"Benar! Negara Bagian Rawa juga memiliki adat seperti ini!" Mata Posain berbinar.
"Coba sekali lagi!"
Dia langsung menghadapi seorang tawanan, seorang anak berambut biru yang tampak belum dewasa: "Bersyukurlah! Untuk bisa berkontribusi pada Penyihir agung!"
Posain menyeringai dingin sambil memotong tali yang mengikat anak itu.
"Pasang ini, sebaiknya 13 sentimeter di bawah kerah!" Reilin memetik bunga Beta Krisan dan menyelipkannya di balik kerah baju anak itu.
"Semua persiapan selesai! Ross, Xaya, awasi baik-baik!" Gamen berteriak ke alat komunikasi.
"Tiga, dua, satu, lepas!"
Posa dengan satu tangan langsung menggenggam rambut anak itu, membawanya ke tepi tebing, memandangi anak yang sedang bergulat dengan senyum tipis di sudut bibir, tiba-tiba melepaskan tangannya!!!
Aaaa!!!
Anak itu memuntahkan sesuatu dari mulutnya di udara, mengeluarkan teriakan menyayat hati!
Segera, kedua tangannya terus menggapai-gapai, seolah orang tenggelam yang ingin meraih jerami terakhir.
"Semoga kali ini berhasil!" Di tepi tebing, Reilin bertiga berdiri, memandangi anak itu yang berubah menjadi titik hitam sambil berteriak, bergumam pelan.
Tiba-tiba, Reilin bertiga merasakan gelombang energi.
"Perasaan ini! Tidak salah! Ini gelombang saat dimensi rahasia terbuka, sama seperti saat Pertarungan Darah terakhir!" Senyum tipis mengembang di bibir Reilin.
"Ssss..." Alat komunikasi juga mengeluarkan suara.
"Hilang! Aku melihat orang itu ditelan cahaya di udara, benar-benar lenyap!" Suara Xia Ya juga terdengar, mengandung sedikit getaran emosi.
"Kami segera naik!" Suara Ross juga terdengar melalui alat komunikasi.
Beberapa saat kemudian, kelima orang berkumpul di atas tebing, terkagum-kagum dengan tata letak Penyihir Kuno.
"Keberanian dan penghormatan! Siapa sangka!"
Xia Ya mengeluarkan suara kagum: "Tanpa perlindungan sihir apapun, langsung melompat dari tebing yang di bawahnya ada pedang raksasa dengan Sihir Ketajaman Abadi, bahkan Penyihir Resmi pun tidak berani mencoba..."
"Dan juga harus membawa sekuntum Bunga Krysantemum Beta, kalau tidak, pintu masuk dimensi rahasia juga tidak akan terbuka..."
Gamen tersenyum tipis, "Reilin, kerja bagus!"
Saat itu, bahkan Bosain juga menunjukkan senyum persetujuan, sementara Xia bertepuk tangan di samping.
"Tidak juga! Ini juga berkat peringatan semua orang!" Reilin mengangguk ringan, menunjukkan senyum rendah hati yang menyimpan sedikit kebanggaan.
"Dimensi rahasia sudah ditemukan, apa lagi yang kita tunggu?" Ross langsung memetik sekuntum Beta Daisy dan menempelkannya di badannya.
"Dan mereka!" Bosain menunjuk beberapa tawanan yang wajahnya dipenuhi ketakutan.
"Aku yang menyelesaikan!" Gamen mengulurkan kedua tangan, sulur-sulur hijau mulai merambat.
"Tunggu!" Reilin tiba-tiba berseru, menghentikan gerakan Gamen.
"Ada apa, apakah kau ingin membela mereka?" Bosain memandang Reilin dengan senyum penuh arti.
"Bukan! Hanya berpikir, di dalam dimensi pasti ada banyak perangkap dan sejenisnya, mungkin mereka masih bisa berguna!"
Reilin memberikan alasan yang masuk akal.
"Dan!" Reilin mengarahkan tangan ke posisi tawanan, "Ikatan Batu!"
Granit abu-abu langsung muncul dari tanah, berubah menjadi belenggu yang mengikat kembali para tawanan.
"Orang biasa tidak mungkin bisa melepaskan ikatan sihir, jadi kita tidak perlu takut mereka kabur!"
