"Teori siklus ekosistem saya sebenarnya sudah ada sebelumnya. Banyak penyihir menemukan bahwa memelihara rumput jalan bersama kambing cangkang kura-kura bisa meningkatkan produksi keduanya lebih dari 30%!"
Reilin duduk di sofa mulai memaparkan teorinya.
“Saya hanya memperbesar tautan saling menguntungkan ini, menambahkan banyak rantai baru, menyebarkan manfaat dari dua spesies menjadi belasan, bahkan ratusan spesies, sehingga membentuk lingkungan ekosistem raksasa yang meningkatkan produksi berbagai sumber daya di Wilayah Rahasia……”
Mata Mans seolah memancarkan sinar bintang: “Teori yang sangat inovatif! Memilih spesies yang cocok dari jutaan sumber daya alam untuk membangun lingkungan ekosistem, pengetahuan dan kedalaman pemahaman Anda sungguh membuat saya kagum!”
Reilin tersenyum tipis. Secara alami dia tidak mungkin menyelesaikan analisis data sebesar ini, sebagian besar merupakan kontribusi dari Chip.
Selain itu, penelitian yang dirilis saat ini hanyalah bagian paling pinggir.
Banyak eksperimen inti dan konfigurasi hanya akan diimplementasikan di Wilayah Rahasia miliknya sendiri di masa depan. Bagaimanapun, Reilin tidak akan bekerja gratis untuk meningkatkan produksi Taman Empat Musim, dia bukanlah orang baik yang naif.
“Saya juga sangat penasaran dengan teknologi budidaya Ikan Emas Magma milikmu, Mans?” Setelah berkata demikian, Reilin melirik Mans dengan antusias.
Ikan Emas Magma adalah makhluk dunia penyihir yang unik, umumnya hidup di magma, sangat sulit dibudidayakan secara artifisial.
Namun sisiknya merupakan bahan baku penting untuk berbagai produk alkimia, minyak dan dagingnya juga merupakan nutrisi berkualitas tinggi yang dapat memulihkan stamina penyihir dengan cepat dari kondisi lelah setelah Meditasi, sehingga selalu diminati dan bernilai tinggi.
“Sebenarnya tidak ada yang rumit, kebiasaan Ikan Emas Lava sangat sederhana. Asalkan memahami ini, kita bisa melakukan persiapan spesifik di Wilayah Rahasia……”
Saat itu, Mans juga memberikan penjelasan singkat.
“Terakhir, saya berharap bisa menukar data budidaya Ikan Emas Lava ini dengan konten penelitian siklus ekologi milik Reilin. Mengingat nilai data Anda lebih tinggi, saya bersedia membayar tambahan 5.000 batu sihir!”
Mans memberikan saran tulus di akhir pembicaraan.
“Tentu saja boleh!” Reilin mengangguk sambil tersenyum. Tujuan dirilisnya materi ini memang untuk bertukar sumber daya dan pengetahuan dengan penyihir lain.
Melalui usaha lebih dari setahun ini, dia sudah menguasai operasional dasar Wilayah Rahasia dan kebiasaan flora-fauna bernilai tinggi di dunia penyihir. Bahkan jika diberi tanggung jawab mengelola Wilayah Rahasia secara mandiri sekarang, pasti tidak akan rugi malah menghasilkan keuntungan.
Meskipun Reilin adalah Penyihir Hitam yang sering ikut merampas sumber daya bersama organisasi, dia tidak menolak menggunakan metode Penyihir Putih untuk memperoleh batu sihir.
“Ngomong-ngomong, tugas Reilin bulan ini sudah selesai. Ada rencana apa? Laboratorium teman baik saya sedang membutuhkan master ramuan yang ahli. Jika kamu yang pergi……”
Mans mengajak Reilin bergabung.
Banyak penyihir Taman Empat Musim selain bekerja di sini, juga sering mencari pekerjaan tambahan di organisasi bersahabat untuk mendapatkan batu sihir dan sumber daya ekstra.
Tentu saja, ada juga yang murni untuk hobi, atau sekadar membantu teman.
