Di pihak kami ada tiga Dewa Surga kuat plus tugasku yang setara puncak Dewa Surga. Meski Li Qiu Shui punya enam Dewa Surga, kalau benar-benar bertarung, siapa yang menang masih belum pasti!
"Buddha benar-benar angkuh!" Keturunan Raja Iblis Ox mendengus dingin.
"Li Qiu Shui, ada apa dengan Nan Gong Li?" Tanyaku memulai pembicaraan.
"Dia nekat memasuki Wilayah Terlarang Buddha, terluka oleh tangan Raja Ming sendiri. Keadaan ini akan melekat seumur hidupnya!" Nada suara Li Qiu Shui masih dingin, tapi kuperhatikan riak sesaat di wajahnya saat mengucapkan ini.
"Wanita yang kejam! Bagaimanapun, Nan Gong Li menyimpan perasaan padamu. Menyusup ke wilayah terlarang pun demi menyelamatkanmu. Tak kusangka kau mengubahnya menjadi setengah mati seperti ini." Ao Tian yang selalu tak suka pada Li Qiu Shui tak tahan memberi komentar sarkastik.
Li Qiu Shui tetap tenang. Seorang Buddha melangkah maju dari belakangnya.
"Xiaoyao, sebagai anggota Buddha yang pernah menduduki posisi tertinggi, mengapa kau berkhianat dan membantu kejahatan?"
"Amitabha. Apa hakmu mendefinisikan Buddha? Institusi ini telah kehilangan esensinya di tangan kalian." Xiaoyao Gu Fo berbicara perlahan, tetap berseberangan dengan Buddha.
"Lautan Tongtian semestinya di bawah jurisdiksi Barat. Kalian merampasnya, menghina Buddha, bahkan menghasut pengkhianat Xiaoyao. Meski Buddha penuh welas asih, tak mungkin membiarkan ini!" Jari giok Li Qiu Shui yang mirip bawang menuding kami.
Lima Buddha Kuno segera merespons instruksinya, mengepung kami dengan cepat!
"Hati-hati! Gabungan kekuatan lima mereka tak tertahankan bagi yang di bawah level Dewi!" Xiaoyao Gu Fo mengingatkan dengan waspada.
“Daun, bukankah kamu sudah belajar banyak kemampuan? Ini kesempatan bagus untuk mencobanya!” Kakak melirikku dan berbisik padaku.
Aku melihat sekeliling, tak bisa tidak mengangguk. Kekuatan supernatural Wukong, aku juga ingin mencoba!
Tatapan Li Qiu Shui terus tertuju padaku, tepatnya pada pilar penjaga samudera di tanganku.
“Sepertinya kamu sudah mendapatkan rahasia lautan tak terbatas ini. Kecepatan peningkatanmu memang membuatku terkejut.”
“Banyak hal yang akan membuatmu terkejut! Nanti saat kukalahkan kamu, kamu akan semakin terbelalak!” Aku sama sekali tidak takut. Sekarang kemampuan kultivasiku sudah mencapai Tingkat Dua Dewi Bumi, ditambah berbagai metode, bahkan menghadapi Li Qiu Shui pun aku bisa bertarung!
Cabang pohon Jalan keluar dari dalam tubuhku, menyapu ke arah Li Qiu Shui.
Kakak, Aotian, dan Xiaoyao Gu Fo bertiga dengan sadar mengalihkan Lima Buddha Kuno ke sisi lain, memberi kami berdua tempat.
“Pilar Penjaga Samudera, sepertinya legenda Buddha itu benar. Aku penasaran, seberapa besar kekuatanmu sekarang setelah mewarisi pengetahuan itu?” Tatapan Li Qiu Shui padaku masih penuh penghinaan. Dia mengarahkan jarinya ke arahku!
Cap jari keemasan menyergapku. Permukaan laut terbelah dua oleh gelombang sisa cap jari itu, seolah jari itu membuka jalan ke langit!
“Semua padamu, Ikat Kepala Emas!” Teriakku pada pilar penjaga samudera di tangan, lalu melompat. Kekuatan empat penjuru terkumpul, tongkat menghantam!
Boom!
Ledakan dahsyat. Hantaman tongkat ini langsung menggetarkan gelombang air raksasa, membentuk tembok air yang mengurung kami berdua!
Bekas jari keemasan, hancur!
