Cincin Ouroboros sebelumnya diserang oleh pasukan gabungan. Jika bukan karena kemunculan mendadak Reilin, mungkin organisasi itu sudah hancur lebur.
Meskipun Reilin menunjukkan kekuatan tempur dan bakat yang mengerikan, serta membuat pasukan musuh mundur melalui berbagai cara seperti aliansi strategis, wilayah dan titik sumber daya yang sebelumnya direbut tidak mungkin direbut kembali.
Saat itu Reilin hanyalah Bintang Fajar baru, bagaimana mungkin menuntut wilayah sebesar tiga Ahli Sihir Bintang Fajar sebelumnya?
Bahkan jika berhasil merebut kembali, dia sendirian tidak akan mampu mengendalikannya.
"Kemampuan sebesar apa, hak sebesar itu" - Reilin sangat realistis dalam hal ini.
Sekarang, dengan kembalinya dua Adipati, terutama peningkatan kekuatan tempurnya sendiri, Reilin merasa sudah memiliki dasar yang cukup untuk menuntut hal-hal ini.
Apakah ini akan menyinggung Jupiter's Thunder? Bukankah Reilin sudah sering melakukannya sebelumnya? Karena sudah terlanjur bermusuhan, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
"Hmm! Wilayah Sungai Hitam memang sejak awal merupakan wilayah Cincin Ouroboros. Diduduki pihak lain adalah penghinaan bagi para Ahli Sihir Darah kita!"
Philip maju pertama kali dengan penuh kemarahan: "Aku akan segera mengajukan permohonan ke Aliansi!"
Melihat tingkahnya, Paul dan ahli sihir lainnya diam-diam menggelengkan kepala, tapi tidak ada yang berani menentang. Malah mereka semua menyetujui.
Lagipula wilayah-wilayah itu pada dasarnya milik Cincin Ouroboros, sekarang hanya tinggal merebutnya kembali.
Dan mereka paling hanya memberikan dukungan lisan, tidak akan benar-benar turun tangan, kecuali Cincin Ouroboros memberikan lebih banyak konsesi kepentingan.
Tapi Reilin hanya meminta mereka menjadi saksi semacam itu, tidak berencana meminta mereka bertindak.
Belum lagi kekuatannya sekarang, bahkan gabungan Gilbert dan Ema saja sudah cukup untuk melakukan hal-hal ini.
Saat mendengar Reilin berniat merebut kembali tanah leluhur, para Ahli Sihir Kristalisasi yang hadir meski tak bisa bicara menunjukkan ekspresi antusias.
Pasukan gabungan yang dulu masih menduduki wilayah feodal dan populasi milik mereka, ini jelas aib!
Terutama insiden saat markas besar nyaris dihancurkan sampai ke akar-akarnya, telah terukir kuat di hati para ahli sihir ini, menanam benih kebencian. Kini mendengar Reilin akan memimpin balas dendam, wajah mereka dipenuhi semangat membara.
Reilin mengangguk diam-diam melihat pemandangan ini.
Alasannya melakukan ini juga untuk memperbesar kue dan mengalihkan kontradiksi. Dengan tiga Ahli Sihir Bintang Fajar di sini, sumber daya yang ada jelas tak cukup dibagi, apalagi dengan banyak orang bawahan.
Selain itu, dengan memimpin mereka menyelesaikan balas dendam, pamor Reilin mungkin akan mencapai level belum pernah terjadi sebelumnya, memudahkan kendalinya atas seluruh organisasi.
Ini strategi terbuka. Bahkan jika Gilbert dan Ema menyadarinya, mereka tak bisa protes.
"Setelah waktu pertemuan disepakati, Philip dan yang lainnya berpamitan pergi. Bahkan ahli sihir senior seperti Fleur pun secara otomatis keluar, meninggalkan ruang untuk Reilin dan dua orang lainnya."
"Apakah sekarang kita harus berperang dengan Jupiter's Thunder? Bukankah sebelumnya kamu bilang ingin mempertahankan status quo?" Ema bertanya dengan nada khawatir.