“Maaf! Tugas di Wilayah Rahasia bulan ini sangat banyak, kesempatan seperti ini langka, aku ingin kembali ke Kota Tak Pernah Tidur untuk beristirahat dengan nyaman!”
Reilin menolak dengan halus undangan Tomans.
Sumber daya dan hubungan dari organisasi-organisasi kecil itu sekarang sudah hampir tidak menarik baginya, apalagi saat ini dia sedang berada di masa kritis peningkatan kekuatan, tidak punya banyak waktu untuk mengurus hal lain.
"Sangat disayangkan..." Ekspresi kecewa yang tak disembunyikan terpampang di wajah Penyihir Tomans. Setelah mengobrol sebentar dan saling bertukar pengetahuan eksklusif, mereka pun berpisah.
"Tuan Reilin!"
Setelah berpamitan dengan Tomans, Reilin tiba di platform besar di pintu masuk Taman Empat Musim. Semua murid di sana mengenali Reilin dan langsung membungkuk memberi hormat.
"Bagaimana kondisi Hook belakangan ini?"
Reilin mendekati sangkar hewan besar. Sepasang mata merah raksasa langsung menyala dari dalam bayangan, binatang buas itu membuka mulutnya memperlihatkan gigi-gigi putih tajam seperti pedang dan lidah merah berduri.
"Lapor Tuan, tungguhan Anda nafsu makannya sangat baik, kemarin bahkan menghabiskan seekor utuh babi roti merah. Hanya saja agak gelisah, mungkin karena terlalu lama dikurung..."
Murid yang merawat tungguhan ini jelas berpengalaman dan sangat telaten, melapor di belakang Reilin.
"Kreek!"
"Sebuah simbol merah darah muncul dari jari Reilin, seperti kunci yang masuk ke ceruk di depan kandang besi."
"Auuu!"
Dengan raungan dahsyat, makhluk mirip pterodactyl hijau langsung keluar.
Makhluk ini memiliki cakar dan taring tajam, seluruh tubuhnya tertutup sisik hijau pekat, dengan sepasang sayap hijau besar di punggung. Membran sayapnya berkilauan cahaya hijau muda di bawah sinar.
"Naga Terbang Beracun Kekuatan:13.5 Kelincahan:19.8 Konstitusi:11.2 Mental:9.8
Kemampuan khusus: 1. Muntah Asam: Menyemburkan asam korosif beracun dari mulut, jangkauan 20 meter, daya rata-rata:16 derajat
2. Gigitan Beracun: Gigi dan cakar Naga Terbang Beracun mengandung racun dengan efek paralisis mental kuat."
Di depan Chip Reilin, data lengkap naga terbang beracun ini terpampang jelas.
"Auuu!"
Naga raksasa itu terus meraung sambil menunjukkan kilau mata yang sangat manusiawi, menunduk dan menggesek-gesekkan tubuhnya perlahan ke Reilin.
"Sudah! Sudah! Nanti aku beri kamu makanan ekstra setelah pulang!"
Merasakan emosi kesetiaan seperti anak anjing dari mental makhluk itu, Reilin tersenyum sambil mengelus kepala naga terbang.
"Hulk, sekarang, antar aku ke Kota Tanpa Malam!"
Reilin melompat ke punggung naga terbang beracun.
"Auuu!" Naga terbang beracun mengaum keras, sayap di punggungnya bergetar hebat. Tulang-tulang sayapnya merentang secara bertahap, sayapnya terbuka sepenuhnya hingga tiga kali lipat lebih besar dari tubuhnya.
Dengan tiupan angin topan yang dahsyat, naga terbang beracun mengembangkan sayap dan terbang ke angkasa.
"Huu... Akhirnya pergi. Keberadaan naga itu saja sudah membuatku tidak nyaman..." Seorang murid perempuan yang sedang memberi makan burung hantu mahkota naga menghela napas lega.
"Selain itu, karena kehadiran monster besar itu, burung-burung hantu ini kehilangan nafsu makan!" Murid perempuan itu mengelus burung hantu yang kini makan dengan lahap seolah merasa lega.
