“Ye, Tuan Gendut ini sudah pulang~” Suara orang gemuk terdengar di telingaku, seolah dia yang dulu kembali ke sampingku.
Ingatanku seakan kembali ke masa lalu, saat pertama kali aku dan si gendut berkenalan.
“Ilusi！”Di saat ini, Kakak tiba-tiba berteriak.
Aku tersentak sadar. Mana ada suara si gendut? Hanya halusinasi belaka.
Wajah-wajah itu masih ada di depan mataku, tapi sama sekali tak berjiwa. Mereka telah menjadi boneka di tangan Lin Baqian.
“Mati！”Lin Baqian mengaum. Tentakel tak terhitung di belakangnya merayap ke arah kami. Wajah-wajah di tentakel itu membuka mulut lebar-lebar saat menyentuh bayangan Naga Hijau, lalu menggigitnya.
“Hiss~” Kutarik nafas panjang. Ini adalah metode serangan jiwa yang membuat seluruh jiwaku gemetar.
“Hancurkan mereka！”Kakak berteriak.
"Dia tetap orang paling kejam di sini! Ketenangannya mencapai puncak, terkadang memang seperti ini."
Hatiku merasa tidak tega, bagaimanapun banyak dari mereka adalah orang-orang yang tumbuh bersamaku langkah demi langkah sejak berangkat dari Bumi. Aku tak tega menghancurkan ingatan dalam hatiku sendiri.
Tapi Kakak dan Naga Long saling bertatapan, serentak mengguncang dan menghancurkan wajah-wajah yang sedang menyerang kami di sekeliling. Aku tidak menghentikan mereka.
Namun setelah penghancuran, Lin Baqian segera mengeluarkan lagi sebuah tentakel, di atasnya masih terdapat wajah yang sebelumnya telah hancur.
Takkan pernah habis terbunuh!
"Ye Jihuan, hari ini akan kuperlihatkan bagaimana kau mati di tangan teman-temanmu sendiri." Lin Baqian tersenyum kepadaku, sudut bibirnya menampakkan kekejian.
Tentakel di belakang Lin Baqian tak berujung, saat ini bahkan aku yang telah bergabung dalam lingkaran pertempuran pun tak bisa menghentikan perluasan serangannya.
"Hmph! Lin Baqian, kau pikir hanya kau yang punya kemampuan seperti ini? Pohon Jalan, keluarlah!" Tanganku mengibas, pohon Jalan pun muncul di belakangku.
Setelah melahap mayat darah tak terhitung dan milyaran burung-binatang, pohon Jalan menjadi lebih subur dari sebelumnya, benar-benar memiliki aura kesetaraan dengan Langit-Bumi dan cahaya bulan-matahari.
Pohon Jalan mendengar panggilanku, cabang-cabangnya tumbuh liar, setiap rantai menjulur ke arah masing-masing tentakel Lin Baqian.
Cabang pohon Jalan langsung menusuk ke dalam sebuah wajah, kemudian mulai melahap dengan gila. Aku melihat wajah itu perlahan menjadi mengerikan, lalu layu, setelah itu bersama tentakel itu langsung dilahap oleh pohon Jalan, dan wajah itu tidak pernah muncul lagi.
Lin Baqian yang melihat pemandangan ini, wajahnya juga menjadi agak pucat.
Di sisi lain, sebuah wajah menggigit cabang pohon Jalan, lalu menghancurkan cabang tersebut dengan gigitannya.
Kemampuan pohon Jalan melawan tentakel di belakang Lin Baqian memberi kami waktu untuk bernapas.
"Kalian pikir ini sudah selesai? Rasakanlah, inilah kekuatan dewa!" Lin Baqian menyatukan kedua tangannya di dada membentuk mudra aneh.
Aliran energi yang mengerikan meletus dari tubuhnya, cahaya hitam itu kembali muncul dalam pandangan kami!
Aura penghancur ini, bahkan saat kami berada dalam formasi, sama sekali tidak bisa dilawan!
"Menghindar!" Aku berteriak tergesa, namun sudah terlambat.