"Cahaya Buddha, sinarilah semua!" Li Qiu Shui menyusun tangan seperti berdoa, dari belakangnya memancar tak terhitung cahaya emas Buddha. Aku merasa otakku seakan dipenuhi mantra suci Buddha yang terus menggerogoti kesadaranku, berusaha menebus diriku!
"Dosa pembunuhanmu terlalu berat, masuklah ke agama Buddha, terima ajaran kami, tebuslah dirimu sendiri, baru bisa mencapai Jalan Agung!"
"Siluman penyesat!" Selama mentalku kuat, mana mungkin terpengaruh olehnya?
Kekuatan Si Hei dalam tubuhku berputar liar, mengusir semua mantra Buddha ini dari tubuhku. Li Qiu Shui perlahan membuka mata. Tiba-tiba, kulihat di belakangnya muncul tak terhitung lengan!
Ini... Avalokitesvara Bertangan Seribu?
Wajah Han Xue tak sengaja muncul di pikiranku. Rupa Li Qiu Shui tiba-tiba menyatu sempurna dengan Han Xue, seolah mereka orang yang sama!
"Tumpas!" Satu kata meluncur, Li Qiu Shui mengarahkan telapak tangannya ke arahku.
"Hati-hati!" Tiba-tiba suara muncul di otakku, membuatku tersentak. Baru kusadari telapak tangan raksasa mengarah ke bawah. Dari dalamnya mengalir aura penindasan yang ingin menguburku selamanya di sini!
"Hancurkan!" Kutancapkan Pilar Penjaga Samudera, membuatnya terus membesar!
Pilar Penjaga Samudera adalah senjata legenda yang berani melawan Langit-Bumi, apalagi cuma sebuah bekas telapak tangan. Tak lama bersitegang, pilar itu menusuk lubang besar di tengah telapak tangan!
Telapak tangan, hancur!
“Dulu, kalian menggunakan jurus licik ini untuk menjebak Raja Kera, sekarang masih ingin mengulanginya lagi?” Suara Pilar Penjaga Samudera terdengar, ia kembali ke ukuran normal dan berada di tanganku.
“Setelah bertahun-tahun ditumpas, sifat iblismu tetap belum terbasmi! Kalau begitu, hari ini aku akan menebusmu atas nama Buddha!” Li Qiu Shui diselimuti cahaya suci, sementara Pilar Penjaga Samudera juga berkobar dengan aura perang!
Kutatap Li Qiu Shui di depanku. Saat ini ia bagai utusan suci Buddha, tanpa secercah aura pembunuhan, namun memancarkan rasa terancam yang sangat kuat!
“Terima pukulanku!” Kulanjut maju, dinding air telah mengurung sekeliling. Aku tak bisa melihat situasi Kakak dan yang lain. Tapi karena Xiaoyao bilang lima orang itu tak terkalahkan di bawah tingkat Dewi, aku tetap khawatir mereka dirugikan. Harus selesaikan pertempuran cepat-cepat!
“Tangan Bodhi!” Li Qiu Shui menyatukan kedua tangan membentuk mudra. Kulihat tangan halus berkilauan menyergapku. Seberkas cahaya Buddha menerjang, kuhantam sekuat tenaga tapi tak bisa menahan, tubuhku tertembus!
“Ini... Bagaimana mungkin?” Aku tak percaya melihat ini, kekuatan dalam tubuhku seperti terkuras habis. Bahkan kekuatan Empat Kesatuan tak bisa memperbaiki lukaku.
Atau lebih tepatnya, sebenarnya tidak ada luka di tubuhku. Hanya seluruh tenaga terasa terkuras, di saat ini sama sekali tak bisa bergerak!
“Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kau lakukan padaku?” Kusesakkan Pilar Penjaga Samudera ke lantai, tubuhku terguncang-guncang, hampir tak tersisa tenaga.
“Buddha, secara alami akan menghancurkan semua iblis jahat!”
Kulihat Li Qiu Shui melangkah mendekatiku, dan saat itu aku gila-gilaan bertanya pada pilar penjaga samudera, tapi tak mendapat respons darinya, seolah aku kehilangan hubungan spiritual dengannya.
Jantungku berdebar kencang, ingin bangkit dan melanjutkan serangan, tapi sama sekali tak bisa menggerakkan anggota tubuhku!
"Memeluk agama Buddha baru bisa memahami Jalan Agung, barulah kau akan tahu betapa bodohnya segala yang kau pertahankan saat ini!" kata Li Qiu Shui sambil sudah berdiri di depanku dan mengulurkan tangan untuk menyentuh kepalaku.
