【Dua: Di mana?】
Entah apakah ini berkaitan dengan status Nomor Tiga, para anggota Tian Di Hui justru mengabaikan informasi krusial "sepupu adalah murid Akademi Yunlu" secara otomatis.
"Kalian diam seribu bahasa dengan kompak seperti ini, malah membuatku merasa tidak tenang..." Xu Qi'an menunggu sejenak, berharap No.5 akan "membongkar" dirinya untuk memastikan sikap anggota Tian Di Hui.
Tapi No.5 juga secara mengejutkan tetap diam.
...Eh, No.5 masih anak-anak, jangan terlalu banyak menuntutnya.
Saat Xu Qi'an sedang merenung, Nomor Satu menjawab pertanyaan Nomor Dua: [Orang ini sangat dipercaya dan dihargai Wei Yuan.]
"Sangat dipercaya Wei Yuan..." Kalimat singkat itu mengobarkan gejolak besar di hati anggota Tian Di Hui. Nama Wei Yuan bukan hanya termasyhur di seluruh Kekaisaran Feng, bahkan di Sembilan Provinsi pun sangat berpengaruh.
Selain tidak bisa melakukan kultivasi, Wei Yuan bisa disebut serba bisa. Tentu saja, kemampuan seperti bermusik, catur, kaligrafi, dan lukisan hanyalah trik tambahan yang memperindah. Yang benar-benar membuat kekuatan besar di sembilan provinsi memandang dengan sinis adalah bakat memimpin pasukan dalam perangnya.
Wei Yuan awalnya adalah seorang kasim di istana. Karena kemampuannya yang luar biasa dalam bermain catur, dia mendapat apresiasi dari Kaisar Yuanjing sehingga dipromosikan.
Tahun ke-13 Yuanjing, Jenderal Tua Dugu yang menjaga utara meninggal. Tiga suku barbar besar mengerahkan 60.000 pasukan untuk menyerbu perbatasan. Dalam setengah bulan, mereka menyapu 3.000 li wilayah perbatasan, membakar, membunuh, dan merampas, meninggalkan tanah tandus ribuan li dan mayat bergelimpangan. Pengadilan segera memindahkan pasukan, baru bisa menahan gelombang serangan barbar, tetapi situasi pertempuran tetap tidak optimis.
Pangeran Zhenbei yang kemudian hari saat itu masih seorang pangeran yang baru mulai mencuat.
Saat Kaisar Yuanjing yang sedang giat membangun kerajaan pusing, Wei Yuan mengajukan diri untuk berperang. Dia membuat sumpah militer: jika tidak bisa mengusir suku barbar dalam tiga bulan, dia akan bunuh diri sebagai penebusan dosa.
Kaisar Yuanjing yang masih muda penuh ketegasan, langsung mengangkat Wei Yuan sebagai Wakil Menteri Departemen Militer sekaligus Komandan Kiri, memimpin lima pasukan.
Wei Yuan benar-benar tidak mengecewakan rahmat kaisar. Dalam satu setengah bulan, dia membuat suku barbar terlepas zirah, hanya tersisa 5.000 lebih pasukan yang melarikan diri kembali ke utara.
Persahabatan antara kaisar dan menteri ini hingga kini masih sering dijadikan bahan pembicaraan yang menarik.
"Prestasi Wei Yuan tidak hanya sampai di situ, yang paling terkenal adalah Pertempuran Shanhai 19 tahun lalu. Saat itu, Pangeran Zhenbei sudah menjadi ahli bela diri termasyhur di dunia, namun tetap hanya bisa menjadi bilah tajam di tangan Wei Yuan, dikendalikan untuk membunuh musuh."
Panglima tertinggi pasukan tetap merupakan kasim agung yang menggemparkan dunia ini.
Shanhai Pass terletak di perbatasan dengan Wilayah Barat. Suku barbar utara menyerang ke selatan, berbagai suku dari Nanjiang bergerak ke utara, bertempur habis-habisan melawan pasukan gabungan Feng dan negara Buddha di Shanhai Pass.
Dalam setengah tahun, jutaan makhluk hidup musnah. Ini merupakan pertempuran paling mengerikan yang tercatat dalam sejarah panjang.
