"Berdasarkan analisis energi yang bocor dari Formasi Sihir Defensif, probabilitas adanya entitas kesadaran yang tersegel dalam formasi ini adalah 78.9%..."
Chip memproyeksikan kesimpulan tersebut ke hadapan Reilin.
"Entitas kesadaran?!" Sorot mata Reilin berkilat tajam.
"Bisakah dicocokkan dengan basis data untuk mengidentifikasi jenis entitas kesadaran ini?"
"Sedang mencari...Ding! Tidak ditemukan dalam basis data, memulai pencocokan dengan informasi memori yang tersimpan dalam subjek..."
Chip melakukan komputasi dengan cepat.
Beberapa detik kemudian, hasil terbaru dikirimkan ke Reilin: "Entitas kesadaran ini memancarkan aura khas Wilayah Rahasia Sungai Heng pada permukaannya, diprediksi sebagai makhluk khusus yang dihasilkan sendiri oleh wilayah rahasia ini! Tingkat kompatibilitas dengan Pintu Masuk Wilayah Rahasia berbentuk gerbang logam raksasa mencapai 67%..."
"Gerbang logam raksasa???" Pupil Reilin menyempit, tiba-tiba teringat gerbang logam raksasa yang membentang di dekat markas ini seolah telah ada sejak zaman kuno, serta fluktuasi mental dengan kesadaran tidak lengkap yang terpancar darinya!!!
“Sekarang tampaknya, pintu logam raksasa itu mungkin telah mengembangkan kecerdasannya sendiri. Namun kesadarannya telah dikupas seluruhnya oleh penyihir Taman Empat Musim dan disegel di sini. Karena itu, fluktuasi mentalnya memberikan sensasi aneh seperti itu padaku...”
Reilin perlahan merapikan alur sebab-akibat.
Meski tak tahu mengapa Taman Empat Musim memilih menyegel kesadaran Pintu Masuk Wilayah Rahasia, pasti tak lepas dari beberapa alasan umum. Reilin kini tak ingin memikirkannya.
Yang menjadi perhatiannya sekarang: apa dampaknya bagi Pintu Masuk Wilayah Rahasia jika kesadaran ini dihancurkan?
Sebab, kristal merah yang diberikan Raksasa padanya SAMA SEKALI BUKAN formula pembuka segel! Melainkan formasi penghancuran diri yang akan melenyapkan formasi kendali beserta kesadaran di dalamnya!!!
“Chip! Jika kesadaran Pintu Masuk Wilayah Rahasia musnah total, apa konsekuensi simulasi pintu masuk wilayah rahasia?”
Reilin bertanya dengan tenang, namun ekspresi wajahnya terlihat mengerikan.
“Ding! Tugas terbentuk, memulai pemodelan tingkat tinggi, input data sedang diproses...” Chip memberikan umpan balik setia.
Segera setelahnya, hasil proyeksi muncul di depan Reilin.
“Berdasarkan simulasi eksperimen dan rekonstruksi reruntuhan! Jika kesadaran di sini melakukan penghancuran diri, kemungkinan kehancuran pintu logam adalah 79,8%. Pintu masuk akan tertutup permanen... 15,2% kemungkinan menjadi pintu publik yang terbuka untuk semua makhluk... 5% sisanya berpotensi memicu fenomena anomali tak terduga!”
Reilin yang diam-diam mengamati kesimpulan tiba-tiba memahami segalanya.
Perebutan Wilayah Rahasia Sungai Heng, kuncinya terletak pada perebutan Pintu Masuk. Dari tujuh pintu yang telah ditemukan, empat di antaranya langsung dikendalikan oleh Penyihir Putih.
Kendali ini tidak hanya merujuk pada pasukan penyihir yang ditempatkan di perimeter, tetapi juga penguasaan semacam 'kunci' yang memungkinkan mereka mengontrol buka-tutup gerbang sendiri!
Kini jelas bahwa 'kunci-kunci' tersebut adalah inti kesadaran dari masing-masing gerbang!!!
"Jika aku meledakkan tempat ini! Kemungkinan terbesar adalah Pintu Masuk Wilayah Rahasia Taman Empat Musim ini akan langsung lenyap! Nantinya jumlah pintu yang dikuasai Penyihir Hitam dan Putih akan kembali seimbang... sehingga tidak ada lagi kelemahan dalam perebutan wilayah rahasia..."
Reilin seketika memahami rencana Penyihir Hitam.
Para Penyihir Hitam ini berniat menghancurkan Pintu Masuk Wilayah Rahasia di sini!!!
Menguasai pintu masuk tidak hanya berarti mengontrol wilayah luas di sekitarnya beserta sumber daya melimpah, tetapi juga kapasitas logistik pasukan! Dan yang terpenting - kecepatan pengiriman persediaan perang!!!
