Saat merenungkan jati diriku, tanpa kusadari aku masuk dalam kondisi aneh. Mungkin inilah yang disebut Tao sebagai keadaan tanpa ego. Aku tak bermaksud demikian, tapi meditasi tanpa disengaja inilah yang paling berharga - tanpa keinginan, mengalir dengan alam.
Fusi Tiga Kekuatan mulai membentuk aliran energi tirani yang tak tertandingi dalam tubuhku. Meski Tiga Kekuatan ini kukuasai, tubuhku tak mampu menahan tenaga sebesar ini sehingga mulai retak secara alami. Dalam keadaan meditasiku yang mendalam, aku sama sekali tak menyadari semua ini. Bahkan tanpa kusadari, diagram Taiji tempat pohon Jalan berakar tiba-tiba mulai berputar dalam tubuhku.
Diagram Taiji yang berputar mulai memancarkan huruf-huruf emas bercahaya tak terhitung dari permukaannya. Huruf-huruf ini persis seperti yang tertulis dalam Kitab Moral dan mantra Prasasti Langit. Kali ini bukan aku yang sengaja berkultivasi, melainkan diagram Taiji itu sendiri yang mulai berputar perlahan. Saat berputar, ia melahirkan Dua Energi Yin dan Yang.
Dibandingkan dengan kekuatan fusi tiga unsur, Dua Energi Yin dan Yang ini jauh lebih lembut. Kedua energi ini tak menyatu, namun bisa saling menjalin membentuk aliran energi fusi setengah hitam setengah putih. Aliran energi ini bagaikan telapak tangan yang sangat lembut, menyapu setiap bagian tubuhku dengan nuansa sejuk ibarat diterpa angin semi.
Tubuh yang retak itu perlahan mulai sembuh. Bukan karena kemampuan regenerasi alami tubuh klan Long-ku, melainkan Dua Energi Yin-Yang Taiji inilah yang sedang merajut lukaku.
Bahkan Tiga Kekuatan yang ganas itu mulai menjadi tenang setelah kedatangan Dua Energi Yin-Yang Taiji. Gas fusi tiga unsur yang memancarkan kilauan aneh itu mulai melingkar-lingkar dengan tenang dalam tubuhku.
——Aku merasakan kenyamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini adalah perasaan yang tak pernah kurasakan sejak menyatu dengan Tiga Kekuatan. Karena perasaan inilah, aku tersadar dari keadaan meditasi. Begitu sadar, diagram Taiji tiba-tiba berhenti berputar, Dua Energi Yin Yang yang menyembuhkan lukaku pun perlahan menghilang. Segalanya kembali normal.
Ini membuatku sangat heran, mengapa saat berada dalam kondisi mistis itu diagram Taiji bisa berputar sendiri dan menghasilkan Yin Yang Qi untuk menyeimbangkan tubuhku, tapi ketika aku sadar semuanya lenyap?
Aku mencoba menjalankan Kitab Moral dan mantra Prasasti Langit, darah mulai mendidih, energi spiritual Langit Bumi mulai mengalir ke tubuhku, tapi sensasi aneh itu tak pernah muncul lagi.
Duduk di sana, aku berusaha masuk kembali ke kondisi itu namun gagal. Setelah lama duduk baru kusadari: keadaan tanpa diri dan lupa diri itu adalah tingkat pencapaian dalam kultivasi Tao yang sangat dijunjung tinggi. Masuk secara tak sengaja bisa, tapi saat sengaja ingin masuk malah tak tercapai.
Semakin dikejar tak dapat, saat tak dikejar malah diperoleh.
Semakin kupaksa diri untuk masuk ke kondisi itu, semakin tak mungkin tercapai, karena pertama-tama hatiku sudah tak tenang lagi.
——Meski putaran diagram Taiji itu singkat, kehadiran Yin Yang Qi di tubuhku pun hanya sesaat, tapi ini membuatku sangat gembira. Karena akhirnya kuketahui cara mengatasi masalah tubuhku: yaitu dengan benar-benar menjalankan Jalan Suci, bukan seperti sekarang yang bahkan aku sendiri tak tahu sedang melatih apa.
Kultivasi Jalan, tidak selalu berarti mempelajari teknik Jalan, melainkan memahami esensi filosofis Jalan itu sendiri.
Hanya dengan benar-benar memasuki Jalan dan memahaminya, barulah diagram Taiji bisa menyeimbangkan aliran energi yang ganas dalam tubuhku - inilah kunci untuk menyelesaikan masalah yang kuhadapi sekarang.
Memikirkan hal ini, sepertinya aku juga menemukan jawaban atas pertanyaan yang kusampaikan pada diri sendiri tadi, sekaligus jawaban dari pertanyaan yang ditinggalkan si Topeng Besi sebelum pergi: Siapa aku? Ke mana harus kutuju? Apa yang harus kulakukan?
Segalanya tak perlu dipaksakan, biarkan mengalir alami, karena Jalan Tao itu sendiri menyatu dengan alam.
Aku berdiri dan mulai menyeberangi Laut Timur. Kali ini, aku tak terbang melayang. Seperti Duanmu Youruo, aku berjalan telanjang kaki di atas pasir pantai, masuk ke lautan, menginjak permukaan air saku merasakan denyut energi seluruh Laut Timur, menangkap aura pembunuhan dari Pedang Luxian, merasakan sisa-sisa tak terhitung makhluk laut di dasar laut.
Mereka dulu hidup, namun aura pembunuhan Pedang Luxian telah mengubah Laut Timur menjadi lautan mati, apalagi di dasarnya terkungkung Raja Iblis Shi Zhixuan yang tak boleh didekati siapapun.
Tiba-tiba kusadari, kepergian Pedang Luxian itu tepat. Laut Timur harus kembali ke wujud aslinya.
