"Ladang yang terbagi rapi, dengan kincir raksasa berdiri di tengah."
"Tak jauh dari sana terlihat peternakan kecil, dan kastil batu mini tanpa parit pertahanan."
"Sekilas, ini tampak seperti wilayah bangsawan kecil yang biasa saja."
"Tuan! Saya yakin ini adalah markas rahasia Sekolah Taman Hijau, tempat Penyihir Agung Rossby yang sedang dalam masa reinkarnasi bersembunyi..."
"Dari kegelapan di samping, Osni membungkuk hormat kepada Longbottom sambil melapor."
"Hmm! Ini markas mereka. Pasti banyak Formasi Sihir Defensif. Meski levelnya turun sementara, Penyihir Tingkat Dua tetaplah lebih kuat dari level satu puncak biasa!"
"Longbottom merenung, matanya menyapu anak buah yang ikut datang."
Dia sekarang telah merekrut sekelompok Penyihir Resmi, sayangnya bahkan yang sudah mencapai setengah elemen sangat sedikit. Meski masih ada potensi untuk dikembangkan, tetapi membutuhkan waktu.
Alasan dia membawa mereka hanyalah agar mereka benar-benar terlibat dalam aksi ini, sehingga memutuskan hubungan dengan dunia penyihir.
Pasukan utama yang sebenarnya masih bergantung pada dirinya dan mereka!
Longbottom melirik beberapa siluet berbaju hitam di sampingnya.
Sosok-sosok ini bertubuh ramping, bahkan menggunakan jubah yang menutupi diri sepenuhnya, sama sekali tidak menunjukkan wajah asli. Bahkan karena jubah yang terlalu longgar, gender mereka sulit dibedakan.
Inilah pasukan bantuan dari Dark Elf yang diberikan kepadanya, semuanya adalah kekuatan elit puncak tingkat satu.
Adapun keberadaan Matriarch level dua? Setiap gerakan sosok seperti ini diawasi ketat, hampir mustahil menyusup ke perbatasan.
Selain itu, masuk jauh ke wilayah musuh sangat rentan terhadap pengepungan.
Dark Elf mungkin tidak peduli dengan korban Penyihir Level 1, tetapi Matriarch level dua adalah pilar keluarga! Bahkan simbol spiritual dan keyakinan! Kehilangan satu saja akan berdampak besar.
Karena alasan inilah Fantix yang pertama kali membunuh Matriarch musuh, tidak hanya mendapat penghargaan besar dari Dark Extreme Domain, tetapi juga hadiah tinggi rahasia dari Kekaisaran Dark Elf.
Sejujurnya, hadiah yang ditawarkan Dark Elf gila itu bahkan membuat Reilin sedikit tergoda.
Sedangkan Vandiks sendiri, ketakutan hingga sepanjang hari mengurung diri di markas besar Sekolah, kali ini juga secara alami tidak ikut dalam bantuan ke Wilayah Tengah.
"Serang!"
Bersamaan dengan perintah Longbottom, api dan kematian seketika menghujani pedesaan yang damai ini.
Braak!
Bola-bola api energi yang tak terhitung jumlahnya terus berjatuhan seperti hujan meteor, memercikkan bunga api dalam jumlah besar.
"Apa yang terjadi?" Seorang ksatria berbusana Bangsawan berlari keluar dari kastil, wajahnya dipenuhi keterkejutan.
"Ini... Ini serangan Penyihir? Mengapa? Apakah Dark Elf?"
Shuuk! Setelah memahami situasi, ia segera berbalik mundur tanpa ragu, meninggalkan wilayah, rakyat, bawahan, bahkan keluarga sendiri di belakang.
Sebagai ksatria yang pernah ke Medan Perang, ia sangat paham betapa mengerikannya Penyihir! Terlebih tahu bahwa setelah mereka bertindak, daerah ini sudah tak tertolong lagi!
"Jangan biarkan satu pun lolos!"
Longbottom memandang ksatria yang melesat di kejauhan seperti melihat semut, lalu menunjuk sembarangan!
Sinar kematian membelah langit, tiba di belakang ksatria, menembus pertahanan Energi Kehidupan-nya dengan mudah seperti menusuk kapas, lalu meledak di punggungnya.
