Di tengah sungkem para penyihir di bawah panggung,
Kilatan api merah muncul di podium utama aula.
Seorang penyihir berjubah putih dengan pita rambut hijau, berpenampilan sangat bersemangat, melompat keluar dari nyala api bagaikan peri api.
"Tuan!" Reilin dan para penyihir lainnya serentak memberi hormat.
"Hmm!" Tigat mengangguk anggun, lalu mendebarkan jubahnya sebelum duduk di kursi utama.
“Para hadirin!” Suara Tigat sangat lembut namun dengan intonasi aneh. Reilin yang menyimpan banyak data mengetahui bahwa ini adalah aksen bahasa khusus bangsawan penyihir kuno, tidak memiliki efek khusus selain untuk berlagak, dan di era modern hanya keluarga-keluarga sangat kaku yang masih mempelajarinya.
“Percayalah bahwa para penanggung jawab telah menjelaskan masalah kali ini kepada kalian. Bagi yang belum tahu bisa menanyakannya kembali nanti. Di sini, aku hanya akan menjelaskan satu hal!”
“Taman Empat Musim kali ini mewakili kekuatan Penyihir Putih untuk menguasai satu pintu masuk ke Wilayah Rahasia Henghe. Kelompok Tempur dan Kelompok Pemburu telah masuk ke wilayah rahasia secara bergelombang untuk memperebutkan sumber daya dengan Penyihir Hitam. Meski Kelompok Farmasi kami tidak akan bertarung langsung dengan mereka, dalam hal pasokan ramuan wajib, kita sama sekali tidak boleh mengecewakan organisasi!”
Saat mengatakan ini, mata Tigat yang memancarkan kilau tajam langsung menyapu seluruh ruangan.
Semua penyihir yang hadir merasakan getaran kuat di hati mereka.
“Inikah kekuatan penyihir yang hampir mencapai break through?”
Meski bisa bertahan di bawah tekanan ini, Reilin yakin dirinya pasti bukan lawan Tigat dalam kondisi saat ini.
Secara refleks ia melihat status dirinya sendiri.
“Lelin*Farel Ahli Sihir level 1 Darah leluhur: Ular Raksasa Komo'in Kekuatan:7.1 Kelincahan:6.7 Konstitusi:8.5 Mental:58.9 Manna:58(Manna ditentukan oleh sinkronisasi kekuatan spiritual) Progres elementalisasi mental:70%
Status: Sehat”
“Tigat sebagai Penyihir level puncak yang hampir mencapai break through, tidak hanya kekuatan spiritualnya pasti telah melewati ambang 70 poin, bahkan mendekati 80, tetapi juga elementalisasi mentalnya pasti telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, jauh melampaui sekadar ambang 80%.”
Reilin bahkan menduga, Tuan Tigat ini sebenarnya sudah lama bisa promosi, namun sengaja menahan diri demi mencapai terobosan lebih besar dalam elementalisasi mental sebelum mencoba naik ke level 2!
Reilin memperkirakan, dengan semua kemampuan yang dimilikinya saat ini, dia hanya bisa mengejutkan Tigat secara tak terduga. Setelah itu, pasti akan dikalahkan oleh Tigat yang lebih berpengalaman.
“Baik, sekarang saya akan menugaskan: Garen, timmu menghentikan semua kursus Ramuan Sekresi Pohon Raksasa. Mulai sekarang, fokuskan seluruh tenaga untuk memproduksi Ramuan Gerombolan Busuk!”
Tigat kembali mulai menugaskan misi.
Seorang penyihir bertopeng helm emas yang menutupi sebagian besar wajahnya berdiri memberi hormat.
Reilin mengenal Garen ini. Dia adalah jenderal utama di Kelompok Farmasi, dengan tim yang sangat kompeten yang telah menyelesaikan banyak tugas sulit. Kemampuan meraciknya begitu luar biasa, menurut perkiraan Reilin sendiri, jika tidak menggunakan kartu truf bernama Chip, kemungkinan dia masih kalah.
Tugas Ramuan Sekresi Pohon Raksasa yang diemban Garen juga pernah Reilin dengar. Formula ini telah melalui tahap pengembangan akhir, hanya selangkah lagi menuju hasil nyata.
