Sayap Matahari adalah metode meditasi tingkat atas yang dirancang khusus untuk darah keturunan matahari, sangat rumit dan abstrak. Bahkan Chip sebelumnya belum sepenuhnya menganalisisnya.
Tapi sekarang, setelah memperoleh darah keturunan matahari asli dan membentuk urutan gen, kombinasi keduanya dalam proses pengembangan memecahkan banyak masalah yang lama menghantui Reilin.
Ditambah dengan metode meditasi Kekuatan Raja Naga dan Ilusi Kosong yang diperoleh sebelumnya - dua sistem meditasi paling lengkap - terbentuklah basis data yang luas dan presisi.
Progres pengembangan lapisan kelima Mata Komoin mulai meningkat pesat.
Melihat tujuan utamanya tercapai, Reilin tak bisa menahan helaan napas lega.
“Makhluk puncak level enam – keturunan matahari!”
Reilin mengerutkan kening saat menatap darah yang bersinar seperti matahari mini. Dengan keberadaan benda ini ditambah Sayap Matahari, keluarga ahli sihir darah yang mengerikan bisa langsung tercipta!
Di seluruh Benua Tengah saat ini, mungkin belum ada ahli sihir dengan sumber darah leluhur mencapai level enam.
“Jika diketahui ahli sihir lain, bahkan para Penyihir... aku pasti akan dalam masalah besar…” Senyum pahit mengembang di bibir Reilin.
Masalah? Begitu rahasia ini bocor, bukan cuma ahli sihir bermaksud jahat – bahkan beberapa Takhta Raja Matahari Terbit dari kalangan Penyihir pun mungkin akan turun tangan.
"Lagipula, mereka tidak ingin melihat takhta yang mewakili Ahli Sihir Darah muncul dan mengganggu struktur kekuatan mereka."
"Sayangnya... Jika saja darah leluhurku tidak sudah terbentuk sejak lama, pasti darah Keturunan Matahari sudah lama kugunakan..."
Reilin akhirnya menghela napas panjang, matanya langsung menjadi jernih: "Daftarkan tempat ini sebagai wilayah terlarang tingkat tertinggi! Tingkat Kerahasiaan X, semua yang masuk selain aku harus dibunuh! Siapapun itu!"
Suaranya dingin bagai es berusia 10.000 tahun, hawa dingin menyembur dari setiap katanya.
"Dimengerti!" Suara Roh Pertahanan yang sama sekali tanpa emosi bergema, mungkin hanya makhluk tanpa kecerdasan dan perasaan manusia ini yang tidak memahami kengerian Reilin.
"Selain itu!" Reilin melihat sekeliling ruangan kosong, jarinya menggesek cincin kristal.
Syu! Syu! Syu!
Lima ilusi semi-transparan langsung muncul di sekeliling, seakan keluar dari celah kosong tanpa menimbulkan fluktuasi energi sama sekali. Mata merah darah mereka menatap Reilin sambil berlutut satu kaki.
"Lindungi tempat ini! Bunuh siapa saja yang berani masuk!"
Melalui cincinnya, Reilin mengirimkan fluktuasi mental.
"......" Lima ilusi mengangguk lalu menghilang di udara, fluktuasi energi yang tersembunyi hampir menipu Chip.
"Pembunuh Bayangan Kosong ini benar-benar efektif, sayang tinggal delapan unit tersisa..." Reilin mengamati hilangnya para pembunuh itu sambil mengusap dagunya.
“Kedelapan pembunuh ini tentu adalah hasil yang dia peroleh di reruntuhan Bulan Sabit Merah Darah. Awalnya ini merupakan kartu truf dan senjata rahasia yang ditinggalkan leluhur orang tua itu untuk keturunannya, namun berhasil direbut sepenuhnya oleh Reilin."
“Dia telah memeriksa dengan cermat, setiap pembunuh ini memiliki kekuatan setara atau melebihi tingkat kristalisasi. Teknologi melintasi ruang hampa mereka sangat tersembunyi dan sulit diantisipasi."
“Jika lima dari mereka menyerang bersamaan, bahkan seorang Penyihir Bintang Fajar pun dalam kondisi tidak waspada akan mengalami kerugian yang cukup signifikan."
“Dengan adanya lapisan pertahanan ini, barulah dia bisa sedikit merasa tenang."
