Siluman rubah berekor sembilan menatap kedua kaki Shenshu, sinar jernih seperti kabut yang menguap dari mata kirinya menyamarkan emosi di balik sorot matanya.
Namun postur tubuhnya tetap membeku dalam tatapan itu, tak bergerak dalam waktu yang lama.
Setelah jeda, suara khasnya yang lembut menggoda tiba-tiba pecah dalam tawa kikuk:
"Dulu saat aku masih muda, meski tak sempat berhadapan langsung dengan Asura, aku tahu betul kekuatannya. Sejujurnya, keyakinanku bahwa kau bisa memulangkan anggota tubuh tercabik Shenshu tak sampai lima puluh persen."
"Itu karena aku bukan prajurit murni."
Xu Qi'an berkata dengan datar.
Siluman rubah itu terkikik manis, mengusap pipi kanannya dengan telapak kiri sambil berseri:
"Semakin lama semakin kusukai pemuda ini. Ye Ji, bagaimana jika Yang Mulia menghadiahkan semua saudarimu padanya?"
Hati Ye Ji mendadak berat. Makna ucapan Niangniang ini adalah:
"Aku semakin menyukainya, ingin menjadikannya menantu Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib."
Dengan kekuatan Xu Lang yang sudah mencapai level puncak di Sembilan Provinsi, wajar jika Niangniang yang ingin membangun kembali kerajaan berminat merekrutnya. Kemampuan dan kualifikasi memang ia miliki... Namun Ye Ji menolak dalam hati. Kini Xu Qi'an adalah lelakinya. Jika Niangniang benar-benar mengincarnya, statusnya mungkin akan turun menjadi dayang pengiring.
Meskipun kaum yao tidak peduli dengan status resmi, cinta mereka tulus. Bahkan Niangniang, jika secara terang-terangan merampas pria kesayangannya, tetap akan menyimpan dendam dan ketidakpuasan.
Terutama selain Bai Ji, ketujuh siluman murahan itu masing-masing punya daya tarik unik, pasti akan menggoda Xu Lang habis-habisan.
Saudari-saudari Fuxiang, apakah secantik embun pagi di jalan surga? Xu Qi'an tersentak dalam hati, lalu tak kuasa melirik rubah putih kecil itu, menggelengkan kepala kecewa, makhluk kecil ini tidak masuk hitungan.
Siluman rubah berekor sembilan berjalan mendekati kaki Shenshu, mengangkat tangan dan menekan lembut betisnya:
"Selama lima ratus tahun, tiada hari yang kulewati tanpa berkorban habis-habisan merencanakan cara membuka segel dan membebaskannya, merencanakan cara memimpin yao selatan merebut kembali tanah leluhur.
"Hari itu akhirnya semakin dekat."
Niangniang, jangan hanya omong kosong. Kalau tidak ada foto mereka, setidaknya beri kontak... Xu Qi'an langsung bertanya:
"Kapan Niangniang berencana memberontak, memimpin pasukan terlatih yao merebut kembali pegunungan sejauh 100.000 li?"
Siluman rubah berekor sembilan bergumam sebentar, lalu berkata lembut:
"Setelah aku kembali ke Sembilan Provinsi, akan kubangunkan Shenshu, kerahkan pasukan untuk menghukum orang-orang Barat, tangkap hidup-hidup A Suo untuk membuka segel terakhirmu. Setelah mengumpulkan semua bagian tubuh Shenshu kecuali tengkoraknya, lalu serang Alando."
Masih mau menyerang Alando? Merebut kembali tengkorak Shenshu? Jika begitu, apakah Bodhisattva Qiaolu masih bisa terus bekerja sama dengan Yunzhou untuk menyerang Zhongyuan... Pikiran Xu Qi'an berputar, diam-diam bersemangat.
"Kapan Niangniang akan kembali ke Sembilan Provinsi?" tanyanya.
"Butuh waktu beberapa hari lagi. Selama itu, aku akan memerintahkan Ye Ji dkk untuk diam-diam memanggil kembali siluman yang tersebar di seluruh Sembilan Provinsi. Mengumpulkan pasukan membutuhkan waktu."
Xu Qi'an mengangguk halus, mempersiapkan perang bukanlah hal main-main.
"Niangniang, apakah kau tahu Shenshu adalah Raja Asura?"
Xu Qi'an melemparkan kabar sebesar bubuk mesiu.
