Lin Baqian!
Bagaimana dia bisa ada di sini?
Apakah dulu di Bumi akhirnya dia berhasil kabur? Sayangnya waktu itu demi Liu Qingci, aku tak sempat memburunya. Seandainya tidak, pasti sudah kubunuh dia dan takkan ada masalah seperti sekarang!
“Aargh!” Dia memutar mata pisaunya dan menusuk lagi. Kurasakan kekuatan tubuhku perlahan terkuras, bahkan energi internal pun tak bisa dikumpulkan.
“Sang Penguasa Legendaris, lama tak jumpa. Tak menyangka kita bertemu dalam situasi seperti ini, bukan?” Lin Baqian tersenyum sinis padaku.
“Ye Jihuan, seharusnya kau memiliki Tubuh Naga Hijau dan pohon Jalan, seharusnya hidup selamanya bersama Langit Bumi, abadi dan tak terpatahkan. Tapi sayangnya, sekarang kau telah meninggalkan dunia itu, dan Lin Baqian adalah musuh alami yang ditakdirkan bagimu. Di antara kalian berdua, hanya satu yang bisa bertahan hidup. Di dunia ini, hanya dia yang bisa membunuhmu!” Orang itu berkata lagi.
Lin Baqian mencabut pisau tajam dari tubuhku, darah terciprat. Aku tak bisa lagi berdiri dan terjatuh ke tanah.
Lin Baqian berjalan ke depan orang itu, lalu berlutut dengan satu kaki!
Sebagai pangeran, masih harus bersujud. Selain dewa kaisar luar domain, mungkin hanya orang ini yang pantas menerimanya.
Apakah semua yang dia katakan tadi padaku adalah benar?
“Ye Jihuan, meski kau telah menyatu dengan Lima Elemen Dao Fruit, bahkan Buah Dao Elemen Kayu sekarang tak bisa menyembuhkan lukamu. Jika tak percaya, silakan coba.”
Aku masih menggunakan energi internal elemen kayu untuk memperbaiki lukaku. Tapi bukannya membaik, lukanya malah mulai membusuk. Aku langsung panik dan menghentikannya.
“Racun?” Kulihat pisau di tangan Lin Baqian. Sepertinya hanya itu penjelasannya.
Tapi kenapa Buah Dao Elemen Kayu tak bisa (counter) racun ini?
Guiguzi!
Pasti ulahnya. Dia bahkan bisa menciptakan kastil langit. Membuat racun yang tak bisa dipecahkan oleh pohon Jalan pasti bukan hal sulit baginya!
“Bagus, racun yang kuhabiskan ratus tahun untuk memformulasikan ini khusus untuk mencounter pohon Jalanmu. Di Taoisme, statusku tidak jauh lebih rendah dari Laozi. Jika dulu aku tidak diusir dari dunia itu, mungkin keturunan akan mengenal satu lagi Senior Taoisme dengan reputasi.”
“Tentang pohon Jalan, pemahamanku melebihi siapa pun. Tentu aku tahu cara (counter) buah Dao-nya! Ye Jihuan, kesempatanmu sudah habis. Menyerahlah! Jika kau rela mentransfer energi vitalmu padaku, kujamin saat ku kuasai dua wilayah Tian, keluargamu akan tetap utuh seperti semula.”
“Mimpi!” Aku tentu tidak akan percaya pada omong kosong hantunya.
Aku sama sekali tidak akan menyerah, bahkan di detik terakhir!
“Kalau begitu, jangan salahkan aku. Salahkan nasib malangmu!” Guiguzi menggelengkan kepala.
Lin Baqian baru mendapat izinnya, lalu bangkit dari tanah dan melangkah mendekatiku.
Melihat Lin Baqian mendekat, aku semakin berjuang untuk berdiri. Tapi kekuatan di tubuhku sama sekali tidak bisa kugerakkan.
“Tenang, aku tidak akan membunuhmu. Nyawamu masih berguna.” Lin Baqian berkata padaku. Tapi segera dia menambah satu tusukan pisau di tubuhku, membuatku langsung pingsan.
Saat siuman, tangan dan kakiku sudah tertembus rantai besi, tergantung di tempat yang sama tempat Guiguzi pernah tergantung.
Di hadapanku, ada seorang tua berambut putih dan Lin Baqian.