Li Qiu Shui mengelus rambutku, kurasakan kehangatan yang lama tak kudapat, persis seperti saat di Bumi ibuku membelaiiku dengan lembut seperti ini.
"Tutup mata, resapi dengan seksama, akan kuajarkan padamu kehendak Buddha kami!"
Mendengar suara Li Qiu Shui, kurasakan kelopak mataku semakin berat, akhirnya tak kuasa lagi menahan dan menutup kedua mataku.
Dalam kegelapan, kurasakan diri terisolasi dari sekeliling, langit dan bumi ini seolah bukan milikku lagi, aku seperti orang yang tak selaras dengan dunia!
Gemuruh mantra Buddha tak henti bergema di otakku, kurasakan diri terseret ke dalam mimpi dimana hanya suara Buddha yang ada, terus membersihkan jiwaku.
Tanpa kusadari, seolah kulepaskan banyak obsesi. Hal-hal yang dulu kuperjuangkan, kini tiba-tiba terasa tak penting. Segala yang dulu kuinginkan, kini bagai awan yang melayang-layang.
"Perasaan yang kumiliki, kupotong sedikit demi sedikit."
"Segala yang kumiliki, kutinggalkan sedikit demi sedikit."
"Semua yang kuperjuangkan, kulupakan sedikit demi sedikit."
"Aku menjadi tanpa keinginan, sepenuhnya mengabdi pada Buddha, hanya mencari pembebasan dalam ajaran Buddha."
"Ada suara dalam jantungku yang berteriak: Jangan begini! Tak ingin kuteduhkan ajaran Buddha, tak mau jadi anjing peliharaan Buddha, tapi tak kuasa mengangkat perlawanan."
"Akhirnya, aku tenggelam dalam lautan Dharma Buddha."
"Auuung!" Di saat itu, raungan naga menggema dalam kegelapan. Suara ini seolah ingin membangunkanku dari jurang kelam, menghentikan ketertelananku.
Raungan naga itu berasal dari aliran darahku, teriakan pemberontakan yang tertahan. Mendengar ini, kesadaranku langsung tersentak jaga.
Langit yang sama, lautan yang sama, lawan yang masih berdiri di hadapan!
Li Qiu Shui tetap di tempatnya, cahaya Buddha di tubuhnya mulai memudar seolah terluka.
"Nak, akhirnya kau sadar! Tadi kau kenapa? Tertipu oleh si gadis ini?" Pilar Penjaga Samudera menanyai.
Kugelengkan kepala, mencoba mengingat pikiran yang tadi.
"Maksudmu, semua tadi hanyalah ilusi? Aku terjebak dalam domain ilusi?"
"Omong kosong! Tadi kuteriakkan namamu setengah hari tapi tak bisa membangunkanmu. Kukira kau sudah jadi pemeluk baru si gadis ini!" Pilar Penjaga Samudera bergumum kesal.
“Aku melalui kesadaran, mengirimkan pemandangan tadi kepadanya.”
“Kau bilang, suara terakhir tadi bagaimana ceritanya?”
“Raungan naga, ini adalah wibawa ikatan darah! Kali ini Buddha salah hitung. Siapa sangka darah Long bisa sebegitu angkuhnya, bahkan Buddha pun tak bisa menaklukkannya dengan mudah!” Pilar Penjaga Samudera tertawa.
“Sifat iblismu terlalu kuat. Meski Buddha welas asih, tetap tak bisa menebusmu. Demi rakyat kerajaan, hanya dengan membunuhmu di tempat ini untuk mencegah masalah di kemudian hari!” Nada suara Li Qiu Shui berubah tajam, berbeda drastis dari sebelumnya.
Saat ini, dia benar-benar berniat membunuhku!
“Dia terkena pantulan energi darah dalam tubuhmu, akhirnya terluka. Sekarang mungkin sedang malu marah. Hati-hati, nak! Jurang tingkat pencapaian ini nyata. Metode Buddha juga banyak, tak bisa ditutupi sembarangan!” Pilar Penjaga Samudera mengingatkanku.
Aku mengangguk, tetap waspada memandangi Li Qiu Shui.
Di belakang Li Qiu Shui, muncul bayangan raksasa Buddha seolah Sang Buddha sendiri turun ke bumi.
