"Ya! Aku sudah memikirkannya matang-matang, aku tak bisa membiarkan keluarga hancur dalam kobaran perang!"
Ivanov berkata tegas, wajahnya memancarkan aura kesucian.
"Bagus! Musuh kami hanyalah para Ahli Sihir Darah yang jahat. Orang-orang seperti kalian yang sadar tepat waktu tetap merupakan bagian dari para penyihir!"
Suara dari tanda teknik rahasia di seberang menjawab.
"Tentu! Ini kehormatan bagiku!" Ivanov menjawab penuh semangat.
Tiba-tiba ia bertanya dengan was-was: "Apakah saluran komunikasi ini aman? Markas besar Cincin Ouroboros memiliki protokol pengisolasian dan penyadapan yang ketat!"
"Haha... Tenang saja! Ini saluran yang sudah dienkripsi khusus! Percakapan kita takkan bocor!"
"Baik, apa yang perlu kulakukan?" Setelah memutuskan untuk berkhianat, Ivanov justru menunjukkan sikap tegas.
"Sederhana saja, kau hanya perlu..."
Suara semakin melemah, sementara Ivanov terus mengangguk-angguk.
Lampu temaram berangsur padam, kegelapan menyelimuti segalanya.
……
Serangan selalu datang di saat tak terduga.
Ketika para Ahli Sihir yang telah terbiasa dengan darurat militer menyadari seluruh kota telah dikepung hutan tumbuhan bunga pemakan manusia, justru perasaan lega menyelimuti banyak penyihir.
Dibandingkan kecemasan sebelumnya, musuh yang terlihat jelas seperti ini justru membuat mereka lebih tenang. Selanjutnya tinggal pertempuran besar - yang menang bertahan hidup, yang kalah binasa selamanya, hanya itu saja.
Dibanding pertempuran semacam ini, tekanan menunggu sebelumnya jauh lebih membuat mental runtuh.
Tapi kelegaan para Ahli Sihir hanya sesaat. Ketika melihat legiun kapal udara memenuhi langit bagai awan gelap yang bergerak mendekat, bahkan Faisal merasa perebutan kekuasaan yang dilakukannya sebelumnya seperti lelucon konyol!
"Siaga!"
Teriaknya dengan suara serak yang bahkan terdengar gemetar.
"Otorisasi Menara Penyihir selesai! Sistem pertahanan inti terbangun!"
Dibandingkan dirinya, para Ahli Sihir dengan perintah spesifik masih bisa menjalankan tugas secara teratur.
Bzzz! Sebuah Menara Penyihir bergetar, puluhan Rune muncul dari permukaan menara lalu melesat ke udara.
Semua Menara Penyihir di dalam kota mengalami hal serupa. Rune-Rune membentuk berkas cahaya yang berkumpul di pusat kota, membentuk matahari cemerlang.
"Sebuah tirai air menggelinding ke sekeliling dengan matahari sebagai pusatnya, permukaannya memancarkan kilau kristalin yang menyelimuti seluruh kota."
"Formasi Sihir Defensif yang mengerikan! Ini setidaknya mengkonsolidasi lima puluh hingga enam puluh kolam elemen dan reaktor!"
Di tengah hamparan bunga, seorang penyihir berambut hijau mencemooh: "Sayangnya, lawan terlalu terburu-besu. Hanya dengan ancaman kecil seperti ini, mereka sudah memamerkan kartu truf!"
"Benar!" Penyihir perempuan berbaju merah ikut tertawa genit sambil menutupi bibirnya: "Jika ahli sihir Cincin Ouroboros hanya sekelas ini, kemenangan pasti di pihak kita!"
"Sebenarnya, selama tiga anggota pendiri mereka belum kembali, hasil pertempuran ini takkan berubah. Hanya masalah waktu saja!"
Penyihir berambut hijau itu mengoreksi. Sebagai pemimpin senior resimen, intelijen yang dimilikinya jauh melampaui penyihir biasa. Bahkan dia telah mengetahui kabar hilangnya Gilbert dan dua lainnya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang... Serangan pengujian mungkin..." Penyihir perempuan itu menggigit bibirnya, menampilkan kesan manja.