Wajah Sun Xuanji dan Ye Ji berubah drastis.
......Siluman rubah berekor sembilan berkata perlahan:
"Hingga akhir pertempuran Buddha dan Siluman, barulah aku tahu dia adalah Raja Asura."
Bahkan status ayah kandungnya sendiri tidak diketahui. Ternyata dulu Shenshu dan Penguasa Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib sengaja menyembunyikannya. Xu Qi'an bertanya lagi:
"Lalu apakah ada darah esensial Asura dalam tubuhmu? Tapi kenapa Penjaga Kayu Hijau bilang kau adalah rubah berekor sembilan dengan garis keturunan murni?"
Rubah berekor sembilan itu menoleh tajam, mata bercahaya jernihnya menyala-nyala mengintainya. Setelah beberapa saat, baru tersenyum tipis:
"Xu Yinluo si penyelesai kasus brilian, reputasimu tak berlebihan. Hanya sedikit lengah, endapanmu hampir terbongkar semua."
Berhenti sejenak, dia menghela nafas:
“Aku bukan siluman rubah berekor sembilan dengan garis keturunan murni. Yang Mulia terlahir dengan delapan ekor. Saat itu, Bu menggunakan ilusi untuk menipu para siluman, membuat mereka mengira aku adalah siluman rubah berekor sembilan berdarah murni.
“Di akhir Perang Buddha-Siluman, Bu telah menyadari bencana tak terhindarkan. Dia membagi sebagian energi spiritualnya dan memompakannya ke dalam tubuhku.
“Berkat energi spiritualnya, aku bisa mengeluarkan darah Asura dan menjelma menjadi siluman rubah berekor sembilan sejati. Saat itulah Yang Mulia baru mengetahui status sebenarnya dari Shenshu.”
Xu Qi'an tersadar: “Jadi Niangniang pergi ke laut mencari kerabat untuk menjaga kemurnian garis keturunan generasi berikutnya?”
Siluman rubah berekor sembilan mengangguk, lalu menggelengkan kepala sambil tersenyum ramah:
“Jika ada yang memenuhi kriteria, akan kujadikan pasangan dan kubawa pulang ke Sembilan Provinsi untuk membantuku memulihkan Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib. Jika tidak layak, akan kubunuh dan kuambil energi spiritualnya sebagai persiapan untuk calon keturunanku.
“Saat ini, aku lebih cenderung memilih cara kedua. Tapi lautan tak bertepi dengan pulau-pulau tak terhitung, apakah masih ada siluman rubah berekor sembilan di seberang laut? Sekarang pun aku belum berani memastikan.”
Namun dari ucapannya, Xu Qi'an menangkap dua elemen inti:
1. Siluman rubah berekor sembilan tidak terlalu yakin dengan rencana pemberontakan, sehingga mencari kerabat di laut untuk direkrut ke dalam pasukannya.
2. Karena seperti mencari jarum dalam jerami, rencana ini terlalu tidak pasti. Sepertinya dia sudah mengubah pola pikir dan memiliki strategi baru.
Melihat percakapan hampir usai, Ye Ji buru-buru bertanya:
"Niangniang, bagian tubuh Master Shenshu ini, apakah bersifat baik atau jahat?"
Dia terus memikirkan apakah setelah membangunkan anggota tubuh Shenshu yang tercabik, ia akan bersedia bekerja sama dengan Xu Qi'an untuk melepas paku segel.
Siluman rubah berekor sembilan merenung sejenak, lalu berkata:
"Sebenarnya cukup mudah diduga. Lengan kanan yang tersegel di dasar Danau Sangpo berkarakter lembut dan welas asih. Lengan kiri dalam Pagoda Futu kejam dan haus darah. Badan utama bersifat jujur dan blak-blakan. Maka karakter kaki ini pasti berbeda dari semua itu."
"Mungkin sulit diajak kerja sama, tapi tidak sampai jahat dan kejam. Silakan putuskan sendiri."
Usai bicara, sinar jernih di mata kiri Ye Ji menghilang. Dia pergi.
Xu Qi'an dan Sun Xuanji saling pandang. Yang pertama mengeluarkan Pagoda Futu, Pedang Taiping dan alat ritual lainnya. Yang kedua dengan kompak mulai menggambar formasi magis.