Bruk! Punggung ksatria meledak membentuk lubang seukuran bola basket, memperlihatkan tulang putih pucat dan darah hitam pekat.
Mata ksatria itu dipenuhi ketakutan dan keheranan. Inersia yang kuat masih membuatnya berlari beberapa langkah sebelum akhirnya braak! terjungkal ke tanah.
Di bawah serangan bertubi-tubi sihir, desa kecil seketika berubah menjadi lautan api. Tak ada satupun rakyat jelata yang selamat, wilayah itu segera berubah menjadi hamparan putih.
Tapi Longbottom masih belum puas, memerintahkan para Tuan Penyihir mempercepat gerakan tangan mereka.
Sejumlah besar lapisan tanah tertutupi, memperlihatkan tebing batu licin yang di atasnya terdapat Rune energi tersirat.
“Hehe! Bersembunyi seperti tikus tanah di bawah kaki orang biasa, bahkan mengukir Rune energi untuk menutupi aura! Rossby si Penyihir ini benar-benar kurang keberanian...”
Longbottom mengejek sambil menunjuk dinding sihir.
“Hancurkan itu!”
Braak! Berbagai sihir belum sempat menembak lapisan batuan, sudah dipotong oleh beberapa berkas cahaya.
Braak! Batu raksasa terbelah, memperlihatkan pintu gerbang besar.
Byur! Byur!
Diiringi langkah kaki berat, empat pengawal perak raksasa muncul dari dalam.
“Para Pengawal perak ini mengenakan zirah berat, wajah mereka seperti patung tanpa ekspresi, dengan cahaya seperti sorotan lampu memancar dari mata mereka.”
“Rossby sangat hati-hati dan waspada, lokasi persembunyiannya tidak diberitahukan ke penyihir mana pun, semua pengawal diatur sendiri olehnya hanya menggunakan boneka perak rahasia! Jadi di sini hanya ada dia sendiri! Kita harus mencegah pelariannya!”
"Ossney segera maju dan berkata, tentang bagaimana dia menemukan tempat ini, dia sengaja menyembunyikannya."
"Keempat pengawal perak ini jika digabungkan memiliki kekuatan setara dua puncak tingkat satu! Kalian berdua, hadang mereka! Pasukan Revolusi bertugas mengalihkan perhatian di sekeliling!"
Longbottom segera memberikan perintah.
Dua sosok berbaju hitam itu tanpa bicara langsung menerjang.
"Groaar!" Pengawal perak mengaum keras, mengayunkan pedang besar perak mereka, bertarung sengit dengan orang berbaju hitam.
Fluktuasi energi yang masif berubah menjadi badai, terus menerjang area tersebut.
Pasukan Penyihir Revolusi yang dibawa Longbottom hanya berani mengawasi dari jauh, sesekali melemparkan sihir jarak jauh untuk mengganggu dan mendukung.
"Sisanya, termasuk Ossney, ikut aku!"
Longbottom mengibaskan jubahnya. Dark Elf yang tersisa dan Ossney segera mengikuti.
Setelah cukup jauh dari pandangan orang banyak, Longbottom memerintahkan Ossney: "Cepat! Cari rute pelarian yang mungkin digunakan Rossby!"
"Perintahmu junjunganku!"
Ossney membungkuk. Saat bangkit, matanya telah berubah putih sepenuhnya.
"Ikuti aku!" Beberapa saat kemudian, Ossney langsung memimpin jalan di depan.
"Ayo!" Longbottom menatap punggung Ossney yang sedang memimpin, matanya berputar-putar, entah merencanakan apa.
Di lokasi sekitar belasan kilometer dari peternakan kecil sebelumnya.
Prak! Lapisan tanah terbelah, memperlihatkan lorong gelap di bawahnya.
Seorang pria paruh baya berambut perak mengenakan jubah penyihir merah tua berjalan keluar dengan wajah muram.
Setelah sekilas melihat pemandangan sekitar, dia segera membuka gulungan sihir. Angin puyuh kehijauan menerjang, membentuk sayap raksasa di punggungnya.
"Tempat ini tidak aman! Bagaimana mungkin lokasi ini terbongkar?"
Penyihir ini tak lain adalah Rossby, Penyihir Tingkat Dua dari Taman Hijau.
