"Tangisan, jeritan……"
Berbagai suara aneh terus bergema di telinga Reilin sejak memasuki terowongan.
Rahasia yang lama disimpan Robin akhirnya akan terungkap di hadapan Reilin.
"Kurasa ekspedisi terakhir itu tidak sesederhana kelihatannya……"
Sambil memperhatikan kondisi di kedua sisi jalan, Reilin masih sempat berpikir hal lain.
"Saat ekspedisi ke Wilayah Rahasia Pasir Terkutuk dulu, Robin terlihat terlalu terburu-buru. Pengetahuannya tentang wilayah itu jelas bukan sekadar informasi dari mata-mata, bahkan kurasa dia sudah tahu ada sesuatu di Kastil Pasir dan sengaja mengejarnya……"
Setelah melihat lukisan dinding hari ini, keyakinan Reilin terhadap analisanya semakin kuat.
"Keluarga Robin jelas mewarisi sesuatu, mungkin bahkan terkait dengan Organisasi Pasir Terbang……"
Setelah melewati terowongan panjang, terlihat dua deret bilik khusus yang menyerupai penjara.
Dinding bilik-bilik itu dipenuhi Rune Sihir rumit dan banyak formula sihir yang familiar bagi Reilin, persis seperti ruang ikatan di Menara Penyihirnya.
"Banyak sekali ruang ikatan!" Reilin memandang deretan ruangan yang tak berujung, melihat siluet manusia samar di balik jeruji: "Berapa banyak orang yang ingin dia tahan?"
Reilin merenung sejenak, lalu mendekati salah satu bilik.
"Mendeteksi penyusup! Segera beri alarm dan lakukan pemusnahan!"
Setelah Reilin menyentuh teknik Bersembunyi dalam Bayangan pada tubuhnya, suara laki-laki berat segera terdengar. Ini adalah roh pertahanan yang mengelola area tersebut, entitas serupa dengan roh menara.
"Chip!" Reilin berkata dengan datar.
"Antarmuka kekuatan spiritual target terdeteksi, menjalankan operasi paksa!" Suara Chip tetap mekanis tanpa sedikit pun emosi.
Namun suara laki-laki di seberang langsung menunjukkan fluktuasi energi, bahkan menjadi parau.
"Invasi kekuatan spiritual eksternal terdeteksi! Peringatan level satu!"
"Pertahanan ditembus, mengaktifkan fasilitas firewall level 2! Sinkronisasi alarm! Memulai prosedur penghancuran diri!"
"Kekuatan spiritual asing menyerang roh pertahanan pusat! Alarm! Alarm!"
"Segera hancurkan diri, hitung mundur 3, 2... Alarm dinonaktifkan! Semua normal! Informasi kekuatan spiritual eksternal dicegat! Memastikan tidak ada kebocoran intel!"
Suara roh pertahanan awalnya panik dan parau, kemudian terputus-putus. Pada akhirnya, semburan cahaya meledak tiba-tiba membuatnya menjadi jernih, meski suaranya berubah menjadi nada mekanis khas Chip.
Kecerdasan buatan tingkat ini dihadapan Chip Reilin, penetrasi hanya masalah waktu.
Kini pengelola area ini telah beralih dari roh pertahanan menjadi Chip milik Reilin.
Setelah mengambil alih izin akses, tempat ini berubah menjadi taman belakang pribadi Reilin, bahkan Robin di luar sama sekali tidak menyadarinya.
Seiring meningkatnya kekuatan Reilin, fungsi Chip terus berkembang, bahkan sampai bisa dikeluarkan untuk mengambil alih kendali roh pertahanan.
"Tentu saja, hari ini bisa dibilang beruntung karena berhasil menangani roh pertahanan tepat waktu. Jika tidak, sebagian besar roh pertahanan akan menghancurkan diri sendiri segera, bahkan memberi tahu tuannya di luar, membuat Reilin kehilangan semuanya."
"Terutama karena roh pertahanan milik Robin ini masih tergolong rendah tingkatannya. Jika ini adalah inti roh pertahanan yang dipasang oleh Penyihir Bintang Fajar, Chip tidak akan bisa menyelesaikannya dengan mudah."
