Reilin mendengarkan dalam diam.
Menurut situasi sebelumnya, ini wajar ketika kekuatan tempur tingkat tinggi semua pihak seimbang.
Tapi sekarang, Penjaga Wilayah di pihak kita yang masa hidupnya hampir habis, membuat kita berada dalam posisi lemah.
“Meskipun seharusnya tidak sampai punah, tapi jika gagal, ruang hidup umat manusia akan tertekan. Hal ini sangat mungkin terjadi.”
“Strategi kita pada dasarnya masih mengandalkan pertahanan tiga kota berat Doren. Setiap kota memiliki pasukan besar dan tiga Penyihir Tingkat Dua yang menjaga. Pelindung terakhir wilayah timur akan mengatur dari pusat dan siap memberikan bantuan sewaktu-waktu!”
Reilin mengusap dagunya.
“Jadi, perebutan berdarah yang berpusat di Doren pasti akan sangat mengerikan...”
“Groarr...”
Seolah tak sabar menunggu, gerombolan Dark Beast meraung dan menyerbu tembok kota.
Pemandangan seperti derap 10.000 kuda membuat tanah bergetar halus.
“Aktifkan pertahanan level satu!” Wajah Fantiks tetap tenang saat mengirim perintah melalui tanda teknik rahasia.
Segera, banyak Rune bermunculan dari permukaan tebal tembok Doren, memancarkan cahaya memesona yang menyatu menjadi satu.
Braak!
Api! Lidah api dalam jumlah besar menyembur dan melahap Dark Beast di sekitarnya.
Gelombang api semakin membesar, perlahan menyebar ke segala arah.
“Apakah tidak terlalu cepat menggunakan Formasi Sihir energi elemen api sekarang?” Alis Reilin berkerut.
“Meski kekuatan Dark Beast musuh relatif rendah, jumlah mereka terlalu banyak. Kita tidak boleh membiarkan mereka menguras kekuatan dasar kita. Selain itu, ini pertempuran pertama, kita harus membangun kepercayaan diri. Cadangan batu sihir kita masih banyak, dan ini baru pertahanan terluar, tidak masalah!”
Fandix memandangi medan perang, sambil menjelaskan dua kalimat secara santai kepada Reilin.
Api yang berkobar-kobar membakar, dalam kegelapan bagai obor raksasa yang menarik ribuan Dark Beast bagai ngengat mendekati api.
Ai Lin berdiri di puncak tembok kota, menyaksikan pemandangan ini dengan wajah agak pucat.
Aura gabungan dari banyak Dark Beast membuatnya gemetar tak terkendali.
Setelah gelombang api ini mereda, sisa-sisa Dark Beast telah mencapai kaki tembok, siap bertempur langsung dengan para penjaga manusia.
Dari posisi Ai Lin, sudah terlihat cakar tajam dan taring putih bersih yang meneteskan liur dari para binatang buas di seberang.
Di saat yang sama, ia menatap cincin kusam di jari telunjuk kanannya, berteriak dalam hati: "Kakek Merlin! Jika Tuan tidak bertindak sekarang, aku pasti mati!"
"Tenang, selama aku ada, kau pasti aman!"
Dalam pikiran Ai Lin, suara Merlin langsung terdengar. Ini bukan manipulasi Reilin di belakang layar, melainkan aksi mandiri dari program semi-cerdas.
"Sebenarnya, membelot langsung adalah pilihan terbaik, tapi sayangnya sekarang saat perang berkecamuk! Begitu kau lari, semua sekolah penyihir akan segera memburumu!"
Merlin seolah masih menghela nafas.
Di masa damai, jika Ai Lin membelot, hanya sekolahnya sendiri yang akan mengejar. Tapi situasi sekarang berbeda.
"Aku tahu itu!" Ai Lin hampir tak sanggup menahan kepanikannya.
"Mundur tiga langkah! Gunakan Bola Api Sekunder! Arah 50 derajat ke kanan!"
Tiba-tiba suara Merlin bergema, penuh dengan nada perintah yang tegas.
Tubuh Ai Lin secara tak sadar mundur tiga langkah mengikuti suara itu, menghindari cakar binatang.
"Grawk! Grawk!"
Seekor gagak hitam raksasa berputar turun, melihat gagal mencengkeram Ai Lin, matanya memancarkan kilasan ekspresi penyesalan yang mirip manusia.
