Kakak, jangan-jangan membawa mayat Han Xue mereka ke Antartika?
Dalam hati aku berhitung, dengan kemampuan kakak, di dunia saat ini tidak ada tempat yang tidak bisa dia datangi. Bahkan pergi ke Antartika, baginya tidak butuh banyak waktu. Sedangkan hawa dingin sama sekali tidak bisa melukainya.
Ke Antartika!
Tidak banyak berpikir, langsung berangkat dari daratan Mi, terus ke selatan.
Lahir di Tiongkok, kini sudah dua puluh tujuh tahun. Tak kusangka suatu hari aku bisa melihat dunia luas yang tak terbatas ini!
Sepanjang perjalanan, aku melihat banyak pemandangan indah. Dalam hati semakin bulat tekad, nanti harus membuat Han Xue dan Liu Qingci menemaniku melihat-lihat sekitar, menyaksikan keindahan dunia ini.
Hanya saja Han Xue sekarang sudah diketahui keberadaannya, bagaimana dengan Liu Qingci? Pada hari itu, di dalam peti mati darah, Liu Qingci masih belum diketahui kabarnya. Di dalam hati aku masih menyimpan sedikit harapan, semoga dia tidak menjadi korban Mingwang!
Tapi jika dia dalam keadaan aman, di manakah dia sekarang?
Aku tidak bisa memahaminya, dan sekarang aku pun tidak ingin tahu. Lebih baik mencari Han Xue dulu, baru merencanakan langkah selanjutnya.
Aku juga telah memahami situasi yang terjadi di gunung salju hari itu. Kakak bertindak membunuh Han Xue dan kedua keturunan Longku karena mereka telah berubah menjadi Mayat Darah. Saat Han Xue pertama kali menginjakkan kaki di Bumi, dia sudah menjadi target faksi dari luar dimensi ini. Sekuat apapun Han Xue, dia tidak bisa menahan peradaban teknologi mereka, akhirnya terjebak dalam perangkap mereka!
Saat itu di Gunung Salju Besar, setelah kakak menghabisi mereka, dia segera menguburkan mereka dalam salju tebal, disegel dengan energi internal. Bahkan faksi itu pun tidak bisa menemukannya.
Adapun alasan kakak tidak memberitahuku, mungkin karena dia juga sudah menyadari kekuatan ras dari luar dimensi ini sangat dahsyat. Bahkan dia sendiri pun tidak bisa menghadapinya, khawatir aku akan gegabah dan terluka.
Tak disangka, kakak masih terus melindungiku. Jika benar demikian, tindakannya tidak salah. Aku pun tidak berhak menyalahkannya. Hanya saja ketika kupikir betapa baiknya kakang padaku, sementara sebelumnya aku malah menyakitinya, hatiku seperti tertusuk.
Jika kali ini berhasil menemukan kakak, aku harus meminta maaf padanya dengan tulus.
"Antartika akhirnya terletak di ujung selatan Bumi, aku butuh waktu sekitar dua hari untuk sampai ke sana!"
"Lagipula kemampuan kultivasiku sudah mencapai puncak tiga tingkat Dewi, kapan saja bisa meningkat. Dengan terus merobek ruang di perjalanan, akhirnya aku sampai di tujuan setelah dua hari!"
Di wilayah Antartika hanya ada gunung-gunung es tak berujung.
Sesekali kulihat beberapa penguin lucu berjalan di sekitarnya. Melihat keluguan mereka, terkadang aku hampir tak tahan ingin tertawa.
"Kakak, di mana kau?" teriakku ke sekeliling dengan suara yang dibungkus energi internal, cukup untuk menggema ke seluruh sudut Antartika.
"Kakak, aku tahu salahku. Aku yakin kau akan memaafkanku, kan? Kita tetap saudara! Aku mau minta maaf padamu!" Setelah berkata demikian, aku langsung bersimpuh di tanah.
Di seluruh kerajaan ini, aku tak bersimpuh pada Tian maupun bumi. Hanya Kakak Sun Zhongmou yang layak menerima sembahku!
"Kakak, Daun sudah tahu salah. Daun sudah pahami semua urusan ini. Daun datang khusus untuk minta maaf!"
Dor! Dor! Dor!
Tiga kali aku membungkukkan kepala dengan tulus. Bagaimanapun ini adalah kakakku, dan memang akulah yang bersalah padanya.
