Meskipun Protokol telah mengatakan bahwa babak final mungkin berbahaya, tidak ada satu pun penyihir yang hadir yang mundur.
Dunia penyihir memang bukan tempat yang ramah. Para penyihir yang bisa bertahan hingga sekarang jelas bukan orang yang bersih dari darah di tangan mereka, dan sudah siap mental menghadapi situasi seperti ini.
Hadiah besar yang dikumpulkan dari sumbangan beberapa sekolah besar dan warisan Penyihir tingkat tiga yang tersirat di akhir, cukup membuat mereka mempertaruhkan nyawa.
"Baiklah! Karena tidak ada yang mengundurkan diri, saya umumkan babak final dimulai!!!"
Protokol mengayunkan tangannya dengan keras.
Bruk! Bruk! Bruk!
Tiga kembang api raksasa berwarna-warni melesat seperti komet, sementara band di sekitar langsung memainkan musik yang bergelora.
Bzzzt!
Aliran energi ungu tipis mulai berputar di Formasi Sihir Defensif, kekuatan ruang terus terkumpul hingga akhirnya membentuk celah besar.
Satu per satu peserta penyihir, setelah menerima jimat dan formula sihir pelarian, melangkah masuk ke dalam formasi. Kilatan cahaya! Bayangan mereka langsung menghilang.
Setelah penyihir terakhir memasuki Wilayah Rahasia, layar cahaya raksasa tiba-tiba muncul dari empat sisi arena.
Di layar itu berkedip-kedip bayangan manusia, terbagi menjadi puluhan kotak besar dimana setiap kotak menampilkan sosok penyihir berbeda.
Seluruh lokasi di Wilayah Rahasia ternyata diawasi, membuat para penyihir yang hadir sesekali berdecak kagum.
“Teknik pengawasan yang sangat cerdik, dan juga tidak segan mengeluarkan uang...”
Reilin berbisik dalam hati.
Teknologi pencahayaan dan bayangan yang memantau seluruh Wilayah Rahasia ini sebenarnya bisa dikembangkan, tapi memakan biaya terlalu besar.
Hanya rapat gabungan Wilayah Tengah yang mengkoordinasi, dengan Sekolah-sekolah besar mengeluarkan dana, barulah efek seperti ini mungkin tercapai. Itupun hanya bertahan satu hari, lebih dari itu akan bangkrut.
Tapi dengan pengorbanan sebesar ini, hasilnya memang memuaskan. Hampir setiap bayangan Penyihir bisa ditemukan di layar.
……
"Perasaan yang sangat tidak enak!" Wielin mengayunkan Pedang Salib di tangannya.
Seberkas cahaya melengkung menyambar, membelah lintah raksasa dihadapannya menjadi dua. Bagian tubuh yang terbelah itu masih menggeliat di rawa, memercikkan genangan air besar.
Begitu ditransfer masuk, pemandangan pertama Wielin adalah hamparan rawa luas dan serangan lintah tebal ini, membuatnya mendapat firasat buruk.
"Tuan, berhati-hatilah! Aku merasakan kekuatan pengawasan yang sangat kuat di sini!"
Saat itu, zirah di tubuhnya tiba-tiba retak memperlihatkan sebuah mata. Armor Kuat-Tumbuh itu sedang berkomunikasi dengan tuannya.
"Ini adalah Teknik Pengamatan Besar Okkel elemen tumbuhan, menggunakan akar dan sulur sebagai saluran transmisi data. Jika Tuan ingin bergerak diam-diam, lebih baik hindari area dengan banyak tumbuhan!"
Armor Kuat-Tumbuh terus berkomunikasi secara mental dengan tuannya.
Sebagai Warrior Simbiosis Kuat, Wielin tidak hanya mewarisi zirah simbiosis kuat dari seorang senior yang meningkatkan kekuatannya secara drastis, tetapi juga memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman, seolah-olah selalu ditemani kakek tua di sisinya.
"Tidak heran aku merasa tidak nyaman, ternyata sedang diawasi!" Wielin mengangguk paham dan segera meninggalkan rawa.
