"Tapi aku sudah memastikan, peta dan tanda yang dia berikan asli, persis seperti dalam ingatannya..."
"Bagus!" Reilin mengangguk, lalu melirik Domoll yang tak sadarkan diri dengan laut kesadarannya terkunci di lantai.
"Dia bagaimana?"
"Buang saja. Kita sudah janji tidak membunuhnya, dan sebagai gantinya dia mau kooperatif!"
Robin berkata datar, seolah sedang membicarakan sampah.
"Setiap kata dan tindakan Penyihir tingkat tiga membawa energi yang mengerikan, bahkan perjanjian lisan biasa di antara mereka memiliki kekuatan mengikat. Karena itulah Domor begitu kooperatif."
Tentu saja, bagi Robin dan Reilin, Domor ini bukanlah karakter yang hebat. Membunuh atau membiarkannya tidak terlalu dipedulikan.
"Baiklah!" Kasha memanggil boneka pasir kuning, menyambar Domor di tanah, lalu berlari ke kejauhan.
"Sekarang, mari kita lihat tata letak Kastil Pasir Bergerak!"
Reilin dan yang lain menguasai perkemahan sebelumnya, menemukan sebuah rumah untuk berkumpul di sekitar meja bundar dengan peta terbentang.
Peta ini diserahkan oleh Domor yang takut mati, telah melalui deteksi kebohongan dan ekstraksi memori, sehingga kredibilitasnya tinggi.
Di atas kertas berwarna kuning muda, struktur kastil raksasa terlihat dengan banyak area kosong, hanya beberapa bagian terluar yang memiliki penanda jelas.
Bahkan di area terluar, terdapat banyak tanda "Tingkat Bahaya Tiga".
Ini menunjukkan hanya Penyihir tingkat tiga yang mampu menjelajahi area tersebut, sementara Penyihir Level 1 dan Tingkat Dua hanya akan menemui MATI.
Wajah Reilin dan penyihir lain berkerut serius, menghafal peta dengan sungguh-sungguh.
"Dari data akumulasi awal mereka, Kastil Pasir tidak hanya memiliki banyak perangkap dan jebakan, tetapi juga secara berkala mengubah terowongan dan rute secara otomatis, menggagalkan upaya mereka. Saat ini ada tiga rute relatif aman yang telah dieksplorasi!"
Robin menunjuk ke peta: "Ada pintu depan, jendela nomor satu, dan celah Formasi Defensif di bagian atas. Kalian pilih yang mana?"
Setelah sampai di sini, kelompok gabungan ini pada dasarnya akan berpisah.
Reilin dan yang lain masing-masing punya tujuan sendiri, tidak ingin ditemani orang lain yang mungkin mengintip rahasia mereka.
"Aku akan mengambil celah pertahanan di bagian atas!" Kasha mengambil keputusan pertama: "Tiga ahli sihir dari keluarganya akan ikut bersamaku!"
"Kalau begitu aku ambil pintu depan saja! Meskipun area celah mungkin punya sumber daya bagus, pintu depan lebih aman!" Robin tersenyum.
Luoya dan tiga ahli sihir sisanya diam, tampaknya mereka semua akan ikut Robin.
"Kalau aku..." Reilin membuka bibirnya, hendak berbicara.
"Reilin, bagaimana kalau kau ikut denganku?" Kasha mengajak: "Aku tahu kau mencari rambut wanita ular. Jika tim kami menemukannya, bisa diprioritaskan untukmu!"
Keberhargaan rambut wanita ular tidak perlu diragukan. Fakta Kasha berani mengatakan ini menunjukkan niat baik yang besar.
"Ikut bersama?" Reilin merenung sebentar. Keuntungannya tentu ada, setidaknya menghadapi perangkap kastil dan pengejaran akan lebih mudah, tapi juga membawa banyak masalah.
Beberapa metodenya masih tidak layak untuk diekspos.
"Maaf!" Dia tersenyum penuh permintaan maaf.
"Tidak apa-apa!" Kasha tersenyum kecil, sepertinya tidak mempermasalahkan.
“Baik! Segera berangkat setelah rute ditentukan, aku tidak mau diusir lagi!” Setelah berkata demikian, Robin langsung membawa Roya dan tiga penyihir lainnya keluar dari ruangan.