"Tapi sekarang, di sini Reilin yang berkuasa."
"Ruang ikatan nomor 0023 buka jendela observasi!" Begitu perintah Reilin, seberkas cahaya putih segera terpancar di ruang ikatan dihadapannya, mengusir kegelapan yang ada.
Narapidana itu pun muncul di hadapan Reilin.
"Hmm?! Orang ini..." Pupil mata Reilin tiba-tiba menyempit: "Aku pernah melihatnya..."
Yang muncul di hadapannya adalah seorang ahli sihir, tepatnya seorang Ahli Sihir Ular Raksasa Komo'in.
Perasaan melalui darah leluhur sama sekali tidak mungkin salah. Penampilan lawannya saat ini cukup mengenaskan, hampir seluruh tubuhnya telanjang hanya dibalut kain goni lusuh, dengan luka besar di berbagai bagian tubuh.
Beberapa tunas daging bergerak-gerak di atas luka, sepertinya sedang melakukan perbaikan, terlihat agak menjijikkan.
"Jangan... jangan lagi, kau iblis..."
Dari mulut ahli sihir ini, terdengar suara gumaman rendah.
"Aku bukan Robin!" Reilin batuk kecil, lalu berbicara.
"......" Ahli sihir di dalam ruang ikatan mengangkat kepala, memperlihatkan wajah androgynous. Begitu melihat Reilin, bola matanya yang sebelumnya seperti mayat hidup tiba-tiba bersinar penuh harapan.
“Tolong……tolong aku! Mohon selamatkan aku! Tuan Reilin!”
Dia seperti orang tenggelam yang meraih jerami terakhir, merangkak dengan susah payah ke depan ruang ikatan.
Baru pada saat ini Reilin menyadari bahwa kedua kaki ahli sihir ini telah tidak ada lagi, menjadikannya orang cacat.
Meskipun bisa disembuhkan dengan sihir regenerasi anggota tubuh atau ramuan suci, tentu Robin tidak akan sebaik itu.
“Katakan apa yang terjadi? Mengapa kau berada di sini?” Wajah Reilin gelap, suaranya rendah dan berat.
Ahli sihir ini ternyata berasal dari salah satu keluarga pemberontak yang telah diumumkan Robin untuk dibasmi, seharusnya sudah masuk daftar kematian namun malah dipenjara di sini.
“Robin! Setelah menghancurkan keluarga kami, dia menculik saya beserta istri dan anak-anak ke sini, dia... dia iblis...”
Ahli sihir ini tampak mulai tidak koheren, mungkin karena trauma yang terlalu kuat.
“Tuan! Tuan! Saya mohon, bawa saya pergi!” Tangisnya histeris, bahkan air mata mengalir deras.
Reilin menggelengkan kepala diam-diam. Meskipun promosi ahli sihir dibantu darah leluhur sehingga lebih mudah, tapi ahli sihir dengan kemauan selemah ini benar-benar langka.
Para Tuan Penyihir tingkat tinggi memiliki kekuatan spiritual yang sangat ulet, bisa tetap tenang bahkan dalam situasi kacau sekalipun.
"Sepertinya, ahli sihir ini juga mengalami semacam trauma di sini, yang menyebabkan gangguan mental."
"Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi padanya?"
Dua pancaran cahaya nyata keluar dari mata Reilin, membuat ahli sihir di depannya terdiam.
"Dia... dia... Wuuwu..."
Ahli sihir ini memeluk tubuhnya, berusaha meringkuk sekecil mungkin, seluruh badannya gemetar tak henti.
"Dia... dia bahkan memakan Guilin-ku! Ya Tuhan, dia baru tujuh tahun..."
"Dan Hugo, Ron..." Dia terus menyebutkan nama-nama, matanya kosong, akhirnya benar-benar memeluk kepala seolah tak ingin mengingat lagi.
"Perubahan kepribadian, pengurungan, kabar kanibalisme, dan kemunculan Hawa Nafsu Kerakusan - lukisan dinding Beru Sebab!"
Reilin menarik napas panjang, semua ini menyambung dalam pikirannya membentuk deduksi utuh.
