Kami berempat berpencar untuk mencari. Nan Gong Li kami kembalikan ke kamarnya.
"Bang!" Tiba-tiba aku mendengar suara Biksu, langsung berlari keluar.
Di halaman belakang, Biksu bersimpuh sambil menangis tersedu-sedu. Di depannya berserakan mayat-mayat ahli Pedang Suci! Tubuh mereka penuh luka pedang, cara kematiannya mengerikan seolah mengalami siksaan non-manusia sebelum mati!
Hari itu, merekalah yang datang membalas dendam pada Nan Gong Li, tapi tak disangka bisa kuhadapi sendirian!
Setelah aku pergi, yang membunuh mereka... pasti Nan Gong Li?
"Bang, muridmu tak mampu menjagamu! Percayalah, murid pasti akan menguliti musuh dan membalas dendam!" Biksu mengambil pedang panjang di tanah, bersiap pergi.
"Hei Biksu, mau apa kau!" Aku buru-buru menghalanginya.
"Nan Gong Li membunuh guruku! Bagaimana aku bisa disebut manusia jika tak membalas?" Biksu berseru.
"Tunggu-tunggu! Berhenti dulu!" Aku menyentaknya dengan paksa. Senjata ini benar-benar berat, sentakannya membuatku lelah!
“Masalah ini belum jelas, bagaimana bisa kamu bilang Nan Gong Li yang membunuh gurumu? Bagaimana jika ada kisah tersembunyi dalam kasus ini?”
“Kisah tersembunyi? Kisah apa lagi yang mungkin ada? Ini Puncak Wangjian! Selain Nan Gong Li, siapa yang bisa naik ke sini? Kamu juga sudah lihat betapa mistisnya formasi sebelumnya. Jika bukan izin Nan Gong Li, mungkinkah orang biasa naik ke sini?”
“Apalagi saat itu hanya Nan Gong Li sendiri di sini. Jika bukan dia yang membunuh guruku, lalu siapa lagi?” Biksu itu semakin emosional, sampai-sampai berteriak dengan mata berkaca-kaca di akhir kalimat.
Orang yang terlihat paling tidak serius justru sering yang paling peka perasaannya. Biksu ini contoh terbaik.
Melihatnya begitu emosional, aku bingung harus berkata apa.
“Guruku juga murid Jalan Pedang Suci. Kini dia tewas mengenaskan, mohon Patriarch membalas dendam untuknya!” Biksu itu bersimpuh dengan satu lutut.
Aku ingin membantunya berdiri, tapi dia malah menyodorkan pedang panjang padaku.
Sebagai Patriarch sekte, gurunya yang juga anggota sekte kami tewas, sudah kewajibanku untuk membalas dendam!
Tapi target balas dendamnya adalah Nan Gong Li! Bagaimana mungkin aku tega melakukannya?
“Setelah aku selidiki tuntas kasus ini, jika benar Nan Gong Li yang berbuat, bahkan harus menembus langit dan menyelami bumi, aku akan cabut nyawanya!” Janjiku pada Biksu itu.
Tapi Biksu itu menggeleng setelah mendengar ucapanku, “Patriarch, pasti Nan Gong Li pelakunya. Jika tidak kita bunuh sekarang, saat lukanya sembuh nanti, siapa di dunia ini yang bisa mengalahkannya?”
“Kakakku dan Aotian, kekuatan mereka tidak kalah dari Nan Gong Li. Kekuatanku sendiri juga berkembang dengan pesat. Aku yakin di masa depan tidak akan sulit untuk menyamai Nan Gong Li. Jika benar ini perbuatan Nan Gong Li, aku pasti akan memberimu keadilan!”
“Jika Patriarch tidak membunuh maling ini, bunuh saja aku!” Biksu itu tiba-tiba berseru.
Aku terkejut, tidak menyangka biksu yang biasanya tidak serius ini tiba-tiba menunjukkan integritas di saat kritis seperti ini!
Tidak membunuh Nan Gong Li, berarti harus membunuhnya?
Ini jelas-jelas ancaman untuk memaksaku membunuh Nan Gong Li!
“Baiklah, berikan darahku ke Nan Gong Li, lalu bangunkan dia untuk dimintai keterangan tentang kejadian ini!” Setelah berpikir panjang, ini satu-satunya cara terbaik.
Kakak dan Aotian masih mencari keberadaan Han Xue. Aku dan biksu pergi ke rumah Nan Gong Li.
Wajah Nan Gong Li pucat pasi, terbaring sendirian di tempat tidurnya. Noda merah darah di dadanya terlihat menyilaukan.
Begitu melihat Nan Gong Li, aura pembunuhan langsung menyelimuti tubuh biksu. Andai aku tidak ada di sini, mungkin dia sudah bertindak.
Aku duduk di tepi tempat tidur, lalu melukai tanganku dan meneteskan setetes darah keemasan ke mulut Nan Gong Li.
Darah keemasan itu masuk ke mulut Nan Gong Li. Seketika lubang berdarah di dadanya mulai menyembuh dengan kecepatan luar biasa.
“Tunggu dia sadar. Aku pasti akan mempertanyakannya. Jika benar dia pelakunya, aku berjanji akan memberimu jawaban!” Kataku pada biksu yang matanya sudah nyembur api itu.
"Tapi hatiku juga tidak yakin, bahkan aku sendiri tidak percaya kematian mereka tidak ada hubungannya dengan Nan Gong Li. Jika Nan Gong Li mengakui bahwa dialah yang membunuh mereka, bagaimana aku harus menghadapi Biksu?"
"Ah, memikirkannya saja sudah membuat pusing!"
