Apakah mereka ingin menggunakan semua senjata nuklir terhadapku?
Tapi bagiku, untuk apa digunakan? Meski bisa menghancurkan Bumi, tidak mungkin menghancurkan tubuh Naga Hijau-ku!
"Ditambah kalian pun tetap tidak berguna!" Kugelengkan kepala. Keperkasaan Naga Hijau mulai perlahan mekar. Kekuatanku, mana mungkin dimengerti orang-orang ini?
Jika ada yang masih membuatku khawatir sekarang, mungkin hanya markas terakhir Amerika. Mungkin hanya peradaban teknologi ras luar angkasa yang bisa mengancamku. Tapi ini Bumi, mereka hanyalah cabang yang kekuatan teknologinya terbatas.
"Para penguasa dari berbagai negara telah muncul, ingin membunuhku di tengah samudera ini. Tapi kekuatan faksi-faksi ini mungkin masih belum cukup."
"Negara-negara Barat ternyata sudah bertindak. Kalau begitu, jangan salahkan aku jika setelah urusan ini selesai, aku akan mengunjungi kalian semua di Barat." Aku menatap ketiga malaikat di hadapanku, berbicara perlahan.
Mereka tidak merespons dengan kata-kata. Respons yang kuterima hanyalah tindakan.
Dalam sekejap, ketiganya bergerak bersamaan!
"Ye Jihuan dari Timur, aku ingin melihat kemampuan macam apa yang kau punya!" Yang pertama menyerangku adalah Raja Serigala. Tinjunya menembus ruang, membawa aura serigala yang dahsyat!
Raja Serigala memang haus pertempuran. Tubuh manusia-hewan ini secara alami lebih kuat dari manusia setingkatnya. Saat ini bahkan aku bisa merasakan jiwa tinjunya!
"Hanya dengan ini kau ingin melawanku?" Meski momentum tinju ini kuat, tetap tidak mengancamku. Bayanganku berpindah, menyelinap ke dalam kekosongan, menghindar dari pukulan itu.
Kekuatan yang mencapai Tingkat Dewa Surga memang bisa membelah kekosongan. Jadi aku tidak berharap bisa lolos dari pandangan mereka dengan cara ini.
Cahaya suci menghujam ke arahku. Aku merasa terbungkus oleh cahaya murni ini - cahaya malaikat.
"Dulu mewarisi ajaranmu, tapi tak pernah mengembangkannya. Hari ini akan kugunakan teknik ciptaanmu untuk membunuh satu dewa!" Dalam hati aku bertekad. Mungkin bahkan Zhan Long Zhenren di puncak kekuatannya pun bukan tandingan malaikat Gereja ini.
"Cahaya Suci! Penggal!" Dengan gerakan mentalku, kekuatan lima elemen terkumpul di tanganku menjadi sebilah pedang panjang. Kilau pedang memenuhi langit, membuka jalan darah di tengah cahaya malaikat ini!
Jalan Pedang Suci, tak terlihat selama bertahun-tahun, kini muncul kembali!
Dengan kemampuan tingkat dewa emasku sekarang, menggunakan Jalan Pedang Suci bahkan melampaui Zhan Long Zhenren di masa lalu. Seorang malaikat gereja tingkat dewa surga, apa yang perlu kutakutkan?
Cahaya malaikat segera kuhancurkan, ruang hampa di sekitarnya pecah. Malaikat gereja itu mulai berbalik melarikan diri, tapi sekarang dia sudah terkunci olehku, tak bisa bersembunyi!
Pada saat itu, Raja Serigala kembali muncul di belakangku, membuka mulut lebarnya untuk merobekku.
"Aaargh!" Tubuhku berubah menjadi Naga Hijau, penguasa segala binatang. Apa artinya seekor Raja Serigala di hadapanku?
Saat kuhantam dengan cakar, langsung kulemparkan seluruh tubuhnya. Dewa surga di mataku, apa bedanya dengan bayi?
Dalam kegelapan, kabut hitam melayang mendekat, disertai bau amis. Aku terjebak dalam kabut, pandangan terhalang.
Mata Emas Berapi!
Kabut hitam tingkat ini, bagaimana mungkin membelenggu pandanganku?
Kulihat bayangan melesat di dalam kabut hitam, persis vampir yang kulihat sebelumnya.
"Kelelawar busuk!" Aku langsung menghunuskan pedang Yijian. Kekuatan vampir memang yang terlemah di antara mereka bertiga. Satu-satunya keunggulannya adalah trik anehnya, tapi di bawah penglihatan mataku ini, semua trik tak berguna.
Pedang terayun, kabut hitam mengeluarkan jeritan menyayat. Kabut itu pun menyusut, memperlihatkan wajah pucat kelelawar yang kini berdiri di hadapanku.
Hanya dalam beberapa detik, ketiganya sudah terluka. Kali ini mereka berkumpul lagi, namun raut wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.
"Ye Jihuan, kau memang kuat di era ini," kata malaikat gereja itu menatapku. "Tapi kesalahan terbesarmu adalah melawan seluruh kerajaan! Dunia ini sudah tak bisa menampungmu lagi."
Ketiganya mengurungku dalam formasi segitiga. Namun kali ini, tak satu pun dari mereka yang berani menyerang.
"Kalian bukan orang Tiongkok," kataku dengan dingin. "Mungkin tak paham jurang pemisah antar level dalam bela diri eksternal. Jika tidak, takkan kalian lakukan kebodohan ini! Dengan kemampuan segini, mustahil kalahkan hamba!"
