Penjahit Hantu lenyap begitu saja di depan mataku, semut-semut ini bahkan tidak menyisakan sedikitpun sisa. Aku hanya bisa diam melihat Penjahit Hantu dilahap dan digerogoti oleh mereka!
Aku menyapu semut-semut ini dengan kekuatan spiritual, tapi ternyata hanya semut rendah tanpa kesadaran, membuatku sangat kecewa!
“Penjahit Hantu, bagaimanapun juga, akhirnya kau tetap memberitahuku satu hal - cincin Jalan Hantu di tanganku ini adalah Cincin Lembah Hantu.” Aku menatap cincin Jalan Hantu di tanganku.
Jika tidak demikian, Penjahit Hantu bisa saja mengatakan bahwa dia juga tidak tahu dimana Cincin Lembah Hantu, tidak perlu membuang waktu setengah hari mencoba membuatku menyerah.
Hanya sayang, sampai akhir tidak berhasil mengetahui cara penggunaan Cincin Lembah Hantu!
Kakek juga pernah mengatakan ini adalah simbol Jalan Hantu, tapi tidak pernah menyebutkan fungsi lain yang dimilikinya.
Lin Baqian telah mencapai puncak tingkat Dewa Suci, kekuatannya sejak awal tidak jauh berbeda denganku, dan sekarang mungkin bahkan lebih kuat dariku.
Sementara Lin Baqian masih terus meningkat, ketika dia memasuki tingkat legendaris dan menjadi Kaisar Suci berikutnya, tidak akan ada lagi Deva Perang Buddha di tiga dunia yang bisa menghentikannya.
Penjahit Hantu sudah mati, apakah alasan Lin Baqian melepaskan aku dan kakak dulu adalah karena masih ada rahasia terkait Guiguzi yang tidak kami ketahui?
Memikirkan ini, aku kembali melangkah menuju area tempat Guiguzi dikuburkan!
Di dalam kastil langit, saat ini sudah kosong sama sekali. Aku masuk dengan congkak tanpa ada yang menghalangi, langsung menuju ke lokasi pemakaman Guiguzi.
Masih ada klon-klon itu, tapi saat kunjungan terakhirku semua sudah kuhabisi. Rupanya Lin Baqian tidak berencana membuat ulang.
Aku terus berjalan sampai ke area terdalam, ruang rahasia Guiguzi.
Di lantai, terbaring sesosok tubuh keriput. Rambut putihnya menutupi wajahnya. Apakah ini Guiguzi?
Melihat sosok ini, aku tertegun sejenak.
Tubuhnya persis seperti mumi kering. Saat Guiguzi mati dulu, kondisinya tidak separah ini.
Kutapaki perlahan mendekati jasad itu, kuangkat tangan menyibak rambut putih di wajahnya.
Tiba-tiba, kulihat sepasang mata menatapku dengan tajam!
Pemandangan ini membuatku kaget setengah mati.
Mata itu terlihat hidup seperti manusia, namun bagian putihnya dipenuhi titik-titik hitam kecil. Setelah kuperhatikan, ternyata itu adalah kumpulan semut!
“Semut-semut ini, sama seperti semut yang melahap Penjahit Hantu, hanya saja mereka tidak menggerogoti kulit Guiguzi, melainkan melahap daging dan darahnya!”
“Kalau begitu, kondisi Guiguzi seperti ini karena daging dan darahnya dilahap semut-semut ini?”
“Tapi semut-semut ini, siapa yang mengaturnya?”
Aku memandangi tubuh Guiguzi, seorang jenius generasinya, akhirnya berakhir seperti ini, mengapa bisa terjadi?
“Bahkan sosok sekuat Guiguzi pun akhirnya terjebak? Atau ada yang tahu aku akan datang ke sini, lalu merancang segalanya agar aku tidak menemukan apapun?”
Tanganku menggeser, membedah kulit Guiguzi hingga terlihat tulang-belulang di dalamnya!
Tulang-belulang itu masih utuh, banyak semut mengerubunginya yang berkilauan di bawah cahaya, jelas baru selesai makan.
“Berarti benar ada yang menebak kedatanganku ke sini, lalu menghapus semua jejak sebelumnya!”
“Siapa sebenarnya orang ini?”
“Lin Baqian?”
“Tidak, Lin Baqian sedang mentransfer kekuatan.”
“Selain Lin Baqian, tak ada lagi yang kuingat sekarang yang ingin melawanku!”
“Meski hidupmu absurd, tapi akhirnya kau juga punya bakat, tak pantas mati terhina seperti ini. Aku akan hancurkan tubuhmu yang tercemar ini.” Kataku pada Guiguzi yang terbaring.
Kemudian kusentilkan jari, semburan api langsung melesat ke arahnya.
"Api yang berkobar-kobar menghancurkan tubuh Guiguzi."
Suara berderak-derak terdengar, semua semut itu terbakar menjadi abu.
Setelah tubuh Guiguzi habis terbakar, awalnya aku ingin segera pergi, tapi tiba-tiba menemukan ada sesuatu lain di tumpukan abu itu.
Kilatan cahaya redup membuat langkahku terhenti kembali.
Apa ini? Setelah kudekati dan kuperhatikan, di antara abu itu ternyata ada pecahan keramik hitam.
