“Hm? Kekuatan spiritual khusus yang mengandung wabah jiwa, ditambah energi spiritual roh penuh dendam ini! Kau adalah Gege Wu! Dalang di balik Wabah Besar Barat!!!”
Penyihir Putih level tiga Aivik langsung mengenali identitas Gege Wu ini.
“Kriik!” Jawabannya adalah raungan dahsyat dari Gege Wu.
Siluet bertopeng tulang mengibaskan mantelnya, ribuan jiwa yang kebingungan atau mengamuk langsung menerjang Aivik, banyak di antaranya mulai meledakkan diri di udara.
“Braak!!!” Daya ledakan spiritual raksasa yang mengandung racun wabah jiwa kuno membuat wajah Aivik berubah pucat dan tubuhnya mundur terhuyung.
“Kemuliaan Cahaya Suci!” Teriaknya lantang seperti uskup yang siap martir, wajahnya memancarkan kilau cahaya suci yang berkilauan.
Pancaran cahaya putih susu terus memancar dari tubuhnya, bayangan samar bangunan megah nan sakral muncul di belakang Aivik.
Begitu menyentuh cahaya suci, jiwa-jiwa itu mengeluarkan gas hitam dari tubuh mereka, wajah gila mereka seketika menjadi tenang.
Kemudian dengan senyum damai, mereka satu per satu masuk ke dalam bangunan di belakang Aivik.
“Memang benar ini Gege Wu kolektif Hantu Dendam!”
Penyihir Putih itu mengaum saking marah, bertubrukan dengan siluet raksasa yang mengamuk.
Cahaya suci putih susu dan kekuatan spiritual roh yang penuh dendam berwarna hitam terus melilit dan menetralkan satu sama lain.
……
Saat itu, Reilin sedang memasukkan kristal batu sihir hitam ke dalam slot energi.
Braak! Seluruh Formasi Sihir Teleportasi bergerak, lingkaran cahaya menyala berturut-turut. Empat bola energi simbol tanah, api, angin, dan air melayang di puncak pilar batu. Kilau merah, kuning, hijau muda, dan biru menyatu memancarkan cahaya membutakan.
"Tak kusangka Penyihir tingkat tiga itu datang secepat ini! Untungnya, aku sudah bersiap..."
Reilin melihat saluran ruang angkasa yang mulai terbentuk, wajahnya menunjukkan kelegaan.
Sejak awal dia telah mengantisipasi kemungkinan terlacak oleh Penyihir tingkat tiga itu. Nyatanya, sang penyihir terus mengaktifkan penanda lokasi secara berkala, tak memberi Reilin kesempatan beristirahat apalagi menghilangkan jejak.
Untuk mengulur waktu, Reilin teringat pada Gege Wu ini.
Makhluk itu jelas-jelas mengincarnya, yakin Reilin akan kembali menyusup ke Wilayah Rahasia demi harta karun. Karena itu, dia memasang Formasi Sihir Sensorik tersembunyi di pintu masuk.
Tapi semua jebakan itu tak luput dari pemindaian Reilin. Bahkan formasi sihir sebelumnya berhasil dia rusak dan segel sementara.
Tindakan Reilin sebelumnya adalah memicu Formasi Sihir Sensorik hingga maksimal, memancing Gege Wu datang demi mengulur waktu bagi dirinya sendiri.
"Penyihir tingkat tiga itu, karena berasal dari Aliansi Penyihir Putih, bagaimana mungkin melepaskan Gege Wu yang merupakan kumpulan dendam? Apalagi dia juga terlibat langsung dalam Wabah Besar Barat yang baru-baru ini terjadi."
Sekarang terlihat, situasi berkembang dengan lancar.
Sebuah terowongan ruang hitam legam memancarkan sinar keperakan, perlahan terbentuk dari ketiadaan di atas formasi teleportasi.
"Harus pergi dari sini! Tidak tahu kapan bisa kembali lagi!"
Reilin menoleh memandang wilayah ini, tiba-tiba merasa berat untuk meninggalkannya.
Bagaimanapun juga, ini adalah tempat pertama kali dia menyeberang dan bertumbuh, telah membekas dalam ingatannya.