Namun demi perang, eksperimen ini terpaksa ditunda.
“Bagus, kerugian kalian akan saya ganti nanti!” Melihat Galen begitu kooperatif, wajah Tigat merekah dengan senyuman.
“Kalau begitu, selanjutnya adalah...”
Kemudian, Tigat kembali memodifikasi tugas setiap tim dari sebelumnya.
Tugas sebelumnya yang bersifat penelitian dan jenis penyerbuan ditinggalkan seluruhnya, diganti dengan misi meracik berbagai ramuan penghancur berkekuatan dahsyat.
Seperti diduga, tim Martin tempat Reilin berada juga menerima tugas menyiapkan Ramuan Jantung Lava.
Ramuan bernama Jantung Lava ini merupakan ramuan sihir ofensif dengan jangkauan luas.
Meski daya hancurnya relatif rendah hanya sekitar 20 derajat, namun radius serangannya sangat lebar, menjadikannya salah satu logistik wajib dalam perang besar.
Tidak hanya tim Martin, beberapa tim lain di Kelompok Farmasi juga mendapatkan misi serupa.
Proses pembuatan ramuan ini sangat rumit, namun Tigat tak peduli dengan raut masam bawahannya. Dia membagi-bagikan kuota besar sambil menegaskan: jika target bulanan tak tercapai, bukan hanya tunjangan dan jatah penyihir yang akan dipotong, bahkan hak-hak istimewa lainnya bisa dicabut.
Melihat wajah masam Martin dan pandangan penuh harap yang diarahkan padanya, hati Reilin tergerak.
Apakah sikap Tigat ini menunjukkan bahwa Taman Empat Musim sedang berada di posisi inferior dalam perebutan Wilayah Rahasia Sungai Gangga, sehingga membutuhkan pasokan besar ramuan perang?
“Jika demikian, tidak mustahil di kemudian hari mereka akan mengerahkan tenaga ahli seperti apoteker dan alkemis yang semula bertugas di logistik ke garis depan demi meningkatkan kekuatan.”
“Dengan begitu, dia pun harus mulai mempersiapkan skenario cadangan untuk dirinya sendiri.”
“Bagaimanapun, dia tidak akan naif mati sia-sia demi Taman Empat Musim.”
“Reilin, kali ini benar-benar harus mengandalkanmu!”
Martin menepuk bahu Reilin dengan penuh harapan, sementara anggota tim Reilin juga menunjukkan ekspresi serupa.
“Baiklah! Tapi tugas kali ini sangat berat, aku tidak bisa menjamin apa pun...”
Reilin tersenyum getir...
Dalam kesibukan pembuatan ramuan, waktu berlalu dengan sangat cepat.
Pada kondisi normal, Reilin tentu tidak akan memperlihatkan kemampuan sebenarnya dalam meracik ramuan.
Saat membuat ramuan, dia sengaja gagal beberapa kali untuk menyamarkan tingkat keberhasilannya yang luar biasa tinggi.
Namun yang menggembirakan, karena proses pembuatan ramuan merupakan disiplin ilmu yang sangat presisi dengan persyaratan lingkungan ketat, para apoteker biasanya bekerja secara mandiri.
Reilin juga memiliki laboratorium pribadi, di mana bahkan rekan satu tim pun dilarang mengganggu saat dia membuat ramuan.
Hal ini memberinya ruang untuk memanipulasi situasi.
Dengan kecepatan mencengangkan, Reilin telah menyelesaikan ramuan untuk sebulan ke depan, lalu memanfaatkan sisa waktunya untuk mempelajari Ksatria Brand dan materi serta ilmu pengetahuan dari Wilayah Rahasia Sekte Tuhun Kuno yang didapat sebelumnya.
Di dalam laboratorium pribadi Reilin.
Di atas meja eksperimen putih bersih, berbagai reagen, pipet tetes, dan gelas kimia berantakan tergeletak. Di beberapa gelas kimia, cairan berwarna-warni terus mengeluarkan gelembung.
Di samping meja eksperimen, Reilin menutup rapat matanya dengan otot wajah berkedut-kedut.
Gelombang energi dan kekuatan spiritual berputar-putar sambil terus terkompresi ke dalam, menciptakan riak halus di udara yang seakan menyusut ke dalam.
