“Terima kasih banyak!”
Reilin tersenyum mengungkapkan rasa terima kasih.
Fleur kemudian menarik lengan Reilin dan duduk bersamanya di sofa panjang di samping.
Menanggapi gerakan yang agak mesra ini, alis Reilin sedikit berkerut, tapi tidak terlalu dipedulikannya.
“Untuk urusan apa sebenarnya kamu memanggilku ke sini?”
Reilin tak percaya Fleur adalah tipe orang yang mencari-cari masalah. Kalau Milantha mungkin iya.
“Tentang Dunia Api Penyiksaan, kamu sudah tahu?” Saat membahas urusan serius, ekspresi Fleur langsung berubah khidmat.
“Tahu sedikit. Guru dan yang lain tampaknya menemukan beberapa jejak-jejak, sedang mencari koordinat pastinya!” Wajah Reilin juga terlihat serius.
“Sebenarnya, pencarian sudah sangat mendekati keberhasilan. Menurut rencana Guruku, sepertinya setelah ini kita semua harus pergi ke markas besar untuk mengikuti eksperimen!” Fleur berkata dengan getir.
“Ini adalah tanggung jawab yang tak bisa kita elakkan!” Reilin menjawab dengan ekspresi khidmat.
“Hanya saja... aku punya firasat buruk...” Wajah Fleur berkerut khawatir: “Dunia Api Penyiksaan bahkan di era kuno pun merupakan dunia yang sangat kuat, bagaimana mungkin mudah ditemukan? Bahkan jika ditemukan, bagaimana cara melewati para Pelindung?”
“Masalah-masalah ini, pasti sudah dipikirkan oleh Guru dan yang lain...” Reilin memilih kata-katanya dengan hati-hati.
“Semoga saja!” Fleur menghela napas panjang, kemudian teringat sesuatu: “Akhir-akhir ini keadaan luar tidak stabil, berhati-hatilah. Ini beberapa barang untukmu...”
Sebuah kotak didorongkan Fleur. Saat dibuka Reilin, terlihat banyak kristal jernih tertata rapi di dalamnya.
“Kristal kekuatan spiritual? Dan bahkan sudah dibersihkan dari cap bakarnya?”
Reilin terkejut sedikit. Penyihir Terkristalisasi memang bisa menyimpan kristal kekuatan spiritual mereka untuk digunakan kemudian.
Tapi warna murni ini menunjukkan Fleur tidak hanya membersihkan semua elemenalisasi di dalamnya, tapi juga mencabut cap mentalnya sendiri.
Bagi Penyihir Terkristalisasi, ini berarti mengurangi kekuatan spiritual secara paksa. Meski bisa dipulihkan, prosesnya sangat merepotkan.
"Kristal kekuatan spiritual yang telah dibersihkan dari cap bakar ini bisa digunakan oleh penyihir lain, bahkan dapat dengan cepat mengisi ulang kekuatan spiritual. Ini adalah harta langka yang selalu menjadi alat tukar setara tingkat tinggi, hanya beredar di kalangan penyihir terkristalisasi ke atas."
Bagi Fleur yang baru terkristalisasi, hadiah ini sangat berharga.
"Jangan menolak, ini hakmu. Aku belum sempat berterima kasih atas kristal darah leluhur waktu itu..." Fleur menghentikan ucapan Reilin.
"Terima kasih..."
Reilin terdiam sejenak sebelum akhirnya membalas.
……
Sebuah kereta kuda hitam perlahan keluar dari gerbang Kastil Ular Darah.
Di dalam gerbong mewah berlapis emas, Reilin memandang kotak di tangannya dengan senyum getir.
"Setidaknya mereka punya perhatian..." Desahnya pelan. Di tengah situasi berbahaya ini, masih ada yang ingat padanya, membuat hatinya sedikit terhangatkan.
Tidak hanya itu, kereta kuda ini pun diberikan Fleur setelah melihat Reilin datang sendirian.
"Jika ada kesempatan nanti, akan kubicu dia!"
Reilin bertekad dalam hati.
……
"Pastikan target ada di dalam?"