Saat ini Penyihir Putih yang menguasai empat pintu, baik dalam hal cakupan radiasi maupun potensi perang, unggul satu langkah dari Penyihir Hitam. Tentu saja Penyihir Hitam harus mencari cara untuk menghapus keunggulan ini!
Jangankan seribu langkah mundur, bahkan jika tidak bisa menghancurkan tempat ini, mereka harus merebut kendali dari tangan Penyihir Putih. Lebih baik wilayah ini jadi area publik daripada tetap di tangan Penyihir Putih!
"Rencana bagus! Rencana bagus! Sungguh rencana yang brilian!"
“Setelah memikirkan sebab dan akibat dengan jelas, Reilin tak bisa tidak memberikan tepuk tangan kecil pada dalang di balik rencana ini.”
“Hanya saja, sebagai pion kunci, posisiku sendiri menjadi sangat canggung.”
“Jika sekarang aku menghancurkan entitas kesadaran di sini, gerbang Wilayah Rahasia mungkin akan langsung lumpuh. Musnah total atau kehilangan fungsi pengenal sepenuhnya – keduanya sama-sama berisiko.”
“Meski Reilin yang menyelesaikan ini akan mendapat prestasi besar bagi Aliansi Penyihir Hitam, para Penyihir Putih pasti takkan membiarkannya lolos.”
“Harus dipertimbangkan matang-matang – apakah pantas mengorbankan seluruh Aliansi Penyihir Putih hanya demi secercah prestasi seperti ini?”
“Ini... masih perlu dipikirkan?”
Sorot mata tajam muncul di mata Reilin.
“Mulai dari kristal pemicu ini, hingga pengaturan yang begitu kebetulan – seolah ada dalang belakang layar yang bermain api. Dan dalang ini pasti menempati posisi tinggi di Taman Empat Musim, kalau tidak mustahil melakukan ini... Sekarang aku sudah bisa menebak siapa dia! Begitu ini terlaksana, dialah yang paling diuntungkan. Sementara aku mungkin akan jadi buronan dan bahan peningkatan prestasi untuk kenaikan jabatannya...”
Senyum sinis mengembang di bibir Reilin.
“Sejak zaman kuno, posisi mata-mata selalu canggung. Bahkan setelah sukses, jika penguasa tak mengingat jasamu – nasibmu pasti akan menyedihkan!”
“Lagipula, dibandingkan mata-mata kecil sepertiku – di Taman Empat Musim ini ada kandidat yang lebih senior, lebih lama bersembunyi, dan lebih setia.”
“Jika kepentingan kami bertabrakan, kira-kira Tangan Seribu Daun akan memilih siapa? Masih perlu ditanya?”
Dan, kontrak yang sebelumnya dibuat dengan Raksasa hanya mengatur untuk tidak membantu Taman Empat Musim. Alasan dia melakukan ini demi kepentingan pribadi, sambil tetap menyimpan niat mengeruk keuntungan besar dari Taman Empat Musim, sehingga tentu tidak akan terkena backlash kontrak.
Raksasa sebelumnya, karena takut membuat Reilin curiga, tidak berani membuat kontrak terlalu ketat. Jika sampai menetapkan persyaratan wajib seperti "harus menghancurkan sesuatu", pasti Reilin akan melakukan investigasi terlebih dahulu dan akhirnya menolak menandatangani.
"Hancur berkeping!"
Reilin mengepal tangannya ke arah bola es biru!
Krak! Krak! Serpihan es halus berjatuhan dari bola es biru muda, diikuti retakan-retakan yang menyebar di seluruh permukaannya.
Boom! Boom! Boom! Boom!
Akhirnya, bola es biru muda itu pecah total. Kristal merah darah di dalamnya pun hancur menjadi debu beterbangan.
Teknik Formasi Sihir Meledakkan Diri ini langsung dihancurkan oleh Reilin!
Reilin sudah berpikir sangat jernih.
Mengkhianati Taman Empat Musim masih bisa ditolerir, paling-paling jadi musuh bebuyutan di kemudian hari. Tapi menghancurkan gerbang Wilayah Rahasia berarti melawan seluruh Aliansi Penyihir Putih!!!
Wilayah Rahasia Sungai Heng saat ini ibarat daging gemuk yang sangat besar! Baik Penyihir Hitam maupun Putih sama-sama menunggu kesempatan menyantapnya!
Pintu masuk Wilayah Rahasia di sini bukan milik eksklusif Taman Empat Musim, melainkan milik seluruh Aliansi Penyihir Putih! Taman Empat Musim hanyalah berperan sebagai pengawas. Jika Reilin menghancurkan pintu masuk wilayah rahasia ini, seluruh kekuatan Penyihir Putih akan kehilangan keunggulan strategis dalam persaingan ini!