Dalam ekspedisi ini baik Reilin maupun Kasha tidak mengalami kerugian. Hanya keluarganya yang kehilangan dua ahli darah tingkat tiga sekaligus, membuatnya sangat sedih dan bergegas ingin menemukan lebih banyak harta untuk menggantikan kerugian.
Kasha dan Reilin mengangguk, kemudian segera meninggalkan tempat itu.
Seluruh perkemahan tiba-tiba tenggelam dalam kesunyian maut, hanya genangan darah dan reruntuhan yang masih bercerita tentang kekejaman baru saja terjadi.
Swoosh! Swoosh!
Baru beberapa jam setelah Reilin dan rombongan benar-benar memasuki kastil tua, kilatan cahaya menyilaukan tiba-tiba melesat dari ufuk langit.
Cahaya itu mereda, memperlihatkan beberapa ras lain dan penyihir di dalamnya.
Di tangan seorang penyihir wanita manusia, tergantung tubuh Domoll yang tidak sadarkan diri.
"Perkemahan ini sudah hancur total, kemungkinan Kulun dan Agomu sudah tewas..."
Banyak Penyihir Tingkat Tinggi memandang reruntuhan perkemahan dengan amarah yang tak terbendung di wajah mereka.
"Kulun tidak masalah, dia sudah menyiapkan tubuh replika yang bisa beregenerasi di Kolam Sumber Kehidupan ras kami!" Ujar seorang Green Skin tua. "Andai bukan karena tubuh bayangan ini yang menghabiskan banyak kekuatan spiritualnya, mungkin dia tidak akan mudah tewas di sini!"
"Belum tentu!" Sahut seorang penyihir Bearkin dengan ekspresi muram.
"Dari tiga Penyihir Pencairan di perkemahan kali ini, satu hanya pingsan, satu masih memiliki tubuh bayangan, hanya ritualis beruang liar dari suku mereka yang mengalami pencairan yang benar-benar MATI."
"Suku Beruang Liar lebih mahir dalam kekuatan fisik, sedangkan sihir hanya bisa mengandalkan kekuatan totem. Secara alami mereka tidak memiliki banyak mantra perlindungan, dan cara berpikirnya juga kaku, tidak akan berlutut menyerah seperti manusia."
"Aku merasakan kekuatan kristalisasi! Dengan kekuatan Aguomu, hanya Penyihir Kristalisasi yang bisa mengalahkan bahkan membunuhnya secepat ini!"
Penyihir Beruang Liar mengaum.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Penyihir Wanita dan orang kulit hijau saling memandang.
"Kejar mereka! Aku mencium aura mereka terbagi ke beberapa arah berbeda, pasti mereka sudah berpencar!"
Bola mata Penyihir Beruang Liar dipenuhi urat darah merah, terlihat sangat mengerikan: "Berani membunuh anggota Suku Beruang Liar, aku akan membuat mereka membayar! Kepala mereka akan ditempatkan di altar kami, menerima kutukan abadi!"
Tampaknya ia benar-benar sangat marah.
Penyihir Wanita merasakan kedinginan. Ritual kutukan beracun Suku Beruang Liar pernah didengarnya, konon kepala musuh dipenggal dan ditaruh di altar, dikutuk dan disiksa oleh kekuatan totem dalam waktu lama.
Kabarnya, jiwa penyihir juga akan terperangkap dalam tengkorak, menerima siksaan abadi!
"Ini adalah hukuman paling kejam dari suku Beruang Liar, tak kusangka kali ini benar-benar akan dilaksanakan."
"Ras-ras lain yang ingin bertahan hidup di Tanah Kelupaan harus bersatu, karena itu kohesi mereka sangat tinggi!" Penyihir perempuan itu menghela napas. Sebagai perbandingan, aliansi yang terdiri dari penyihir-penyihir manusia pembelot meski memiliki kekuatan terkuat, justru paling tidak kompak, kekuatan gabungannya bahkan masih di bawah suku Beruang Liar dan kaum Kulit Hijau.
"Kalau begitu kita juga membagi diri menjadi tiga kelompok untuk masuk!" Penyihir Kulit Hijau mengangguk.