"Siapa? Keluar!"
Di tepi rawa, telinga Wielin bergerak, Pedang Salibnya mengarah ke semak-semak di samping.
"Jangan serang, kami tidak punya niat jahat!" Dua penyihir yang berwajah sangat mirip muncul.
"Tuan Wielin, kami hanya tidak sengaja terteleportasi ke sekitar sini."
"Bahkan, kami ingin membantu penyihir yang terjatuh ke dalam rawa!"
"Selain itu, kami sangat mengagumi kekuatan Tuan Wielin, mana berani melawan Tuan!"
"Benar! Benar!" Dua penyihir yang seperti saudara kembar ini berbicara bergantian tanpa jeda, sama sekali tidak memberi kesempatan Wielin menyela.
Faktanya, penampilannya yang membawa Pedang Salib dan mengenakan zirah berdaging telah melekat kuat dalam ingatan para penyihir peserta, membuat mereka merasakan kekuatan dahsyat Wielin.
Diperlakukan dengan hormat oleh Penyihir Resmi yang sebelumnya ditakuti, membuat hati Wielin merasa sangat berbunga-bunga.
"Andai Tuan Reilin melihat pemandangan ini, pasti akan merasa terharu! Ngomong-ngomong, Tuan Reilin sepertinya selalu duduk di kursi pengadilan, kapan ada kesempatan untuk berjumpa..."
"Wielin benar-benar memuja Tuan Reilin dari lubuk hatinya. Ia sama sekali tidak meragukan Reilin meski ada desas-desus tentang mata-mata di kalangan penyihir tinggi yang disebutkan Venas."
"Bahkan, kalau bukan karena campur tangan Venas, Ai Lin, dan Memphis, dia sudah berniat mengunjungi kediaman Tuan Reilin sejak pertama kali masuk kota."
"Ha...ha..." Wielin menggaruk kepala dengan malu, tersenyum kecut seperti orang bodoh.
"Melihat adegan ini, kedua saudara kembar itu saling memandang, kilatan makna tak biasa terpancar dari mata mereka."
"Tuan Wielin!" Seru seseorang sambil melangkah lebih dekat.
"Tempat ini sangat berbahaya, bagaimana kalau kita bergerak bersama?"
Bruk! Begitu ucapannya meluncur, beberapa sulur duri hijau menerobos tanah dan langsung membelit kaki Wielin.
"Serang!" teriak penyihir yang mengeluarkan serangan sulur tadi.
"Orb Auwei!" Adik yang berdiri di belakang segera menghancurkan kristal rune, melontarkan serangan sihir dahsyat yang disinkronkan dengan mantra terpotong.
Bola cair korosif berwarna ungu yang dipenuhi gelembung putih kecil langsung melesat ke kepala Wielin.
Dari data intel yang dikumpulkan sebelumnya, kedua saudara ini tahu zirah pertahanan Wielin sangat kuat, jadi mereka sengaja membidik bagian kepala yang tak terlindungi.
Koordinasi antara kedua saudara ini sempurna, serangan maut terakhir bahkan memiliki kekuatan mengerikan mencapai 60-70 derajat.
"Tingkat ini, bahkan gunung batu raksasa pun akan terkikis menjadi lubang-lubang tak terhitung."
"Haha! Bodoh! Meski kau lebih kuat dari kami, apa gunanya? Ini kan pertandingan, berani taruhan?"
Si bos mencemooh dengan suara "Ssshh!", matanya yang menatap Wielin memancarkan kepuasan tersamar.
Gelar "jenius" lawan itu sudah lama mengusiknya, kini ada kesempatan balas dendam, tentu sangat menyenangkan.
"Tuan!"
Tepat satu detik sebelum bola korosif menyentuh, ribuan mata kecil bermunculan dari seluruh bagian zirah Wielin.
Meski berukuran mini, mata-mata ini memancarkan kilau kecerdasan, kini dipenuhi amarah yang menyala-nyala.
Bruk! Lapisan membran muncul menyelubungi kepala Wielin, membentuk helm pertahanan.