Sebagai Komisaris Kiri Kekaisaran Feng, Wei Yuan sekali lagi menunjukkan kemampuan komandonya yang tak tertandingi kepada dunia.
"Aku benar-benar bodoh, sungguh, aku masih meremehkan Xu Qi'an ini..."
Saat ini, Nomor Dua Li Miaozhen yang telah melepas baju zirah ringan dan mengenakan pakaian dalam putih, duduk bersila di ranjang bordir, bergumam pelan.
"...Jika tebakanku benar, alasan semburan energi suci di Akademi Yunlu ada pada Nomor Tiga. Sangat mungkin Nomor Tiga adalah sepupu Xu Qi'an... Xu Qi'an sendiri juga sangat dihargai Wei Yuan... Dalam beberapa tahun lagi, ibukota akan memiliki keluarga terkemuka baru..." Hati Nomor Empat dipenuhi gejolak perasaan.
Setelah bertahun-tahun meninggalkan ibukota, ada perasaan kehilangan karena perubahan keadaan.
Setelah semua orang mencerna kabar ini, Nomor Satu melanjutkan: 【Kelemahannya sangat jelas - suka wanita! Saat di ibukota, pria ini sering berkutat di Jiaofangsi, terlibat hubungan terlarang dengan banyak bidadari. Nomor Dua, jika ingin menghadapinya, cobalah gunakan tipu daya kecantikan.】
"Tidak, aku bukan pezina, jangan memfitnahku..." Xu Qi'an langsung menyangkal tiga kali, menolak dianggap sebagai pezina.
Kemudian dengan sedikit rasa tidak tenang dalam hati membela diri: Saya berkutat di Jiaofangsi (Lembaga Pelatihan Musik) bukan karena hasrat seksual, hanya ingin membiarkan dopamin menyerbu otak, mengisi jiwa saya yang kosong.
Nomor Satu benar-benar jancuk, tidak hanya menjual informasi saya secara gelap, tapi juga menghina karakter saya... Hmm, dia (Dia) terlihat tidak wajar, tidak sesuai dengan gaya biasa... Xu Qi'an menggunakan jari sebagai pena, baru saja ingin membela "Xu Qi'an", tiba-tiba berpikir lagi, Xu Qi'an adalah pezina, apa hubungannya dengan nomor tiga?
Saya harus tetap bercinta online, tidak akan memengaruhi godaan saya pada Dua dan No.5. Tentu saja, penampilan Dua sudah dijamin oleh Senior berpengalaman seperti saya, sangat layak digoda. No.5 masih perlu pembuktian lebih lanjut.
【Nomor Dua: Heh, kau tak perlu ujian. Aku juga tidak menyembunyikan jenis kelaminku. Tapi godaan Se memang sebuah arah. Kebetulan aku punya yang kecantikannya mengguncang kota dan negara.】
Sambil mengirim pesan, Nomor Dua teringat lingkaran hitam di mata Xu Qi'an yang dalam. Ditambah perkataan Nomor Satu, hampir pasti dia adalah pezina kelas kakap.
……Karakteristiknya memiliki kekurangan besar. Meski cerdas, tapi pria, kadang bagian bawah tubuh lebih menguasai keputusan daripada otak! Sudut bibir Nomor Dua mengangkat.
……Heh, rupanya Nomor Satu tak sepenuhnya memahamiku. Xu Qi'an merasa dirinya bukan pezina. Dia hanya seperti kebanyakan pria, suka Putri Tidur, namun tidak berlebihan dalam nafsu.
Tiba-tiba, Nomor Empat menghela napas dan mengirim pesan: 【Xu Qi'an ini, licik, ahli dalam menahan diri. Tipu daya kecantikan mungkin tidak akan efektif terhadapnya.】
Seketika itu menarik perhatian semua anggota Tian Di Hui.
【Dua: Bagaimana bisa begitu?】
【Empat: Jika apa yang dikatakan Nomor Satu benar, Xu Qi'an sebenarnya sangat berbakat tapi rela menjadi Kuàishǒu bertahun-tahun tanpa menonjol. Baru ketika kasus perak pajak menyangkut keselamatannya sendiri, dia bertindak dengan tenang dan tegas.