"Sial! Aku akan membunuhmu!" Ai Lin cepat-cepat melafalkan beberapa suku kata patahan, tangan kanannya melecut.
Sebuah bola api kecil melesat dan menghantam burung gagak ini.
"Braak!" Api merah segar tiba-tiba membakar seluruh tubuh gagak, Dark Beast ini bahkan tidak sempat mengaum sebelum berubah menjadi tumpukan arang yang terbakar.
"Tadi..." Mata Ai Lin kehilangan fokus.
Dia melihat dengan sangat jelas, seharusnya bola apinya tidak mungkin mengenai, tapi gagak itu seperti bodoh saja menabrak bola api.
"Ini disebut prakiraan! Trik kecil yang harus dikuasai semua penyihir. Jika kau tidak ingin mati di medan perang, malam ini kau harus mempelajarinya!"
Suara Merlin sang Penyihir dari dalam cincin terdengar datar.
Sementara Ai Lin melihat senyum penuh hormat bahkan sikap menjilat para murid di sekitarnya, mengepal tinju diam-diam: "Aku akan..."
……
Hingga belasan jam kemudian, lolongan binatang melankolis terdengar dari kejauhan. Pasukan Dark Beast seperti air surut mundur. Fantix baru mengangguk: "Sepertinya hari ini hanya uji coba, mari kita kembali dulu!"
Di saat yang sama, di belakang gerombolan binatang, beberapa Ksatria Kegelapan yang mengendarai Laba-Laba Gua berdiri di sebuah bukit kecil, memandang pemandangan di kejauhan sambil mengangguk-angguk.
“Tiga entitas induk kuno musuh semuanya ada di sini, bisa dipastikan ini adalah Medan Perang utama, kirim sinyal!”
Ksatria itu berbicara beberapa patah kata pada burung merpati putih bersih, lalu melepaskan ikatannya.
Merpati putih itu berputar-putar beberapa kali sebelum menghilang cepat di cakrawala.
……
Malam itu, Kota Torren terasa sangat sunyi akibat penerapan pengaturan militer.
Di dalam ruangan sempit dan berjamur yang sama, Merlin sedang berbicara panjang lebar pada Ai Lin.
"Sekarang kau sudah direkrut paksa. Apapun alasannya, membelot berarti hukuman mati. Jadi satu-satunya jalanmu adalah mengumpulkan prestasi! Prestasi besar! Tukar poin kontribusi untuk sumber daya, cepat naik ke tingkat Penyihir Level 1! Penyihir Resmi punya otonomi luas di medan perang, peluang bertahan hidup akan jauh lebih besar..."
Medan perang memang sarat bahaya, tapi juga menyimpan harapan.
Setidaknya, di kalangan penyihir, Komite Perang juga membuka sistem kontribusi serupa yang memungkinkan penukaran poin kontribusi dengan sumber daya.
Di masa damai, sulit untuk bangkit. Tapi di masa perang banyak pahlawan bermunculan. Inilah hukum keseimbangan antara risiko dan peluang.
"Aku juga tahu itu!" Ai Lin merenung, "Tapi masalah bakatku, metode meditasiku..."
Ai Lin tampak ragu.
"Masalah bakat sedang kuperbaiki. Setelah operasi kecil kemarin, kau juga merasakan perubahannya, kan?"
Merlin terkekeh. Saat ini Merlin sedang dikendalikan oleh Reilin yang sedang memiliki waktu luang.
"Dulu dialah yang membuat bakat Ai Lin menjadi seperti ini. Dengan manipulasi halus Chip ditambah data teknis yang didapat dari Aliansi Alam sebelumnya, memperbaiki kerusakan pasca-kelahiran ini sebenarnya tidak masalah."
Mendengar ini, raut wajah Ai Lin sedikit melunak. Setelah operasi oleh Penyihir Legendaris Merlin kemarin, dia memang merasakan gejala-gejalanya berkurang banyak dan bakatnya juga pulih sebagian.
"Tapi, hanya ini tidak cukup!" Lanjut Merlin.
"Bakat jiwamu hanya Level Tiga, itu batas maksimal. Sumber daya langka untuk meningkatkan batas jiwa sudah punah sekarang. Bakat seperti ini meski bisa memaksakan latihan metode meditasi tingkat tinggi sekolahmu, tapi tidak cocok untukmu..."