Kekuatan spiritual besar yang dimiliki Reilin terus menyusut di bawah fluktuasi energi ini, hingga akhirnya lenyap sama sekali.
Setelah waktu yang lama, Reilin akhirnya membuka matanya.
Sorot matanya kini jernih dan murni, kegelapan sebelumnya tak lagi menyisakan jejak.
Seluruh fluktuasi energinya telah menyatu sempurna, membuatnya tampak seperti manusia biasa. Hanya kilatan samar bayangan hitam yang misterius di pupil matanya yang masih tersisa.
"Teknik kompresi spiritual yang kudapat dari penyihir tua itu efeknya luar biasa!"
Reilin memindai dirinya dengan Chip, namun bahkan sistem kecerdasan buatan ini hanya bisa memberikan data samar tanpa analisis menyeluruh tentang kondisinya saat ini.
Meski tidak menggunakan kapasitas komputasi penuh Chip atau akses mikroskop atom, hasil ini tetap membuat Reilin bersukacita.
"Berdasarkan penggunaan sebelumnya dan perhitungan Chip, metode kompresi kekuatan spiritual adalah teknik yang menggunakan komputasi intensif untuk menumpang-tindihkan atau mengompresi fluktuasi energi mental diri, dengan tujuan menyesuaikan dan menyamarkan tingkat kekuatan spiritual."
Bagian pertama yang diberikan penyihir tua sebelumnya sudah cukup bagi Reilin untuk menyembunyikan diri di hadapan para Penyihir Level 1 tanpa menimbulkan kecurigaan.
Ditambah dengan bagian kedua yang diperoleh dari penyihir tua selama eksplorasi Wilayah Rahasia Cult Soul Slayer, efek penyamaran ini semakin diperkuat.
Saat ini Reilin yakin bahkan Penyihir Tingkat Dua pun tidak bisa mendeteksi penyamarannya.
Kemampuan ini menjadi semakin berharga karena diperoleh tepat sebelum masa kekacauan tiba!
"Teknik ini bisa dijadikan salah satu jurus penyamaran di masa depan. Bila dikombinasikan dengan Bersembunyi dalam Bayangan, efeknya tampak semakin optimal..."
Reilin merenung sementara Chip-nya bekerja dengan kecepatan luar biasa.
Setelah sekitar setengah jam, Reilin berdiri dan menggoyang-goyangkan bel berpegangan emas di meja eksperimen.
Kriiing!!! Kriiing!!!
Bunyi bel yang jernih segera bergema ke seluruh ruangan.
Krek!
Beberapa saat kemudian, pintu rahasia di sisi laboratorium terbuka. Dua ksatria besar berbaju zirah masuk.
"Nomor Dua! Nomor Tiga! Bagaimana perasaan kalian sekarang?"
Sorot harapan terlihat sekilas di mata Reilin saat mengamati kedua tubuh yang bertambah besar secara drastis ini.
"Tubuh terasa kembung... Seperti ada sesuatu yang terus menerus mengebor masuk ke dalam..."
“Tuan! Perasaanku sama dengan Nomor 2, dan tubuh kadang panas kadang dingin, terkadang tiba-tiba kekuatan meningkat drastis dan tanpa sengaja menghancurkan semua yang ada di tangan...” Nomor 3 melapor sambil berlutut satu kaki.
“Benarkah? Berbaringlah di meja eksperimen, biar aku periksa!”
Reilin memerintahkan.
Dengan cepat, Nomor 3 melepas seluruh zirahnya dan berbaring di meja eksperimen yang dingin.
Saat ini, cap bakar di tubuhnya terlihat lebih jelas, terutama beberapa titik putus pada cap yang telah dipasangi perangkat merah, terlihat cukup aneh.
“Teknik Ksatria Brand kuno memang tak bisa kureplikasi sekarang. Tapi sebagai alternatif, dengan memaksa menyambungkan cap bakar agar ksatria besar bisa meminjam kekuatan alam sementara, itu masih mungkin!”
Reilin berpikir dingin.
Membuat replika sempurna Ksatria Brand kuno yang perkasa masih membutuhkan banyak waktu.
Untuk saat ini, Reilin memilih alternatif praktis dengan membuat beberapa produk substitusi.