Tanpa sepatah kata, mereka saling bertukar pandang di tepi lapangan. Lalu mulai bekerja sama membentuk formasi aneh. Sebuah tirai cahaya menyelimuti sekelilingku, mengisolasi ruang di sekitarku dari dunia luar.
Ini agak mirip ruang mandiri, tapi tak sepenuhnya sama.
"Ini rahasia gereja kami," gertak malaikat itu. "Ye Jihuan, tempat inilah yang akan menjadi kuburanmu hari ini!"
“Aku melihat tak terhitung peluru meriam menghujam ke arahku, apakah ini upaya untuk membunuhku sekuat tenaga di ruang ini?”
“Daya ledak peluru-peluru ini cukup untuk menghancurkan Bumi. Meski mereka memblokir ruang ini, tetap akan berdampak besar pada Bumi. Tak terhitung korban yang akan mati dalam gelombang sisa ledakan ini.”
“Dari peluru-peluru ini kurasakan beberapa aliran energi yang nyaris menghancurkan, ini pasti senjata yang ditinggalkan ras-ras ekstraterestrial itu.”
“Untuk membunuhku, negara-negara besar ini benar-benar mengeluarkan biaya mahal.”
“Mengorbankan rakyat tak berdosa sebagai teman kuburku? Bisakah barrier yang kalian bertiga pertahankan ini menahan gelombang sisa ledakan?” Sebelum mereka menjawab, ledakan dahsyat mengguncang langit.
Semburan cahaya api yang nyaris meluluhlantakkan cakrawala langsung membungkus tubuhku.
Gelombang demi gelombang sisa ledakan terus menerjang, barrier ruang yang dibangun Malaikat Gereja bertiga mulai goyah, tak lagi mampu menahan tekanan.
“Tahan!” teriak Malaikat Gereja. Jika mereka melepaskan sekarang, tak terhitung orang akan terluka.
Manusia Serigala dan Vampir sama-sama mengatupkan gigi. Wajah ketiganya memerah tanda kelelahan, semua bertahan dengan kekuatan terakhir.
“Sungguh disayangkan!” kataku frustasi menyaksikan pemandangan ini.
Mendengar ucapan itu, ketiganya serentak menoleh ke arahku yang berdiri di belakang.
"Ye Jihuan, kamu, kamu, kapan?" Wajah vampir berubah pucat, terlihat terkejut hingga tak bisa bicara.
Kemerahan di wajahnya semakin pekat, akhirnya tak tertahan lagi, darah segar muncrat dari mulutnya.
Vampir terluka parah, formasi yang hanya dipertahankan dua orang tersisa tak bisa bertahan, meledak seketika dan melontarkan ketiga orang itu!
Gelombang ledakan penghancur dunia sedang menyapu seluruh dunia.
"Ah, metode seperti ini, untuk apa semua penderitaan?" Kataku dengan frustrasi.
Meski tak suka dengan negara-negara ini, meski tak punya banyak belas kasihan, aku tetap tak bisa membiarkan satu miliar rakyat mati dalam ledakan ini.
Aku berubah menjadi wujud Naga Hijau, terus merobek ruang. Di tingkatku ini, sudah bisa menciptakan dunia sendiri. Tapi memindahkan gelombang sisa ledakan ke dunia ciptaanku akan menguras energi internalku.
Senjata yang awalnya ingin membunuhku, akhirnya malah harus kuselesaikan kekacauannya.
"BUKA!" Aku mengaum keras. Satu wilayah Langit Bumi tercipta, seluruh ruang ini kupindahkan ke dunia kecil ciptaanku!
Meski begitu, radiasi sisa tetap menyebar ke sekeliling. Untungnya ini di atas samudera, takkan melukai banyak orang tak bersalah.
Di dunia ciptaanku, laut dan langit bergolak, dunia telah menjadi Mingmo.
Tiga malaikat gereja memandangku tertegun. Mereka saling pandang tak mengerti, tak bisa mengucapkan sepatah kata.
"Sekarang, kalian masih ingin bertarung?"
Saya melihat tiga orang ini, lalu membuka mulut untuk berbicara.
Ketiga wajah mereka penuh dengan bekas darah, baru saja terluka cukup parah oleh gelombang sisa ledakan. Meskipun saya telah mengkonsumsi banyak energi internal, namun dalam tubuhku ada dukungan pohon Jalan, tetap tidak akan terjadi apa-apa.
"Tak kusangka, kekuatanmu ternyata sampai sehebat ini, menciptakan ruang sendiri - ini adalah cara dewa sejati! Mohon Tuan Ye berkenan menahan diri, beri gereja jalan hidup!" Malaikat gereja itu berlutut satu kaki, berkata dengan frustasi.
Manusia Serigala dan Vampir di samping saling bertatapan, lalu bersama-sama bersimpuh di hadapanku.
Kekuatan, itulah surat izin terkuat. Selama kekuatanku cukup, semua orang di dunia ini harus tunduk di bawah kakiku.
"Ketika kalian ingin membunuhku, tak pernahkah terpikir untuk memberiku jalan hidup? Sekarang baru memohon ampun, sudah terlambat. Kuberi kalian kesempatan: Kembalilah ke Barat sekarang. Setengah bulan lagi, aku akan datang sendiri untuk meminta penjelasan."