Meski tiga kekuatan ini membentuk aliansi karena Wilayah Rahasia, hubungan mereka masih sangat rapuh. Bahkan belum lama ini, mereka sempat bentrok memperebutkan kendali atas Wilayah Rahasia.
Bisa berpisah dan bertindak secara terpisah justru hal yang baik bagi mereka.
"Aku ambil pintu depan! Aku merasakannya! Penyihir yang dihantui roh penasaran Agomu memilih arah ini!"
Pendeta Beruang Liar langsung melangkah besar ke sana.
"Kalau begitu aku pilih bagian atas!" Penyihir Kulit Hijau yang renta itu membungkuk, terlihat seperti sebentar lagi akan roboh, mengetuk tongkat emas bertatahkan permata lalu terbang ke arah tersebut.
"Kalian..."
Penyihir perempuan itu menggelengkan kepala, menghentakkan kaki, lalu menyusul ke arah kusen jendela.
Reilin tentu tidak tahu bahwa pengejar sudah sampai di luar. Saat ini, dia sedang berada di dalam sebuah ruangan, memandang penasaran ke sekeliling.
Ruangan ini tampaknya kamar tidur, sangat kecil, hanya ada sebuah ranjang, meja belajar dengan kursi, dan rak buku. Selain itu tidak ada perabotan lain.
Papan kayu di dalam ruangan berwarna kuning kecoklatan, di sudut terdapat banyak debu dan sarang laba-laba.
Tampaknya ini adalah kamar tidur yang ditinggalkan yang sangat biasa.
Reilin berjalan ke depan rak buku, melihat judul di punggung buku:《57 Metode Fermentasi Sari Apel》、《Cara Menangkap Mokc Worm》、《Pengantar Dunia》...
Berbagai buku aneh yang disusun bersama-sama memancing keinginan Reilin untuk membacanya.
Tapi dia menahan diri dengan kuat, tidak benar-benar membuka buku-buku itu.
Kastil penyihir kuno ini, setelah bertahun-tahun terkena radiasi dari penyihir - terlebih lagi penyihir kuno yang mengerikan dan bahkan keturunan matahari - telah mengalami perubahan mengerikan.
Bukan hanya esensi kastil yang berubah, tetapi juga membentuk berbagai fenomena aneh.
Beberapa fenomena bahkan tidak bisa dijelaskan oleh pemilik aslinya, dan mengandung bahaya mematikan!
Fenomena-fenomena ini dimanfaatkan oleh penyihir kuno untuk membentuk jaringan pertahanan dan banyak jebakan. Banyak penyihir penjelajah sebelumnya yang menghilang setelah menyentuh benda di ruangan ini dan terhisap ke ruang dimensi misterius.
Bahkan mereka yang memiliki tubuh bayangan di luar langsung MATI seketika.
Hasil mengerikan ini langsung membuat banyak penyihir ketakutan, membuat mereka tidak berani bertindak sembarangan.
"Menurut intelijen yang digali dari Domoll, aku harus menunggu tiga menit lagi! Baru bisa membuka pintu ini!"
Reilin berdiri di depan pintu kamar tidur, menatap gagang kuningan di tengah dengan ekspresi sangat serius.
Di dinding, sebuah jam dinding berdetak perlahan.
Drip... dok! Drip... dok! Jarumnya bergerak sangat lambat, hampir lima detik di dunia luar sebelum jarum detiknya bergerak.
Ditambah pengaruh lingkungan yang aneh di luar, membuat Penyihir mudah keliru menghitung waktu. Andai bukan karena Reilin memiliki Chip, mungkin dia juga akan terjebak.
"Waktunya sudah tiba!"
Reilin menatap stopwatch Chip. Saat hitungan mundur mencapai nol, dia segera menggenggam gagang pintu dan membukanya.
Gemeretak!
Suara bergema di koridor. Reilin melihat karpet merah segar di lantai yang tanpa debu, dan lampu gantung yang memancarkan cahaya kekuningan di langit-langit.
Ketika menengok kembali, kamar sebelumnya telah menghilang tanpa jejak, hanya tersisa dinding polos.
"Ini pasti Koridor Huan Yin, berarti aku telah memasuki lapisan kedua Kastil!"
