Lin Baqian hilang, aku masih tidak memperhatikan. Dia memang selalu menyendiri, siapa yang tahu kemana perginya?
Setelah kembali ke Timur, tentu saja aku harus menemui Orang Tua Tianji!
Diperhitungkan, hari pergantian Tianji Bang sudah dekat. Sekarang dewa langit bermunculan di dunia, daftar Tianji Bang ini pasti memiliki nilai yang naik tak terhitung kali lipat dibanding sebelumnya.
Orang Tua Tianji adalah orang dari Surga Langit. Sekarang di sembilan lapis langit bukan hanya Surga Langit yang kacau, bahkan Barat juga dalam kekacauan. Orang Tua Tianji seharusnya bisa memahami situasinya.
Tentu saja, sebelum ini aku harus menyepi dulu, mencapai tingkat satu Dewi Bumi!
Aku meminta Shangguan Wuji menyediakan tempat yang sepi untukku. Dia segera mengatur area penyepian untukku.
“Aku bisa merasakan kekuatanku saat ini sudah mencapai puncak tingkat dua puluh Dewi Bumi, meskipun aku baru mencapai terobosan ini belum lama. Selama periode ini, aku sudah bertarung dengan banyak Dewa Surga dan mendapatkan banyak warisan. Momentum untuk naik ke level berikutnya juga sudah tiba, apalagi perang besar Timur-Barat sudah di ambang pintu. Aku harus mencapai terobosan sebelum ini, kalau tidak aku tidak bisa menghadapi krisis!”
Aku menyuruh Shangguan Wuji menunggu kedatangan kakak dan yang lainnya, lalu aku memasuki area meditasiku!
Ini adalah gua rahasia yang dibongkar Shangguan Wuji di bawah gunung tinggi, awalnya disiapkan untuk tempatnya memimpin pasukan saat perang. Kali ini dipinjamkan untukku dulu.
Aku menyuruh orang menutup rapat pintu gunung, kemudian memanggil pilar penjaga samudera.
“Menurutmu gimana?” tanyaku.
“Orang yang berbicara denganmu tadi sangat licik. Orang seperti ini bisa jadi baik maupun jahat, tidak ada yang tahu jalan apa yang akan ditempuhnya.”
Bisa jadi baik maupun jahat?
Saat berbicara dengan Shangguan Wuji tadi, aku juga merasakan ada sesuatu yang berbeda padanya. Sebelum pergi, aku menganggapnya sebagai sosok seperti Zhuge Kongming di masa lalu. Tapi setelah kembali, aku menemukan ada aura kejahatan sebesar tiga poin padanya!
“Aku percaya padanya, lagipula dia saudaraku!” ujarku tegas.
Prinsip dasarnya: Percayai orang yang dipakai, jangan pakai orang yang diragukan.
“Ada gelombang aneh yang misterius di tubuhnya, belum pernah kulihat sebelumnya. Tapi karena belum pernah lihat, aku juga tidak bisa menilai apakah dia baik atau jahat.”
“Hari-hari ini aku akan mencoba mencapai tingkat satu Dewi Bumi dulu. Tolong jaga aku, jangan biarkan siapa pun menggangguku. Urusan lain kita bicarakan setelah aku berhasil.” Aku berbicara perlahan.
Pilar Penjaga Samudera menggambar lingkaranuntukku. Duduk di dalam lingkaran, aku terus mencerna kemampuan supernatural di otakku.
Kekuatan Sun Wukong tidak hanya sebatas 72 transformasi danseperti di cerita Journey to the West! Kalau cuma bisa transformasi, mana mungkin dia bisa menyerang Surga Langit!
Saat ini, aku sudah mewarisi semua kemampuan dan ingatan kehidupan sebelumnya Sun Wukong. Semua pengalaman bertapanya ada di otakku. Kalau sampai tidak bisa, benar-benar bodoh!
Aku mencari-cari di memoriku, akhirnya menemukan ingatan Sun Wukong tentang tingkat Dewi Bumi. Tapi ingatan ini sepertinya sudah sangat lama, bahkan dia sendiri tidak ingat dengan jelas. Bagi Sun Wukong, tingkat Dewi Bumi terlalu lemah.
Mengandalkan sisa-sisa ingatan ini, aku terus membuka meridian tubuhku. Energi internal terus berputar di tubuhku. Aku merasa aliran energiku naik bertahap!
kali ini sangat lama, karena selain, aku juga harus mencerna kemampuan supernatural. Sekitar satu bulan kemudian, akhirnya aku mencapai puncak tingkat dua puluh Dewi Bumi.
Boom!
Tapi tiba-tiba, aku merasakan getaran di gua!
Getaran sekuat gempa bumi dan gunung berguncang!
Aku sudah di ambang. Saat seperti ini, aku sama sekali tidak boleh terganggu. Bahkan seandainya mau berhenti pun sudah tidak mungkin!
Boom! Boom!
Dua batu raksasa menghantam dari atas kepala ku, tepat pada saat itu Pilar Penjaga Samudera berubah menjadi pancaran cahaya emas, dalam sekejap meruntuhkan kedua batu tersebut!
"Tenangkan pikiranmu!" Pilar Penjaga Samudera berseru padaku!
Kuusahakan tetap tenang, sebenarnya semua tahu perubahan mendadak ini pasti bukan sekadar kebetulan!
Namun saat ini ku tak punya waktu untuk memikirkan itu, fokusku hanya pada terobosan. Kurasakan kekuatanku sudah mencapai hambatan, tinggal selangkah lagi!
Selangkah penentu hidup dan mati!