Setelah bergabung dengan Penjaga Malam, dia terus memecahkan kasus-kasus ajaib dan mengumpulkan prestasi. Sangat berbeda dengan penampilannya saat menjadi Kuàishǒu... Ha, sepertinya dia sengaja menunggu kesempatan ini. Bergabung dengan Penjaga Malam adalah panggungnya untuk menunjukkan kemampuan sebenarnya dan mencapai puncak.】
……Ternyata dulu aku berpikir seperti ini, aku ini orang yang licik, kenapa aku sendiri tidak tahu? Nomor Empat benar-benar memiliki pemahaman tingkat internasional... Xu Qi'an hampir menutupi wajahnya.
【Dua: Ada benarnya.】
Semua orang sangat setuju, menerima analisis Nomor Empat. Citra Xu Qi'an di otak mereka semakin jelas dan terang.
【Enam: Xu Qi'an adalah orang baik. Biksu tidak ingin dia mengalami hal tak terduga di Yunzhou. Dua, harap jangan sakiti dia, apalagi membiarkan Komandan Yunzhou menyakitinya.】
Enam yang telah lama senyap tiba-tiba mengirim pesan.
Hubungan Dua dan Enam masih cukup baik. Dua heran bertanya via pesan: 【Kenapa kamu juga punya hubungan dengannya?】
【Enam：Aku berkenalan dengannya dalam kasus Pelanggaran Suci di Danau Sangpo. Setelah mengetahui tentang Yangsheng Tang, dia meminjam total lebih dari 40 liang perak padaku, dan berjanji akan memberikan 3 keping perak setiap hari tanpa syarat. Saat meninggalkan ibukota, dia mengirim 20 liang perak melalui kurir.】
Pada sekejap ini, semua orang dalam hati merasa heran: Solidaritas manusia memang rumit. Orang seperti ini ternyata seorang pezina.
【Dua：Aku paham, akan kujaga keamanannya semampuku.】
【Enam：Terima kasih.】
Suasana hening cukup lama. Ketika Xu Qi'an mengira anggota grup tidak beretika itu sudah offline lagi, Nomor Lima mengirim pesan:
【Eh, Nomor Tiga, janjimu untuk mengemas Putri Feng dan Guru Negara masih berlaku?】
“？？？” Xu Qi'an menatap pesan itu lama-lama, dalam hati berkata: Tentu tidak! Apa kau tak bisa bedakan candaan dengan serius?
【Tiga：Hah, tunggu sampai aku jadi ahli kuat kelas satu dulu.】
【Lima：Hmph, dari dulu kuduga kau pembohong. Kakakku belakangan terus menggangguku, menanyakan info tentang Putri Feng, bahkan bertanya siapakah yang lebih cantik antara Putri dan Guru Negara?】
Menyangkut topik ini, Xu Qi'an bersedia mengobrol lebih lama, lalu membalas:
【Ada empat Putri Feng. Putri Mahkota Huaiqing dan Putri Kedua Lin'an adalah yang tercantik. Soal Guru Negara... Aku tidak tahu pasti, hanya dengar namanya belum pernah bertemu.】
Setelah berpikir, ia yakin murid Akademi Yunlu mustahil bertemu Nuo Yuhui sang Guru Negara.
【Empat：Guru Negara jelas sangat cantik. Menurutku melebihi kedua Putri. Setiap pria yang pernah melihatnya pasti terhipnotis oleh keindahannya.】
【Lima: Oh, Guru Negara dari Kekaisaran Feng kalian itu rubah siluman yang memikat.】
【Empat: Bangsat!】
【Lima: Memang rubah siluman.】
【Empat: ...Ada benarnya juga, tapi ini bukan kesalahan Guru Negara. Ini terkait rahasia Sekte Manusia. Aku tak bisa menjelaskan lebih lanjut.】
【Dua: Heh, apa susahnya? Sekte Manusia, sesuai namanya, aliran kultivasi ini terkait erat dengan nasib dunia manusia. Saat mencapai tahap tertentu, praktisi akan dibelenggu tujuh emosi dan enam keinginan. Makanya Nuo Yuhui secara tak kasat mata dapat membangkitkan nafsu pria.