Saat ini, suasana hatinya sangat buruk. Lokasi rahasia yang hanya diketahui sendiri ternyata bocor, bahkan didatangi selama proses reinkarnasi, membuatnya mencium aroma konspirasi.
Tapi di hatinya tetap ada kebingungan: "Aku jelas-jelas tidak memberitahu siapapun, bagaimana mereka bisa tahu?"
Segera dia menghentikan pikiran itu: "Tempat ini berbahaya, lebih baik segera pergi!"
Namun tepat saat Rossby hendak mengembangkan sayapnya, aura bahaya yang sangat mengerikan tiba-tiba menyelimuti seluruh tubuhnya.
Dia segera mundur, meninggalkan bayangan semu di tempat semula.
Braak! Ledakan dahsyat mengguncang udara di atas tempatnya berdiri tadi. Partikel energi liar beterbangan, melukai tanah dengan parah.
Siiuuu! Siiuuu!
Dua kilatan hitam melesat di angkasa, membentuk garis silang melengkung yang tepat menghantam sayap Rossby.
"Lintasan seperti ini? Teknik panah melengkung Dark Elf! Kalian adalah Dark Elf!"
Sayapnya runtuh. Wajah Rossby pucat, tapi tetap berteriak: "Dark Elf!"
Sruuut! Cahaya hitam berkelebat, dari dalam kekosongan terjadi distorsi, beberapa sosok muncul.
Longbottom berada di depan, sementara dua orang berbaju hitam di belakangnya melepas jubah, menampakkan wajah pucat tampan dengan telinga runcing. Di tangan mereka terlihat busur besar hitam aneh bertuliskan Rune Sihir yang berkelok-kelok, sekarang sedang berpendar.
"Manusia dan Dark Elf! Sepertinya kalianlah pasukan revolusi yang baru-baru ini membuat keonaran. Kau adalah pemimpin pasukan revolusi, Longbottom?"
Rossby justru menjadi tenang saat ini.
"Benar!" Longbottom sedikit membungkuk: "Sebagai Penyihir Tingkat Dua, kau adalah seniorku. Tapi demi cita-cita dan masa depan kami, kumohon matilah!"
Braak!
Persis saat ucapannya habis, Dark Elf tiba-tiba menyerang.
Aliran udara hitam berkondensasi membentuk jaring laba-laba, jatuh dari udara. Pada tubuh Longbottom, bayangan samar laba-laba raksasa muncul, melompat ke atas jaring sambil mengaum garang.
"Sihir kombinasi? Kekuatannya hampir menyamai sihir tingkat dua!"
Wajah Rossby menampilkan senyum aneh: "Tapi kalau cuma segini, sama sekali tidak cukup!"
Gemaar!!!
Bagai banjir bandang, atau tsunami dahsyat, aura perkasa tiba-tiba memancar dari tubuh Rossby.
Kekuatan spiritual perak seperti pedang tajam yang menyambar lurus ke langit, langsung membelah jaring laba-laba menjadi dua. Bayangan samar laba-laba di tengah juga terbelah, membuat Longbottom dan Dark Elf di kejauhan pucat pasi.
"Kekuatan level dua! Anda telah melewati masa regenerasi!" Longbottom wajahnya pucat, suaranya gemetar.
"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin!"
Osni di samping juga menunjukkan ekspresi tidak percaya.
"Hadapi kenyataan! Dia adalah Penyihir level dua, mana mungkin tidak punya kartu truf? Meski sedang dalam masa regenerasi dimana kekuatan melemah, pasti masih bisa menekan sementara dan menunjukkan kekuatan level dua!"
Di pikiran Osni, suara Merlin terdengar dengan tenang.
"Bagaimana mungkin, aku jelas-jelas tidak meramal..." Wajah Osni memerah tapi tiba-tiba diam membeku seperti bebek yang dicekik lehernya.
"Sudah mengerti? Kau baru Penyihir level satu, di era kuno baru masuk gerbang ilmu sihir. Dengan kekuatan segini, meski punya Lilin Cahaya Suci, mustahil bisa meramalkan kartu truf Penyihir level dua sepenuhnya - bahkan yang terluka parah atau kekuatannya menurun! Kabut takdir akan menyelimutimu, bahkan memicu backlash!"
Suara Merlin terdengar dingin, "Sekarang, tahukah kau bagaimana aku tewas?"