Jika daerah seberang bukan tempat yang baik, dan penyihir tingkat tiga itu belum menemukan lokasi ini, mungkin Reilin masih bisa menggunakan formasi teleportasi untuk kembali. Tapi sekarang jelas jalan itu sudah tertutup rapat.
Tanpa formasi teleportasi, jika Reilin ingin kembali dengan kekuatannya sendiri, benar-benar tidak bisa diprediksi kapan itu mungkin terjadi.
"Selamat tinggal! Pantai Selatan!" gumam Reilin.
Braak!!!
Persis saat dia hendak melangkah ke terowongan teleportasi, suara ledakan dahsyat mengguncang, seluruh pemandangan sekitar bergetar hebat seperti dilanda gempa berkekuatan sepuluh skala richter.
Byur!!!
Atap ruang rahasia terlempar terbuka, cahaya suci membanjiri masuk.
"Reilin! Jangan lari!!!" teriak Aivik yang menerjang dengan luka mengerikan akibat ledakan jiwa.
Gege Wu itu ternyata makhluk kuno, bahkan mungkin pernah mencapai ambang pintu Bintang Fajar.
Meski kekuatan saat ini belum pulih sepenuhnya dan hanya menggunakan sebuah avatar, hal ini tetap membuat Aivik sedikit menderita.
"Formasi Teleportasi Sihir Kuno?"
Begitu melihat formasi sihir yang memancarkan cahaya empat warna di tengahnya, Aivik langsung berteriak kaget.
Sebagai penyihir level tiga yang telah hidup ratusan tahun, mana mungkin dia tidak tahu arti penting Formasi Teleportasi Sihir Kuno?
Itu berarti benua lain, sumber daya tak terbatas, dan berbagai keuntungan tak terhitung!!!
"Tinggalkan untukku!!!" Mata Aivik memerah. Di hadapan Formasi Teleportasi Sihir Kuno, segalanya bisa dikorbankan. Dengan meraung, dua tangan raksasa dari cahaya suci langsung menyambar Reilin.
Tapi Reilin hanya menatap dingin sambil mengucap dua kata: "Terlambat!"
Braak!
Sisik Komoin langsung menyelubungi tubuhnya. Dengan lompatan dahsyat, terowongan ruang perak-abu segera menelannya.
Sssss! Setelah mengirim satu orang, konsumsi energi besar langsung mengeringkan slot energi formasi. Semua cahaya meredup, terowongan ruang pun lenyap.
"Tidak..." Aivik terus meraung melihat terowongan ruang yang menutup perlahan seperti mulut monster.
Swoosh! Dia tiba-tiba muncul di depan formasi, melemparkan kristal energi tinggi dari sakunya ke dalam slot energi.
"Cepat! Hidupkan!!!"
Meski Aivik tidak memahami Bahasa Turing, ternyata ada metode lain. Dengan cahaya suci putih susu yang sepenuhnya termaterialisasi membungkusnya, seluruh formasi teleportasi sihir kembali beroperasi.
Di bawah dukungan Aivik yang mengabaikan konsumsi energi, kecepatan formasi teleportasi ini hampir 50% lebih cepat dibandingkan saat dioperasikan Reilin!
"Cepat! Cepat! Cepat!" Namun Aivik masih belum puas, terus menyuntikkan kekuatan spiritual yang masif ke dalam formasi sihir.
Dia sangat paham, begitu Reilin tiba di lokasi tujuan, formasi sihir di sisi seberang akan langsung dihancurkan. Saat itu, dengan terpisahnya dua benua, baik balas dendam darah untuk anaknya maupun keuntungan dari formasi teleportasi akan sirna.
Saat ini, yang dia butuhkan hanyalah sedikit waktu!!!
Di bawah dorongan kuat Aivik sebagai Penyihir tingkat tiga, formasi teleportasi berputar cepat, lingkaran energi terus menerus terpancar ke atas.
Sebuah lorong gelap mulai terbuka kembali!
"Benar! Begini!" Gumam Aivik, matanya bersinar penuh sukacita menatap kanal ruang yang perlahan membuka.
Bzzz!!! Bruk!!!
Tepat saat lorong hampir terbuka sempurna, tiba-tiba formasi teleportasi mandek. Cahayanya meredup, ruang terdistorsi dan runtuh, lorong pun lenyap sama sekali.