Sinar hitam penghancur melesat dari kedua tangan Lin Baqian. Di mana sinar itu lewat, kepala naga yang belum sempat mengaum pun lenyap dari pandangan.
Satu jurus, hancurkan formasi!
Karena formasi hancur, aku terkena efek balik yang cukup parah, langsung memuntahkan darah segar. Formasi besar warisan Naga Hijau akhirnya hancur? Apakah cara terakhir kami sudah habis terpakai?
Pada saat formasi hancur, dua kilatan cahaya langsung menerjang Lin Baqian!
Keduanya tak lain adalah Buddha dan Primus. Strategi awal kami adalah mengorbankan diri sampai Lin Baqian terluka parah, baru mereka bertindak. Namun dalam situasi sekarang, mustahil membuat Lin Baqian terluka berat.
Setelah mentransfer energi sejenak dan memaksakan diri untuk menstabilkan luka di tubuhku, aku segera ikut menerjang. Kakak dan naga raksasa juga mengikuti di belakangku.
Meski berlima bekerja sama, Lin Baqian sama sekali tidak menganggap kami berarti.
Buddha yang pertama tiba di depan Lin Baqian. Dengan bekas telapak tangan menyambar, Lin Baqian malah tidak menghindar. Ia membiarkan serangan itu mengenai tubuhnya tanpa cedera sedikitpun!
Melihat serangannya tak mampu menggoyahkan tubuh Lin Baqian, ekspresi kaget muncul di wajah Buddha. Tiba-tiba Lin Baqian mengangkat kepala sambil menyunggingkan senyum jahat, lalu lehernya memanjang seperti ular yang melilit tubuh Buddha. Mulutnya yang menganga langsung menggigit leher Buddha.
"Aaa!" Teriakan menyayat hati keluar dari mulut Buddha. Ia meronta-ronta tapi tetap tak bisa melepaskan diri.
Saat ini, Primus tiba dengan membunuh, di tangan Primus tiba-tiba muncul sebilah pedang panjang. Primus mengayunkan pedangnya, pedang panjang itu ternyata menyambar bayangan hitam Lin Baqian hingga memercikkan bunga api, kemudian meninggalkan jejak putih!
Namun jejak seperti ini tetap tidak berpengaruh apa pun bagi Lin Baqian.
Lin Baqian mengibaskan ekor panjangnya, langsung menerbangkan Primus!
Aku dan kakak saling bertatapan. Setelah mendekat, aku menepukkan telapak tangan sedangkan kakak menyabetkan pisau!
Di bawah kerja sama kami berdua, sorot mata Lin Baqian tetap dipenuhi sikap meremehkan.
Bayangannya bahkan tidak bergerak, tiba-tiba muncul badai ruang angkasa mengerikan yang menyapu kami berdua. Aku merasakan gejolak energi vital dalam tubuh, kembali memuntahkan darah.
Naga raksasa yang seharusnya berwujud naga, di hadapan Lin Baqian saat ini justru terlihat kecil. Naga itu mengaum lalu menerjang Lin Baqian. Saat itu, Lin Baqian melepaskan Buddha dari mulutnya lalu bergulat dengan naga itu.
"Buddha!" Aku berjuang berdiri lalu berlari ke arah Buddha.
Seluruh wajah Buddha telah menghitam. Saat aku mendekatinya, tubuhnya tiba-tiba remuk menjadi abu.
Belum sempat aku menyadari kejatuhan Buddha, terdengar lolongan menyayat dari langit saat naga raksasa itu jatuh.
"Naga raksasa, jalur naga klanku, semuanya kalah dari Lin Baqian."
Apakah benar Tian telah menghancurkan nasibku?
"Hanya tinggal kamu saja." Lin Baqian di udara tidak melakukan pengejaran, melainkan memandangku dengan sikap superior dari ketinggian.
Aku memusatkan mental dan siaga penuh, saat itu juga Kakak melompat cepat dan tiba di sampingku.
Bahkan sampai saat genting ini, Kakak tetap tidak meninggalkanku, rasa persahabatan ini saja sudah cukup mengharubiruku.
"Kalian berdua, baiklah! Hari ini akan kubunuh kalian, mulai sekarang tiga dunia akan menyembahku sebagai penguasa!"
