|Zhong Li sekarang terkena |kutukan langit, pasti tidak bisa ditinggalkan di luar. |Xu Qi'an memang pria yang selalu sayang pada wanita.
Tapi membawanya masuk ke makam mungkin berisiko memusnahkan seluruh grup. Karena itu, keputusan |Taois Kim Lien adalah yang paling aman, mendapat persetujuan bulat dari semua.
Malam itu, kejadian tak terduga terus terjadi.
Saat |Zhong Li |bersila bermeditasi, tiba-tiba seekor babi hutan besar melompat dari semak dan menyerangnya dengan |tumbukan brutal. Burung yang terbang di atasnya menjatuhkan |kotoran emas.
|pohon besar tiba-tiba tumbang diterjang angin, |Braak! menghantam kepalanya; Panah nyasar dari pemburu malam nyaris menembusnya...
Sungguh menyedihkan. Para pria yang menyaksikan langsung |nasib |Zhong Li pun |senyap.
|Pria senyap, wanita menangis.
Akhirnya fajar tiba. |Zhong Li membuat daftar barang penangkal |qi kotor, menyuruh |Qian You membelinya di kota.
"Aku... aku mau tidur sebentar..."
|Zhong Li menarik lengan |Xu Qi'an: "Jangan tinggalkan aku."
Saat |Qian You kembali dengan barang belanjaan, |Zhong Li masih tertidur. |Xu Qi'an menggendongnya, mengikuti |Taois Kim Lien ke pegunungan selatan.
"Hmm..." |Zhong Li bergumam pelan.
“Kau terus tidur, saat sampai di pintu masuk makam, aku akan membangunkanmu.” Xu Qi'an berbisik pelan.
Zhong Li dengan tenang terus tertidur lelap.
Dua batang dupa kemudian, Qian You membawa rombongan ke sebuah lembah, dengan familiar menemukan pintu masuk makam yang ditutupi ranting-ranting pohon tebangan.
Setelah Qian You memindahkan ranting, terlihat koridor sempit yang hanya muat untuk satu orang.
"Mari kita masuk." Taois Kim Lien berkata.
"Hmm, baik."
Chu Yuanzhen dan Hengyuan mengangguk halus, lalu bersama Taois Kim Lien menatap Xu Qi'an.
"Berikan aku alasan!" Xu Qi'an bersuara berat.
"Indra petarung Pemurnian Roh bisa merasakan bahaya lebih dulu." Taois Kim Lien tersenyum.
"Ilmu Dewata Adamantium memberikan perlindungan tak tertandingi." Chu Yuanzhen menambahkan.
"...Baiklah, kalian berhasil meyakinkanku." Xu Qi'an membopong Zhong Li sambil membungkuk masuk ke lubang jarahan.
Empat orang Taois Kim Lien mengikuti dari belakang, tidak terlalu dekat, menjaga jarak aman relatif.
Masuk dari "mulut", awalnya sangat sempit, baru cukup untuk satu orang. Beberapa puluh langkah kemudian, tiba-tiba terbuka luas.
Saat merangkak keluar dari lubang jarahan, terlihat ruang luas. Ketika melompat keluar, kaki Xu Qi'an menginjak batu bata yang rontok dari dinding saat para penjarah menggali terowongan.
Kretek-kretek...
Ia memukulkan batu api, menyalakan obor yang sudah disiapkan. Api membara hebat.
"Lubang curian ini dibuka hampir tiga bulan, sirkulasi udara bagus, kadar oksigen dalam makam sangat tinggi... Ini tidak boleh, bisa merusak artefak budaya dalam makam. Beberapa benda akan cepat rusak begitu kontak dengan oksigen... Hei, aku kan tidak perlu melewati sensor, ngapain mikirin dialog penuh survival instinct begini..." Xu Qi'an bergumam dalam hati.
Derap langkah terdengar dari belakang. Taois Kim Lien dan rombongan keluar dari lubang curian, melompat masuk ke dalam makam.
Mereka serentak menyalakan obor, menerangi ruang gelap.
Xu Qi'an membungkuk, mengambil sepotong batu bata, meremasnya. Dia menemukan kekerasan batu ini jauh melebihi perkiraannya.
"Batu bata jenis apa ini?" tanyanya.
Taois Kim Lien menggeser obornya mendekat, memeriksa dengan seksama: "Qinggang zhuan."
“？”
Xu Qi'an menatapnya.
"Ini jenis batu langka yang sangat keras dan tahan pelapukan," Chu Yuanzhen menjelaskan:
"Aku pernah membaca tentang batu ini di buku, tapi baru pertama kali melihatnya langsung."
Xu Qi'an mengangguk halus: "Area yang kita masuki mungkin bagian tepi makam besar. Berdasarkan batu bata ini, seluruh struktur makam sepertinya dibangun dari batu Qinggang."
