"Setuju! Kita bertransaksi di Ruang Bintang Fajar!"
Reilin berpikir sejenak, mengangguk, lalu memutuskan komunikasi.
Yang disebut Ruang Bintang Fajar sebenarnya adalah saluran transaksi Ahli Sihir Bintang Fajar yang diberikan Hibernia kepada Reilin sebelumnya - sebuah dimensi kecil yang terhubung melalui Gerbang Astral.
Tempat itu dibangun oleh beberapa Ahli Sihir Bulan Gemilang sebagai pusat transaksi dan markas utama Ahli Sihir Bintang Fajar, yang sangat menarik minat Reilin.
Meskipun Menara Penyihir dan Gerbang Astral miliknya masih dalam pembangunan, dia tetap bisa mencoba melalui Gerbang Astral lain yang sudah tersedia.
Dengan pikiran yang tenang, Reilin langsung menuju bangunan sarang lebah raksasa milik Departemen Teknologi.
Di sini masih terdapat sebuah Gerbang Astral yang bisa digunakan untuk percobaan awal.
"Adipati Agung!" Saudi bersama sekelompok Ahli Sihir berjubah putih mirip peneliti modern memberikan penghormatan kepada Reilin.
"Hm! Aku ingin menggunakan Gerbang Astral di sini, kalian pergi dulu!" Reilin melambai tangan sembarangan, menyuruh Saudi dan rombongan pergi.
Dengan posisinya sekarang, Saudi bahkan tidak berani berbicara lebih dan segera mengajak anak buahnya pergi, menyerahkan laboratorium luas sepenuhnya kepada Reilin.
"Gerbang Astral!" Reilin menatap pintu batu raksasa di tengah Formasi Sihir Defensif.
Sekeliling pintu batu itu masih dikelilingi api biru besar membentuk bola cahaya raksasa yang menyelimuti area sekitar. Jika bukan karena level Bintang Fajar-nya, Reilin mungkin tidak bisa melihat tubuh asli yang terbuat dari Batu Astral.
Pintu batu kuno penuh wibawa itu dihiasi Rune Ruang yang terus berenang dan berputar di permukaannya, memancarkan kilau unik.
"Astral! Tempat yang begitu luas dan tak terbatas, aku bertanya-tanya apakah dalam hidup ini aku bisa menjelajahi ujungnya..."
Reilin menghela nafas, dalam hatinya ada firasat samar bahwa mungkin... saat dirinya benar-benar memahami misteri Astral, itulah saatnya tujuan akhir dan momen keabadian tercapai!
"Ding! Gerbang Astral telah diaktifkan, silakan tentukan koordinat!" Suara mekanis Chip berbunyi.
Di tengah gemerlap bintang biru, gerbang batu raksasa bergemuruh, di tengahnya seolah terbelah pusaran hitam raksasa yang memancarkan cahaya ruang perak tak terhingga dan aura Astral yang megah misterius.
"Pergi!" Reilin menggerakkan tangan, titik cahaya seperti bintang jatuh di atas Gerbang Astral.
Ini adalah koordinat ruang Bintang Fajar yang diberikan Paul sebelumnya, setelah direkam Chip, dia bisa memobilisasi kekuatan jiwa kapan saja untuk menciptakan titik koordinat bercahaya ini.
Koordinat dimensi dan dunia lain tentu sangat berbeda dengan koordinat planar dua dimensi kehidupan sebelumnya Reilin, bahkan bukan termasuk realm tiga dimensi, melainkan kelengkungan yang terus terdistorsi dan melompat-lompat, seolah merujuk lokasi tertentu di Astral untuk membentuk frekuensi spesifik.
Dengan kekuatan komputasi luar biasa Chip pun, proses kalkulasi ini tidak bisa disimulasikan sepenuhnya, hanya bisa digunakan dengan mahir tapi tidak dipahami seutuhnya.
Namun ketika titik bercahaya seperti bintang ini menyentuh gerbang batu, perubahan dramatis segera terjadi.
Braak! Braak! Gerbang Astral bergetar, banyak Rune berenang memancarkan kilau menakjubkan, kedua daun gerbang batu terbuka keras memperlihatkan terowongan ruang bak galaksi.
"Ternyata! Konsumsinya sangat kecil! Hanya dengan cadangan Batu Astral yang ada saja sudah bisa bertahan minimal tiga hari!"
Reilin tidak langsung masuk, melainkan mengangguk puas sambil mengamati data rekaman Chip.
