【Tujuh: Apa urusan Buddha? Tak mungkin dia muncul memukulmu.】
Ingin mengalihkan topik? Metode yang kaku... Li Lingsu mendengus sinis dalam hati, tak sudi terjebak, menulis pesan:
【Lebih baik kita lanjutkan membahas pernikahanmu dengan Putri Lin'an. Aku pernah melihat Putri Lin'an, wah! Sungguh menakjubkan, lebih cantik tiga tingkat dibanding Miaozhen dan Putri Mahkota Huaiqing.】
Putra Suci demi membalas dendam "mempermalukannya di masyarakat" dari Aliansi Persilatan Jianzhou, rela sama-sama hancur dengan Xu Qi'an.
Anggota Tian Di Hui tidak terlalu antusias dengan intelijen "yang berkaitan dengan Buddha". Pertama-tama, urusan kategori super terlalu jauh dari mereka. Selain itu, tujuan Xu Qi'an mengalihkan topik pembicaraan terlalu jelas.
Sudah jelas ingin menggunakan gimmick Buddha untuk mengaburkan masalah pernikahan yang dihadiahkan.
【Tiga：Sebelumnya saya pernah bilang, pergi ke Nanjiang untuk membuka segel Shenshu. Tidakkah kalian penasaran, apa hubungan Shenshu dengan kaum yao? Mengapa Aliran Buddha menyegel Shenshu?】
Membahas hal lama lagi tidak menarik... Li Lingsu mencibir, baru saja ingin berdiplomasi, tiba-tiba melihat adik seperguruannya Li Miaozhen mengirim pesan:
【Apakah urusan Shenshu sudah bisa dikonsumsi publik? Bisa dibocorkan ke kita?】
Apa maksudnya? Adik seperguruan sepertinya sangat memperhatikan Shenshu ini... Li Lingsu tertegun.
【Empat：Sebenarnya sejak kau bilang bertarung dengan Asuro dan membuka segel Shenshu lalu, saya sudah ingin bertanya.】
Mereka memang mengetahui keberadaan Shenshu. Xu Qi'an sebelumnya sudah mengaku ke anggota Kitab Bumi tentang benda segel di dasar Danau Sangpo yang merasuki tubuhnya.
Sebelumnya tidak ditanyakan karena menyangkut rahasia Xu Qi'an dan kaum yao. Kecuali terkait diri sendiri atau ada keterlibatan, hal-hal terlalu rahasia sebaiknya tidak sembarangan ditanya.
Anggota Tian Di Hui masih memiliki kecerdasan emosional dasar.
【Tiga：Sebelumnya, saya perlu meluruskan sesuatu. Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri yang disebut Lina pernah muncul dalam Penanda Waktu Penumpasan Makhluk Gaib, bukan Penguasa Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib berekor sembilan, melainkan Shenshu.】
Sampai hari ini, ia akhirnya bisa mengingat sepenuhnya isi pesan yang dikirim kala itu.
Lina hanya menyebutkan dalam Penanda Waktu Penumpasan Makhluk Gaib, ada Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri yang turun tangan. Ternyata anggota lain termasuk dirinya berkhayal sendiri mengira Siluman rubah berekor sembilan lah yang setengah dewa itu.
【：Benda segel di bawah Danau Sangpo, Shenshu itu, rupanya Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri adalah dia?】
Bahkan Huaiqing yang biasanya diam-diam mengintip layar tak kuasa menahan diri untuk tidak muncul, menunjukkan betapa terguncangnya hati anggota lain saat ini.
Setelah belasan detik, Hengyuan menghela napas:
【Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri, ternyata pernah sedekat ini denganku.】
Karena kasus adik seperguruannya Heng Hui, ia terlibat dalam penyelidikan ini dan nyaris dibunuh oleh lengan kanan Shenshu.
【：Lina menjebakku.】
Setelah shock, Li Miaozhen spontan mengirim pesan kekagetan. Jelas, seperti Xu Qi'an, ia juga berimajinasi sendiri bahwa siluman rubah berekor sembilan adalah Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri.
【：Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri yang muncul dalam Penanda Waktu Penumpasan Makhluk Gaib adalah Shenshu. Ia disegel oleh Aliran Buddha, meski berasal dari mereka, justru berada di kubu yang sama dengan Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib saat itu. Sssss... Hal-hal di balik ini sungguh mengerikan saat direnungkan...】
Chu Yuanzhen membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna kabar ini, lalu mulai menulis penjelasan panjang lebar, sehingga menjadi yang terakhir mengirim pesan.