"Bagus! Jika kita terlalu lama di dimensi, mereka akan mati kelaparan. Reilin, kau memang benar-benar seorang Penyihir!"
Bosain tersenyum sambil menggenggam seikat Beta Daisy, "Ayo! Tunggu apa lagi?"
“Lompat!” Lima murid masing-masing membawa Bata Daisy, melompat dari tebing!!!
BOM!!!
Dalam kejatuhan bebas, kulit Reilin cekung karena tekanan udara yang hebat.
Matanya memerah sedikit, merasakan seluruh darah di tubuhnya seolah ingin melesak keluar.
“Apakah perasaan melompat dari gedung juga seperti ini?” Di saat seperti ini, Reilin masih sempat berpikir tak karuan.
Saat kelima orang turun setengah jalan, lingkaran cahaya terang tiba-tiba menyala di permukaan tebing.
Cahaya berubah menjadi lingkaran, udara di tengahnya terdistorsi, memperlihatkan pemandangan ruang lain.
“Pintu masuk Area Misteri!” Bosain berteriak keras.
Seketika, pandangan kelima orang silau, rasa melayang hebat tiba-tiba menyerang.
Setelah sensasi berputar-putar, Reilin dan keempat lainnya tiba di gua gelap.
“Tempat sebesar ini pasti berada di bawah tanah! Hanya tidak tahu tepatnya dimana, yang pasti bawah tebing sudah diperiksa mantra berkali-kali, mustahil di sana!”
Reilin perlahan bangkit berdiri.
“Lalu anak itu?” Xiaia merapikan rambut kusut di dahinya, tiba-tiba bersuara: “Anak laki-laki pertama tadi, menghilang!”
“Bukan hanya itu!” Ross menunduk, jarinya mengusap tanah, muncul genangan darah dan pakaian anak laki-laki yang robek.
“Ternyata, meskipun ada warisan di Area Misteri, tapi juga disertai bahaya!”
Setelah melihat ini, kilatan cahaya terlihat di kedalaman mata Reilin.
Setelah sebelumnya dia menemukan cara memasuki area rahasia, dia sebenarnya bisa menyimpannya diam-diam dan kembali secara diam-diam untuk mengeksplorasinya setelah tim lima orang kembali ke akademi.
Namun dia tetap memilih untuk memberitahu penemuan ini kepada murid-murid lainnya.
Tentu saja ini bukan karena Reilin tiba-tiba berubah kepribadian.
Melainkan karena ketakutan! Ketakutan akan bahaya di dalam reruntuhan!!!
Sebagai penyihir legendaris, Penyihir Besar Merah setidaknya telah mencapai level penyihir tingkat empat.
Menurut perasaan Reilin, warisan yang ditinggalkan oleh orang seperti ini pasti memiliki banyak perangkap yang menguji kekuatan penerus.
Bagaimanapun, Reilin saat ini masih hanya calon magang tingkat tiga, bahkan belum menjadi penyihir resmi tingkat satu! Tempat ini terlalu berbahaya baginya!!!
Dalam tim Gamen, Posain adalah sosok yang tidak kalah dari Reilin, sementara tiga anggota lainnya juga memiliki keahlian khusus masing-masing.
Reilin sangat memahami kemampuannya sendiri. Hanya dengan dirinya sendiri, mustahil untuk melewati seluruh rintangan area rahasia dan mendapatkan warisan. Bahkan jika berhasil menipu Gamen dan kawan-kawan, mengumpulkan tim elit yang seluruhnya terdiri dari calon magang tingkat tiga adalah hal yang mustahil.
Selain itu, meskipun berhasil membentuk tim sendiri, pada akhirnya ketika mengetahui ini adalah warisan Penyihir Besar Merah, Reilin yakin tim tersebut pasti akan mengalami perpecahan!!!
Bagi para magang, Penyihir Besar Merah benar-benar sosok mitos legendaris! Warisannya merupakan godaan paling mematikan bagi setiap magang penyihir manapun!!!
Lagipula pada akhirnya pasti akan terjadi perselisihan, sama saja dengan siapun berkonflik!!!
Reilin bertanya pada diri sendiri, jika dibandingkan kartu truf, dialah yang paling banyak menyembunyikannya. Yang akan tertawa di akhir, pasti dirinya!!!