"Hukum operasi Gerbang Astral pada dasarnya masih harus mengikuti aturan fisika paling dasar, semakin jauh dunia tujuan teleportasi maka konsumsinya semakin besar. Sementara Ruang Bintang Fajar terletak di tepi Dunia Penyihir, konsumsinya sangat kecil bahkan hampir bisa diabaikan, sehingga sangat praktis untuk transportasi sumber daya manusia dan material."
"Hm? Tidak! Ruang Bintang Fajar ini jelas merupakan markas utama dan basis perang ahli sihir senior!"
Reilin terkejut, tiba-tiba menyadari kebenarannya.
Dengan Ruang Bintang Fajar sebagai pusat koneksi, setiap kekuatan yang memiliki Ahli Sihir Bintang Fajar dan Gerbang Astral dapat memperoleh bantuan besar dari Ruang Bintang Fajar melalui Gerbang Astral saat menghadapi bahaya, bahkan memanggil ahli sihir dari markas utama untuk bala bantuan langsung!
Dapat dikatakan, kombinasi Ruang Bintang Fajar dan Gerbang Astral membentuk jaringan formasi teleportasi raksasa yang menghubungkan semua organisasi ahli sihir darah!
"Rencana yang brilian! Dengan sistem dukungan dan mobilitas pasukan secepat ini, tak heran meski organisasi ahli sihir darah tersebar di seluruh Benua Tengah, hubungan mereka tetap erat tanpa risiko terpecah belah..."
Semakin Reilin berpikir semakin jelas, ia tak bisa tidak mengagumi beberapa Ahli Sihir Bulan Gemilang yang merancang konsep ini dahulu.
Tentu saja, formasi teleportasi ini memiliki kriteria partisipasi tinggi: persyaratan minimal harus memiliki setidaknya satu ahli sihir berlevel Bintang Fajar dan membangun satu Gerbang Astral.
"Pada lingkaran Ouroboros sebelumnya, selama ada salah satu Adipati yang hadir, mereka bisa meminta bantuan ke ruang Bintang Fajar melalui Gerbang Astral, dan langsung menghancurkan para penjajah itu sampai habis, tanpa harus berjuang sendirian seperti Reilin."
Memikirkan hal ini, Reilin tidak bisa menahan decak kagum.
Andai saja dia mendapatkan koordinat ruang Bintang Fajar lebih awal, pertarungan sebelumnya tak akan seberat itu, dan dia tak perlu mengandalkan keberuntungan di akhir.
Tapi, mendapatkan informasi sekarang juga tidak terlambat. Setidaknya hubungan antara Cincin Ouroboros dan ruang Bintang Fajar telah terbangun kembali, dan dia bisa meminta bala bantuan kapan saja, tidak perlu lagi berhati-hati seperti dulu.
Reilin tersenyum. Seberkas kekuatan jiwa yang suram muncul dari antara alisnya dan langsung menyusur ke dalam terowongan.
Untuk kontak pertama dengan ruang Bintang Fajar, dia tentu tidak akan mengambil risiko sendiri. Lagipula, konsumsi energi antara perjalanan fisik dan perjalanan kekuatan jiwa sangatlah berbeda, jadi lebih baik berhemat.
Harus diakui, dalam situasi tertentu Reilin tetap merupakan Penyihir yang sangat pelit.
Perjalanan antar-dimensi kali ini berlangsung cepat dengan efek samping yang minimal. Saat Reilin memusatkan perhatian pada kekuatan jiwa tadi, dia langsung merasakan berkas kekuatan jiwanya melewati Gerbang Astral dan terhubung dengan sebuah dimensi alternatif kecil.
"Pendatang! Ini adalah wilayah berkumpulnya Ahli Sihir Darah. Sebutkan namamu dan identitasmu!"
Baru saja kekuatan jiwa itu mencapai pinggiran dimensi alternatif, Reilin langsung merasakan gelombang aura darah yang kuat menyapu kekuatan jiwanya - ciri khas Ahli Sihir Bulan Gemilang Level Lima yang melakukan pemindaian tanpa ampun.
“Ahli Sihir Bulan Gemilang Level Lima! Itu pun tubuh aslinya! Inilah Pelindung yang menjaga di ruang Bintang Fajar?” Reilin berpikir dalam hati, kekuatan jiwanya segera memancarkan sepotong informasi.
“Aku Reilin*Farel dari Cincin Ouroboros!” Bersamaan dengan itu, energi jiwa yang suram segera mengeluarkan lapisan cahaya kemerahan, disertai aura darah leluhur Kemorin yang samar.