"Naga terbang beracun itu kemungkinan sudah mendekati kekuatan Penyihir Resmi. Sehebat apa Tuan Reilin yang bisa menaklukkannya?"
Berbeda dengan murid perempuan, murid laki-laki yang tadi mengikuti Reilin kini memandang dengan mata berbinar penuh kekaguman.
Kecepatan terbang naga terbang beracun dua kali lebih cepat dari burung hantu mahkota naga, memudahkan Reilin bolak-balik antara Kota Tak Pernah Malam dan Taman Empat Musim.
Setelah tiba di pos penerimaan Taman Empat Musim dan berpesan kepada murid di sana untuk merawat naga terbang beracun Hulk plus menambahkan satu ekor babi roti merah, Reilin kembali ke villanya.
“Tuan!” Damion dan beberapa ksatria besar memberikan hormat dengan khidmat.
Reilin melihat sekeliling, interior villa masih persis sama seperti sebelum kepergiannya terakhir kali. Beberapa pelayan wanita biasa yang dibeli belakangan sedang dengan hati-hati membersihkan pegangan tangga dan karya seni.
Damion mengenakan seragam kepala pelayan yang rapi, berdiri tegak di belakang Reilin tanpa cela.
“Tuan! Setelah kepergian Tuan terakhir, Penyihir Creo dari sebelah pernah berkunjung. Selain itu, pembayaran pusat publik telah diperpanjang, ini daftarnya...”
Kemudian Damion mulai melaporkan pekerjaan yang telah dilakukan selama ini kepada Reilin.
“Hmm.” Reilin mengangguk acuh. Tampaknya Damion pernah menerima pelatihan khusus selama masa perbudakan, sangat mahir dalam hal-hal seperti ini. Lagipula, dia telah diberi cap oleh Reilin sehingga mustahil memberontak, membuat Reilin cukup percaya padanya.
“Lupakan urusan itu dulu. Sekarang, siapkan makan malam untukku dan secangkir teh susu!” perintah Reilin dengan datar.
“Hulk cukup memadai sebagai kendaraan, juga bisa mengatasi murid di bawah level penyihir. Sayangnya tidak berguna dalam menghadapi Penyihir Resmi...”
Beberapa saat kemudian, sambil duduk santai di kursi malas dan menikmati sentuhan lembut tangan pelayan cantik di belakangnya, Reilin berpikir dengan sedikit penyesalan.
Di Pantai Selatan, beberapa penyihir memiliki hewan peliharaan gaib kelas tinggi yang potensi pertumbuhannya luar biasa. Bahkan saat penyihirnya dipromosikan, kekuatan hewan tersebut bisa mencapai level Penyihir Resmi.
Dalam pertempuran, memiliki asisten dengan kekuatan setara tingkat pasti menjadi bantuan yang sangat besar?
Sayangnya, meskipun Reilin terus mencari, dia tidak menemukan familiar magis kelas atas seperti itu. Akhirnya terpaksa membeli seekor Naga Terbang Beracun sebagai kendaraan.
Penyihir dan familiar magis harus menandatangani kontrak jiwa yang ketat, beberapa bahkan berbagi kekuatan hidup!
Reilin tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya pada Naga Terbang Beracun ini. Dia menggunakan segel jiwa paling kasar untuk mengontrolnya sementara, berencana menggantinya nanti jika ada pilihan lebih baik.
"Tapi, sayang sekali!"
Telapak tangan Reilin terbalik, memperlihatkan kristal seperti amber. Di dalamnya terdapat setetes darah hijau yang memancarkan aura misterius.
"Intisari darah Naga Terbang Beracun, mengandung jejak darah Makhluk Kuno - Naga Racun Purba!" Drip sistem Chip terdengar.
Inilah alasan dia membeli Naga Terbang Beracun tersebut.
Selama di Kota Tak Bermalam, Reilin diam-diam mengumpulkan makhluk berdarah leluhur melalui berbagai hubungan, mencoba melakukan pemurnian dengan Chip.
Sayangnya, sebagian besar eksperimen gagal. Intisari darah di tangannya adalah hasil terbaik.
"Chip, sudah menemukan penyebabnya?"
