Di hamparan tanah gelap, dua kelompok orang sedang melaju berurutan.
Di depan hanya ada satu orang, tubuhnya mengambang secara misterius beberapa meter di udara dengan sepasang sayap transparan putih membentang di punggungnya. Setiap kepakan sayapnya membawanya meluncur maju dalam jarak yang jauh.
Sedangkan di belakangnya, adalah sekelompok ksatria!
Di bawah tubuh para ksatria ini terdapat laba-laba raksasa. Delapan kaki cokelatnya dipenuhi duri, dengan garis-garis biru es di tubuhnya. Mata majemuknya penuh dengan hasrat darah dan pembunuhan.
Ini adalah Earthvein Frostspider, tunggangan para elite kuat Dark Elf.
Penunggang Earthvein Frostspider ini memang bukan manusia. Mereka memiliki kulit putih halus, postur tinggi, wajah androgini yang sempurna baik pria maupun wanita, telinga sedikit runcing, dan mata berwarna perak yang memungkinkan mereka melihat dengan jelas dalam kegelapan.
“Bruk!” Tiba-tiba, bayangan yang melarikan diri di depan tiba-tiba berbalik, memperlihatkan wajah tampan dan telinga runcing. Segera setelah itu, terdengar dia terus melantunkan sesuatu sambil melemparkan tangan ke belakang.
Lima bola api merah menyala meledak dari jarinya, dihindari oleh Ksatria Laba-laba Es Gua, meledakkan celah besar di tanah.
Pelarian ini ternyata juga seorang Dark Elf!
“Bahkan Pasukan Ksatria Laba-laba Es dikerahkan, benar-benar menghormatiku!” Bayangan itu terus melarikan diri tapi tak bisa melepaskan diri dari ksatria laba-laba di belakang.
Laba-laba Es Gua tidak hanya cepat, tapi juga sangat cocok merayap di bawah tanah. Baik pegunungan, dataran, bahkan ngarai curam tak bisa menghalangi langkah mereka.
“Memphis! Kau berani mengkhianati kehormatan Bangsawan Kegelapan! Aku akan persembahkan kepalamu untuk Ibu Agung! Matilah!”
Ksatria pemimpin mengenakan zirah lapis tipis seperti karya seni, Laba-laba Es Gua di bawahnya sedikit lebih besar dari yang lain dengan garis-garis emas di tubuhnya.
Dia menarik napas dalam-dalam, Laba-laba Es Gua yang ditungganginya tiba-tiba mempercepat laju.
Kemudian dia membungkuk, memasang anak panah, gerakannya mengalir seperti air. Di ujung anak panah, Rune misterius terus berpendar.
Shuuk!
Kilatan hitam melesat dari tangannya, anak panah membelah udara menuju punggung Memphis!
“Aah!”
Lapisan membran cahaya merah menyala muncul di belakang Memphis, tapi hancur berkeping-keping dalam waktu kurang dari satu detik di bawah serangan anak panah hitam.
Panjang panah hitam itu menusuk masuk ke punggung Memphis tanpa kehilangan momentum, anak panahnya mencuat keluar dari dadanya.
Memphis menjerit kesakitan, sayap cahaya di punggungnya langsung menghilang. Seluruh tubuhnya terjatuh ke tanah, genangan darah merah segar bercampur kilau perak terus mengalir dari bawah tubuhnya.
"Sssst!"
Banyak Ksatria Laba-laba Es maju mengerumuninya.
"Penggal kepalanya!" Ksatria pemimpin melambaikan tangan dengan dingin. Dua Ksatria Laba-laba Es segera mendekat.
Tiba-tiba pemimpin itu berubah wajah: "Bahaya! Mundur!" Tapi sudah terlambat.
Bruk!
Gelombang fluktuasi energi dahsyat memancar dari tubuh Memphis. Terlihat dia membentangkan gulungan sihir dengan kasar.
Dua bola energi raksasa melesat disertai erangan perempuan. Dua ksatria sebelumnya langsung hancur berkeping, debu tebak membubung tinggi.
Saat gelombang ledakan mereda, pemimpin itu mendekat dengan wajah muram. Tapi Memphis di tanah sudah menghilang tanpa jejak.