"Tidak lama kemudian, Nan Gong Li siuman dari koma. Meskipun blood bottle-ku ajaib, kondisinya masih sangat lemah. Nan Gong Li sekarang mungkin bahkan tidak bisa mengalahkan Biksu."
"Senior, kutanyakan padamu - apakah para ahli Jalan Pedang Sakral di halaman belakang itu dibunuh olehmu?" Tanyaku setelah Nan Gong Li sadar.
Sorot mata Nan Gong Li tampak bingung. Dua napas kemudian baru dia bereaksi, lalu menggelengkan kepala padaku.
Tidak ada balasan.
"Apakah gelengan kepala ini berarti bukan dia yang melakukannya, atau tidak mau menjelaskan padaku?"
Aku tidak memahami sikap Nan Gong Li.
Tiba-tiba kulihat cahaya putih. "Nan Gong Li, kembalikan nyawa Guruku!" Suara Biksu terdengar. Baru saja aku berbalik, pedang panjangnya sudah menusuk ke arah kami.
"Hentikan!" Teriakku buru-buru sambil menampar dengan satu telapak tangan. Dengan mengerahkan Tubuh Naga Hijau sepenuhnya, tamparanku langsung mematahkan bilah pedang itu!
"Patriarch!" Biksu memandangku dengan tidak percaya, wajahnya penuh kekecewaan!
"Biksu, keluarlah dulu. Aku ingin berbicara berdua dengan Senior." Aku bahkan tidak berani menatap mata Biksu.
Biksu terus mengawasiku, akhirnya berbalik dan pergi.
Ketika Biksu itu keluar, aku akhirnya bisa bernapas lega. Jika tadi dia benar-benar berniat mengambil nyawa Nan Gong Li, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.
"Kenapa kamu menyelamatkanku?" Nan Gong Li akhirnya membuka mulut, suaranya terdengar serak.
"Kamu sudah berkali-kali menyelamatkanku. Apa aku perlu alasan untuk menyelamatkanmu?" Aku menatapnya sambil berkata dengan frustasi.
Hutangku pada Nan Gong Li terlalu besar. Meskipun dia menculik Han Xue, aku tetap tidak bisa melakukan pembunuhan padanya!
"Bagus! Aku Nan Gong Li akhirnya tidak salah menilai orang. Meski posisi kita berbeda, aku tetap mengagumimu!" Senyuman langka muncul di wajah Nan Gong Li.
"Haha, Senior terlalu memuji. Sebenarnya asalkan kamu mengembalikan Xue'er padaku, kejadian masa lalu masih bisa kubiarkan berlalu."
Begitu ucapanku selesai, wajah Nan Gong Li langsung berubah.
Melihat ekspresinya, aku tahu urusan ini tidak ada ruang untuk bernegosiasi.
"Hah~" Setelah lama terdiam, Nan Gong Li tiba-tiba menghela napas pasrah, "Sudahlah. Mengingat situasi sudah begini, tidak apa-apa kuberi tahukan. Masalah Han Xue bukan kemauanku sendiri, sungguh takdir sulit dilawan."
"Bahkan andai aku tidak bertindak, dia tetap akan menjadi boneka Buddha yang dikendalikan mereka. Semua ini adalah sebab-akibat Buddha, tak ada yang bisa melampauinya!" Nan Gong Li menggelengkan kepala pasrah.
"Apa maksudmu ini?" Aku dibuat agak bingung oleh Nan Gong Li. Mungkinkah Han Xue bisa menjadi Santo Penguasa Buddha sendiri?
“Segalanya adalah siklus sebab-akibat, nanti kamu akan mengerti. Selain itu, orang-orang itu bukan kubunuh, ada pihak lain yang membunuh mereka. Tapi kamu takkan bisa membalas dendam, jadi lebih baik lupakan saja.” Nan Gong Li menutup matanya setelah mengucapkan itu.
Aku paham maksudnya, tak mau mengganggunya lagi.
Tapi perkataan Nan Gong Li membuatku bingung. Ingin kutanyakan siapa sebenarnya orang di dalam peti mati giok dingin di dasar danau itu, tapi dia tak menjawab.
Saat keluar kamar, kudapati biksu masih bersimpuh di ambang pintu.
Nah, masalah baru muncul!
"Patriarch!" teriak biksu itu, langsung menempelkan kening ke lantai melakukan sujud penghormatan!
"Senior tadi sudah bilang, dia bukan pembunuhnya. Dengan status Senior, mustahil dia berbohong padaku. Mari kita cari pelaku sebenarnya bersama untuk membalas dendam gurumu!" kataku.
"Pelaku sebenarnya? Kalau Nan Gong Li bilang dia bukan pembunuh, lalu siapa?" desak biksu itu.
Pertanyaan ini membuatku terdiam. Nan Gong Li tak mau menyebut nama pelakunya, tapi katanya aku tak mungkin membalas dendam. Seketika bayangan seseorang muncul di pikiranku.
Li Qiu Shui!
Siapa lagi selain Li Qiu Shui yang tak mau disebut namanya oleh Nan Gong Li?
Memang, dengan kekuatan Li Qiu Shui, mustahil bagiku untuk membalas dendam.
"Mungkin... Li Qiu Shui." Setelah itu kujelaskan analisasku secara detail kepada biksu itu.
Begitu mendengar nama itu, biksu langsung ingin berlari memburu Li Qiu Shui, tapi segera kuhalangi.
"Dengan kemampuannya yang terbatas ini, bahkan belum sempat bertemu Li Qiu Shui, dia sudah tewas dibunuh orang."
"Ayo pergi, kita cari dulu Kakakku dan Aotian. Sudah lama sekali, entah apa yang sedang mereka berdua lakukan!" kataku.
Tapi ternyata kami sama sekali tidak bisa menemukan mereka berdua!