"Pemilik makam ini lebih mulia dari yang kita bayangkan."
Benar-benar jenius investigasi, pola pikir fleksibel, kemampuan analisis mendalam... pikir Chu Yuanzhen.
Setelah mengelilingi ruang makam, mereka menemukan 12 peti mati dan empat jenazah. Mayat-mayat itu telah meninggal beberapa hari, mengeluarkan bau busuk samar dari tubuhnya.
“Ketiga orang ini adalah saudara dalam geng, satu orang lagi adalah ahli yang diundang.” Qian You berbisik.
Meski pekerjaan ini memiliki risiko sangat besar, sering menghadapi krisis, hatinya tetap terasa berat.
Xu Qi'an menurunkan Zhong Li, memberikan obor padanya, lalu berjongkok memeriksa jenazah. "Wajah kehijauan kehitaman, bibir menghitam. Ini mati keracunan mematikan."
"Tidak ada gas beracun di udara." Zhong Li berkata.
Xu Qi'an mengangguk, cepat-cepat menanggalkan pakaian jenazah. Di lengan jenazah ini ditemukan beberapa luka kecil, seolah digigit serangga tertentu.
"Mereka ada di dalam peti mati. Pasti para korban ini menyentuh peti mati." Chu Yuanzhen tiba-tiba bersuara.
Telinga Xu Qi'an bergerak, menangkap sura geseran halus namun padat dari dalam peti batu.
Peti batu itu bagai peralatan pemeliharaan gu, berisi penuh serangga beracun.
"Apakah kita harus membuka peti matinya?" Hengyuan bertanya sambil menatap Taois Kim Lien.
Taois Kim Lien malah menoleh ke Chu Yuanzhen.
Juara ujian kerajaan mengangguk halus, menjentikkan jarinya mengirim tekad pedang ke peti batu. Peti itu tersentak keras, suara geseran berhenti.
Ia mengibaskan lengan, peti mati terbuka. Bau busuk menyengat memenuhi udara.
Semua yang hadir adalah ahli bela diri, tidak takut pada racun biasa. Zhong Li membuka telapak tangannya, memperlihatkan sebutir pil coklat. "Ini pil penawar racun," katanya pada Qian You.
"Terima kasih, nona." Qian You menerima dengan penuh syukur lalu menelannya.
“Empat anggota Tian Di Hui berdiri di sisi peti batu, mengamati bagian dalamnya. Kaki-kaki ruas berbisa yang berjejal itu hancur berantakan, cairan hitam kecoklatan mengotori dinding peti.
Selain serangga berbisa yang mati akibat getaran Chu Yuanzhen, ada juga kerangka yang terdeformasi parah. Tak bisa ditentukan tahun pastinya, hanya diketahui telah melewati debu zaman yang berabad-abad.
Sayangnya dunia ini belum memiliki teknologi yang sesuai, kalau tidak mungkin bisa memeriksa usia kerangka ini..." pikir Xu Qi'an dalam hati.
"Tidak ada barang kuburan, peti mati di ruang makam ini mungkin milik orang yang dikorbankan sebagai pendamping," kata Chu Yuanzhen.
"Sepertinya Kekaisaran Feng tidak memiliki sistem pengorbanan manusia hidup ya?" tanya Xu Qi'an dengan rendah hati kepada Juara Ujian Kerajaan Chu.
"Sistem pengorbanan manusia hidup telah ada sejak zaman kuno, asal-usulnya tak terlacak. Namun sistem ini benar-benar dihapuskan pada tahun 2.123 Dinasti Da Yi. Saat itu Santo Konfusianisme belum lahir."
Chu Yuanzhen tak ragu, pengetahuan terkait langsung muncul di benaknya dan ia memberikan jawaban.
"Artinya, makam besar ini berusia lebih dari dua ribu tahun," kata Taois Kim Lien.
Setelah memeriksa beberapa saat tanpa temuan, mereka membawa obor meninggalkan ruang makam ini dan melanjutkan ke dalam. Sesekali menjumpai satu dua jenazah yang tewas dalam jebakan di sepanjang jalan.
Berjalan beberapa saat lagi, mereka memasuki ruang makam yang lebih luas. Langit-langit makam menghilang dalam kegelapan, kegelapan di depan seolah tak bertepi.
“Xu Qi'an mengayunkan obor, melihat tanah berjejer banyak jenazah. Sebagian adalah tubuh daging-darah yang mati beberapa hari lalu. Sebagian lagi mayat kering berpakaian compang-camping yang sulit dikenali bentuk aslinya.”
“Tak satu pun mayat kering ini utuh. Ada yang otaknya terkoyak, ada anggota badan yang tercabik, ada yang hancur lebur ditebas.”