Situasi ini jelas menunjukkan bahwa Reilin di sisi seberang telah menghancurkan formasi teleportasi!!!
"Sialan!!!" Aivik mengaum, gelombang cahaya suci putih susu yang kasat mata terus memancar dari tubuhnya, menghancurkan segala benda di ruang rahasia hingga berkeping-keping.
"Seketika, seberkas pilar cahaya menghantam formasi teleportasi sihir, mengubah seluruh formasi menjadi kawah raksasa!"
"Tanpa formasi sihir di sisi lain, formasi ini hanyalah hiasan belaka. Tentu saja dia tidak akan meninggalkan celah yang memungkinkan Reilin memanfaatkan formasi teleportasi."
"Sialan! Sialan! Terkutuk!!!!" Aivik menggeram, rasa sakit karena hampir mendapatkan namun tiba-tiba kehilangan itu seperti ular berbisa yang terus menggerogoti jiwanya.
"Kriik!!!"
"Pada saat ini, seiring dengan teriakan roh penasaran, seluruh Wilayah Rahasia Tu Hun berguncang hebat."
"Sepasang tangan semi-transparan berwarna hitam, seperti merobek tirai, langsung menerobos penghalang wilayah rahasia dan memasuki Wilayah Rahasia Tu Hun."
"Bentuk asli Gege Wu itu! Ternyata sudah mencapai level tiga..."
"Wajah Aivik langsung berkerut khawatir. Bahkan penyesalan karena membiarkan Reilin lolos tadi tak sempat dia sesali lagi. Pakaiannya berkibar tanpa angin, seluruh tubuhnya melayang di udara secara misterius, berhadapan dengan Gege Wu dalam bentuk aslinya..."
……
"Apapun yang terjadi di sini, begitu memasuki lorong ruang angkasa, wajah Reilin langsung menampakkan penyesalan."
"Kekuatan ruang angkasa yang dahsyat, seperti ratusan ton air laut yang terus menerus menekan dari segala arah, merobek-robek tubuhnya."
"Sisik Komoin terus mengeluarkan ledakan nyaring, hampir hancur di bawah tekanan kekuatan luar biasa ini."
"Jika itu terjadi, Reilin yang kehilangan pertahanan mantra batan pasti akan hancur menjadi bubur daging dalam pusaran ruang angkasa."
“Kesalahan perhitungan! Aku terlalu mengandalkan konstitusi tubuh dan pertahanan Sisik Komoin!”
Ekspresi Reilin muram: “Lagi pula ini adalah jalur ruang yang melintasi dua benua, tekanan di tengahnya bahkan tak bisa ditahan oleh Penyihir Tingkat Dua. Di era kuno pasti ada metode untuk menghindari kekuatan ini, tapi aku tidak menemukannya...”
“Tak bisa terus begini!” Reilin melihat sisik Kemorin di tubuhnya yang terus mengerut, merogoh ramuan merah dari kantong pinggang lalu menghancurkannya dengan keras.
Bruk! Sebuah membran cahaya merah terbentuk seketika di permukaan tubuhnya, bergetar hebat sebelum akhirnya hancur setelah tiga detik.
“Ramuam Pertahanan kelas menengah! Hanya tahan tiga detik?” Dengan wajah datar, Reilin mengeluarkan ramuan lain dari sakunya.
Sebagai ahli ramuan legendaris, dia menyimpan puluhan jenis ramuan pertahanan di kantong dimensinya, cukup untuk waktu yang lama.
Bruk! Membran ramuan pecah, langsung digantikan oleh pertahanan baru.
Reilin terus mengonsumsi persediaan ramuan untuk mengulur waktu.
Akhirnya ramuan habis, tekanan dahsyat kembali menghantam Sisik Komoin.
“Aaa...” Reilin menggeram rendah, kekuatan spiritual dan manna terkuras. Sisik-sisiknya memancarkan rune hitam cacat yang membentuk perisai di sekujur tubuh.
Krak! Krak!
Setelah kebuntuan berlangsung beberapa waktu, dengan kekuatan spiritual Reilin yang habis, pertahanan Sisik Komoin hancur berkeping. Tekanan dahsyat langsung merobek tubuh Reilin.
## Volume II Wilayah Kegelapan