“Menyimpannya terus di sini bukan solusi. Harus segera digunakan atau disimpan di Menara Penyihir setelah pembangunannya selesai!”
Reilin merenung, darah keturunan matahari terlalu berharga untuk dihabiskan dalam eksperimen pembakaran darah. Dia masih memiliki konsep lain yang membutuhkan darah ini untuk penyempurnaan. Darah leluhur makhluk kuno level enam sudah menjadi harta langka yang tak ternilai harganya.
“Selanjutnya adalah mengakumulasi kekuatan secara diam-diam sambil meningkatkan jiwa. Idealnya jika Chip bisa melakukan digitalisasi total terhadap kekuatan spiritual, ini akan sangat mempermudah..."
Secara refleks Reilin melirik bilah statusnya.
“Reilin*Farel Ahli Sihir Level Empat Darah: Ular Raksasa Komo'in (bentuk sempurna) Kekuatan:50 Kelincahan:45 Konstitusi:65 Mental:506.9 Manna:506 (ditentukan oleh sinkronisasi kekuatan spiritual) Kekuatan Jiwa:？？？”
Setelah mencapai Bintang Fajar, kemajuan utama terletak pada peningkatan Tingkat Jiwa. Data kekuatan spiritual dan parameter fisiknya tidak mengalami perubahan signifikan.
Memikirkan ini, Reilin segera menampilkan progres digitalisasi kekuatan jiwa melalui Chip. Melihat indikator yang masih mandek, ia tak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepala.
"Digitalisasi kekuatan spiritual jelas bukan pekerjaan satu dua hari..."
Sebuah pencerahan perlahan muncul dalam hati Reilin.
……
Tanpa terasa, lima tahun telah berlalu dengan cepat. Organisasi Cincin Ouroboros kini telah sepenuhnya stabil.
Meski pasukan gabungan masih menguasai sebagian wilayah mereka sebelumnya, pertempuran besar tidak terjadi lagi. Dari penarikan pasukan bertahap beberapa faksi, tren keseluruhan menunjukkan perkembangan yang positif.
Para Ahli Sihir seolah melupakan dendam masa lalu. Mereka kembali menetap di Rawa Fosfor, melanjutkan penelitian dan kehidupan sehari-hari.
Hanya cahaya merah darah yang sesekali berkedip di dasar mata mereka yang membuktikan bekas luka pertempuran masih tersisa.
Atau mungkin benih balas dendam telah lama tertanam dalam hati mereka, hanya menunggu saat yang tepat untuk bertunas dan tumbuh subur!
Terhadap hal ini, Reilin bersikap mendukung bahkan memberikan dorongan terselubung.
Menurutnya, para Ahli Sihir Darah sebelumnya terlalu nyaman. Khususnya bangsawan Kemorin yang hanya menghabiskan waktu berfoya-foya di wilayah kekuasaan mereka, sama sekali tidak serius dalam latihan ilmu sihir.
Untungnya, setelah perang kali ini, parasit-parasit semacam itu langsung berkurang lebih dari separuh, sekaligus menyisakan banyak keturunan berbakat yang mau berusaha. Mereka inilah modal dan aset terpenting baginya.
Asalkan ia bisa memimpin para ahli sihir ini menyelesaikan balas dendam, kemungkinan besar akan segera mendapat kesetiaan mutlak mereka, sehingga menguasai penuh Cincin Ouroboros. Bahkan jika tiga Adipati Ular Raksasa Kemorin segera kembali, hal itu tidak akan berpengaruh.
Setelah lima tahun, Reilin telah meresapkan otoritasnya secara bertahap ke segala aspek Cincin Ouroboros. Melalui penetrasi halus, banyak ahli sihir generasi baru bahkan telah sepenuhnya menerima kekuasaannya, menganggap kelanjutan situasi ini sebagai sesuatu yang bisa diterima.
Beberapa keluarga darah keturunan Faisal juga menjadi lebih bijak setelah diperingatkan, membuat Reilin sulit menemukan celah untuk bertindak. Hal ini agak disayangkan.
Namun, betapapun ditunda-tunda, beberapa hal tetap harus dilakukan...
"Ekstraksi Darah!"
Di atas cekungan kelompok, Reilin mengenakan jubah penyihir artefak sakti putih keemasan yang berharga, mengulurkan tangan dengan wajah dingin.
Gerakan mencengkeram kosongnya seolah memunculkan pusaran tak kasat mata di udara.
