Bumi Dewa. Bahkan para petarung senior seperti Shangguan Zhenhua tidak bisa menembusku, tapi dia bisa langsung tahu. Entah tingkat kemampuan apa yang dimiliki Jiwa Pedang Luxian ini.
Kali ini bertemu Pedang Luxian, dia jauh lebih tenang. Kami saling memandang lama, akhirnya kuangkat tangan: "Bang, jangan begini. Aku tidak biasa."
Si topeng besi menatapku: "Aku harus pulang."
"Ke mana?" tanyaku.
"Sembilan lapis langit." jawabnya.
Sebenarnya aku sudah menebak sebagian. Kebangkitan Jin Chiwu, kembalinya penguasa kultivasi fisik Ao Tian, ini menandai dibukanya panggung besar. Jika mereka bisa kembali, maka kemunculan kembali Shi Zhixuan si Raja Iblis dan Raja Siluman Abadi hanyalah soal waktu.
"Sebelum pergi, tidak mau memberitahukan semua kebenaran padaku?" tanyaku.
Si topeng besi mengangguk: "Boleh. Sekarang kau sudah sampai di tahap yang pantas mengetahui sebagian kebenaran."