【Pemimpin Sekte Manusia generasi sebelumnya sebenarnya punya kesempatan mencapai Tingkat Satu. Dia memindahkan Kuil Lingbao ke ibukota, ingin menggunakan energi nasib manusia untuk mencapai Tingkat Satu. Tapi Kepala Divisi tidak setuju. Akhirnya dia jatuh sebelum berhasil melewati tribulasi.
【Saat giliran putrinya Nuo Yuhui, kebetulan Kaisar Yuanjing kecanduan kultivasi keabadian dan masih perawan. Cukup dengan dual cultivation bersama Kaisar Yuanjing, seiring waktu pasti bisa mencapai Tingkat Satu.】
【Tiga: Tapi aku ingat Taois Kim Lien pernah bilang, Nuo Yuhui tidak pernah melakukan dual cultivation dengan Kaisar Yuanjing.】
Xu Qi'an hampir ingin @ Taois Kim Lien agar membuktikan Nuo Yuhui masih perawan utuh.
Mungkin Taois Kim Lien sedang keluar berburu tikus tengah malam, tidak membalas. Nomor Empat yang muncul menjawab: 【Memang, Guru Negara tidak pernah dual cultivation dengan Kaisar Yuanjing. Alasannya tidak diketahui.】
Nomor Empat dulunya pejabat. Hubungannya dengan Guru Negara membuatnya tahu hal ini. Tapi bagaimana Nomor Dua bisa mengetahui detail seperti ini?
Setelah lama ragu-ragu, Xu Qi'an akhirnya tidak menanyakan masalah ini di Grup Obrolan Kitab Bumi.
Hal ini jelas menyangkut identitas Dua, yang merupakan isu sensitif di mata anggota Tian Di Hui. Sangat mungkin Dua menolak menjawab.
Bahkan jika dijawab, mungkin akan meminta pertukaran setara darinya.
Saat ini dia berada di Yunzhou, pasti akan ada interaksi dengan Dua terkait kasus Yang Chuannan. Nanti cukup lakukan penyelidikan dengan bertanya tidak langsung.
Tidak perlu "membayar" tambahan.
Xu Qi'an berpikir sejenak, merasa perlu mengatakan sesuatu, lalu mengirim pesan: 【Dengan kecerdasan dan kejelian Xu Qi'an, meski baru tiba di Yunzhou, dia mungkin sudah mendapat banyak temuan. Dua, jika ingin menggoda dengan kecantikan, segeralah.】
Ini peringatan atas kepedulian pada anggota grup, bukan karena Xu Qi'an sendiri tergila-gila pada wanita cantik.
Dua tidak membalasnya.
Kemudian, Grup Obrolan Kitab Bumi menjadi sunyi, tak ada yang mengirim pesan lagi.
Xu Qi'an menyimpan cermin kecil batu giok, berencana melakukan teknik pernapasan dan meditasi visualisasi untuk memulihkan energi. Penelitian kode rahasia peninggalan Zhou F ditunda dulu.
Pagi berikutnya, Inspektur Zhang bersama Jiang Lüzhong dan para Penjaga Malam meninggalkan pos perjalanan untuk menyelidiki kondisi masyarakat Yunzhou. Mungkin juga mengunjungi daerah sekitar dengan didampingi Gubernur Song dan rombongannya.
Memperhatikan lingkaran hitam di mata Xu Qi'an yang tak bisa disembunyikan serta kelelahan di matanya, Inspektur Zhang yang pengertian mengizinkannya beristirahat di pos. Tapi harus tetap mengingat untuk memecahkan petunjuk peninggalan Zhou F.
“Walau kesal jadi alat orang, tapi tinggal di pos peristirahatan sesuai keinginanku… Saat tubuh lelah ekstrem, manusia benci keluar… Kenapa telepatiku belum mencapai batas, Laozi mau tidur ya…”
Sambil menyantap sarapan, Xu Qi'an memijit pelipisnya dengan kesal.
