"Kalau begitu, kita masuk bersama?!"
Bosavain menatap Reilin dan yang lainnya.
"Tentu!" Wajah Gamen menunjukkan tekad baja.
Baginya, ekspedisi ini hanya akan sukses jika menemukan warisan Penyihir!
"Saya tidak keberatan!" Ekspresi Reilin tenang, meski hatinya tak sesantai penampilannya.
Dia tahu persis siapa yang meninggalkan reruntuhan ini, dan apa yang terkubur di dalamnya.
“Penyihir Level Empat、orang bijak legendaris、warisan dari Penyihir Besar Merah!” Hati Reilin semakin berdegup kencang.
Ketiganya sepakat dan memasuki saluran logam yang telah berkarat.
Salurannya cukup luas, bisa memuat tiga orang dewasa berjalan berdampingan.
Bagi tiga remaja seperti Reilin dan kawan-kawannya, tentu lebih longgar.
Reilin meraba dinding, debu beterbangan menampakkan dinding logam keperakan di baliknya.
Dingin di awal, lalu hangat - logam ini memberikan sensasi tak biasa di ujung jarinya.
“Logam tak dikenal terdeteksi, tidak ada catatan dalam database!” Chip memberi jawaban setelah melakukan pindai.
“Ini Bloodweep Alloy! Konon saat penempaannya perlu darah binatang buas atau budak, katanya bisa membatasi gerak roh!”
Suara Bosain terdengar di telinga Reilin.
Jika penyihir dianggap sebagai orang biasa, maka Bosain adalah bangsawan di antara mereka - wawasannya melebihi Reilin dalam beberapa aspek.
Nyatanya, beberapa dokumen berharga hanya diwariskan di keluarga penyihir, sama sekali tak bisa diakses Reilin.
“Bloodweep Alloy?!”
Reilin memberi perintah dalam hati: “Chip! Rekam komposisi!”
“Ding! Data target telah terkumpul, tersimpan di database. Direktori: Data Material - Kategori Logam!”
Notifikasi Chip berbunyi di telinga Reilin.
“Kita sudah dekat dengan penghalang yang ditemukan sebelumnya!”
Gamen yang berjalan di sebelah kanan tiba-tiba berkata: “Mengingat saluran terbuat dari logam ini, berarti di depan mungkin akan muncul...”
“Roh！” Reilin dan Posain berseru hampir bersamaan, ekspresi mereka agak pucat.
Bagi para magang penyihir, karena kurangnya metode pertahanan efektif, serangan roh sama sekali tidak memiliki solusi yang baik.
Jika ini murid biasa, pasti sudah mundur sejak awal.
Tapi Reilin dan kawan-kawan berbeda, Posain dan Gamen memiliki objek termutasi yang bisa digunakan sementara untuk bertahan, meski jelas tidak sebanding dengan Liontin Bintang Jatuh yang khusus untuk pertahanan, tapi juga tidak mudah ditembus roh dalam waktu singkat.
Sedangkan Reilin sendiri telah meneliti roh selama dua tahun lamanya, dengan bantuan Chip, pemahamannya tentang roh bahkan melampaui beberapa mentor di akademi.
Tiba-tiba, tubuh Reilin merinding.
“Terdeteksi peningkatan konsentrasi energi negatif di udara, naik 3.14% dari normal!” suara Chip berbunyi.
“Lingkungan seperti ini sepertinya termasuk habitat terbaik untuk roh yang pernah direkam Chip sebelumnya!”
Kewaspadaan Reilin langsung memuncak.
“Sampai!”
Mata Reilin sedikit menyipit melihat lubang bercahaya di depan.
Setelah melewati lubang itu, cahaya terang membuat mereka refleks menutup mata.
Saat membuka mata kembali, mereka sudah berada di hamparan bunga warna-warni.
Tulip, api poppy, krisan merah Dayuan, calla hijau, berbagai bunga yang pernah dan belum pernah didengar Reilin, bermekaran di taman ini.
“Taman ini sepertinya dikenakan sihir tertentu, bunga-bunga dengan musim berbunga berbeda dan berasal dari wilayah berlainan tumbuh dengan liar di petak bunga.”
