Bab 587 Aura Pisau yang Familiar

　　Meski begitu, aku tetap ingin datang melihat, jangan-jangan benar-benar bisa bertemu Orang Tua Tianji? 　　Selama ini kami bertanya pada beberapa orang, tapi tetap tak ada yang pernah melihat Orang Tua Tianji, meski rumor ini beredar di antara mereka. 　　Apakah Orang Tua Tianji benar-benar datang? 　　Aku mencari ke segala penjuru, akhirnya tetap tak menemukan bayangannya, terpaksa menghentikan pencarian. 　　Orang Tua Tianji tak muncul, si Bertopeng pun tak datang, sementara Kakak masih hilang. Berarti dari tiga besar, hanya aku yang sampai di sini? 　　——Malam itu, aku dan keturunan Raja Iblis Ox menemukan penginapan untuk menginap. Kami tak ingin terpapar, karena bisa menimbulkan banyak masalah. 　　Tinggal setengah bulan lagi. Setengah bulan kemudian, Kuil Tianji ini pasti akan dilanda kontroversi! 　　Aku sedang duduk bermeditasi, tiba-tiba merasakan aura pisau yang sangat kuat, seketika menghunjam ke arahku. 　　Penginapan hancur berkeping-keping oleh aura pisau itu, beberapa teriakan menyayat keluar, darah mengotori cahaya bulan, menambah jumlah arwah di bawah pedang! 　　Aku dan keturunan Raja Iblis Ox langsung menghindar begitu merasakan aura pisau ini. Aura pisau yang angker ini memberiku perasaan familiar! 　　Kakak! 　　Reaksi pertama di otakku langsung tertuju pada kakak! 　　Aura pisau yang tirani ini, selain kakak aku tidak bisa membayangkan orang lain! 　　Mungkinkah kakak telah muncul? 　　Hanya dengan sekali melihat ke arah sumber aura pisau, aku langsung tahu aku salah. Orang yang datang sama sekali bukan kakak, melainkan seorang pendekar pisau asing dengan kemampuan sekitar tiga tingkat Dewa Surga! 　　Saat ini, dia sedang bertarung dengan Dewa Surga lainnya. Kekuatan mereka seimbang, aura pisau tadi adalah gelombang sisa dari pertarungan mereka! 　　Karena aura pisau itu, aku cukup menyukai pendekar pisau asing ini. Dari tubuhnya aku bisa melihat bayangan kakak. Aura pisau yang tirani ini melambangkan karakter seseorang, sekilas aku tahu dia pasti bukan orang jahat! 　　Sedangkan lawannya yang juga berkemampuan Dewa Surga, gerakannya memancarkan tiga poin aura jahat, seolah sudah masuk ke jalan iblis! 　　"Monster terkutuk! Berani mempraktekkan teknik mengumpulkan Yin dan menambah Yang, mengacaukan Tianyuan! Hari ini aku menghukum atas nama Tian!" Teriak pendekar asing itu. Kilau pisaunya berkelebat, setiap tebasan memiliki kekuatan membelah gunung! 　　"Pisau Sangar, urusanku kapan pernah jadi wilayahmu? Apakah pisau mu belum pernah membunuh orang? Tebasanmu tadi saja sudah membunuh banyak orang tak bersalah!" Lelaki jahat itu menyeringai dingin pada pendekar pisau asing. 　　"Mengumpulkan Yin dan menambah Yang, tidak menyangka masih ada konsep seperti ini di Benua Tianyuan. Selama ini kupikir ini hanya rekayasa dalam novel-novel kami." 　　"Dari posisi kedua orang ini, sepertinya tidak ada permusuhan pribadi. Hanya saja pisau sangar tidak tahan melihat perilaku pria jahat ini lalu bertindak." 　　"Kedua orang ini, jangan-jangan adalah pisau sangar dan iblis perang yang ada di Tianji Bang?" Saat ini, tiba-tiba seseorang di tepi seperti mengenali mereka berdua. 　　Pisau sangar? Iblis perang? 　　Kurenungkan sejenak, dua nama ini memang ada dalam ingatanku, kira-kira di peringkat 20 besar Tianji Bang! 　　Di zaman kacau, para pemenang bermunculan. Nama-nama yang tak pernah terlihat di Tianji Bang kini akhirnya muncul dengan kemampuan Dewa Surga! 　　"Tak terhitung arwah di bawah pedangku, tapi kutahu diri tak pernah membunuh wanita, anak-anak, atau orang lemah. Bagi penyembah jalan sesat sepertimu yang mengumpulkan Yin, layak dibunuh!" Pisau sangar bersikap tegas. 　　Hanya saja, saat kulihat pisau sangar bertindak tadi, membunuh begitu banyak orang tak bersalah di penginapan ini - meski tak disengaja - tanpa setitik penyesalan, tetap membuatku merasa aneh. 　　Seolah kebajikan yang diucapkannya, sama sekali berbeda dengan apa yang ada di hatinya! 　　"Haruskah bertindak?" Keturunan Raja Iblis Ox di sampingku memandang situasi ini dengan sorot mata penuh penghinaan. 　　Bagaimanapun juga dia sendiri adalah sosok yang sangat angkuh - keturunan Raja Iblis Ox, Dewa Surga tingkat satu, salah satu penjaga makam Lautan Langit. Mana mungkin bisa disamakan dengan Dewa Surga duniawi macam ini? 　　"Namanya juga masuk dalam sepuluh besar Tianji Bang, Niu Kuangsheng!" 　　