Selain dia, Penjaga Malam yang tinggal kurang dari lima orang, Pasukan Harimau Pilihan malah menyisakan tiga puluh prajurit.
Song Tingfeng menguap lebar turun tangga, tanpa gembrekan tembaga atau pedang besar standar, melirik ke sekeliling: “Hari ini kok sepi sekali, ke mana Mereka?”
Xu Qi'an menyuap bihun asam pedas di piringnya, tak mengangkat kepala, “Orang penting inspeksi kondisi rakyat, yang lain ikut rombongan.”
Mata Song Tingfeng berbinar: “Aku punya ide nekat…”
Xu Qi'an langsung memotong: “Simpan ide nekatmu, sebab orang penting ini punya KUHP lengkap.”
“Nggak asik!” Song Tingfeng duduk di meja, memesan sarapan pada petugas pos, menghela nafas:
“Udah sepuluh hari kita nggak sentuh wanita.”
“Itu kamu, aku delapan belas hari… Emang agak laper.” Xu Qi'an ikut menghela.
“Lapar ya makan banyakin.” Song Tingfeng menatap bihun berminyak.
Lao Song masih kurang lihai… Xu Qi'an mengabaikannya, fokus mengisi perut. Tak lama, Zhu Guangxiao juga turun.
“Guangxiao, nanti ke Jiaofangsi yuk.” Song Tingfeng menggoda rekan sejawat.
"Sudahlah... Jangan berlagak seperti istri muda yang bikin masalah. Kalian boleh jalan-jalan di kota, tapi dilarang ke Jiaofangsi (Lembaga Pelatihan Musik). Disiplin tetaplah disiplin." Xu Qi'an berkata kesal.
"Adakah cara untuk menghindari disiplin?" Song Tingfeng bertanya dengan nada bercanda.
"Ada." Xu Qi'an meliriknya: "Saya sarankan kamu mengundurkan diri."
Mengundurkan diri adalah manuver hidupnya di kehidupan sebelumnya. Namun selama bertugas di kantor, dia selalu patuh pada disiplin. Jika tidak, dia tak akan memilih mengundurkan diri hanya karena satu kalimat dalam buku harian Ji Xianlin, daripada...
Setelah sarapan, ketiganya berganti pakaian sipil dan meninggalkan pos peristirahatan.
……
"Lihat? Itu pria yang tubuhnya terkuras oleh alkohol dan wanita. Tugasmu adalah menggoda dia."
Di tepi jalan, di sebuah rumah teh, Li Miaozhen yang juga telah berganti pakaian sipil agar tak mencolok, berdiri di jendela ruang VIP lantai dua, mengawasi tiga orang yang sedang santai berjalan-jalan tak jauh.
Di sampingnya berdiri seorang wanita memikat dengan gaun satin indah, rambut hitam bergelombang seperti air terjun, dan perhiasan cantik.
Wanita ini memiliki wajah lembut, kulit mulus, mata hitam berkilau seperti mutiara, dan bibir mungil yang diolesi lipstik merah menyala.
Bentuk tubuhnya anggun, penuh pesona.
"Setelah menggoda, lalu apa?" Wanita cantik itu menutupi mulutnya sambil tertawa ringan, mengintai "Pembunuh Waktu" bagai sedang mengamati buruan.
"Dekati dia, awasi setiap gerak-geriknya, selidiki hasil temuannya dengan bertanya tidak langsung." Setelah berkata demikian, Li Miaozhen mengingatkan:
"Tapi jangan hisap Tenaganya, tubuh orang ini mungkin sudah rugi parah, tidak akan tahan jika kamu mengurasnya."
Mengenai apakah wujud asli akan terbongkar, keduanya tidak khawatir. Prajurit kasar tidak punya kemampuan mengendalikan hantu, sangat tidak peka terhadap aura yin. Dulu saat menggoda Zhou Chixiong si petarung Pemurnian Roh di benteng, juga tidak ketahuan.
Selama tidak memicu permusuhan yang membangkitkan kewaspadaan spiritual petarung Pemurnian Roh, mustahil akan ketahuan.
"Penguasa, hamba akan pergi sekarang!" tersenyum manis, menggoyangkan pinggangnya yang ramping lalu pergi.