“Bunga-bunga duniawi hanyalah hiasan, Reilin baru saja mencium sekilas sudah menemukan banyak bahan obat yang berguna bagi para Penyihir.”
“Banyak di antaranya bahkan tidak bisa ditemukan oleh Mentor Gofat, sekarang diam-diam bersemayam di petak bunga ini.”
“Bunga Daun Ungu, Buah Akar Hidung, Capung Jalan Kaki, Bunga Matahari Terbalik, bahkan ada Bunga Kekosongan!!!”
“Suara kagum Gamen dan Bosain terus bergema.”
“Di akhir, muncul banyak jenis bunga yang bahkan Reilin tidak mengenalinya, tetapi melihat posisi penanamannya, nilainya jelas melebihi Bunga Kekosongan.”
“Kini, Reilin akhirnya memahami asal-usul nama Taman Diren.”
“Taman raksasa ini setidaknya mencakup puluhan kilometer persegi, berapa banyak tanaman langka yang terkandung di dalamnya? Berapa nilai batu sihir yang setara?”
“Reilin baru saja membayangkan sebentar sudah merasa pusing.”
“Ha...ha... Api Emas Matahari!!! Ini benar-benar Api Emas Matahari!”
“Gamen menatap dengan penuh hasrat pada tanaman berbentuk api di tengah-tengah.”
“Kekuatan Api Emas Matahari bahkan bisa dicampur dengan Air Grin, membantu magang Penyihir atribut api untuk terobosan, probabilitas setidaknya meningkat dua puluh persen!”
“Gamen bergumam sendiri, tangannya tanpa sadar meraih ke arah Api Emas Matahari yang merah menyala.”
“Jangan!” Reilin tiba-tiba berserak seolah teringat sesuatu.
“Tapi sudah terlambat, Bosain mengabaikan sepenuhnya peringatan Reilin, mengulurkan tangan ke dalam petak bunga.”
Ding ling!!! Ding ling!!! Ding ling!!!
Suara seperti lonceng angin terdengar, sangat jernih dan merdu.
Udara tiba-tiba mandek! Angin! Berhenti bergerak!
Reilin dan dua rekannya tiba-tiba melayang, langsung terlempar ke tempat lain.
Tampaknya bagian dalam sebuah vila, dikelilingi perabotan baru, di atas meja kuning muda terdapat lampu meja dengan api oranye menyala.
"Di mana ini?"
Gamen berteriak panik.
"Mekanisme pertahanan, sepertinya kita dipindahkan ke area lain!" Reilin tersenyum getir.
Tatapan Posain ke Gamen mulai menunjukkan ketidaksukaan.
"Tapi ada kabar baik, menurut kebiasaan Guglaraar, jika kita mengalahkan penjaga di sini, sebagian besar sistem pertahanan situs ini akan lumpuh!"
Posain bermuka masam, "Sebenarnya kita punya banyak kesempatan untuk uji coba, tapi semuanya rusak karena kau!"
Ia menunjuk Gamen, Reilin menduga jika bukan di dalam situs berbahaya mungkin dia sudah menghajarnya.
"Hihihi! Siapa yang mau bermain dengan Alice?"
Suara gadis mekanis bergema.
Dari sudut lorong, muncul sebuah - boneka???
Reilin mengamati boneka raksasa yang muncul dari bayangan sudut.
Boneka ini seukuran orang dewasa, mata dari batu biru yang dijahit, memakai gaun merah muda, rambut pirang panjang indah, dan pita kupu-kupu merah di dada.
"Hantu Dendam Boneka!" Posain berteriak kaget.
"Hantu Dendam Boneka?" Reilin sama sekali tak pernah mendengar nama itu.
"Tapi jelas, ini juga salah satu jenis roh. Setelah melihat tubuh material Hantu Dendam boneka, Reilin baru menyadari bahwa penelitian dan eksplorasinya di bidang entitas spiritual benar-benar hanya menyentuh permukaan."
"Setidaknya, untuk Hantu Dendam jenis yang sudah mengaburkan batas antara ilusi dan kenyataan ini, dia sama sekali tidak memahami."
"Hihi! Ayo bermain dengan Alice!"
