Karena kejadian ini, perjalanan pulang Reilin tertunda dan dia kembali ke Kastil Ular Darah untuk beristirahat.
"Terima kasih atas bantuanmu dalam masalah kali ini!"
Fleur duduk di samping Reilin, menuangkan teh untuknya sendiri dengan ekspresi penuh rasa terima kasih.
Musuh jelas menarget Kastil Ular Darah, sementara penyergapan terhadap Reilin hanyalah insidental. Jika bukan karena aksi Reilin, enam Penyihir Terkristalisasi yang menyerang bersama-sama mungkin akan menyebabkan kerugian besar bagi kastil yang tidak waspada.
"Tidak masalah. Sebagai teman, saling membantu adalah hal yang wajar!"
Reilin tersenyum sambil berkata.
"Hanya teman saja?" Kilasan kekecewaan terlihat di wajah Fleur.
Situasi ini langsung membuat Reilin canggung, lalu mengalihkan topik: "Bahkan jika tamu lain hadir, kita tetap tidak akan mengizinkan para buronan ini bertindak semena-mena..."
Dalam pertempuran kemarin, selain Fenn yang ditawan Reilin, lima Penyihir Terkristalisasi lainnya tewas. Prestasi mengerikan ini segera membungkam banyak suara, bahkan menggemparkan markas besar Cincin Ouroboros.
Tawanan tunggal Fenn tentu saja dikirimkan kembali ke markas besar, sedangkan Reilin mendapatkan bagian terbesar dari rampasan perang.
Dibandingkan Fleur yang masih harus mengurus keluarga, dia jauh lebih santai - semua hasil rampasan menjadi miliknya sendiri, benar-benar mendapat keuntungan besar bahkan dengan banyak kejutan.
Satu-satunya hal yang membingungkan Reilin adalah mengapa Fleur tidak mengundang tamu lain yang datang untuk bersama-sama menangkap musuh.
"Andai saja bisa mengundang lebih banyak Ahli Sihir tingkat tinggi, Reilin waktu itu takkan sampai terpaksa mengekspos kekuatannya."
"Mereka ini..." Ekspresi Fleur berubah masam, seluruh penampilannya tiba-tiba terlihat begitu memelas.
Melihat ekspresinya, Reilin segera mengunci mulutnya, sambil menerka-nerka beberapa kemungkinan.
Fleur sebelumnya jelas berkarakter liar tanpa batas, ditambah memiliki guru kuat yang sangat protektif. Pasti dia sudah menyinggung banyak orang, dan kemungkinan besar mereka justru ingin melihatnya jatuh.
Selain itu, Cincin Ouroboros terdiri dari banyak faksi. Ditambah ancaman perang yang semakin mendekat, situasi menjadi tidak stabil. Dalam kondisi seperti ini, Fleur bahkan tak bisa menemukan sekutu tepercaya dari luar. Intrik kekuasaan seringkali lebih mengerikan daripada perang itu sendiri.
"Sudah separah itu keadaannya?" Reilin mengusap dagunya.
"Ya. Sekarang satu-satunya yang bisa kupercaya hanyalah kamu!"
Mata Fleur memerah sambil menyandar pada bahu Reilin.
"Tunggu dulu!" Reilin menggeleng dengan wajah masam, "Aku paham kamu ingin curhat, tapi apa maksudmu mencampurkan serbuk Mistletoe dalam lilin ini?"
Mistletoe adalah tumbuhan langka di Dunia Penyihir yang melambangkan cinta dan kesuburan. Serbuknya sering digunakan sebagai obat perangsang.
Bagi para Penyihir, tumbuhan ini bahkan diyakini memiliki khasiat mistis untuk meningkatkan peluang kehamilan, sehingga sangat diminati.
“Fleur duduk sambil menggerutu, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa malu, hanya kemarahan yang tersisa.”
“Mengingat Reilin adalah Ahli Ramuan Legendaris, dan memiliki teknologi menjaga benih kehidupan yang membuat Milantha tak berdaya, tindakannya jelas bukan untuk memaksa, namun sindirannya sangat transparan.”
“Reilin pura-pura bodong, membuatnya hampir tak ingin bertemu lagi.”
“Kepala keluarga! Kabar dari markas besar telah tiba!”
“Saat itu, pintu terbuka dan Yulian masuk, mencairkan ketegangan.”