Setiap formasi yang harus digambar ahli sihir kelas tiga dengan teliti, pasti merupakan formasi magis besar yang menggetarkan dunia.
Setelah Sun Xuanji selesai mengukir formasi, atas isyarat Xu Qi'an, Ye Ji melangkah maju. Jempolnya mencubit kelingking, mengeluarkan dua tetes darah esensial yang menetes ke kedua kakinya.
Darah itu langsung diserap oleh anggota tubuh Shenshu. Tak lama kemudian, kedua kaki itu hidup kembali.
Mereka tiba-tiba melompat dari meja. Kaki kiri menendang wajah cantik Ye Ji dengan tendangan melayang, sementara kaki kanan menyerang perutnya.
Wajah Ye Ji berubah. Dia mundur dengan anggun.
“Ngung...” Kedua kaki terhalang oleh penghalang sinar jernih yang muncul, itu adalah formasi magis yang diukir Sun Xuanji - Menggambar tanah sebagai penjara.
Kedua kaki Shenshu berlarian di dalam gua batu, kaki kiri ke kiri, kaki kanan ke kanan. Setelah menyadari perpisahan, kaki kiri buru-buru lari ke kanan, kaki kanan tergesa-gesa condong ke kiri.
Lalu terdengar "Brak!" saat mereka bertabrakan dan jatuh berbarengan.
Mereka berusaha keras menjaga koordinasi dan sinkronisasi, namun selalu gagal karena perbedaan ide masing-masing.
Apakah ini kepribadian teatrikal Shenshu? Penggemar sirkus? Xu Qi'an membuka mulutnya lebar-lebar, tercengang.
Ekspresi Sun Xuanji dan Ye Ji mirip dengannya, antara kaget dan berusaha menahan tawa.
“Master Shenshu...”
Xu Qi'an berdehem, memutus pertunjukan kedua kaki itu.
Kaki-kaki Shenshu berhenti, tertarik pada Xu Qi'an. Sesaat kemudian, mereka memancarkan semangat tempur membara seperti prajurit pantang menyerah yang menyerang Xu Qi'an.
Kaki kanan melayang menendang wajah Xu Qi'an, sementara kaki kiri Jancuk menyerang selangkangannya tanpa etik bela diri.
Dengan wajah datar, Xu Qi'an mengulurkan kedua tangan menangkap pergelangan kaki kiri-kanan.
Kaki-kaki Shenshu langsung terjebak, tak bisa membebaskan diri meskipun berjuang keras.
Setelah mandek beberapa saat, sisa jiwa Shenshu menyampaikan pikiran:
“Anak muda, kekuatanmu telah mendapatkan pengakuanku.”
“Senior telah disegel selama lima ratus tahun, hanya dalam kondisi lemah.” Xu Qi'an melepaskan cengkeraman di pergelangan kaki, memberi hormat dengan tangan bersedekap: “Junior Xu Qi'an, memiliki ikatan takdir yang besar dengan Senior.”
“Aku sudah merasakannya, ada bagian tubuhku dalam dirimu.”
Shenshu berkata dengan angkuh: “Tapi ini bukan alasan untukku menahan kekuatan. Setelah kondisiku pulih, akan kucari kamu untuk pertarungan sampai mati. Kau lawan yang layak, darah esensial dalam tubuhmu juga sangat menggoda.”
Kepribadian suka bertarung, hm... Shenshu adalah Raja Asura, sedangkan suku Asura memang terlahir agresif. Kaki ini mewarisi kehendak agresif dari Shenshu... Xu Qi'an langsung memahami situasi.
“Aku bisa membantu Senior memulihkan kondisi. Sebagai imbalannya, bantu aku melepas paku segel dalam tubuhku.”
Kaki Shenshu "mengamati"nya, mendengus sambil mengejek:
“Boleh. Semakin kuat lawannya, semakin aku bergairah.”
Setelah paku segelku terlepas, akan kulemparkan badan utamanya dan biarkan kalian berdua bertarung... Xu Qi'an menatap Sun Xuanji:
“Segel kembali Senior terlebih dahulu.”
Dengan kondisi kaki Shenshu saat ini, mustahil memiliki kekuatan untuk mencabut paku segel.
Setelah Sun Xuanji menyelesaikan penyegelan kaki Shenshu ke dalam kotak kayu, Xu Qi'an bertanya:
“Senior Sun, apa rencana selanjutnya?”