"Sungguh..." Dia tak tahu harus berkata apa lagi, tekad mengejar kekuatan lawannya telah berubah menjadi patologis.
Meski Reilin sendiri tak menganggap dirini orang baik, level ekstrem seperti ini tetap di luar jangkaunnya.
"Ding! Laboratorium bawah tanah telah dipindai! Total 341 tahanan, termasuk 34 Ahli Sihir Ular Raksasa Komo'in, 22 ahli darah tingkat tiga..."
Chip menyusun informasi umum dan melaporkannya ke Reilin.
"Tanpa perlu menyebut lainnya, eksposur tempat ini saja sudah akan menghancurkan Robin..."
“Reilin terus masuk ke dalam, di kedua sisi ruang ikatan terdapat berbagai ahli sihir dengan tubuh yang cacat sebagian besar. Bahkan ia melihat beberapa anggota pendiri dari keluarga Robin sendiri.”
“Tampaknya semua tetua yang menghilang ini telah ditangkap oleh Robin dan diam-diam ditahan di sini.”
“Melihat Reilin, para ahli sihir ini menjadi gila. Sebagian menangis tersedu-sedu, sebagian langsung berteriak marah menuntut Reilin menghukum dosa Robin. Bahkan mata beberapa tetua keluarga Robin dipenuhi api kebencian, jelas telah meninggalkan Robin.”
“Sebagian besar ahli sihir ini mungkin berasal dari beberapa keluarga yang ditumpas oleh Robin...”
“Reilin menghela napas. Siapa sangka Robin berani mengambil risiko sebesar ini, diam-diam menangkap semua musuh dan mengurung mereka di sini?”
“Melihat ekspresi mereka, Reilin merasa mungkin mereka lebih bahagia mati di medan perang.”
“Meski sangat mengasihani, Reilin tidak segera memerintahkan Chip untuk melepas pertahanan ruang ikatan dan membebaskan mereka.”
“Bagaimanapun, banyak tahanan di sini yang bisa menyebabkan kekacauan jika dibebaskan.”
“Reilin masih punya banyak urusan dan tidak bisa membiarkan Robin mengetahuinya.”
“Ruang ikatan inti! Siapa yang terkurung di dalam?” Di ujung terowongan terdapat ruang ikatan raksasa dengan sangkar besi petir merah darah yang sesekali memercikkan bunga api, mengikat seorang Penyihir dengan erat.
“Tidak ada data dalam basis roh pertahanan, diklasifikasikan sebagai Rahasia Tingkat Atas!” Chip memberikan umpan balik.
“Siapa kamu?”
Berdiri di samping sangkar besi, Reilin memandang penasaran ke arah sosok di dalamnya.
Sebagai tahanan yang paling dijaga ketat di penjara bawah tanah ini, identitasnya pasti tidak biasa.
Mendengar suara Reilin, tahanan itu mengangkat kepala, membuat pupil Reilin menyempit tiba-tiba dan keringat dingin mengucur deras.
“Ro… Senior Robin?”
Sosok di dalam sangkar besi itu memperlihatkan wajah tampan dengan aura misterius yang ekstrem, namun kurus tak berbentuk seolah semua dagingnya telah menguap. Dengan susah payah, dia tersenyum dan menyebut identitas Reilin.
“Reilin, kau datang?”
“Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa 'Robin' yang di luar itu?” wajah Reilin menjadi muram.
Dari Robin ini, dia merasakan fluktuasi energi magis yang sangat familiar, dan senyum cerahnya yang khas membuat Reilin tak bisa melupakan.
Saat memasuki Rawa Fosfor dulu, Robin-lah yang menyambutnya di pintu masuk markas besar Cincin Ouroboros dengan senyuman seperti itu.
“Kau seharusnya sudah bisa menebak!” Robin kini sangat lemah, hampir berhenti di setiap kata.
Seluruh otot di tubuhnya nyaris menghilang, hanya menyisakan kerangka berbalut kulit.
Jika bukan karena wajah yang masih bisa dikenali, Reilin hampir mengira ini adalah rangka manusia.