Kukumpulkan dan kupelajari baik-baik. Bahkan kekuatan spiritualku tak bisa menembus selubungnya. Tapi barang yang tersisa dari Guiguzi pasti bukan benda biasa, akhirnya kusimpan saja.
Setelah itu kucari lagi dengan seksama di sekitar sini, tapi tetap tak menemukan sesuatu yang bernilai. Dengan perasaan frustrasi, terpaksa kuakhiri pencarian.
"Kalau di sini tak ada yang kucari, tak ada gunanya bertahan. Lebih baik kuhancurkan saja!" Telapak tanganku menghujam, diikuti ribuan bekas telapak tangan yang mengubur kastil langit ini dalam reruntuhan!
Tanah suci yang pernah diagungkan di dunia ini, kini hancur oleh tanganku.
Kutuju tempat segel. Daya tarik karismatik Lin Baqian kini telah mengalami metamorfosis yang menakjubkan.
Jika dulu Lin Baqian masih menyembunyikan sergapan mautnya, kini bisa dibilang sergapannya telah sepenuhnya terbuka!
Pada diri Lin Baqian kulihat aura seorang Kaisar. Kini dia sedang dalam proses bermetamorfosis menjadi penguasa sejati.
“Ye Jihuan？” Lin Baqian pada saat ini juga membuka kedua matanya, melihat ke arahku.
"Karena kamu sudah datang, biarkan aku menguji kekuatanmu." Lin Baqian berkata padaku.
Aku memperhatikan di dalam segel, sepasang bola matanya telah menunjukkan tanda-tanda ketuaan, sangat berbeda seperti dua orang dibandingkan semangatnya yang dulu.
Apakah Kaisar Suci juga telah mencapai masa kehabisan tenaga?
"Baik! Aku juga ingin melihat sejauh mana peningkatan kekuatanmu sekarang!" Tubuhku berubah menjadi Naga Hijau, semburan cahaya hijau meledak keluar!
Begitu bertindak, langsung menggunakan serangan penuh!
Lin Baqian jarang memberiku kesempatan untuk bertarung dengannya, jika bisa kuhabisi dia saat ini, bukankah itu menyenangkan?
Namun menghadapi serangan penuhku, Lin Baqian hanya tersenyum tipis, kulihat dia mengulurkan jarinya dan menunjuk ke arahku!
Semburan cahaya hitam keluar dari ujung jarinya, menembus kekosongan, menggores garis hitam di tengah cahaya hijau!
Kurasakan cahaya hijauku ditembus, buru-buru ingin menghindar, tapi kecepatannya terlalu ekstrim. Meski langsung bereaksi, hanya bisa menghindari bagian vital.
Tubuhku tetap tersapu garis hitam itu, puluhan sisik naga terbakar menjadi arang, berjatuhan dari tubuhku.
Merasa kesakitan, segera kuhilangkan diri!
Satu jurus saja, sudah kalah dari Lin Baqian. Kekuatannya sekarang jauh melebihi Tetua Tertinggi, sepertinya sudah hampir mencapai Domain Kaisar Suci!
Aku kembali ke tiga dunia dalam keadaan kacau balau. Dengan kekuatan Lin Baqian saat ini, bahkan jika dia ingin menyusup ke tiga dunia, tak ada lagi yang bisa menghentikannya. Namun dia tetap enggan bertindak, mungkin karena ingin menerima transfer kekuatan terakhir untuk mencapai tingkat pencapaian legendaris itu.
"Penguasa, apa yang terjadi?" Primus segera mendatangiku setelah melihatku kembali. Matanya membelalak melihat luka di tubuhku.
"Aku baru saja duel dengan Lin Baqian. Hanya dengan satu jurus, dia berhasil melukaiku. Sekarang kekuatannya sudah tak terukur," jawabku pada Primus.
Dalam hal bakat, kami setara. Dulu aku bisa menghancurkannya karena kesempatan. Kini ada ujian yang lebih besar menghadangnya, wajar jika dia melampauiku.
Sorot mata Primus dipenuhi keterkejutan. "Lin Baqian? Saat ini dia seharusnya belum mencapai tingkat Kaisar Suci, tapi sudah sekuat ini? Memang jenius zaman ini. Sayang..."
"Bukan klan kami!"
Satu kalimat itu menusuk jantung!
Andai Lin Baqian berasal dari tiga dunia, tak akan ada masalah seperti ini.
"Ngomong-ngomong, aku membawa sesuatu yang belum kupahami. Bisakah Senior melihatnya?" Kataku sambil mengeluarkan keramik hitam dari pelukanku.
Primus memandangi keramik hitam itu dengan alis berkerut, seolah tengah memecahkan teka-teki.
"Penguasa, coba murnikan dengan Api Jalan," sarannya.
Meskipun ada keraguan dalam hati, aku tetap menggunakan Jalan Api untuk membakar pecahan keramik ini.
Hasilnya seperti yang kuduga, bagaimana mungkin benda peninggalan Guiguzi bisa dihancurkan dengan mudah? Jika memang semudah itu, pasti sudah berubah menjadi abu bersama tubuh Guiguzi tadi.
"Paduka, dalam nyala api ini, apakah Anda bisa melihat motif di permukaan keramik ini?"
Masih ada motif dalam api ini?