Boom!
Dentuman ledakan dahsyat menggema, kurasakan gelombang energi internal yang kuat - seseorang sedang menghancurkan gunung!
Satu hantaman telapak tangan itu membuat gunung tak bertahan, runtuh seketika!
Reruntuhan batu menguburku. Suara pertarungan di luar semakin keras, tak terhitung batu menindih tubuhku. Kali ini bahkan Pilar Penjaga Samudera tak bisa menyelamatkanku!
Pada detik itu akhirnya kurasakan diriku melampaui batas, aliran energiku melonjak drastis!
Tiba-tiba sebongkah batu raksasa menghujam ke arahku!
Kulepaskan pancaran energi internal dari tubuh, dalam sekejap batu itu hancur berkeping!
"Siapa berani mengusik Dongfang?" Terbang ke angkasa sambil menghancurkan batu penghalang, barulah kulihat kejadian sebenarnya di luar.
"Mayat bergelimpangan, lautan darah, pertarungan Timur-Barat, ternyata sudah dimulai!"
"Aku tahu Li Qiu Shui tidak mungkin mentolerir keberadaanku, tapi aku tidak menyangka mereka bertindak secepat ini. Apakah Barat sekarang sudah punya persiapan matang?"
Saat aku sedang berpikir, tiba-tiba angin kencang menerjang dari samping. Kubiarkan telapak tangan itu menghantam tubuhku, aku tetap tak bergeming!
"Raja Dewa Barat?" Kupalingkan kepala, bayangan yang kukenali itu benar-benar ada di depan mata.
"Sang Penderma Ye, tak kusangka kau sudah berkembang sampai level ini. Sayangnya Buddha terlalu perkasa, kau belum mencapai tingkat Dewa Surga, bagaimana bisa melawan? Hentikan ini sekarang, barulah pertumpahan darah bisa dihindari!" Sang Raja Dewa menyusun tangan seperti berdoa.
"Dulu saat aku pertama kali menginjakkan kaki di Barat, betapa perkasanya kau saat itu. Kalau bukan karena aturan, mungkin aku sudah jadi mayat di Gunung Xumi. Sekarang kita bertemu lagi, maukah kau bertarung sekali lagi?" Kutapakkan langkah maju, tak memberinya kesempatan ragu.
Orang yang tadi menghancurkan gunung dan berusaha menguburku hidup-hidup itu adalah Raja Dewa. Tapi sekarang, dia sudah bukan lawanku lagi!
"Mengapa tetap keras kepala?" Raja Dewa tiba-tiba melantunkan mantra. Karakter-karakter emas mengurungku, seakan menarik tubuhku.
"Hmph!" Energi internalku bergetar keras, karakter emas itu remuk seketika. Wajah Raja Dewa dipenuhi keheranan.
"Bagaimana... Bagaimana mungkin?!"
“Kau pikir aku tidak menyadari trik kotor Buddha? Sebuah metode kultivasi patung emas abadi, lalu ingin mengendalikanku? Kau terlalu berkhayal!” Saat ini aku sudah berada di hadapannya, pilar penjaga samudera muncul di tanganku, kutujukkan tongkatku ke tubuhnya!
“Bertahun-tahun kau membantu kejahatan Buddha, kini saatnya membayar karma!”
Patung emas abadi Raja Dewa mulai hancur berkeping-keping. Bahkan pertahanan puncak sekalipun bisa dihancurkan, asal kekuatan cukup.
“Ye Jihuan, kau akan menyesal!” Raja Dewa berseru dengan nafas terakhirnya.
Kulihat tubuhnya hancur seinci demi seinci, akhirnya menjelma menjadi sinar emas melesat ke Barat!
Buddha, masih ada cara apa lagi?
Kuperhatikan sinar emas yang menjauh itu, mengarah ke Gunung Sumeru.
Tak kupikir panjang, kulanjutkan langkah ke lokasi pertempuran besar.
Keributan sebesar ini terjadi, tapi tak seorang pun datang membantu. Ini pertanda buruk. Sekalipun yang lain tak muncul, Kakak pasti akan datang!
“Shangguan Wuji, di mana kau?” Di jalan kumenepis beberapa orang, mataku menyisir kerumunan mencari bayangan Shangguan Wuji.
Di medan perang ini bahkan tak ada satu Dewi Bumi pun, apalagi panglima seperti Shangguan Wuji!
“Biksu botak Buddha, matilah!” Dalam kemarahan, kuhujamkan jari. Kabut air membubung ke langit, berubah menjadi ribuan pedang air membantai semua Buddha di tempat ini!
“Banyak terima kasih, Yang Mulia！”Prajurit-prajurit Dongfang serentak berseru ke arahku, lalu bersimpuh dengan satu lutut.
“Ke mana Shangguan Wuji pergi?”
“Lapor Yang Mulia, panglima sedang bertempur di medan perang lain melawan pasukan Barat. Kami diperintahkan untuk berjaga di sini dan melindungi keselamatan Yang Mulia.” Seorang prajurit menjelaskan.
“Kalian melindungi keselamatanku?” Aku menatap mereka satu per satu. Kekuatan tertinggi mereka hanya setingkat Dewa, bagaimana mungkin bisa melindungiku?
“Tidak ada yang menyangka akan ada Dewi Bumi yang datang. Kami yang lemah ini gagal melindungi, mohon pengampunan Yang Mulia!” Dia buru-buru berbicara.
“Tidak ada yang menyangka? Hmph!” Apakah Shangguan Wuji mungkin tidak mempertimbangkan hal ini?