Sun Xuanji mengangkat kuas dan menulis: “Ke Qingzhou, bantu pasukan bertahan.”
Ia melirik Ye Ji, lalu menulis lagi: “Ada permohonan untuk nona.”
Ye Ji segera menjawab: “Senior Sun silakan perintahkan.”
Sun Xuanji menulis di atas kertas: "Aku akan membawa siluman kera. Tidak ada alasan khusus, hanya melihat kualifikasinya bagus dan ingin menerimanya sebagai murid."
Ye Ji melirik Xu Qi'an, yang kemudian berkata:
"Apakah kegunaan khusus dari Pelindung Yuan?"
Ye Ji menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Ini kabar baik."
……
Di dalam lembah, api unggun berkobar-kobar.
Sun Xuanji berdiri dengan tangan di belakang, ditemani Pelindung Yuan yang terlihat enggan.
Ye Ji memimpin grup siluman di lembah untuk melepas kepergian. Pelindung Yuan bukanlah siluman biasa, melainkan figur berpengaruh.
Mendengar Pelindung Yuan akan pergi ke Zhongyuan bersama ahli sihir Sitianjian, para siluman pun berurai air mata melepas kepergiannya.
Pelindung Hongying matanya memerah:
"Pelindung Yuan, kudengar kebanyakan manusia itu picik dan pendendam. Setibamu di Zhongyuan, jaga tutur kata. Meski Senior Sun akan melindungimu, jangan bertindak semaumu."
Pelindung Kera Putih tetap dengan wajah datar.
Pelindung Qingmu bersandar pada tongkatnya mendekat, menepuk bahu Pelindung Yuan:
"Pemuda memang harus menjelajah. Pegunungan 100.000 li terlalu kecil untukmu. Zhongyuan adalah daerah subur makmur, pusat peradaban. Tapi ingatlah untuk pulang - Nanjiang tetaplah akarmu."
Pelindung Kera Putih tetap tanpa ekspresi.
Miao Youfang juga maju, menepuk bahu Pelindung Yuan:
"Sampai bertemu di Zhongyuan!"
Para siluman pun menyampaikan kata perpisahan sambil berkaca-kaca, enggan berpisah.
"Sun Xuanji melihat sudah cukup, mengangguk ke Xu Qi'an lalu menekan bahu Yuan Hufa dengan telapak tangan. Sinar jernih melesat membungkus mereka, menghilang dari lembah."
……
"Di angkasa, platform meriam terus berpindah-pindah. Sun Xuanji berdiri dengan tangan di belakang, memancarkan karisma ahli bela diri. Matanya yang biru laut mengawasi Yuan Hufa."
"Yuan Hufa menatapnya dengan pandangan jernih, berkata:"
"'Hati Senior Sun bertanya: Mengapa tadi bersikap dingin tanpa berpamitan pada kerabat?'"
"Sun Xuanji mengangguk puas, mengiyakan pertanyaan itu."
"Yuan Hufa diam sejenak, lalu melanjutkan:"
"'Hati Hongying berkata: Monyet sialan itu akhirnya pergi. Sungguh melegakan! Malam ini kita akan berpesta hingga subuh.'"
"Sebelum Sun Xuanji bereaksi, dia menambahkan:"
"'Hati Qingmu Hufa berkata: Monyet itu akhirnya pergi. Andai tak pergi, reputasi seumur hidupku akan hancur."
"'Hati siluman kecil lain berteriak: Cepat pergi...'"
"Sun Xuanji terpaku. Tiba-tiba ia sadar membawa Yuan Hufa mungkin bukan keputusan bijak."
……
"Kota Qingzhou, Kabupaten Baisha."
"Qi Guangbo naik ke tembok ibu kota, memandang kota yang dikepung asap serigala."
"Pasukan Yunzhou baru saja merebut kota perbatasan terbesar ini. Dengan ini, sembilan kabupaten pertahanan di perbatasan Qingzhou telah ditaklukkan, masuk wilayah kekuasaan Pasukan Yunzhou."
"Pasukan Yunzhou bersemangat tinggi, namun Qi Guangbo sebagai panglima tak menunjukkan kegembiraan sedikit pun."
"Panggil semua komandan pasukan ke Wengcheng untuk rapat."
Suara berat Qi Guangbo menggema.
"Siap!"
Deputy jenderal menggenggam pedang perangnya, melangkah pergi dengan langkah tegas.
