Naga raksasa murka!
Apakah jalur naga klan Longku akhirnya juga murka?
"Auuu!" Naga Terbang di Sembilan Langit!
Kondisi lesu yang sebelumnya menyelimuti tubuh naga raksasa langsung lenyap, seluruh tubuhnya dipenuhi keganasan! Sepasang bola matanya menatap tajam ke pria jubah merah di bawah, aura pembunuhan menyelimuti sekeliling.
Aura pembunuhan mengigit tulang!
"Groooaaak!" Dengan satu auman keras, naga raksasa langsung menyerbu ke arah pria jubah merah.
Pria jubah merah perlahan mengangkat tangan kanannya, mengeluarkan aura. Sebuah tekanan energi menyebar, jubah merah di tubuhnya hancur menjadi fragmen! Aura ini jelas-jelas menunjukkan tingkat puncak dewi!
Menghadapi auman naga raksasa, pria jubah merah sama sekali tidak takut. Malah, tubuhnya melompat ke udara dan langsung menghadapi pertarungan!
Aku ingin membantu, tetapi ledakan tadi akhirnya melukai diriku sendiri. Saat ini, yang kubutuhkan adalah mentransfer energi!
Naga raksasa kembali mendapatkan aura-nya. Ikatan darah dalam tubuhku secara alami kembali penuh. Rasa lemah tadi sudah lenyap, kecepatan pemulihan lukaku juga meningkat cukup banyak.
Sementara itu, naga raksasa sudah bertarung dengan pria jubah merah. Pria jubah merah ini juga memiliki wajah manusia yang mirip dengan Lin Baqian, mungkin juga berasal dari keluarga kerajaan luar domain.
Untuk klasifikasi kekuatan luar wilayah, pada akhirnya aku masih belum benar-benar paham.
Naga raksasa langsung menukik ke bawah, namun melihat pria jubah merah mengangkat tangannya, tiba-tiba tirai cahaya ungu muncul di hadapannya, menghalangi benturan sang naga.
Naga itu terus meraung, berulang kali menghantam tirai cahaya ungu hingga kulitnya retak dan darah mengucur. Tirai cahaya itu gemetar hebat di bawah hantamannya, nyaris runtuh.
Naga yang tertidur lelap ini ternyata memiliki kekuatan sehebat ini, ini di luar perkiraanku.
Akhirnya, di bawah hantaman tak hentinya, tirai cahaya itu pecah! Tubuhnya mendarat tepat di hadapan pria jubah merah!
“Auuu!” Naga itu membuka mulut lebar-lebarnya, langsung menerkam pria jubah merah.
Pria jubah merah melesat menghilang dari tempatnya. Aku pernah melihat teknik ini sebelumnya - Fusi Ruang, membuatmu bahkan tak bisa merasakan gelombang ruang sekalipun.
Sang naga menghentakkan ekornya, sama sekali tidak berniat melepaskannya.
Melihat mereka berdua bertarung di udara, saat itu kekuatanku sudah pulih sebagian. Aku pun menghampiri kedua Keturunan Nagaku. Tepat saat itulah mereka tiba-tiba melompat seperti zombie menyerangku!
Ini... Mayat Darah! Masih ada yang mengendalikan?
“Brengsek!” Kutahan umpatan. Ini kan anak kandungku sendiri, masak harus kutangani mereka?
Aku terpaksa mundur, menghindari sergapan maut untuk sementara! Namun kedua Keturunan Naga-ku malah terus menggangguku, kedua tangan mereka sama sekali tidak bertenaga, tubuh mereka juga tanpa kekuatan, tapi tetap tidak berhenti! Pasti ada orang yang diam-diam mengontrol, dan sudah memperhitungkan bahwa aku tidak akan menyerang mereka, sehingga berani bertindak semena-mena!
"Dasar pengecut, mengapa tidak berani muncul untuk bertarung?" teriakku ke sekeliling.
Tapi tidak ada jawaban, langkahku terus mundur, bahkan untuk membalas serangan pun aku khawatir kekuatanku terlalu besar akan melukai mereka!
"Membelenggu!" Aku mengaum keras, dahan pohon Jalan melesat mencoba menghalangi gerakan mereka. Tiba-tiba, tangan mungil mereka berubah menjadi dua cakar, gigi taring runamg muncul di mulut mereka, dengan mudah merobek ikatanku!
"Mana masuk akal!" Aku berteriak penuh amarah, Naga memiliki Nilin, yang menyentuhnya akan mati!
Akhirnya aku tetap tidak bisa menemukan orang yang bersembunyi di belakang, terpaksa bertindak dengan frustrasi!
Dengan satu genggaman tangan, aku menangkap seorang Keturunan Naga. Ia membuka mulut lebar, gigi taring mengerikannya menggigit pergelangan tanganku. Tapi sisik naga muncul di pergelangan tanganku, membuatnya tak bisa merusak sedikit pun meski menggigit sekuat tenaga!
Kemudian aku bertindak lagi, meraih ubun-ubunnya dengan erat, energi internal mengalir deras ke tubuhnya.
"Aaaa!" Teriak kesakitannya pecah. Setelah mendengarnya, hatiku sedikit tersayat. Tapi aku tahu, saat ini, energi internal terus kupompakan, berusaha keras mengendalikan racun Mayat Darah dalam tubuhnya!
Pada momen ini, Keturunan Naga lainnya telah tiba. Aku kembali mengulurkan tangan, masih mencengkeram ubun-ubunnya. Energi internal yang kuat kusalurkan ke dalam tubuh mereka.