“Sepertinya, diserang oleh makhluk berbahaya!”
Gamen mengeluarkan lencana sihir hijau dan langsung memegangnya di tangan.
Cahaya sekitar sangat redup, visibilitas rendah, Reilin dan yang lain sama sekali tidak bisa melihat pemandangan jauh dengan jelas.
Lima murid secara alami membentuk lingkaran untuk menghadapi serangan dari luar.
"Lihat ini!" Ross berjongkok dan menunjuk ke rel berbentuk setengah lingkaran di tanah.
Reilin melihat ke arah yang ditunjuk, rel setengah lingkaran itu sangat dalam, membentang jauh ke kejauhan, dan bekas seperti ini paling banyak muncul di sekitar sisa-sisa jenazah anak itu.
"Ini jalur ular!!!" Reilin mengeluarkan sisik berbentuk belah ketupat sebesar telapak tangan orang dewasa dari rel, spontan berteriak.
"Jalur ular? Artinya ada makhluk berbahaya berbentuk ular yang mengintai di sekitar sini!"
Otot lengan kanan Ross menegang, langsung meledakkan pakaian.
Bruak! Tentakel berdaging putih terus bermunculan, membentuk lingkaran pertahanan di sekelilingnya.
Ssss!! Ssss!!!
Suara desisan lidah ular terus bergema dari segala penjuru.
"Sepertinya Penyihir Besar Merah memang memiliki ketertarikan khusus pada ular!" Pikiran Reilin melayang pada Ular raksasa Manksth yang pernah dilihatnya di area inkubasi laboratorium sebelumnya.
"Tapi, apa arti semua ini sebenarnya?"
Catatan tentang Penyihir Besar Merah hanya muncul dalam bentuk puisi dan catatan perjalanan.
“Reilin belum menemukan satu pun buku yang menguraikan secara detail kisah-kisah Penyihir Besar Merah. Menurut tebakannya, informasi semacam ini mungkin hanya bisa diakses oleh Penyihir Resmi.”
“Sepertinya ini hewan besar!” Posa Yin menjilat bibirnya. Logam perak langsung menyelimuti seluruh tubuhnya, berubah menjadi baju zirah putih berkilau.
BANG!!!
Sebuah bayangan hitam memanjang yang besar, memanfaatkan kegelapan, langsung menerjang para murid.
“Sresek!” Ratusan tentakel menjulur, melilit tubuh bayangan hitam itu.
Ross tertawa terbahak: “Kutangkap kau!”
“Cahaya Terang!” Xia Ya mengangkat bola cahaya terang di tangannya, lalu melemparkannya ke udara.
Bola cahaya meledak di angkasa, memancarkan sinar bagaikan matahari yang langsung menerangi gua.
Reilin menyipitkan mata, mengamati makhluk yang terikat oleh Ross——
Seekor ular raksasa sepanjang puluhan meter, seluruh tubuhnya hitam dengan sisik belah ketupat seperti yang Reilin lihat sebelumnya, serta garis merah memanjang dari kepala hingga ekor.
Di tengah kepala ular, terdapat tanduk hitam kecil yang memancarkan gelombang energi sangat kuat.
Di bawah tanduk, sepasang mata ular segitiga terbalik berwarna kuning bening seperti amber menatap tajam ke arah kelompok Reilin.
Ular raksasa itu kini terikat oleh lingkaran tentakel daging pucat yang mengokangnya di tempat.
Dibandingkan dengan ular tersebut, Ross yang berdiri di sampingnya terlihat seperti titik kecil, menciptakan pemandangan yang agak lucu.
“Chip! Pindai organisme ini!” Reilin memberi perintah dalam hati.
“Memindai!”
“Kesamaan dengan Ular Hitam Horar 98.7%! Nikobra Hitam 75% Ular Raksasa Manksth 34.6%”
Chip memberikan umpan balik setia.
“Ular Hitam Horar? Tampilkan data spesifik!” Alis Reilin berkerut.
“Ular Hitam Horar, spesies tingkat bahaya, membawa garis keturunan makhluk legendaris - Ular Raksasa Komo'in, memiliki kekuatan ekstrim dan vitalitas mengagumkan!”
“Sumber: Buku Bergambar Makhluk Kuno, Tabel Penilaian Makhluk Berbahaya.”