"Cari dia!"
Wajah pemimpin itu berkerut. "Dia kena kutukanku, mustahil bisa kabur jauh!"
……
Wielin mengarahkan panah dan melepaskannya. "Swoosh!" Anak panah itu tepat mengenai monster babi hutan di depannya.
Babi hutan besar itu mengaum keras, darah terus mengalir dari tubuhnya, sementara Wielin menarik Pedang Salib dan menyerang.
"Haha! Hadiah dari Paman Wielin akhirnya dapat terwujud!"
Setelah pertarungan sengit yang menegangkan, Wielin memandangi babi hutan raksasa di tanah dengan senyum lebar di wajahnya.
Saat itu, gumpalan tanah di samping tersapu oleh dampak pertempuran, memperlihatkan sosok manusia.
"Hah? Apa ini?"
Wielin mendekat, penasaran membalikkan sosok tersebut hingga terlihat wajah tampan nan pucat...
Dua jam kemudian, Janie yang pulang ke rumah menatap Dark Elf yang dibawa Wielin sambil menahan dahi dan mengeluarkan erangan putus asa: "Dasar idiot! Kita sedang dalam masalah besar..."
Menghadapi tuduhan Janie, Wielin hanya menggaruk kepala dengan polos: "Aku tidak punya pilihan, dia terlihat sangat memprihatinkan..."
"Memprihatinkan? Kau tahu siapa dia? Dark Elf!!! Dia adalah Dark Elf murni!"
Wajah Janie memerah.
"Kita berada di perbatasan! Jika kau melakukan ini, bisa membawa masalah besar bagi kota kecil kita!"
Selama tiga tahun terakhir, gerakan Kekaisaran Dark Elf yang terlalu aktif telah membuat banyak orang merasa gelisah.
Janie tidak terlalu memikirkan hal itu. Melihat pakaian mewah Dark Elf di tanah, satu-satunya yang terpikir adalah apakah elf ini sama seperti dirinya, berasal dari bangsawan besar yang dikejar karena konflik kekuasaan?
Asosiasi ini seketika membuat keringat dingin Janie mengucur deras.
"Dia sekarang benar-benar memahami kekejaman perjuangan kekuasaan. Dia juga tahu bahwa tidak peduli di mana elf ini bersembunyi, yang menunggunya adalah pemburuan tanpa henti, dan kita semua akan terkena imbasnya!"
"Memikirkan ini, cahaya kejam berkilat di mata wanita itu. Tapi melihat Wielin yang kebingungan di sampingnya, dia menghela nafas dan melunakkan nada bicaranya."
"Bagaimanapun juga, kita harus segera memindahkannya. Kamu tidak ingin merepotkan Paman dan Bibi Viya, kan?"
Wielin menggaruk-garuk kepalanya, "Baiklah!"
……
Di area bekas perburuan Wielin, sekelompok Ksatria Laba-Laba Es mengelilingi lubang persembunyian dark elf Memphis sebelumnya.
Seekor laba-laba gua es berukuran lebih kecil (meski masih sebesar anjing) mendekat, memasukkan kaki bersendi ke dalam lubang, lalu mengeluarkan suara "krik krik".
"Dia mengatakan di sini tidak hanya ada bau Memphis, tapi juga aura manusia!"
"Manusia?" Pemimpin Ksatria yang menerima laporan itu wajahnya langsung muram, tiba-tiba menyeringai menggeram: "Pantas saja Memphis dikenal sebagai faksi perdamaian di negeri kita, ternyata sudah berkolusi dengan manusia!"
Kemudian dia mengayunkan tangannya dengan kasar.
"Ikuti! Siapapun manusia yang berani melindunginya, akan kupenggal kepala mereka untuk persembahan!"
"Perintah dilaksanakan!"
"Ksatria Laba-Laba Dingin ramai-ramai merespons, Kekaisaran Dark Elf memang tidak punya hubungan baik dengan manusia di Dark Extreme Domain, kini perang besar baru tampaknya akan segera pecah, melintasi perbatasan sedikit sama sekali bukan masalah, bahkan bisa membunuh lebih banyak manusia, merampas makanan dan budak perempuan!"