Dari kejauhan, tanah bergerak menggeliat menampakkan dua siluet kuning: "Sudah dipastikan! Yang di dalam itu Marquis darah Cincin Ouroboros - Reilin!"
Suara siluet kedua terdengar parau.
"Hehe... Ini penyihir yang dihargai tinggi secara diam-diam oleh Tuan Pemburu Iblis! Dan kekuatannya masih di tingkat pencairan!"
Bayangan yang berbicara sebelumnya segera menyeringai dingin.
"Sudah siap! Begitu mereka masuk ke area penyergapan kita, langsung bertindak!" Suara serak itu mengandung aroma haus darah.
"Hmm?!"
Reilin yang sedang bermeditasi di dalam kereta kuda tiba-tiba membuka mata, menampakkan senyum penuh arti.
"Ada yang berani mencoba menggangguku?"
Meski tidak mendengar percakapan, kemampuan deteksi mengerikan dari Chip memungkinkan Reilin mendeteksi jebakan di hutan dekat situ dengan jelas.
Meskipun musuh telah memasang tiga lapisan Formasi Sihir Defensif yang menyembunyikan aura, bagi Reilin formasi ini seperti saringan penuh celah.
Terutama fluktuasi energi penyihir yang tersembunyi di dalam formasi, terlihat jelas seperti obor di malam hari.
"Yulian!" panggilnya pelan.
"Ada apa, Tuan Marquis?" Kusir di luar menjawab cepat.
"Pertahankan kecepatan ini. Kita punya tamu yang perlu disambut di depan!" Suara Reilin berat, dan ia yakin penyihir di seberang sudah memahaminya.
"Perintahmu, Tuan!" Yulian tetap tenang mendengar kabar ini, seolah tidak khawatir sama sekali.
Kereta mewah itu terus melaju dengan kecepatan stabil, seolah tak sadar melewati jalan di samping hutan itu.
"Braak!"
Bola api kuning menghujam, menghancurkan dinding kereta dengan kasar. Kereta langsung terbelah berkeping-keping, roda dan asnya beterbangan.
Di luar, lapisan kabut tipis mulai menaik, mengisolasi seluruh wilayah ini.
Beberapa bayangan hitam manusia langsung menerjang kereta kuda. Salah satunya mengangkat palu raksasa dan menghantam dengan dahsyat!
Braak! Seperti gempa bumi, dengan gelombang aneh, palu raksasa tanpa ampun melindas reruntuhan kereta, membuat kawah besar di tanah.
"Hmm? Tidak ada?" Suara kekanak-kanakan itu berasal dari sosok berpostur anak 7-8 tahun yang justru mengangkat palu lebih besar dari tubuhnya, terlihat lucu.
"'Sang Penempa Mia'? Sepertinya tidak ada permusuhan antara kita!"
Banyak tentakel hitam menjalar di sekitar. Reilin membawa kusir kereta yang gemetaran keluar dari bayangan.
"Hihihi! Apa aku perlu alasan untuk membunuhmu?"
Mia membuka penutup kepalanya, memperlihatkan wajah gadis kecil 7-8 tahun. Wajah yang seharusnya polos itu kini dipenuhi haus darah.
Sang Penempa Mia, perampok legendaris di seluruh Benua Tengah, Penyihir Terkristalisasi tingkat puncak dengan buruan tak terhitung. Konon di balik wujud gadis kecilnya tersembunyi monster mengerikan yang pernah menghancurkan seluruh anggota keluarga penyihir dengan palunya - tua muda, pria wanita, semua menjadi bubur daging.
"Dan kalian semua, maukah memperkenalkan diri?" Reilin menatap bayangan-bayangan lain sementara partikel elemen membentuk perisai mengambang di depannya.
“Pembunuh Sir！”“Beruang Buas Fehn！”……
Beberapa penyihir secara bergantian menyebut nama asli mereka, semuanya adalah tokoh-tokoh berkarakter ganas yang sudah termasyhur, dengan fluktuasi energi kristalisasi yang sama sekali tidak mereka sembunyikan.
"Benar-benar menghargai kemampuan ku..." Reilin menggeleng sambil tersenyum, namun segera melancarkan serangan mendadak!