"Itu mimpi belaka!" Aku melangkah maju, tubuh berubah menjadi Naga Hijau.
Kakak juga melangkah maju, baju di tubuh atasnya robek, dari tulang-tulangnya memancar cahaya keemasan!
"Cahaya Deva Perang, Sun Zhongmou, rupanya kau memang memiliki Konstitusi Deva Perang!" Lin Baqian menatap Kakak sambil berseru.
"Kakak?" Aku memanggil.
"Konstitusi Deva Perang, konstitusi langka di tiga dunia, bisa disebut deva perang bawaan. Tak kusangka kau yang seperti ini rela tunduk di samping Ye Jihuan. Saat dia masih lemah, ada tak terhitung kesempatan untuk melahapnya dan menyerap darah naga dalam tubuhnya. Jika kau lakukan, mungkin sekarang kekuatanmu sudah melampauiku." Lin Baqian berbicara sambil menatap Kakak.
Terhadap hal ini, Kakak tidak memberikan respon.
Tapi aku tahu, sesuai karakter Kakak, bahkan jika benar ada kesempatan seperti itu, dia pasti tidak akan bertindak.
Tak kusangka, ternyata Kakak juga memiliki latar belakang yang luar biasa, pantas saja sampai hari ini kemampuannya masih seimbang denganku.
“Santo Dewa Tingkat Satu, jika kalian diberi kesempatan lagi untuk berkembang, mungkin kalian bisa mencapai tingkat ini. Tapi sayangnya, hari ini kalian harus mati!” Lin Baqian berteriak histeris.
Saat aku dan Kakak bersiap untuk bertarung habis-habisan, tiba-tiba kurasakan kegelisahan dari dalam pelukanku.
Genteng hitam itu, bersama cincin Jalan Hantu, terbang keluar dari tubuhku.
Melihat dua benda ini, wajah Lin Baqian langsung berubah.
Genteng hitam dan cincin Jalan Hantu yang terkena darahku memancarkan cahaya emas terang di bagian yang berlumuran darah, lalu kulihat keduanya menyatu dengan cara yang luar biasa.
Lin Baqian segera bertindak, ingin merebutnya.
"Hentikan dia!" teriakku pada Kakak.
Pada saat ini akhirnya aku mengerti: Cincin Guigu bukan hanya cincin Jalan Hantu, tapi bersama genteng hitam ini - warisan terakhir Guiguzi - mereka membentuk setengah dari Cincin Guigu yang seutuhnya!
Kakak langsung melesat ke arah Lin Baqian tanpa bertanya setelah mendengar perkataanku.
Lin Baqian menepukkan telapak tangannya, Kakak yang menghadapinya langsung terkena luka berat hanya dalam satu jurus!
Tapi saat ini, Cincin Guigu sudah berada di tanganku. Kurasakan dengan jelas sebuah kekuatan - kekuatan yang menguasai hidup dan mati.
"Tidak!" Teriak putus asa Lin Baqian yang kini nyawanya sudah berada dalam genggamanku.
“Hilangkan！”Aku tidak ragu, memberi perintah, Cincin Guigu langsung memancarkan cahayanya.
Kulihat tubuh Lin Baqian terus menggeliat, ekspresinya penuh penderitaan, akhirnya meledak dengan dahsyat——Kaisar Suci Lin Baqian, gugur!
——Dengan tewasnya Lin Baqian, tidak ada lagi kekuatan kuat di luar domain, tiga dunia kembali damai.
Dengan Cincin Guigu, aku menemukan cara mengubah Mayat Darah kembali ke bentuk manusiaoid. Setelah itu aku menghidupkan kembali Han Xue, lalu membawa seluruh keluarga ke luar domain.
Di sini menyimpan terlalu banyak kenangan menyedihkan, aku tidak mau menghadapinya.
Meskipun kali ini tak terhitung kesatria gugur di tiga dunia, namun kedua wilayah Tian telah pulih. Masih ada ribuan tahun untuk melatih bakat-bakat baru.
Kini aku telah menjadi yang terkuat di kerajaan, memiliki kekuatan cukup untuk melindungi keluargaku.
（Tamat）