Dua teriakan kesakitan itu membuat hatiku tersayat. Tapi di titik ini, aku tak punya pilihan lain.
Energi internal kusalurkan tanpa henti, memblokir semua titik akupresur di tubuh mereka, membatasi gerakan mereka.
Cabang Pohon Jalan kini menusuk, melahap energi internal dalam tubuh mereka. Bahkan aura Siluman Darah membuat Pohon Jalan ini merasa jijik.
"Tidurlah, anak-anakku. Aku pasti akan menyembuhkan kalian," kataku pada mereka.
Akhirnya, mereka kembali pingsan.
"Layak disebut Penguasa Legendaris Long! Tindakanmu sungguh tanpa ampun!" Suara itu datang dari pria jubah merah yang tiba-tiba sudah berada di sampingku.
"Yang harus kau khawatirkan adalah dirimu sendiri. Menurutmu, berapa lama lagi kau bisa bertahan?" Tatapku menusuk, semua amarah kini berpindah padanya.
Bunuh!
Tanpa pikir panjang, kusabetkan telapak tangan!
Pria jubah merah seperti sudah menerima takdir. Tanpa perlawanan, telapak tanganku menghunjam tubuhnya!
"Dor!" Darah muncrat dari mulutnya.
"Ye Jihuan! Klan Long akan binasa di tanganmu! Percayalah, semua keturunan Long akan menjadi Mayat Darah, terkutuk selamanya, jadi budak klan kami!"
Naga raksasa menyambar, mengakhiri nyawanya dengan gigitan terakhir.
“Huuuush~” Aku menghela napas dalam-dalam. Apakah klan Long akan binasa di tanganku?
Memandangi dua keturunan naga di genggamanku, hatiku dipenuhi gejolak perasaan.
“Kau adalah dewa penjaga klan Long. Lebih baik tetap tertidur di sini. Tenang, di kemudian hari tak akan ada yang mengganggumu lagi.” Kataku pada naga raksasa itu.
Jalur naga klanku, sudah menjadi kewajibanku untuk menjaganya.
Akan kukirimkan para kuat di sini untuk berjaga. Dengan Dewi yang bertugas, tak sembarang orang bisa membuat masalah.
Naga itu menatapku lama, lalu kembali menyelam ke dalam gunung bersalju.
Kembali ke tempat Kakak berada, kulihat dua mayat di tanah. Jelas mereka Dewi yang dikirim kekuatan luar wilayah untuk menyerangnya. Tapi mereka tak menyangka kekuatan kami berdua meningkat drastis - dua Dewi sekalipun tak sanggup melawan.
“Bagaimana kabar Qingci?” Tanyaku pada Kakak.
“Di dalam. Ibu dan anak selamat.” Kakak tersenyum. Wajahnya memancarkan kegembiraan yang jarang terlihat.
Kuserahkan kedua keturunan naga itu pada Kakak untuk dibawa kembali dan disegel. Tak tega memperlihatkan bentuk mayat darah mereka pada Liu Qingci.
“Qingci!” Masuk ke dalam, langsung kulihat Liu Qingci yang masih lemah di tempat tidur. Seorang bayi terbaring di sampingnya.
Apakah ini... putriku?
Kucup lembut dahinya. Melihat wajah pucatnya, dada ini terasa sesak.
“Sudah lelah ya.” Sambil berkata demikian, kuletakkan tanganku di tubuhnya, energi internal elemen kayu kukirimkan ke dalam tubuhnya untuk membantunya pulih.
“Sayang, suka tidak?” Liu Qingci tersenyum padaku. Ia menoleh ke anak di sebelahnya, sorot mata penuh kasih sayang.
“Suka, tapi lebih suka kamu.” Kataku pada Liu Qingci.
“Hehe, aku juga suka kamu~” Liu Qingci membalas.
Mengingat tubuhnya adalah tubuh kultivator, ditambah energi internal elemen kayu yang kugunakan untuk memulihkannya, Liu Qingci cepat sembuh. Tak lama, aliran energi di wajahnya telah pulih seperti semula.
“Ngomong-ngomong, tadi apa yang terjadi di luar? Apa ada yang berniat jahat pada anak kita?” tiba-tiba Liu Qingci bertanya.
Ekspresi khawatirnya tentu reaksi alami semua ibu di dunia.
Kugelengkan kepala, “Tenang saja, semuanya aman. Dengan kekuatanku sekarang, bahkan jika ada yang hendak menyakitimu, aku bisa melindungimu!” tegasku.
Kami berpelukan mesra sebentar sebelum kusuruhnya beristirahat. Aku sendiri pergi ke luar.
“Gimana?” tanyaku pada orang di depanku. Sebelumnya kusuruh mereka mencari kabar Lin Baqian. Serangan telapak tangan terakhirku membuatnya luka berat, tapi entah masih hidup atau tidak.
Kejadian hari ini telah memberi tahu satu hal: Lin Baqian harus disingkirkan. Demi kekuatan luar wilayah, dia bisa melakukan apa saja. Jika masih hidup, pasti akan menyerangku di kemudian hari.
“Tidak ditemukan!” orang itu menggeleng.
“Jantungku berdebar kencang, pada akhirnya, apakah aku masih membiarkannya pergi?”
“Ah, sudahlah, ini takdir. Ketika kita bertemu lagi nanti, itu benar-benar akan menjadi duel hidup dan mati!”
“Berikan perintah! Selidiki tiga dunia! Apapun yang terjadi temukan keberadaannya! Siapapun yang melindunginya, hanya ada jalan menuju kematian!”