Boneka gadis berambut emas langsung menunjuk Reilin. Lengannya juga terbuat dari kain, tanpa telapak tangan, hanya lengan polos dengan ujung berbentuk setengah bola halus.
Braak!!!
Medan gaya transparan meledak tepat di belakang Reilin. Tubuhnya terlempar dan tak terkendali melayang menuju boneka kain.
"Ayo! Sayang! Biar Alice peluk!"
Boneka kain itu membentangkan kedua tangan, seolah ingin memeluk Reilin.
Gamen dan Posain saling pandang, lalu langsung meluncur keluar dari kedua sisi boneka, meninggalkan Reilin begitu saja.
"Sial!" Reilin mengibaskan tangan, dua bola api langsung menyala di tubuh boneka.
Tapi api itu segera padam, tanpa meninggalkan bekas sedikit pun pada boneka.
Ding!!! Di udara tampak samar-samar ratusan lengan bayi transparan terus menarik-narik Reilin, bahkan sepasang lengan gadis sudah menyentuh pinggangnya.
Rasa geli dan gatal langsung menjalar dari pinggang.
Wajah Reilin berkerut kejam, langsung membuka botol ramuan kuning.
Sebuah pelindung kuning langsung muncul di permukaan tubuh Reilin, menghalau ribuan lengan keluar.
Ramuan Pelindung Tierf！！！
Satu-satunya ramuan defensif yang pernah dipelajari Reilin dalam bidang Farmasi, saat ini juga setia menjalankan fungsinya.
"Aduh! Kamu menyakiti Alice!"
Boneka kain itu retak di wajahnya, memperlihatkan gigi-gigi tajam, "Aku akan memakanmu!"
Mulut hewan semi-transparan langsung muncul di depan Reilin, lalu menggigit ke bawah.
KRAK！！！ Permukaan pelindung kuning mengeluarkan gelombang riak air, bersuara seperti hendak runtuh.
"Serangan ini sudah hampir melebihi batas pertahanan ramuan!"
Reilin meraba lehernya, "Terlalu pasif jika kartu as dipaksa digunakan sekarang!"
Segera, sebuah ramuan merah menyala seperti api yang membara, langsung dilempar oleh Reilin.
"Ramuan Pembakaran Intensif! Ditambah ini!" Reilin mengeluarkan beberapa mutiara merah muda dari kantong kulit di pinggangnya dan melemparkannya ke dalam api.
Selama di Kota Malam Abadi, penelitiannya tentang Roh juga membuahkan beberapa hasil.
Selain mempelajari pola kemunculan Roh, dia juga berhasil mendapatkan material yang dibenci bahkan bisa melukai mereka. Mutiara merah muda ini adalah yang paling efektif.
PUFF！！！ Mutiara merah muda segera meledak dalam api, menyebarkan serbuk merah muda.
“Dampak dari ini, seluruh api berubah menjadi merah muda, terus menyebar, dan akhirnya menutupi seluruh mulut binatang itu.”
Mulut binatang raksasa itu mengeluarkan raungan mengerikan, terbakar habis oleh api merah muda.
Bersamaan, api itu seolah menembus penghalang ruang hampa, langsung menyebar ke wajah boneka kain. Boneka itu menutupi wajahnya sambil mengeluarkan teriakan kemarahan.
Saat percikan api terakhir padam, perisai kuning di tubuh Reilin juga menghilang sepenuhnya.
Reilin mendarat di tanah, menatap dua bekas luka berbentuk tangan kecil di pinggangnya dengan alis berkerut. Pakaian di punggungnya telah terkikis sepenuhnya, memperlihatkan dua cap tangan hitam di kulitnya.
“Kerusakan yang disebabkan roh harus segera diatasi, kalau tidak akan terus menyebar!”
Reilin segera mengambil beberapa daun putih dari kantong kulitnya, menempelkannya pada luka. Sensasi segera menyebar dari area yang terluka.
Pa!! Pa!!
Jendela di samping pecah, dua siluet manusia langsung menerobos masuk.
Posain dan Gamen melihat sekeliling, lalu menatap Reilin dengan senyum pahit: “Ke mana pun kami pergi, sepertinya selalu kembali ke sini!”