Tapi ternyata tak sesederhana yang kubayangkan. Kukira setelah teriak-teriak begini, kakak akan langsung muncul di hadapanku. Tapi aku salah. Sekeliling tetap sepi, hanya beberapa penguin lugu yang menatapku.
Aku mengerutkan kening, dengan kemampuan Kakak, seharusnya tidak mungkin tidak mendengar suaraku. Apakah dia masih marah padaku?
Tapi tidak mungkin, Kakak seharusnya tidak seperti itu. Dengan kasih sayangnya padaku, saat ini seharusnya dia sudah muncul.
Kulewati dengan kekuatan spiritual, ternyata tidak menemukan bayangan Kakak. Tapi salju di sekeliling terlalu tebal, aku tidak bisa melihat dengan jelas.
Kakak tetap tidak muncul di depanku. Hatiku gelisah, langsung menancapkan cabang pohon Jalan ke dalam gletser ini. Jika tidak bisa menemukan Kakak, akan kuhancurkan Antartika!
Aku bersila, gletser ini keras. Bahkan aku pun tidak bisa menghancurkannya dengan mudah. Pohon Jalan bergerak lambat, terus terhambat. Tapi aku masih ingin melihat sekeliling.
Kakak, pasti ada di sini!
Di dalam hatiku yakin, Kakak pasti ada di sini. Karena itu bagaimanapun juga aku tidak pergi.
Tapi tidak kusangka, penyepianku ini ternyata memakan waktu tiga bulan! Selama tiga bulan, pohon Jalan terus menjelajah ke depan, sementara aku memasuki kondisi kultivasi!
Tiga bulan ini, rumor tentangku menyebar cepat di luar!
Pertama ada yang mengatakan aku sendiri menaklukkan Kuil Yasukuni di Timur, lalu melintasi samudera sendirian, menyapu Amerika hingga mereka menyerah. Sejak itu Tiongkok berjaya di dunia!
Tapi ada juga kabar bahwa sebenarnya aku sudah mati. Hilang selama tiga bulan, bagi mereka mungkin aku sudah dianggap seperti mayat.
Semua ini kudengar dari ayah setelah kembali.
Bulan pertama, karena Amerika Serikat menundukkan kepala, Tiongkok juga sangat baik kepada ayahku. Orang itu sendiri yang muncul, menganugerahi ayahku pangkat Jenderal Besar. Seluruh negeri tidak ada satu pun yang menentang!
Keluargaku pindah ke ibu kota kekaisaran, tinggal di area tempat tinggal pejabat tinggi negara.
Namun setelah satu bulan berlalu, rumor tentang kematianku dalam pertempuran menyebar cepat. Ditambah keterlambatanku pulang, berbagai faksi mulai curiga!
Meskipun ayahku dijuluki Raja Henan di masa lalu, pada akhirnya beliau hanya seorang diri. Tanpa bawahan yang kompeten, setelah dicurigai beliau meski tidak senang, tetap tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, satu orang tak bisa menahan begitu banyak mulut!
Di bulan terakhir, Amerika Serikat tiba-tiba berbalik haluan. Alasannya ada yang mengaku melihat langsung mayatku: "Ye Jihuan sudah mati, AS tak perlu lagi patuh pada Tiongkok!"
Setelah AS berkhianat, negara-negara sekutunya yang beberapa itu juga tanpa ragu ikut berkhianat. Kali ini bahkan Rusia tidak berniat ikut campur. Langkah-langkahku telah memperlihatkan ambisi Tiongkok, Rusia hanya ingin menjadi penonton.
Pasca pengkhianatan AS, mereka menuntut Tiongkok menyerahkan ayah dan ibuku. Meskipun orang-orang dari luar wilayah sudah kubasmi secepatnya, kekuatan teknologi yang mereka tinggalkan masih membuat AS unggul di dunia. Tanpa penindasanku, bahkan Tiongkok tak bisa mengimbangi AS.
"Orang itu meski berhasil menahan tekanan dan menyelamatkan orangtuaku, tapi tetap mengurung mereka. Semua ini sama sekali tidak kuketahui, sekarang saat aku berada di Antartika!
Beku setebal tiga chi bukan berasal dari satu hari dingin. Sekarang aku akhirnya mengerti makna pepatah ini.