Sejak zaman dahulu, memutus mata pencaharian seseorang lebih kejam daripada membunuh orang tuanya. Bagi para penyihir, Wilayah Rahasia Sungai Heng yang terus menghasilkan sumber daya langka tingkat atas adalah tambang emas raksasa! Jika berseteru dengan Penyihir Putih seperti ini, pasti akan dikejar sampai ujung dunia tanpa henti!
Dan yang terjadi adalah seluruh kekuatan Penyihir Putih akan bersatu padu melawan!!! Tingkat keseriusan masalah ini bahkan melebihi tindakan Reilin sebelumnya yang mengumpulkan jiwa secara besar-besaran dan merampok seenaknya!!!
Di Pantai Selatan, Penyihir Putih masih mendominasi. Jika menjadi incaran seluruh Penyihir Putih, Reilin tidak akan bisa bertahan dan harus mengasingkan diri selamanya di sudut terpencil.
Selain itu, jika dia memiliki pelindung di Aliansi Penyihir Hitam, mungkin masih ada harapan.
Masalah ini bisa dijadikan bukti kesetiaan, kemudian memanfaatkan jasa besar ini untuk menanjak karier di kalangan Penyihir Hitam.
Sayangnya, Reilin baru bergabung dengan organisasi Tangan Seribu Daun di tengah jalan, dan masih termasuk orang yang kurang dipercaya. Kalau tidak, dia tidak akan dikirim untuk melakukan tugas ini.
Lebih parahnya, dia sama sekali tidak memiliki pelindung di Aliansi Penyihir Hitam, malah justru memiliki beberapa permusuhan!
Bagaimanapun, Blackbone Forest Academy juga merupakan anggota Aliansi Penyihir Hitam! Dia dengan gegabah membunuh tetua besar Keluarga Lilitel, Marb si Maniak Logam, ini jelas merupakan hutang darah!!!
Setelah memikirkannya matang-matang, Reilin menyadari bahwa meledakkan pintu gerbang Wilayah Rahasia tidak hanya tidak memberikan keuntungan sedikitpun, malah membuatnya harus menanggung segunung kesalahan!!!
Hal merugikan diri sendiri demi menguntungkan orang lain seperti ini, Reilin sama sekali tidak akan melakukannya!
Karena itu, dia melirik terakhir kali ke kantor Leonor, lalu tanpa ragu berbalik dan pergi!
……
Braak!!!
Markas Wilayah Rahasia Sungai Heng Taman Empat Musim saat ini dipenuhi fluktuasi energi dahsyat dari ledakan sihir, diselingi teriakan kesakitan dan tawa kegilaan.
Serangan Penyihir Hitam kali ini sangat cepat dan ganas, sudah mencapai pusat markas.
Sepanjang perjalanan, Reilin menyadari bahkan Penyihir Resmi pun jarang terlihat di sekitarnya, apalagi orang yang menginterogasinya, memudahkannya keluar dengan lancar.
Banyak Penyihir berjubah hitam melampiaskan hasrat gelap mereka di sini, beberapa bahkan membakar api besar.
Gelombang api ganas menyapu pusat perdagangan yang semula ramai menjadi lautan api.
Para Penyihir Resmi Taman Empat Musim berusaha mati-matian menahan Penyihir Hitam sambil menunggu bala bantuan.
Dari para Penyihir netral yang terjebak di sini, hanya sedikit yang memiliki hubungan baik dengan Taman Empat Musim yang memilih bertempur, sisanya memilih berdiam diri.
"Para penyihir adalah sekelompok makhluk berhati dingin!" Ketika menghadapi perang antara Penyihir Hitam dan Penyihir Putih, sebagian besar penyihir yang hadir memilih menyelamatkan diri sendiri.
Apalagi para murid, tidak perlu disebutkan lagi.
Dalam pertarungan antar Penyihir Resmi, mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk campur tangan. Seringkali sisa gelombang mantra dari seorang Penyihir Resmi saja sudah menyebabkan korban berjatuhan.
"Sepertinya situasinya sangat kacau!" Reilin tersenyum acuh tak acuh.
Meski saat ini ia mengenakan pakaian Taman Empat Musim, ekspresinya tetap tenang dan dingin bagai es, seolah urusan Taman Empat Musim di sini sama sekali tidak ada hubungannya dengannya.
"Penyihir Reilin, apa yang kau lakukan?"
Tiba-tiba, sosok melesat muncul di depan Reilin, memperlihatkan wujud Doroine.
Wakil Ketua kelompok keamanan ini terlihat sangat compang-camping, jubah putihnya terkoyak menjadi sobekan-sobekan.