Saat berjalan di permukaan Laut Timur, banyak jagoan bela diri dan kultivator yang melintas di langit memperhatikanku. Sebagian mengenaliku sebagai Penerus Klan Long. Mereka terkesima melihat kebebasanku bergerak di Laut Timur, tapi kuyakin yang membuat mereka takjub bukanlah kemampuanku menyeberang dengan sebatang rumput, melainkan keheranan mengapa Laut Timur tak menelanku.
——Aku mengangkat kepala memandang mereka: "Aku adalah Long, sebagai Klan Long, mengapa takut laut? Di masa depan, di Laut Timur ini, aku akan membangun istana naga."
Setelah mengucapkan, digerakkan keyakinan, aku berubah menjadi seekor naga emas.
Aku terbang melayang di langit, berenang-renang di laut. Karena sudah memutuskan untuk berkultivasi, menggunakan kultivasi untuk menghadapi masalah tubuhku, tapi aku takkan mencari si gemuk untuk belajar Jalan Tao. Jalan yang kutempuh adalah jalanku sendiri, Jalan yang kupilih sendiri.
Jalan Alam.
Tak lama kemudian, kabar kembali tersebar ke seluruh kerajaan: Penerus Klan Long menjelma naga emas, berkelana di Laut Timur. Saat naga muncul dari Laut Timur, Lautan Pantang yang telah terbentuk selama 20.000 tahun di Benua Tianyuan itu tiba-tiba memancarkan aliran energi kehidupan.
——Aku kembali ke tepi Laut Timur. Duanmu Lingxiu, Ye Yang dari suku siluman Laut Utara, dan Nona Bai telah tiba. Meski belum pernah bertemu resmi, seluruh kerajaan tahu kami telah bersekutu. Kami bersama pergi ke wilayah Klan Jin milik Jin Chiwu.
Wilayah Klan Jin pimpinan Jin Chiwu telah meluas hingga radius seribu li. Jumlah murid dalam klan mencapai lebih dari sepuluh ribu orang, dengan peraturan klan yang ketat. Murid-murid dibagi level berdasarkan kemampuan. Jin Chiwu memilih sembilan orang dengan kemampuan tertinggi sebagai murid utama. Kesembilan murid utama ini membentuk Sembilan Pintu, masing-masing Pintu memiliki murid sendiri. Begitu terus berlapis-lapis. Hanya dalam beberapa hari, seluruh Klan Jin menjadi teratur rapi. Murid Sembilan Pintu bersatu sekaligus bersaing, menciptakan momentum perkembangan yang pesat.
Semua ini, dari saat Chi Hu kembali mendirikan papan reklame Klan Jin hingga mencapai skala seperti sekarang, hanya membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Percayalah, dengan berjalannya waktu, kemegahan masa lalu Klan Jin pasti akan kembali.
Setelah mengunjungi Jin Chiwu dan menikmati jamuan tingkat tertinggi Klan Jin, Jin Chiwu berkata: "Tuan dari Apotek Tianyuan benar-benar sombong! Surat permohonan tidak dibalas, bahkan saat aku datang langsung, dia tetap menolak bertemu!"
Jika dulu, mungkin aku akan mengusulkan untuk mengunjungi lagi sampai dia tidak bisa terus bersembunyi seperti naga. Tapi kali ini aku berkata pada Jin Chiwu: "Jika dia tidak mau bertemu, biarkan saja. Dia teman kita. Saat waktunya tepat, pasti akan bertemu. Jika tidak sekarang, berarti momentumnya belum datang."
Setelah ucapanku ini, Jin Chiwu memandangku penuh keheranan: "Saudara Muda Ye, cara bicaramu aneh. Apa yang terjadi selama kamu pulang ke Pulau Long? Bicaramu jadi tidak biasa, bahkan seluruh penampilanmu terasa berbeda sekarang."
Aku tersenyum: "Karena tiba-tiba aku memahami beberapa hal."
Tak ingin melanjutkan topik ini - Jalan Kebenaran memang sesuatu yang terlalu abstrak dengan interpretasi berbeda bagi tiap orang. Aku memandang Nona Putih: "Nona Bai, karena menerima amanah, aku harus menunaikannya. Ada temanku bernama Shangguan Wuji dari Klan Shangguan di Kota Fengming. Meski tidak suka kultivasi, pasukan beratnya termasyhur di seluruh kerajaan. Kemampuannya memimpin pasukan pun dipuji semua orang. Dia memintaku menyampaikan perasaan cintanya padamu."
Setelah aku mengucapkan kalimat ini, Jin Chiwu, Ye Yang, dan Duanmu Lingxiu semuanya menunjukkan ekspresi aneh di wajah. Aku tahu apa yang membuat mereka heran. Nona Putih ini terkenal sifat pemarah, dengan sengaja membicarakan hal ini di depannya jelas-jalan mencari masalah.
Seorang jago yang terdaftar di Tianji Bang, penguasa klan binatang liar, setelah mendengar ucapanku malah memerah kedua pipinya. Dia menatapku sambil berkata: "Setelah jadi Penerus Klan Long, sekarang sayapmu sudah mengeras?"
"Aku cuma menyampaikan pesan. Soal Nona Putih mau menerimanya atau tidak, itu bukan urusanku. Tapi ada satu kalimat yang ingin kusampaikan: Peristiwa masa lalu sudah berlalu, untuk masa depan, jalan ada di bawah kaki." Jawabku.
Saat itu, mereka semua memandangiku. Ye Yang tertawa: "Saudara Ye, sudah beberapa tahun tidak bertemu, kenapa bicaramu sekarang terdengar terlalu bijaksana?"
"Ada?" Aku balas tertawa.