"Tak perlu pengujian! Semua ini sudah diurus organisasi lain yang membantu kita!"
Di hadapannya, penyihir pria itu tampak sangat percaya diri, mengumumkan dengan bangga.
"Tangan Balas Dendam, kan?" Sang penyihir perempuan mengangguk, lalu meregangkan tubuh dengan malas yang memuaskan: "Kalau sudah ada yang mengerjakan tugas kita, bukankah ini saatnya melakukan hal lain..."
"Suaranya terdengar manis, bahkan melebihi madu paling lezat, membuat penyihir pria itu tak kuasa menahan daya tariknya."
Samar-samar, suara percakapan dua orang terus terdengar: "Apakah para penyihir itu bisa dipercaya?"
"Mereka hanya bahan yang bisa dikorbankan. Bagaimanapun juga pasti akan ditinggalkan nanti, masih perlu khawatir apa?"
"Aku masih merasa tidak tenang dengan mereka..."
"Jika perlu, akan kuberikan komando pasukan rahasia padamu. Awasi saja mereka untukku..."
Berbagai konspirasi mulai terungkap di sini, namun tertutupi sepenuhnya oleh resimen tumbuhan hijau yang begitu banyak.
Peristiwa yang terjadi di tempat ini sama sekali tidak menarik perhatian dunia luar.
Saat pasukan tumbuhan dan armada kapal udara mulai mengepung, awan perang yang pekat segera menyelimuti seluruh wilayah Cincin Ouroboros. Nuansa pertempuran yang akan segera pecah membuat para Ahli Sihir Kemorin tak kuasa mengepalkan tangan mereka.
Sementara itu, sosok yang benar-benar menjadi ujung tombak serangan utama perlahan turun dari kapal udara.
Seorang penyihir dengan wajah penuh bekas luka dan kaki kayu palsu yang pincang melangkah, tatapannya dipenuhi kebencian membara yang nyaris membakar seluruh kota ahli sihir itu.
"Cincin Ouroboros! Ahli Sihir Kemorin! Kalian akhirnya mengalami hari seperti ini juga!" Ucapan dingin itu seolah dikeluarkan dari celah-celah giginya.
"Yang Mulia Pangeran Luo! Berdasarkan penunjukan markas besar pasukan gabungan, Bagindalah yang akan memimpin serangan pertama ini!"
"Seorang sosok bertopeng badut berbicara di samping, sedikit membungkuk. Ekspresinya tak terlihat karena tertutup topeng, namun nadanya jelas penuh penghinaan."
"Aku mengerti! Tolong sampaikan pada para Tuan, Pangeran Luo pasti tidak akan mengecewakan misi!" Pangeran Luo berulang kali mengepal dan melepaskan tangannya, akhirnya berbicara sambil menggigit gigi.
"Bagus!" Topeng logam itu segera membungkuk memberi hormat, lalu seluruh tubuhnya tenggelam ke dalam kekosongan dan menghilang.
"Mentor! Akhirnya kita sampai di tahap ini!" Seorang pria tua berambut putih dengan api kehidupan di tubuhnya yang nyaris padam turun dari kapal udara. Saat melihat kota ahli sihir yang sudah dikepung, ia tak bisa menahan air mata yang membanjir.
Sebagian besar penyihir yang turun dari kapal udara berasal dari organisasi penyihir yang memiliki dendam berakar dalam dengan Cincin Ouroboros.
Didorong keinginan membalas dendam dan pertukaran kepentingan lainnya, mereka tanpa ragu menjadi pelopor pasukan gabungan. Bahkan memulai pembalasan berdarah dan pembersihan di wilayah taklukan, seolah ingin membalas semua penghinaan dan penderitaan yang dialami leluhur.
Sedangkan Pangeran Luo adalah pendiri Tangan Balas Dendam, sekaligus pemimpin terpilih dari berbagai organisasi kecil dalam misi ini.
Di sisi lain, di menara tinggi, banyak ahli sihir juga mengamati situasi musuh. Namun dibandingkan kenyamanan dan kesenangan lawan, posisi mereka jauh lebih sulit.
"Tidak hanya wajah setiap orang dipenuhi awan gelap, bahkan Faisal tidak terkecuali, dipenuhi ketakutan yang mendalam."