Begitu terpikir, cahaya merah berkelebat di mata para Ksatria Laba-Laba Dingin.
Satu jam kemudian, di jalan raya, sebuah gerobak datar perlahan bergerak maju ditarik oleh seekor kuda tua.
Weilin menyetir kuda di depan, sementara Janie duduk di atas platform gerobak, di sebelah tumpukan jerami terbaring Dark Elf yang baru saja diselamatkan Weilin.
Saat ini, baju di dada sang elf sudah digunting terbuka, memperlihatkan dada yang agak kurus namun berkulit sangat halus.
Namun di atas dada itu terdapat lubang berdarah, di sekelilingnya asap hitam terus menjalar membentuk bayangan laba-laba hitam.
"Bagaimana keadaannya?" Weilin menoleh bertanya.
"Luka fisik sudah hampir selesai dirawat, tapi dia terkena Kutukan, aku tidak bisa berbuat apa-apa!" Janie mengangkat bahu.
Meski lukanya mengerikan, yang lebih membuat Janie terkejut adalah vitalitas elf ini, yang bisa bertahan begitu lama dalam status negatif ganda antara luka berat dan kutukan.
“Aku semakin merasa ini bukan ide bagus. Kutukan ini jelas dikendalikan oleh seorang Penyihir Resmi di belakang layar. Tindakan kita pasti akan memancing kemarahan mereka!”
Ekspresi Janie menjadi muram.
“Penyihir Resmi, seperti Tuan Reilin?” Wielin gemetar takut, refleks alami yang terbentuk selama bertahun-tahun.
“Ya! Sekarang kamu tahu betapa besar masalah yang kita hadapi?” Janie mengerling kesal.
“Tapi dia sudah diselamatkan?” Wielin tersenyum getir. “Apa lagi yang bisa kita lakukan?”
Tiba-tiba, kilatan api di kejauhan menarik perhatian Wielin.
Dalam kegelapan malam, kobaran api itu terlihat semakin mencolok, hampir menodai langit dengan warna merah.
“Itu... kota kita!!!”
Wielin menghentikan kudanya dengan wajah panik.
“Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba terjadi kebakaran?”
Janie merasa dadanya sesak, firasat buruk mulai menghantuinya. Wielin tanpa ragu memutar kudanya dan berlari kembali ke arah asal.
“Kamu gila?!” teriak Janie histeris.
“Paman Via masih di sana! Aku harus menyelamatkannya!”
“Itu mustahil! Sudah dewasa dikit!” suara Janie mulai kesal.
“Apa? Kok kamu bisa segitu dinginnya? Lupa dengan kebaikan Bibi Via padamu?” Wielin menahan amarah di dadanya.
“Ini bukan soal...”
“Huh...kakh...”
Di tengah pertengkaran mereka, Dark Elf di dalam kereta kuda tiba-tiba batuk-batuk dan mulai sadar.
“Manusia!” Dia berseru dalam Bahasa Gelap tanpa disengaja.
Janie merasa ngeri, bahasa Dark Elf tentu berbeda dengan yang digunakan manusia. Fakta bahwa Dark Elf ini sangat menguasai bahasa tersebut membuatnya semakin gelisah.
Di bawah tanah, pengetahuan adalah simbol bangsawan. Menguasai bahasa asing adalah tradisi khusus bangsawan besar.
Dulu saat masih di keluarga, Janie pernah diajari bahasa Dark Elf, bahasa goblin, bahkan bahasa ras Kurcaci oleh guru privat. Karena perbedaan struktur fisiologis, proses belajarnya sangat sulit, benar-benar mimpi buruk!
Tapi Dark Elf ini memiliki logat Dark Extreme Domain yang sangat murni, membuat Janie terkejut.
"Di mana ini?"
Dark Elf itu setengah bangun, menatap Wielin dan rekannya yang masih terdiam.
"Ini Dark Extreme Domain. Siapa kau?"
"Namaku Memphis. Aku harus pergi sekarang. Maaf telah merepotkan kalian!"
Ekspresi penyesalan terpancar di wajah Dark Elf bernama Memphis itu.