Seiring dengan masuknya pohon Jalan semakin dalam, aku baru menyadari hawa dingin di sini jauh lebih kompleks dari yang kubayangkan. Bahkan duduk lama di sini membuatku merasakan dingin menusuk masuk ke tubuh. Untung ada buah Dao elemen Api dalam tubuhku yang membantu mengusir hawa dingin, kalau tidak mungkin aku sudah menjadi patung es!
Akhirnya, setelah menembus puluhan meter ke bawah, aku merasakan keberadaan makhluk hidup! Kakak!
Reaksi pertama di otakku adalah tentang kakak!
"Kakak, tunggu, aku akan menyelamatkanmu!" Teriakku ke arah bawah. Meski tak tahu bagaimana kakak bisa sampai di bawah, tapi aku yakin harus segera membongkar tempat ini karena merasakan energi kakak semakin melemah.
Jika bukan karena energya yang sekarat ini, bahkan es puluhan meter pun takkan bisa menghalangi kekuatan spiritualku!
Aku melayang ke udara, menghujamkan telapak tangan ke bawah. Di bawah bekas telapak tanganku, es terapung pecah berhamburan, menyemburkan ribuan serpihan es!
Tapi karena kakak ada di bawah, aku takut kekuatan telapak tanganku melukainya. Jadi kuputuskan tidak menggunakan kekuatan penuh. Setelah pukulan pertama gagal memecah, kuikuti dengan pukulan kedua, ketiga!
Pohon Jalan tetap membantuku, terus melonggarkan lapisan es ini. Setelah belasan menit, akhirnya aku melihat pemandangan di bawah!
"Benar itu Kakak, tapi saat ini Kakak ternyata membeku menjadi patung es, di tubuhnya masih ada bekas darah yang tersisa sejak luka terakhir kali."
Tak kusangka, demi menipuku sekali, Kakak sampai rela terluka parah seperti ini, hatiku semakin pedih!
Dengan gerakan mental, dua bola api mengalir ke arah Kakak, melelehkan lapisan es yang membeku di tubuhnya.
"Kakak, sadarlah Kakak!" teriakku dengan tegang.
Kekuatan penyembuhan Buah Dao Elemen Kayu langsung merasuk ke tubuh Kakak, mulai memulihkan harapan hidupnya!
Meski tubuh fisik Kakak kuat, setelah terperangkap dalam es ini begitu lama, beberapa bagian mulai kehilangan vitalitas, energi internalnya tersumbat dan tak bisa dijalankan!
"Tidak!" Sambil membantunya memulihkan meridian jantung, aku juga memeriksa tubuhnya. Tiba-tiba kusadari ada yang aneh - selain racun dingin, ada aura jahat di tubuh Kakak, sepertinya ada luka lama!
Jangan-jangan Kakak bertemu musuh level tinggi di sini, lalu karena sudah terluka akhirnya kalah dan terjatuh ke dalam es?
Sambil terus mempercepat pengobatan, soal keamanan tidak terlalu kukhawatirkan. Sudah tiga bulan, kalau memang mau terjadi masalah pasti sudah terjadi dari dulu.
Syukurlah kemampuan Kakak cukup tangguh. Setelah tiga jam kumulihkan, akhirnya dia muntahkan darah beku dan sadar.
"Kakak, gimana? Sudah baik sekarang?" tanyaku cemas sambil menatapnya.
"Kakak membuka matanya, melihat bahwa itu adalah aku, sorot matanya menunjukkan rasa frustrasi. 'Daun, ternyata kamu. Sepertinya kamu sudah tahu segalanya.'"
"Hmph, aku salah, Kakak, aku tahu aku salah!" Aku segera berteriak pada Kakak.
"Ah, kamu tidak tahu, kekuatan kelompok ini benar-benar mengerikan. Dulu aku pernah bertarung dengan mereka, peradaban teknologi mereka terlalu kuat. Bahkan aku tidak bisa menghadapinya. Lagipula di antara tiga dunia, masih ada yang berkolusi dengan mereka. Dengan kemampuanmu sendiri, tidak mungkin melawan mereka. Inilah alasan aku menghentikanmu, Daun. Kekuatanmu masih belum cukup. Hanya di puncak Dewi Emas, baru bisa bertarung dengan mereka!"