“Di sini tidak ada orang luar, lanjutkan!” Fleur mengangguk, kembali menunjukkan wibawanya di hadapan orang lain.
“Yulian melirik Reilin, matanya berkilat sejenak sebelum kembali serius.”
“Berdasarkan perintah markas, Yang Mulia Reilin diangkat menjadi Penegak Hukum Cincin Ouroboros, bertugas mengawasi seluruh wilayah! Memiliki wewenang eksekusi terhadap bangsawan darah di bawah Marquis, bahkan hak tahanan untuk yang berstatus di atasnya!”
“Ini...” Fleur hampir tak percaya.
“Mereka sedang menjadikanmu sasaran empuk!” Ia langsung menangkap maksud pimpinan.
“Tapi bagiku, tidak ada pilihan lain, bukan?” Reilin mengangkat bahu.
“Sesuai instruksi markas, Marquis harus segera ke markas besar untuk pelantikan!”
“Yulian sedikit membungkuk. Meski jabatan Penegak Hukum Ouroboros berkuasa besar, sedikit kesalahan bisa membuat banyak musuh. Ia tak terlalu optimis dengan masa depan Reilin.”
"Tetapi karena penunjukkan ini dilakukan, itu menunjukkan bahwa kondisi internal Cincin Ouroboros sudah sangat buruk, bahkan sampai harus menggunakan orang luar seperti Reilin untuk melakukan pembersihan."
"Sepertinya aku harus pergi!"
Reilin berdiri dan memeluk Fleur, "Aku pergi!"
"Ya! Nanti aku juga akan pergi ke markas besar untuk menemui Guru, kau harus hati-hati!" Mata Fleur kali ini benar-benar memerah.
"Tenang! Orang yang bisa mengakaliku sekarang sudah sangat sedikit!" Reilin tersenyum penuh keyakinan.
……
Di Rawa Fosfor, markas besar Cincin Ouroboros.
Tempat tinggil Gilbert masih sempit seperti dulu, di dinding-dinding bahkan sudah muncul noda kehijauan seperti lumut.
Jika tidak pernah ke bawah tanah, Reilin bahkan tidak akan percaya ini adalah kediaman seorang Penyihir Bintang Fajar.
Di perpustakaan, Reilin bertemu dengan Adipati Gilbert yang tidak memiliki sehelai rambut pun di kepala dan wajahnya.
"Guru!" Reilin memberi hormat dengan penuh khidmat.
"Hm! Ternyata sudah mencapai kristalisasi, bagus! Bagus!" Gilbert mengangguk, pandangannya yang tajam seperti kilat menyapu tubuh Reilin cukup lama.
"Hanya kebetulan saja!" Kali ini Reilin tentu saja tidak mengaku, mengalihkan semua pencapaiannya pada keberuntungan yang abstrak.
Untungnya Gilbert tidak terlalu mengejar masalah itu.
Ia mengambil pena bulu angsa di meja, menulis sesuatu di kertas kulit dengan cepat, lalu mencapnya dengan tanda teknik rahasia miliknya sendiri.
"Untukmu! Mulai sekarang, kau adalah Penegak Hukum di Cincin Ouroboros!"
Gilbert menyerahkan surat penunjukan yang baru saja ditulis kepada Reilin, sudut bibirnya merekah dengan senyum sinis: "Belakangan ini ada beberapa masalah di dalam organisasi kita yang perlu kamu perhatikan!"
"Siap, Guru!" Reilin menghela napas panjang dalam hati.
Jika dulu, Gilbert pasti akan lebih banyak bertanya dan menyelidik. Meski Reilin sudah menyiapkan alasan palsu, tak disangka sang mentor begitu mudah melepaskannya.
Terutama ketika melihat pakaian pelindung yang masih melekat di tubuh Gilbert, Reilin tergerak bertanya: "Masalah Dunia Api Penyiksaan..."
"Hmm! Kami sudah menemukan jejak ruangnya. Hanya perlu sedikit waktu lagi, mendapatkan koordinat dunia itu tinggal menunggu waktu!"
Mata Gilbert berbinar-binar, bahkan terlihat seperti ingin menari-nari gembira.