Butiran-butiran darah berkumpul membentuk aliran sungai kecil, lalu terkonsentrasi di tangannya menjadi kristal berwarna rubi dengan konsentrasi tinggi.
Di bawahnya, sebuah suku ras lain berukuran raksasa telah mengalami korban jiwa yang sangat parah. Kecuali beberapa Penyihir Tingkat Tinggi yang tersisa, hampir tidak ada yang selamat. Semuanya dikeringkan darah leluhurnya menjadi mumi kering.
"Teknologi penyerapan darah leluhur ini! Sungguh dahsyat!" Reilin mengangguk.
Teknik rahasia ekstraksi darah yang ia gunakan juga berasal dari warisan darah leluhurnya. Pada era kuno, ini hanyalah sihir praktis untuk mengekstraksi darah dalam skala besar. Namun melalui modifikasinya, didorong oleh kekuatan jiwa Bintang Fajar, efeknya seketika menjadi mengerikan, daya hancurnya mampu membakar kota dan menghancurkan negara.
Tidak hanya itu, permata darah leluhur yang diperoleh melalui penyerapan ini juga merupakan sumber daya sangat penting bagi Ahli Sihir.
Cahaya merah darah berkilau di mata Reilin saat ia menyimpan beberapa kristal terkonsentrasi yang memancarkan cahaya merah darah seperti berlian di tangannya.
"Ras lain! Kau berani...!" Dari kejauhan, suara kemarahan penuh kepahitan bergema, disertai fluktuasi energi khas Bintang Fajar yang mendekat.
"Tugasku sudah selesai, selanjutnya urusan kalian!"
Reilin tersenyum membungkuk lalu mundur ke belakang.
"Reilin, kau benar-benar ahli cari aman!" Di depannya, beberapa Ahli Sihir berlevel Bintang Fajar telah berdiri. Seorang pria kekar yang memimpin sempat mengolok Reilin sebelum maju ke depan.
"Kalian ini siapa? Mengapa datang ke sini?" Cahaya redup memperlihatkan sosok Bintang Fajar yang baru tiba - seorang raksasa yang terbentuk dari api, kedua matanya penuh kemarahan yang menyala-nyala.
“Tidak ada alasan khusus, salahkan diri kalian sendiri karena menduduki wilayah ini!”
Pria kekar itu menyeringai dingin, bayangan samar kambing hitam raksasa dengan panjang tubuh melebihi beberapa kilometer muncul dari punggungnya. Kambing ini tidak hanya memiliki tanduk iblis, bagian di bawah kepalanya berkembang menjadi torso mirip manusia yang dipenuhi bulu hitam, menyerupai legenda satir dari neraka.
“Ahli Sihir tingkat Bintang Fajar?” Tetua elemen api yang besar tak kuat menahan seruan spontannya.
Namun kemudian, beberapa pria berjubah hitam lainnya maju ke depan, mengeluarkan aura Ahli Sihir Bintang Fajar yang sama, membuat pupil tetua elemen api menyempit tajam.
Braak!
Beberapa Ahli Sihir Bintang Fajar mengurung formasi, membentuk formasi sihir raksasa yang fluktuasi energinya membentang hingga cakrawala, bahkan menghalau beberapa gumpalan awan hitam besar.
……
Setelah semuanya berakhir, pria kekar tiba di hadapan Reilin: “Teknik ekstraksi darah leluhur Yang Mulia Reilin memang termasyhur. Ini imbalanmu!”
Sambil berkata demikian, pria itu melemparkan kantong kulit kecil berisi Batu Astral ke Reilin: “Total setelah perhitungan adalah 13.423 gram Batu Astral. Silakan periksa jumlahnya!”
“Terima kasih!” Reilin menghela nafas. Tugas yang memakan waktu lama ini akhirnya selesai.
Selain fokus pada penelitiannya, belakangan ini dia kadang mengambil tugas melalui Ruang Bintang Fajar untuk mendapatkan Batu Astral guna membeli barang-barang jiwa lainnya.
Tugas yang baru diselesaikannya ini adalah bantuan penumpasan tetua elemen api yang ditugaskan oleh pria kekar tersebut.
“Hmph! Ras-ras aneh ini malah memuja makhluk elemen dari dunia lain. Sungguh layak MATI!”
Pria kekar masih menggerutu dengan kesal.