【：Boleh tahu, Shenshu itu siapa? Ternyata ada Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri di dunia? Bukankah batas tertinggi prajurit adalah tingkat satu? Sejak zaman kuno, tak pernah ada Dewa Perang yang muncul.】
Li Lingsu yang offline selama setahun tak paham dengan kejadian masa lalu.
Saat dia menguasai Pecahan Nomor Tujuh, Pecahan Nomor Tiga dan Sembilan masih dalam pengelolaan Taois Kim Lien.
Tak ada yang menanggapi Li Lingsu, Huaiqing mengirim pesan:
【Tapi apa hubungannya semua ini dengan Buddha?】
Sang Putri Mahkota pandai menangkap inti pembicaraan, tak lupa topik diskusi meski dikejutkan kabar tentang Setengah Langkah Menuju Dewata Ilmu Bela Diri.
【Tiga: Dalam pertempuran awal membantu kaum yao membangun kembali kerajaan, sisa tubuh Shenshu juga turun tangan. Karena metode spesifik Bodhisattva Guangxian, Shenshu mengamuk. Setelah berhasil menaklukkannya, dia berkata telah mengingat masa lalunya dan status aslinya.】
Setelah mengirim pesan ini, Xu Qi'an sengaja menggantungkan cerita.
【Dua: Identitas aslinya? Cepat katakan, apa yang kau tunggu!】
Li Miaozhen murka setelah menunggu beberapa menit tanpa kelanjutan.
Anggota lain diam, tapi dalam hati mereka semua mengumpat Xu Qi'an.
【Bagian Tengah：Dia berkata, dia ingat siapa dirinya, dia adalah... Buddha!】
Grup Obrolan Kitab Bumi seketika memasuki sunyi senyap.
Xu Qi'an berjemur di bawah matahari, dengan mudah mengambil kantong air lalu menuangkan isinya ke mulut dengan gulu-gulu, menunggu dengan kesabaran.
Kebetulan saat itu, Nan Zhi mendapat ikan besar, Dewata Bunga yang gembira menarik-narik pancing sambil condong ke depan, gerakan yang jauh lebih parah sampai Xu Qi'an khawatir dia akan terjatuh ke laut karena beban di dadanya.
"Bai Ji, cepat bantu!"
Nan Zhi berteriak.
Bai Ji yang sedang berenang gaya doggy di sekitar perahu kecil menjawab dengan suara manja, lalu menyelam untuk membantu Nan Zhi merampas ikan.
Permukaan laut bergelombang hebat, sepertinya Bai Ji di bawah sedang beradu gelombang dengan ikan besar.
Beberapa detik kemudian, Bai Ji muncul dari air, mencakar pipi kanannya sambil merintih:
"Ia menamparku..."
Nan Zhi menahan kekecewaan seperti besi yang tak bisa menjadi baja:
"Dasar tak berguna, kau ini Kepala Suku Negeri Sepuluh Ribu Makhluk Gaib."
Setelah tarik-ulur, ikan besar berhasil melepaskan kail. Nan Zhi kesal bercampur kecewa, lalu mulai penuh harap memasuki pancingan kedua.
Baru saat ini Xu Qi'an merasakan getaran Tidak Tenang, akhirnya ada yang mengirim pesan.
【Dua: Barusan Kitab Bumi-ku jatuh ke tanah...】
Mendengar kabar itu, seluruh tubuhnya bagai dialiri listrik, langsung menghilangkan kemampuannya berpikir dan melupakan nafas.
【Empat：Luar biasa, benar-benar luar biasa. Aku tiba-tiba agak menyesal mendengar kabar ini darimu.】
Chu Yuanzhen mengirim pesan kedua.
【Tujuh：Daozhang ini merinding sekujur badan.】
Li Lingsu terpaksa mengakui, informasi yang dilemparkan Xu Qi'an ini memang cukup mengejutkan dan tidak biasa. Bahkan jika pernikahan Putri Lin'an dengan Xu Qi'an saja tidak bisa mengalihkan perhatian, apalagi topik kaisar ingin menikahi Xu Qi'an seperti ini.
【Enam：Benarkah ini...】
Master Hengyuan tidak mengungkapkan perasaan campur aduk, melainkan melakukan interogasi.
Xu Qi'an menghela napas, seolah bisa menyaksikan pandangan kosong dan wajah pucat Master Hengyuan saat ini.
【Tiga：Sungguh benar. Selain itu, lebih baik insiden ini dijaga kerahasiaannya, jangan disebarkan ke luar, supaya tidak terseret masalah.】
Dia tidak punya kewajiban untuk menjaga rahasia Buddha, karena itu menyebarkannya di lingkaran pergaulan yang dipercaya. Tapi karena melibatkan kategori super, tetap harus menyadarkan anggota Tian Di Hui.