"Tidak perlu buru-buru. Pada tubuh pisau sangar ini, aku melihat bayangan Kakak. Tapi perbuatannya memberiku kesan tidak sepenuhnya luhur. Mari kita lihat lagi," kataku. 　　Niu Kuangsheng tidak menghiraukanku. Meski kini dia telah menyadari kesalahannya, tetap saja dia enggan mengaku. 　　Dia seorang yang angkuh, juga orang dengan kekuatan luar biasa. Tapi orang seperti ini selalu punya kelemahan: enggan mengakui kesalahan sendiri! 　　Niu Kuangsheng pun demikian! 　　Aku mengawasi ketat pertarungan kedua orang ini. Kekuatan mereka sebenarnya setara. Dalam situasi seperti ini, mustahil menggunakan jurus pamungkas untuk duel hidup-mati. Jadi meski pertarungan sengit, pasti tak ada yang bisa mengalahkan lawannya! 　　"Badao, buat apa kau terus menggangguku? Kau datang ke sini hanya untuk menjalankan perintah gurumu. Sudah lama kita bertarung. Cukup! Pulanglah dan laporkan tugasmu. Lagipula meski terus bertarung, kau takkan bisa membunuhku!" Zhanxie menyunggingkan senyum jahat dan menggoda. 　　Badao tetap tidak menghiraukan ucapannya. Pedangnya mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan momentum. 　　Ternyata benar seperti kata Zhanxie. Kedatangan Badao hanya untuk memenuhi perintah guru. Rupanya guru Badao-lah sosok yang berbudi luhur! 　　Keduanya bertukar puluhan jurus lagi sebelum akhirnya saling mundur. 　　"Zhanxie! Jika di kemudian hari kuketahui kau masih melakukan perbuatan hina, jangan harap kau selamat!" hardik Badao. 　　Namun Zhanxie hanya tersenyum santai, lalu berbalik dan pergi! 　　Pertarungan dua Dewa Surga yang kuat ini akhirnya berakhir. Banyak penonton yang masih merasa belum puas, karena bagi orang biasa, pertarungan tingkat Dewa Surga bukanlah pemandangan yang bisa dilihat setiap hari. Bahkan di Tianji Bang saat ini, jumlah Dewa Surga tidak mencapai tiga puluh orang! 　　Di seluruh Benua Tianyuan dengan populasi yang tak terhitung, hanya ada kurang dari tiga puluh Dewa Surga. Ini menunjukkan betapa langkanya status Dewa Surga! 　　"Ikuti dia!" Aku berkata pada Niu Kuangsheng. 　　Aura pisau sangar ini sangat mirip dengan milik Kakak. Ini membuatku berpikir: jangan-jangan guru pisau sangar ini adalah Kakak sendiri? 　　Walaupun Kakak baru hilang setengah tahun, jika pisau sangar ini memang seorang kultivator pisau dengan kemampuan hingga puncak Dewa Bumi, bukan tidak mungkin ia bisa mencapai tingkat Dewa Surga dengan bimbingan Kakak. 　　Jika benar demikian, pantas saja dia memanggil Kakak sebagai guru! 　　Aku punya firasat: dengan mengikutinya, kita akan menemukan Kakak! 　　Niu Kuangsheng tidak banyak bicara, hanya mengikutiku maju ke depan. 　　Kami berdua menyelinap di belakang pisau sangar, menjadi dua bayangan dalam kegelapan malam! 　　Pisau sangar menjauhi lokasi pertarungan dan tiba di sebuah gunung tanpa nama. Gunung ini agak mirip dengan Puncak Wangjian tempat Nan Gong Li mengasingkan diri dulu. 　　Sesampainya di sana, tiba-tiba ia berhenti. "Keluarlah." Suara sangar itu bergema. 　　Aku dan Niu Kuangsheng berdua saling memandang, lalu sama-sama keluar. Lagipula sudah ketahuan, sembunyi-sembunyi juga tidak ada artinya! 　　"Kalian berdua siapa? Kenapa terus mengikuti aku?" Pisau Sangar bertanya setelah melihat kami. 　　Karena kami berdua menggunakan cara khusus untuk menyembunyikan aliran energi, dia tidak bisa menilai kekuatan kami, jadi menganggap kami remeh. 　　Niu Kuangsheng tentu tidak mau mempedulikannya. Dengan kebanggaan alaminya, dulu berani langsung bertarung dengan Kakak, apalagi cuma seorang Pisau Sangar! 　　"Baru saja menyaksikan kemegahan Tuan, ingin memahami asal perguruan Tuan, tidak bermaksud menghina!" kataku. 　　Pisau Sangar menatapku dengan hina, "Mau tahu guru ku? Cuma kalian berdua, layak?" Kalimat merendahkan itu keluar dari mulutnya, persis seperti penilaianku tadi! 　　Layak? 　　Seorang berbudi luhur mana mungkin bicara begitu? 　　Niu Kuangsheng yang memang berwatak meledak-ledak langsung melompat ke depan mendengar ini. 　　"Kau, ulangi!" seru Niu Kuangsheng dengan arogan. 　　Ulangi? 　　Alis Pisau Sangar berkedut. Tanpa bicara, langsung menghunus pisau membelah ke arah Niu Kuangsheng! 　　Ulang? 　　Tebasan ini langsung akan mengambil nyawamu! 　　Dari tubuh Pisau Sangar terpancar aura yang menganggap nyawa manusia seperti jerami. Tatapannya sedingin es, sama sekali berbeda dengan sikap munafiknya tadi! 　　Namun, bagaimana mungkin satu tebasan pisau ini pada tubuh Niu Kuangsheng akan berguna? 　　Hanya satu tebasan ini, sudah memprovokasi Niu Kuangsheng? 　　Kali ini, bahkan aku pun tak bisa menghentikannya!