Bola Aowei menabraknya dengan ledakan dahsyat, tubuh Wielin terlempar jauh, tapi anehnya tak setetes darah pun keluar.
Di udara, zirah Wielin mengalami transformasi dramatis.
Seluruh membran mengeras membentuk pola zirah sejati, mata-mata kecil menyatu hingga tersisa 13 bola mata raksasa yang tertanam di zirah, pemandangan yang mengerikan - inilah bentuk terkuat Armor Kuat!
Sssss! Sedikit energi korosif berwarna ungu masih terus bekerja di permukaan tubuh Wielin, namun ini hanya menimbulkan sedikit masalah pada zirahnya, bahkan tidak menggerogoti satu pun lekukan.
Keadaan ini langsung membuat sepasang penyihir bersaudara di seberang tertegun.
"Lari!" Mereka saling memandang, lalu segera mengambil keputusan.
Penyihir yang mampu menahan serangan gabungan mereka pasti merupakan ahli sihir yang kekuatannya tak terukur, mereka tidak ingin tersingkirkan di sini.
"Kalian!" Wielin memerah wajahnya karena marah, ia melompat dengan keras.
Krak! Dua lubang besar langsung menganga di tanah, sementara Wielin sudah berada di depan dua penyangat tersebut dalam sekejap.
"Bunuh!" Wielin mengangkat pedang salib di tangannya.
Wielin yang benar-benar meledakkan kekuatannya sudah mencapai puncak Penyihir Level 1, bahkan menyentuh bottleneck level 2, sementara penyihir kembar itu hanya memiliki kekuatan sekitar setengah elemen.
Begitu Wielin benar-benar bertekad, membunuh mereka bagaikan membalik telapak tangan.
Puff! Pedang Salib menyapu leher seorang penyihir, kemudian tubuh penyihir itu menyala.
Sebuah pilar cahaya putih susu membungkusnya, lalu menghilang seketika dari Wilayah Rahasia.
"Kau juga pergilah!" Kali ini Wielin tidak ragu lagi, menusukkan pedangnya tepat ke jantung penyihir satunya.
Bruk! Penyihir ini juga menghilang dalam rumbai-rumbai cahaya putih.
Setelah membunuh keduanya, Wielin menyentak wajahnya, mengeluarkan sebuah jimat putih susu dari kantong pinggangnya.
Blek! Seberkas cahaya berkilauan, angka pada jimat telah berubah dari satu menjadi tiga.
Wielin menatapnya dengan bengong, tiba-tiba tersenyum pahit...
Di luar Wilayah Rahasia, di tengah arena final.
Pilar cahaya menyorot keluar, samar terlihat siluet manusia di dalamnya.
"Cepat! Siapkan tim medis!" Protokol memberi instruksi dengan penuh pengalaman.
Beberapa penyihir berbaju putih susu dengan simbol ular dan salib di punggung segera mengerumuni.
Saat pilar cahaya menghilang, terlihat wajah penyihir yang pertama kali tersingkir itu, kini pucat dengan luka berdarah di leher.
"Saya hentikan pendarahan dulu, siapkan Sihir Kehidupan!" Tim medis ini terdiri dari penyihir pengobatan, beberapa diantaranya Penyihir Resmi dengan fluktuasi energi mencapai puncak tingkat satu. Mengobati luka fisik seperti ini hal sepele.
Setelah disinari cahaya putih pekat seperti susu, luka di leher penyihir itu sembuh total tanpa bekas.
Beberapa saat kemudian, adiknya muncul melalui teleportasi, lagi-lagi merepotkan.
Di atas Platform, Reilin yang menyaksikan semuanya ingin sekali menutupi mata.
"Kemampuan adaptasi bagus! Sayang otaknya beku! Petualangan bertahun-tahun tidak membuatnya belajar apa-apa. Untung aku tidak pernah mengaku pernah mengajarinya! Memalukan..."
"Lihat! Heilong dan Geer bertabrakan!"
“Kedua ini adalah bintang harapan, akan ada pertunjukan menarik!” Beberapa penyihir segera menunjukkan senyum puas melihat penderitaan orang lain.