【Enam：Terima kasih atas pemberitahuan Yang Mulia Xu, terima kasih……】
【Empat：Terima kasih telah membagikan.】
Informasi ini terlalu merinding, levelnya terlalu tinggi. Sedemikian berharganya sampai imbalan apa pun tidak bisa membelinya. Ini bukan masalah qian, ini masalah tingkat.
Bagaimana mungkin manusia biasa punya kualifikasi mengetahui urusan dewa-dewi?
【Satu：Menurut Xu Qi'an (Gong Perak), seperti apa kebenaran di balik insiden ini?】
Perkataan Huaiqing membuat anggota Tian Di Hui terdiam, menatap penuh konsentrasi ke permukaan cermin Fragmen Kitab Bumi. Tidak ada hal yang bisa melepas pengawasan mereka.
Mengapa Buddha bisa menjadi "Shenshu", siapa yang menyegel k, bagaimana sebenarnya kebenaran di balik layar Penanda Waktu Penumpasan Makhluk Gaib!
Meski merendahkan diri sebagai manusia yang tidak pantas tahu informasi seperti ini, tapi tidak bisa disangkal, daya tarik kebenaran di baliknya terlalu besar. Tak ada yang bisa menahan rasa penasaran.
Mengingat Xu Qi'an terlibat dalam insiden ini dan telah memahami kebenaran di balik layar, tentu mereka senang menikmati "gratisan".
Inilah 'hadiah' untuk anggota Tian Di Hui... Li Lingsu mengungkapkan perasaan campur aduknya.
【Tiga：Kasus ini ceritanya panjang, pertama-tama, kita harus mulai dari status fisik Shenshu...】
Dia menghabiskan seperempat jam untuk menjelaskan secara detail proses perubahan status Shenshu dari Raja Asura menjadi Buddha, dan menyampaikan dua spekulasi miliknya kepada anggota Tian Di Hui.
"Dengan melakukan ini, saya juga ingin mendengar analisis anggota Tian Di Hui."
Terutama Huaiqing dan Chu Yuanzhen, naga dan phoenix Sekte Langit bisa dipilih sebagai referensi opsional.
【Empat: Kamu sudah merangkum semua kemungkinan, yang kurang hanya verifikasi. Jika punya kontak Asuro atau Du'e, bisa diam-diam bertanya melalui surat.】
【Satu: Tidak, mereka mungkin tak bisa mengungkap kebenaran. Level yang terlibat mungkin melebihi batas yang bisa dijangkau Dua . Investigasi dipaksakan bisa membahayakan nyawa.】
Chu Yuanzhen melanjutkan pesan: 【Yang bisa menekan kategori super hanya kategori super. Jika kemungkinan pertama benar, maka dengan menghitung semua kategori super sepanjang sejarah, kita bisa berspekulasi.】
【Satu: Dao Zun ya? Dao Zun adalah yang paling misterius di antara semua kategori super.】
Begitu menyangkut Dao Zun, semangat Li Lingsu dan Li Miaozhen langsung terbakar.
Li Lingsu mengirim pesan membantah:
【Apa alasan Dao Zun merebut posisi Buddha? Pada awal pencapaian Jalan-Nya, Dia tak tertandingi di dunia. Jika benar ingin melakukan sesuatu, langsung saja dilakukan. Entah nasib atau pendirian sekte, endapan-Nya jauh lebih dalam daripada Buddha.】
Untuk sementara tak ada yang membantah.
Putra Suci benar. Dao Zun mencapai Jalan lebih dulu dari Buddha, tiga sekte Langit, Bumi, Manusia yang Dia dirikan punya sejarah panjang.
Jika Dao Zun yang merebut posisi Buddha, pastilah ada yang Dia inginkan dari tubuh Buddha. Tapi kultivasi, status, ranting dupa keturunan, nasib—semuanya tak cukup menjadi alasan.
【Empat: Berarti kemungkinan kedua.】
Kemungkinan kedua: Shenshu dan Buddha adalah orang yang sama dengan wajah berbeda. Keduanya berselisih karena masalah yao selatan.
【Satu：Aku juga berpendapat kemungkinan kedua sangat tinggi. Tapi di sini aku masih punya satu spekulasi, dari sudut pandang perebutan, keberadaan itu ingin menggantikan Buddha, merampas ranting dupa keturunan dan nasib Aliran Buddha. Maka seharusnya dia tidak setara Buddha.】
Maka logika ini menjadi "wajar", Dao Zun lebih "kaya" dibanding Buddha, tidak ada alasan untuk merebut.
Lalu bagaimana jika ada yang ingin naik kelas?