"Pencarian ribuan tahun Cincin Ouroboros kami akhirnya akan berakhir. Begitu memasuki Dunia Api Penyiksaan, Ahli Sihir Kemorin tidak hanya terbebas dari krisis darah leluhur selamanya, tapi juga berpeluang menembus belenggu darah leluhur dan mencapai tingkat yang lebih tinggi..."
Reilin terdiam, memandang wajah berseri-seri mentornya dengan kata-kata yang tertahan di kerongkongan.
Dengan Chip sebagai kartu truf dan harapan akan Dark Extreme Domain dunia es, dia tidak seperti ahli sihir Cincin Ouroboros yang memiliki pemahaman mendalam dan penderitaan akan belenggu darah leluhur.
Sekarang jelas, penantian panjang yang melelahkan selama ribuan tahun telah membuat Gilbert sepenuhnya terperangkap dalam ilusi ini.
Bagi ketiga tetua saat ini, semua perang adalah omong kosong. Bahkan jika Cincin Ouroboros hampir punah, sama sekali tidak memiliki bobot di hadapan Dunia Api Penyiksaan.
Karena itu Gilbert baru membiarkannya lolos dengan mudah.
"Baik, segera bertindak! Bila perlu minta bantuan Lushi dan Robin! Aku masih ada eksperimen yang harus diselesaikan..."
Gilbert terlihat sangat terburu-buru. Bahkan selama berbicara dengan Reilin ini, tanda teknik rahasia di tangannya telah berkedip beberapa kali, sampai akhirnya mengusir Reilin keluar. Pasti dia langsung menyelam kembali ke laboratorium.
Entah mengapa, melihat Gilbert seperti ini, Reilin justru merasakan tekanan di hati.
Langit akan membuat seseorang punah dengan pertama-tama membuatnya gila. Meskipun ini pepatah dari kehidupan sebelumnya, tetap berlaku di sini.
Di bawah bayang-bayang perang yang mendekat, beberapa kekuatan tempur Bintang Fajar malah menutup diri. Pantas lawan berani menyerang langsung ke markas.
Dalam hati Reilin pahit tersenyum, tapi tidak ada yang bisa dilakukan.
Kekuatan Bintang Fajar tidak muncul, membuat bawahan seperti mereka kesulitan. Meskipun Gilbert memberi sebagian wewenang padanya, jelas ini pekerjaan rumit.
"Pike! Bawa anak buahmu yang kompeten segera ke markas besar!"
Gilbert hanya memberinya jabatan formal, bahkan tidak menempatkan beberapa bawahan. Membuat Reilin menghela nafas.
Untungnya di wilayah kekuasaannya sendiri, dia telah melatih beberapa orang berbakat. Sekarang saatnya digunakan.
Marquis Ahli Sihir Kemorin memang memiliki status seperti penguasa kecil di dalam Cincin Ouroboros, dengan banyak ahli sihir yang bergabung di bawah panjinya. Jika waktu lebih panjang, Reilin bahkan bisa membentuk pasukan ahli sihir elit sendiri yang tidak kalah dengan Pasukan Ahli Sihir Ular Darah.
"Siap, Tuan!"
Suara Pike melalui tanda teknik rahasia terdengar mantap dan penuh tekad, jelas telah menerima kabar angin tertentu.
"Bagus, aku akan menunggumu di manor!"
Setelah mengucapkan beberapa kalimat lagi, Reilin memutus koneksi secara aktif.
Sebagai Marquis, di markas besar Cincin Ouroboros dia juga memiliki manor megah. Meski fasilitasnya tidak sebanding dengan Menara Penyihirnya di Black Fortress, cukup memadai untuk ahli sihir senior biasa.
Yang lebih penting, semua fasilitas ini gratis tanpa perlu membayar satu batu sihir pun!
Karena itu Reilin tetap mempertahankan manor ini sebagai tempat tinggal sementara di markas besar.
Setelah menyuruh dua penyihir penjaga pergi, Reilin masuk ke kamarnya dan merenung.
Beberapa saat kemudian, dengan gerakan tangan, berbagai benda muncul. Peralatan-peralatan yang memancarkan energi magis mengerikan membuat seluruh ruangan berkilauan seperti meteor.
Semua ini adalah jarahan perangnya. Lawannya kali ini adalah Penyihir Terkristalisasi dengan harta yang luar biasa, memberikan kejutan besar bagi Reilin.