Kekuatan darah unik ahli sihir, ditambah aura khas Ular Raksasa Komo'in, semuanya menjadi ciri identitasnya yang mustahil dipalsukan orang luar.
“Hm! Hebrew pernah memberitahuku tentangmu! Kekuatan darahnya juga cocok! Selamat datang di rumah! Anak muda!”
Kehendak raksasa itu langsung berubah ramah, setelah memberi beberapa kata motivasi pada Reilin, segera menarik diri kembali ke dimensi alternatif.
Kekuatan jiwa Reilin tak lagi ragu, ikut masuk ke dalam.
“Inikah ruang Bintang Fajar?”
Seberkas cahaya suram muncul, lalu berubah menjadi bayangan-bayangan hitam, membuat Reilin penasaran mengamati tempat ini.
Saat ini dia berada di sebuah plaza raksasa, mengangkat kepala langsung melihat langit yang hancur berkeping, beserta nebula dan satelit raksasa di celah dimensi.
Di beberapa satelit, terdapat lingkaran raksasa yang bahkan lebih besar dari matahari, seolah akan jatuh setiap saat.
Di plaza tersebut, terlihat banyak ahli sihir senior berlalu-lalang. Dibandingkan perkumpulan kecil sebelumnya, kali ini Reilin melihat lebih banyak Ahli Sihir Bintang Fajar, beberapa bahkan sama sekali tak bisa dirasakan sumber darah leluhurnya.
"Ini adalah tempat berkumpulnya para Ahli Sihir Darah tingkat tinggi dari seluruh Benua Tengah, tentu tidak bisa dibandingkan dengan sebelumnya."
Reilin mulai mengamati dengan seksama. Para ahli sihir disini semuanya berlevel di atas Bintang Fajar, membawa aura yang sangat unik. Beberapa bahkan memiliki penampilan fisik yang sangat berbeda dari manusia biasa.
Para Ahli Sihir Bintang Fajar ini jelas bukan pertama kalinya datang. Mereka sama sekali tidak terkejut melihat Reilin di plaza, sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Sebagian datang dengan tubuh asli, sebagian lagi seperti Reilin yang hanya mengirimkan segelintir kekuatan jiwa yang berubah bentuk menjadi api, bola cahaya, atau wujud-wujud lain.
"Paul! Aku sudah sampai!" Kekuatan jiwa Reilin berubah menjadi sebuah Rune, mengirimkan pesan melalui marka tersebut.
Hampir seketika balasan datang: "Selamat datang! Kamu di plaza? Tunggu aku menjemput!"
Beberapa menit kemudian, sebuah boneka baja raksasa tiba di plaza. Mata permata birunya memancarkan cahaya yang langsung menemukan posisi Reilin.
Menggunakan kekuatan jiwa sebagai identifikasi adalah metode utama di antara para Ahli Sihir Bintang Fajar, jarang terjadi kesalahan.
"Haha... Temanku! Karena ini pertama kalimu datang, nanti akan kuberikan boneka baja. Tidak memiliki tubuh fisik disini memang merepotkan!"
Melihat Reilin memperhatikan bonekanya, Paul tertawa terbahak-bahak.
Para Ahli Sihir Bintang Fajar sangat hemat menggunakan Batu Astral. Kecuali benar-benar diperlukan, mereka tidak akan mencoba menyeberang dengan tubuh asli, cukup menggunakan bentuk kekuatan jiwa selama memiliki boneka atau tubuh bayangan disini.
“Tidak buruk juga. Tidak mau mengajakku jalan-jalan?”
Bayangan Hitam yang merupakan avatar dari seberkas kekuatan jiwa Reilin tersenyum dan berkata.
“Tentu saja!” Boneka baja raksasa segera berjalan di depan memandu, setiap langkahnya menimbulkan gempa di wilayah terbatas, menarik perhatian banyak Ahli Sihir.
“Ini adalah Ruang Bintang Fajar, tanah suci Ahli Sihir Darah, sekaligus sisa tenaga terakhir dan harapan kita!”
Sambil berjalan, Paul terus memperkenalkan berbagai hal kepada Reilin.
“Selain fungsi transaksi, kamu pasti sudah memahami kegunaan lainnya, kan?”
“Benar, jaringan formasi teleportasi yang membentang di seluruh Benua Tengah! Rencana yang benar-benar besar!” Reilin menarik napas dalam-dalam.