Huaiqing melanjutkan pesan：【Kita hanya tahu ada lima kategori super. Tapi bagaimana dengan yang di atas tingkat satu, setengah langkah menuju kategori super? Kita sama sekali tidak tahu.】
Ini kerangka berpikir, tapi kalau bicara seperti ini, penyelidikan jadi sulit... Xu Qi'an mengusap dagunya, memutuskan mengakhiri grup diskusi ini.
Saat itu, Lina mengirim pesan:
【Lima：Xu Ningyan, saat kamu menikahi Putri, bisakah kau bawa aku dan Lingyin kembali ke ibukota. Bukan aku ingin anggur pernikahan, cuma ingin memberi berkat padamu.】
“……” Sudut bibir Xu Qi'an berkedut.
Aku akan memukulmu sampai tai keluar... Dia buru-buru menyimpan fragmen Kitab Bumi, menghindari sarkasme Li Lingsu dan sindiran Li Miaozhen.
……
Kota Gunung Jing.
Puncak-puncak gunung gersang membentang, permukaan laut di kejauhan memantulkan cahaya matahari tapi terasa mati rasa.
Saat pertempuran Kota Gunung Jing dulu, Saru'an Agu menyedot semua energi spiritual langit-bumi di sini, membuat tanah tak bisa menumbuhkan panen, air laut tak bisa memelihara ikan-udang, gunung-gunung tak bisa bangkit kembali.
Ini butuh setidaknya sepuluh tahun pemulihan, agar wilayah radius puluhan li sekitar Kota Gunung Jing bisa kembali berdenyut.
Saru'an Agu mengenakan jubah rami, berdiri tegak di puncak gunung yang tandus, menggendong seekor domba putih di pelukannya.
Tiba-tiba, ia mengalihkan pandangannya ke langit, menembus lautan awan di atasnya.
Beberapa detik kemudian, lautan awan tiba-tiba tercerai-berai, menyibakkan sebuah tengkorak raksasa sebesar pegunungan.
Hidung seperti sapi, bibir buaya, surai singa, sepasang tanduk di dahi, mata biru laut dengan pupil vertikal yang indah sekaligus mistis.
Saat hewan mistis ini muncul, permukaan laut yang mati rasa tiba-tiba bergelora, kekuatan roh air berkumpul liar, memancarkan nyawa baru.
Perairan itu kembali menjadi wilayah yang bisa ditumbuhi ikan dan udang secara alami.
"Aku muak dengan laut yang sunyi senyap."
Kaisar Putih berbicara dengan nada berat namun tenang, seolah baru melakukan hal remeh.
"Tak kusangka di zaman sekarang, masih bisa melihat keturunan dewa-iblis setingkat ini di benua Sembilan Provinsi." Saru'an Agu tersenyum ramah:
"Turunlah ke sini."
Tengkorak binatang raksasa itu menghilang, semburat cahaya putih terjun dari langit dan mengkristal di ruang hampa udara di depan Saru'an Agu.
Saru'an Agu mengamati hewan mistis di hadapannya, berkata:
"Kaisar Putih!"
Mata biru laut Kaisar Putih mengintai sang Dukun Agung, suaranya berat:
"Penyihir tingkat satu dari sistem dukun, kau mengenal aku?"
Saat berbicara, sisik di kedua pipinya membuka-menutup, memperlihatkan insang merah muda yang lembut.
Makhluk amfibi (bisa hidup di air dan darat).
Saru'an Agu mengangguk halus:
"Sekte Wu Shen telah menyusup masuk ke Yunzhou selama bertahun-tahun. Tentang Kaisar Putih yang sangat termasyhur itu, tentu sudah sangat kami kenal."
Kaisar Putih terdiam sejenak, lalu mengangguk perlahan sambil berkata:
"Dulu ketika aku kembali ke benua Sembilan Provinsi untuk menguji reaksi Dao Zun, hasilnya sungguh di luar dugaan. Dao Zun yang mengusir kami dari Sembilan Provinsi di zaman kuno itu sama sekali tidak bereaksi terhadap ujianku."
"Aku mulai menyadari ada yang tidak beres. Di Yunzhou, aku meninggalkan metode kontak. Hingga belasan tahun lalu, seorang ahli sihir bernama Xu Pingfeng berhasil memecahkan metodenya dan menghubungiku."
"Dari mulutnya, aku mengetahui sejarah Sembilan Provinsi pasca Dao Zun, dan juga mengetahui bahwa k telah lama menghilang."
Saru'an Agu mendengarkan dengan sabar, lalu bertanya:
"Apa tujuanmu kembali ke Sembilan Provinsi dan mencari aku di Kota Gunung Jing?"