Wajah Ai Lin menjadi muram. Metode meditasi Hati Api warisan sekolah mereka sebenarnya memiliki persyaratan biasa saja: cukup memiliki bakat elemen api dan bakat jiwa di atas Level Tiga.
Tapi bakat utamanya adalah elemen air, sedangkan elemen api hanya bakat sekunder. Ini agak tidak memenuhi syarat.
Selain itu, untuk praktisi Hati Api, semakin tinggi bakat jiwa semakin baik. Level Tiga-nya hanya sekadar lolos syarat minimum.
"Dan sekarang kamu juga tidak bisa mendapatkan pengakuan sekolah untuk memperoleh metode meditasi tingkat tinggi!" Merlin memberikan pukulan terakhir.
"Benar! Harus bagaimana?" Mata Ai Lin terlihat sedikit kehilangan fokus.
“Ha ha ha……” Saat ini, Merlin justru tertawa terbahak-bahak: “Kamu lupa? Saya Merlin setidaknya pernah menjadi Penyihir legendaris, mana mungkin tidak memiliki metode meditasi tingkat tinggi?”
“Yang akan saya ajarkan padamu adalah metode meditasi tingkat tinggi lengkap yang juga memiliki kekuatan mengerikan untuk meramal takdir! Dengan menguasai masa depan, kamu menguasai segalanya!”
Nada bicara Merlin penuh dengan keyakinan.
“Meramal takdir, menguasai masa depan!” Napas Ai Lin menjadi sedikit berat.
“Benar! Nama metode meditasi ini adalah——Lilin Cahaya Suci!”
……
Di dalam Kota Toron yang sama, kamar tidur Reilin sangat berbeda dibandingkan dengan Ai Lin.
Lantai yang dipenuhi lempengan emas, selimut sutra brokat yang lembut, lampu gantung kristal besar, serta berbagai buah dalam piring emas-perak.
Kamar Ai Lin dibandingkan dengan ini bagai sarang pengemis dan istana.
“Godaan metode meditasi tingkat tinggi akhirnya bukanlah hal yang bisa dihalangi oleh seorang murid……”
Reilin menghela napas, melalui hubungan khusus, memandang Ai Lin yang sudah mulai mengganti metode meditasi, mengeluarkan desahan pelan.
Meskipun Chip telah menyempurnakan Lilin Cahaya Suci dan menghilangkan efek samping, Reilin masih merasa sedikit ngeri.
Aspek jiwa ini sangat misterius. Meski sebelumnya Reilin menganggap dirinya sudah sangat mendalam meneliti roh, setelah perjalanan ke Wilayah Tangisan Hantu, barulah ia menyadari betapa naif pemikirannya.
"Penelitiannya tentang Roh, mungkin hanya menyentuh permukaan paling dangkal, bahkan tidak mencapai sehelai bulu sapi dari sembilan ekor sapi. Gagasan katak dalam sumur yang dulu dipegangnya, bisa dibuang semuanya."
Semakin demikian, semakin kuat dorongan dalam dirinya untuk menjaga jarak dari metode meditasi tingkat tinggi Lilin Cahaya Suci ini.
Meski sangat mendambakan kekuatan takdir, dia tidak ingin berakhir dengan skizofrenia dan kegilaan!
Karena itu, data eksperimen organisme hidup juga diperlukan, dan rencana yang dulu disusun di perjalanan bisa mulai diimplementasikan.
Ekspresi Reilin datar tanpa suka atau duka, dipenuhi ketidakpedulian, seolah melihat melalui tirai cahaya menembus pemandangan masa depan.
……
Keesokan harinya, seperti biasa gerombolan Dark Beast sebagai umpan peluru menyerbu kota.
Braak! Bola api melesat mengubah beruang hitam raksasa menjadi obor menyala.
Ai Lin dengan tenang menarik kembali tangannya, mengabaikan tatapan penuh hormat para murid di sekitarnya, lalu menyendiri untuk memulihkan kekuatan spiritual melalui meditasi.
"Bagaimana rasanya setelah mengganti metode meditasi?"
Di kedalaman pikirannya, dia masih terus berkomunikasi dengan Merlin.
Mengingat sebelumnya Ai Lin hanya mempelajari versi sederhana metode meditasi dari Dark Extreme Domain, kelancaran proses konversi ini bahkan membuat Reilin sendiri merasa takjub.
Setelah mempelajari Lilin Cahaya Suci, aura Ai Lin mulai menunjukkan perubahan halus.