“Ye Jihuan, akhirnya kau sadar.” Suara tua itu berbicara perlahan, suara yang begitu familiar.
“Guiguzi? Kenapa kau berubah seperti ini?” Aku teringat penampilannya saat pertama masuk - meski lusuh tapi masih berambut hitam. Bagaimana bisa seketika menjadi tua renta? Apakah aku koma selama bertahun-tahun? Tapi itu mustahil.
“Ha ha ha ha, energi darahku habis. Tubuh tua ini mungkin takkan bertahan lama. Metode transfusi darah pun tak bisa mempertahankan harapan hidupku. Tapi untungnya kau muncul, Ye Jihuan! Darah Naga Hijau dalam tubuhmulah kunci untuk memulihkan tenagaku!”
“Percayalah, setelah transfusi darah, aku bisa jamin keluarga dan teman-temanmu di dunia itu akan hidup makmur selamanya. Bukankah kau selalu ingin mengembalikan kelompok mayat darah itu ke wujud aslinya? Itu pun bisa kupenuhi.”
Aku menggerakkan tangan dan kakiku, menyadari sudah tak bisa bergerak sama sekali.
“Kau menginginkan darah murni dalam tubuhku? Silahkan coba! Sekalipun harus membakar darah murni ini sampai habis, takkan kuserahkan padamu!” Kataku pada Guiguzi.
Meski buah Dao tak bisa menyembuhkan tubuhku, tapi membakar darah murni untuk menghancurkan diri sendiri masih bisa kulakukan. Kurasa inilah alasan utamanya menunggu kesadaranku untuk bernegosiasi.
“Minuman hormat ditolak, malah minta hukuman!” Guiguzi menggeleng perlahan.
"Aku menatap matanya, sepasang mata yang saat ini terlihat sangat menyeramkan, membuat otakku merasa lelah, kesadaran perlahan tenggelam."
"Apakah ini sedang mempengaruhi mentalku?"
"Kulihat Lin Baqian di tepi membawa pisau mendekatiku, tapi dalam hatiku tidak ada sedikitpun perasaan, seolah semua ini tidak ada hubungannya denganku."
"Ye Jihuan, keturunan klan Long, akan berterima kasih atas keputusanmu ini." Suara hantu bergema di telingaku, aku telah terjebak dalam kekacauan, otak sepenuhnya mati.
"Amitabha!" Pada saat itu, suara lain tiba-tiba terdengar.
Kulihat bekas telapak tangan keemasan menghancurkan datang, tepat mengarah ke Guiguzi!
Lin Baqian yang melihat pemandangan ini langsung berbalik, datang membantu Guiguzi menahan jurus ini!
Di momen ini, aku tiba-tiba tersadar. Memikirkan kejadian tadi, seharusnya energi mental Guiguzi yang mempengaruhi mentalku!
Sial! Hanya ingat dia tidak bisa berkultivasi, tak menyangka energi mentalnya justru sekuat ini! Dia mungkin ingin menunggu aku sadar lalu mengontrol mentalku dengan cara tertentu, baru bisa dengan tenang bertukar darah denganku!
"Rulai, kau ini! Kemana saja selama ini, baru muncul sekarang!" Bekas telapak tangan tadi jelas adalah gaya khas Rulai.
"Tak disangka senjata ini sama sekali tidak datang membantuku, sekarang di saat paling kritis muncul, sekejap aku menekan keinginan dalam hati untuk memukulinya delapan belas kali hingga babak belur di tempat!"
"Amitabha, hanya sekaranglah saatnya biksu miskin ini bertindak." Bayangan Rulai perlahan mendekat, di sini barulah ia menampakkan wujud aslinya.
"Rulai? Hmph! Dulu saat aku menguasai kerajaan, kau bahkan belum memiliki kemampuan seperti sekarang, beraninya kau menantangku sekarang?" Guiguzi menatap Rulai berkata.
Waktu keberadaan Guiguzi, lebih lama dibanding Rulai.
"Sang Penderma, biksu miskin ini pernah melihat reputasimu dalam kitab rahasia Buddha, hanya saja tak disangka waktu tak terbatas telah berlalu, Sang Penderma masih belum bisa melepaskan obsesi dalam hati. Sekarang kau sudah menguasai wilayah Tianyuan, masih ada apa lagi yang tak bisa dipuaskan?"