"Pasukan Ksatria Hujan Biru Kota Bluehill! Dan Detasemen Penyihir Setan dari Kota Dosa!"
Fleur menopangkan kedua tangan di pagar, memandangi dua resimen lain dengan panji-panji yang jelas, matanya memancarkan ekspresi ketidakpercayaan.
Di arah pandangannya, formasi ksatria berbaju zirah biru dengan bulu besar di kepala, serta regu penyihir bertubuh bersisik, bertanduk, dan berwajah aneh, berdiri kokoh di sana.
Sekadar aura dan fluktuasi energi yang tak sengaja terpancar dari tubuh mereka, sudah cukup membuat penyihir level satu tercekik. Bahkan sekutu pun tak berani mendekat, meninggalkan tanah kosong yang luas.
"Pemburu Iblis dan Raja Gunung Biru benar-benar sudah tak mau berpura-pura lagi. Mereka bahkan mengirim pasukan elit langsung untuk pengepungan..."
Dibandingkan kekuatan lain yang masih sembunyi-sembunyi, pasukan Kota Bluehill dan Kota Dosa jelas jauh lebih tak terkendali.
Ini juga membuktikan kebencian mendalam mereka terhadap Cincin Ouroboros. Bahkan mereka sudah yakin Gilbert dan dua lainnya tidak akan kembali, sehingga melakukan pembersihan total.
"Pasukan Ksatria Hujan Biru masih bisa ditolerir, hanya produk tiruan yang buruk dari jalan Ksatria Baja Kuno. Tapi para penyihir setan ini..."
Di sisi lain, Lushi juga mengerutkan kening: "Mereka adalah penyihir yang telah berkomunikasi dengan Dimensi Setan. Tubuh mereka telah dipengaruhi oleh kekuatan setan, memperoleh kemampuan yang sangat unik. Bahkan melalui kontrak dengan setan, mereka mengaktifkan berbagai kemampuan supranatural! Hanya Tuan Pemburu Iblis yang bisa menaklukkan mereka sepenuhnya untuk dimanfaatkan! Kehadiran mereka selalu membawa kehancuran dan MATI..."
"Bukankah ini semua ulah GURU-mu!" Faisal menyeringai dingin. "Dan bahkan di saat seperti ini, adik kelasmu Reilin masih belum muncul!"
Karena Gilbert merebut paksa banyak kuota sumber daya Tanah Terlupakan dari Ganlier, hubungan antara kedua pihak selalu tidak harmonis. Faisal yang bukan dari faksi Gilbert tentu ingin memanfaatkan situasi ini.
Sebenarnya, jika dia tahu kemarahan meledak-ledak Raja Gunung Biru juga dipicu oleh Reilin, mungkin dia akan semakin frustrasi.
"Keputusan waktu itu adalah keputusan Dewan Anggota Pendiri, dan tiga tetua juga turut campur tangan. Jangan bilang kau tidak menggunakan harta darah leluhur itu!"
Fleur segera membalas.
Melihatnya membela dirinya, Lushi tersenyum ramah kepada Fleur.
"Ahem..." Melihat situasi yang mulai memanas, seorang pria tua dengan wajah penuh keriput dan sisik ular yang terkelupas segera turun tangan menjadi penengah.
“Reilin dan Saudi sama-sama harus mengembangkan koordinat Guru mereka, sekarang adalah tahap paling kritis. Tidak datang juga wajar. Saat ini kita harus bersatu padu melewati kesulitan ini!”
Ahli Sihir tua ini tidak hanya memiliki kekuatan kristalisasi, tetapi juga status yang cukup tinggi. Bahkan Faisal hanya menunjukkan wajah kesal tanpa berkomentar lebih lanjut.
Pada saat ini, mereka juga melihat gerakan pihak lawan.
Banyak organisasi penyihir kecil, dipimpin oleh penyihir lain, dengan congkak mendatangi pinggiran kota dan mulai menyusun formasi sihir.
“Lober?! Bajingan itu! Berani-beraninya muncul!”
Seorang ahli sihir berwajah androgini menjilat pisau di tangannya: “Seharusnya dulu kuberi lebih banyak tusukan!”