“Selain itu, terlihat peti mati yang tutupnya terlepas.”
“Bisa dibayangkan, baru saja terjadi gemuruh pertempuran sengit di sini.”
“Para penjarah makam membuka peti mati, mengganggu zombie yang tertidur panjang di dalamnya.”
“Ada apa ini zombie? Aku ingat yang bisa kendalikan mayat itu Sekte Wu Shen, benar kan?”
Xu Qi'an yang "tingkat literasinya" sangat rendah pertama kali berbicara, visinya menyapu peti-peti yang belum terbuka di kejauhan.
Zhong Li menggelengkan kepala: “Zombie-zombie ini tak ada hubungannya dengan Sekte Wu Shen. Mereka terbentuk dari aura yin yang terakumulasi lama. Untungnya zombie ini sudah dihancurkan, jadi kita tak perlu ganti rugi.”
Baru saja kata-katanya berhenti, suara "bom-bom-bom" bergema di ruang makam yang kosong. Itu suara tutup peti mati yang terlempar ke tanah.
Dalam kegelapan, bayangan-bayangan hitam bangkit. Tubuhnya kering kerontang tapi dengan kuku hitam tajam, mata hijau menyala yang mengerikan.
“Amitabba!”
Hengyuan melantunkan mantra Buddha, melangkah maju menyongsong zombie. Satu pukulannya menghancurkan otak seekor zombie.
Setelah menyelesaikan masalah zombie, mereka menemukan lukisan dinding di kedua sisi ruang makam.
Pada dinding sebelah kiri, terukir sekelompok orang berpakaian kuno dengan topi aneh, merangkak di tanah dan bersujud menghadap panggung tinggi.
Chu Yuanzhen sedikit mengetahui hal ini namun tak banyak, sementara Hengyuan dan Xu Qi'an sama sekali belum pernah mendengarnya.
Taois Kim Lien bergumam sejenak lalu menjelaskan: "Dao Zun dijuluki leluhur segala hukum, ilmunya luas. Dari warisan ajaran-Nya, tiga sekte utama Langit, Bumi, dan Manusia mendominasi, tapi ada banyak aliran cabang.
"Salah satu aliran itu fokus pada dual cultivation, pertemuan Yin-Yang untuk bersama-sama menelusuri Jalan Agung. Di masa kejayaannya, pengaruhnya tak kalah dari tiga sekte 'Langit-Bumi-Manusia'. Peziarah membludak, disambut sebagai tamu kehormatan oleh pejabat tinggi yang haus akan kultivasi keabadian. Bahkan peziarah wanita rela tinggal di kuil untuk dual cultivation. Menurut literatur Sekte Bumi, termasuk di antaranya perempuan berstatus tinggi."
Wocao, aliran ini benar-benar piawai bermain... Eh tidak, ini persepsi cabulku saja. Di mata mereka, mengejar Jalan Agunglah intinya, selebihnya awan melayang... Xu Qi'an terkesima, matanya menatap tajam lukisan sambil berusaha menghafal aliran energi jingluo.
Hengyuan menggelengkan kepala, tatapannya jernih mengamati lukisan seolah semua yang tergambar takkan menggoyahkan hati Buddha-nya.
"Teknik ini memang menguntungkan kemajuan kultivasi, sayangnya mencari partner dual cultivation terlalu sulit," komentar Juara Ujian Kerajaan.
"Karena ini dual cultivation, tentu harus mencari wanita yang juga ahli dalam hal ini. Bukan asal cari wanita dari rumah bordil lalu bisa berlatih."
"Yin-Yang langit dan bumi, memanifestasikan Lima Elemen. Teknik dual cultivation adalah metode ortodoks yang langsung menuju Jalan Agung. Namun, meski tekniknya netral, manusianya berbeda. Perkembangan teknik dual cultivation lambat, dan perlu mempertahankan hati yang murni, tidak dikuasai nafsu."
"Secara bertahap, aliran ini menciptakan teknik pengambilan suplemen dalam dual cultivation untuk mempercepat kemajuan, sehingga jatuh ke jalan kegelapan. Mereka menipu peziarah wanita, memenjarakan mereka dalam kuil untuk diambil energinya, merampas perempuan di mana-mana hingga menimbulkan kemarahan rakyat."
"Akhirnya memancing kedatangan pasukan pengadilan dan murka para pendekar dunia... Hancur sampai sekarang. Sekarang Tao hanya memiliki fragmen teknik dual cultivation yang tidak berguna. Tak kusangka di sini ada versi lengkapnya."
Taois Kim Lien menghela napas.
"Lalu, mengapa di sini ada teknik dual cultivation lengkap?" Xu Qi'an mengajukan pertanyaan.