"Wilayah Tianyuan? Ucapanmu benar, tapi yang kuinginkan, bukanlah wilayah Tian ini. Yang kumau adalah langit milikku! Yang kumau adalah dunia milikku!" Guiguzi hampir gila, pembuluh darah menonjol di wajah tuanya. Ucapan Rulai seakan menyentuh titik sakitnya.
Guiguzi sendiri bisa menguasai wilayah Tian, cukup membuktikan kekuatannya. Tapi orang seperti ini justru diusir Long dari tiga dunia, mana mungkin dia rela?
Selama bertahun-tahun ini, mungkin dia tak pernah menyerah mimpi kembali ke tiga dunia. Bahkan terus menggunakan cara, mengubah klan Long menjadi seperti sekarang.
"Orang seperti ini, bagaimana mungkin menahan penghinaan diusir? Bahkan jika harus mengorbankan segalanya, dia pasti akan kembali."
"Sang Penderma, mengapa harus sekeras ini? Karena kau terlalu memaksakan bela diri eksternal, wilayah Tian ini kau jadikan neraka di dunia manusia. Di bawah kastil ini semua adalah rakyatmu, namun kau paksa hidup di bawah tanah. Sehari-hari bahkan seberkas sinar matahari pun tak bisa mereka lihat. Tidakkah kau merasa ini terlalu kejam bagi mereka?" Buddha terus berbicara dengan penuh kesabaran.
"Dasar senjata ini, lebih cerewet dari Tang Seng!"
"Meski aku tidak terlibat langsung dalam peristiwa dulu, tapi sudah mempelajari banyak dari kitab suci. Demi menginjakkan kaki di Jalan Bela Diri, kau tega membantai sepuluh ribu orang, menggunakan darah murni mereka untuk membentuk ikatan darah baru. Jika bukan karena ini, klan Guigu-mu pada masa lalu pasti sangat makmur, takkan sampai diusir Naga Hijau dari tiga dunia! Pada akhirnya, ini semua karena kalian sendiri yang terjebak!"
"Diam!" Guiguzi membentak keras, "Aku hanya punya hati bela diri, salah apa? Yang kubantai hanya rakyat jelata biasa, salah apa? Naga Hijau tanpa belas kasihan menindas klan Guigu, menggunakan kekuatan Long untuk membantai murid-muridku. Bukankah ini kesalahannya?" Suara Guiguzi semakin liar.
Jarak antara jenius dan orang gila sebenarnya hanya setengah langkah. Sebagian besar "jenius" dalam pandangan orang biasa sebenarnya memiliki sifat paranoid, tak terkecuali Guiguzi.
“Baqian, bunuh dia!” Guiguzi berkata kepada Lin Baqian.
“Amitabha Buddha!”
Melihat kejadian ini, aku tidak terlalu khawatir. Aku tidak bisa menilai tingkat kemampuan Lin Baqian, tapi Buddha jelas-jelas adalah ahli Saint Immortal sejati. Seharusnya dia bisa mengatasi Lin Baqian.
Tapi ketika Lin Baqian menebaskan pisaunya ke arah Buddha, baru aku sadar aku salah.
Teknik pedang ini juga setingkat Saint Immortal! Ternyata Lin Baqian sudah mencapai level Saint Immortal!
“Jika Sang Penderma tetap keras kepala, hamba terpaksa tidak sungkan lagi. Terima serangan telapak tangan hamba!” Buddha mengeluarkan mudra, cahaya emasnya masih berkilauan.
Lin Baqian menghujamkan tiga kali tebasan berturut-turut, setiap tebasan membawa angin ganas yang menyobek bekas telapak tangan itu dengan goresan pisau!
Akhirnya, bekas telapak tangan itu hancur. Lin Baqian langsung menerjang Buddha.
Saat mereka berdua berduel, Guiguzi melirikku. Sorot matanya penuh aura jahat.
Aku sudah tahu triknya, kali ini aku tidak berani melakukan kontak mata lagi.
“Biarkan mereka bertarung, mari kita bertukar darah. Biar kuperiksa apakah ikatan darahmu benar-benar sejurnih ini!” Guiguzi mendekatiku sambil tersenyum.
Tangan dan kakiku masih terbelenggu, sama sekali tidak bisa bergerak!