"MATI kau!"
Ia mengayunkan sais kereta yang dipegangnya seperti karung pasir ke arah Mia, berbagai ramuan beterbangan dari tubuhnya.
"Sihir Kombinasi Ramuan Level Tiga - Api Surgawi Melalap!"
Nyala api yang berkobar-kobar segera membentuk tembok api di depannya, memisahkan Sir dan Fehn di satu sisi.
Di sisi lain, sais kereta yang dilempar Reilin juga mengalami perubahan aneh.
Sementara Mia di hadapannya tanpa ragu mengayunkan palu besar langsung menghantam, sepertinya ingin menghancurkan sais ini menjadi daging hancur.
Tiba-tiba sais yang dilempar Reilin mengeluarkan belati emas dari balik bajunya di udara, aura keseluruhan tubuhnya langsung berubah drastis dari penakut menjadi ganas dan gila, bagai kelinci pengecut yang berubah menjadi harimau.
"Mia Sang Pematung?" Ia menyeringai dingin, tubuhnya meliut seperti ular menghindari palu raksasa dengan gerakan terdistorsi yang mustahil dilakukan manusia biasa, menusukkan belati ke dada Mia.
Breng!
Lapisan membran cahaya emas muncul dari tubuh Mia, tertusuk belati hingga membentuk cekungan dalam yang mengerikan.
Krak! Kekakuan hampir hanya sekejap, sihir pertahanan bawaan Mia hancur menjadi fragmen di bawah serangan Belati.
Seketika Belati tajam itu tanpa ampun menyobek kulit Mia, menghunjamkan bilahnya ke dada lawan, menerobos daging menuju Organ Dalam.
Melihat darah Merah Segar mengucur deras, wajah kusir kereta dipenuhi kegirangan.
Namun saat itu, ia melihat kegilaan di raut Mia, membuat hatinya mendadak sesak.
"Matilah kau!" Mia melepas palu raksasa, kedua tangan mencengkeram Belati, seluruh tubuhnya menghantam maju sekuat tenaga!
Krak! Krak!
Suara tulang remuk bergema dari tubuh kusir kereta. Dengan wajah terkejut, ia terjungkal sambil muntah darah.
"Yulian si Ular Tak Bertulang?!" Lapisan membran daging di tubuh Mia terus berdenyut, segera menutupi luka dan Organ Dalam. Matanya yang menatap Yulian memancarkan kebencian tak tersembunyi.
"Pantas disebut Penyihir Tempa Tubuh yang direndam di rawa korosif! Bahkan dengan kekuatanku ditambah artefak sakti, tetap tak bisa membunuhmu dengan satu pukulan!"
Wajah kusir kereta kini mengalami perubahan halus. Fluktuasi energi pencairan memancar dari tubuhnya - ternyata ia juga seorang Penyihir!
Lebih tepatnya, seorang Ahli Sihir senior yang telah mencapai kekuatan pencairan.
"Ular Tak Bertulang Yulian, adalah salah satu ahli sihir tingkat tertinggi keluarga Fleur yang terkenal dengan pembunuhan gelap, membuat musuh ketakutan."
"Sial! Aku tahu rencana para bajingan itu tidak bisa diandalkan!"
Ekspresi Mia berubah drastis, "Segera mundur!"
Sir dan Fenn saling bertatapan, raut ragu terpancar di wajah mereka.
Bahkan jika Yulian dan Reilin berdiri berdampingan, mereka hanya dua pencairan. Sedangkan kami adalah ahli kristalisasi yang sudah terkenal selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin mundur dengan malu seperti ini?
Tapi kemudian, wajah mereka berubah drastis.
"Ssss!"
Bayangan samar ular darah mengerikan menghantam kabut tipis di luar, Formasi Sihir Defensif langsung jebol.
Para ahli sihir berbaju merah tua kehitaman dengan motif Ular Raksasa Komo'in mengepung area ini, dipimpin oleh Fleur yang baru saja promosi ke kristalisasi.
"Regu Ahli Sihir Ular Darah?!"
Sir berbisik lirih, menyadari masalah besar hari ini.