"Yang kumaksud dengan mempertahankan status quo adalah kondisi sebelum perang!" Reilin tersenyum dingin, aura dominan tiba-tiba memancar dari tubuhnya: "Dan, Jupiter's Thunder sekarang mungkin terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri..."
"Oh? Bagaimana maksudmu?" Gilbert mulai tertarik. Untuk semua metode yang bisa melemahkan Jupiter's Thunder, dia selalu antusias. Menurut Reilin, ini adalah kebencian yang sudah tertanam dalam.
"Sebelumnya ketika aku pergi ke dunia lava, aku pernah meminta bantuan Ahli Sihir Level Lima 'Singa Emas' Tuan Wade untuk menahan Jethro. Meskipun akhirnya dia membiarkan satu tubuh bayangan Level Lima lawan lolos, setidaknya tubuh asli mereka tidak berhasil turun. Karena itu, aku memutuskan untuk tetap memenuhi perjanjian kita!"
"Perjanjian apa?" Gilbert dan Ema bertukar pandangan. Sejak mengenal Reilin, mereka belum pernah melihat anak ini mengalami kerugian. Pasti ada maksud tersembunyi dalam tindakannya kali ini.
"Dia membantuku menahan Jethro, dan sebagai hasilnya, aku akan memberikan koordinat dunia lava kepadanya!" Reilin tersenyum, "Baru saja, Wade sudah menerima pesan singkatku..."
"Apa?!" Gilbert dan Ema langsung berdiri: "Itu adalah sebuah dunia! Kamu sadar apa yang telah kamu lakukan?"
Sebuah dunia lain yang sangat besar pasti mewakili kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hanya dengan mempelajari sistem kekuatan dan jalur perkembangannya, para Penyihir bisa mendapatkan manfaat besar, bahkan kemajuan pesat.
Belum lagi fakta bahwa para Takhta Raja Matahari Terbit baru bisa dipromosikan setelah menaklukkan sebuah dunia besar, bahkan Reilin sendiri telah memperoleh keuntungan luar biasa – ini jelas terlihat.
Oleh karena itu, koordinat dunia semacam ini dijaga sebagai rahasia tertinggi oleh setiap organisasi. Kasus Jethro sebelumnya yang memberika koordinat ini untuk menjebak tiga Adipati Kemorin hanya terjadi karena keyakinannya – terutama setelah dihasut oleh seseorang.
Daya tarik dunia yang belum terjamah sungguh luar biasa. Ketiga Adipati Kemorin sebenarnya sudah curiga, namun tetap terjebak karena satu alasan: kepentingan yang terlalu besar! Cukup untuk mengaburkan logika mereka!
Tentu, akhirnya Jethro justru mengalami kerugian besar seperti "ayam terbang telur pecah", tidak mendapatkan apa-apa malah nyaris bangkrut total.
Sekarang, Reilin malah ingin memberikan rahasia besar ini kepada orang lain?
Ema dan Gilbert sama sekali tidak bisa memahami tindakan ini.
Bagaimanapun, menurut mereka, hanya mereka dan Jupiter's Thunder yang mengetahui koordinat dunia lava. Yang harus dilakukan sekarang adalah menjaga rahasia mati-matian sambil menunggu waktu tepat untuk menghancurkan Jupiter's Thunder dan merebut kendali penuh atas dunia lava!
“Kalian ini……”Reilin menggelengkan kepala, tampak agak frustasi: “Mengendalikan dunia lain mana bisa semudah itu? Apalagi di sana ada beberapa ahli Level Lima, belum lagi Jupiter's Thunder yang terus mengintai di samping?”
“Yang paling kita butuhkan sekarang bukan dunia lain, tapi waktu cukup untuk memulihkan kekuatan!”
“Wade juga anggota Aliansi Ahli Sihir kita. Setelah merekrutnya, Jupiter's Thunder pasti akan bertarung sengit dengan mereka di Dunia Lava, memberi kita kesempatan berkembang!”
Reilin berbicara dengan lancar penuh keyakinan, matanya memancarkan kilau tak tertandingi!
“Kedua belah pihak sama-sama Level Lima. Dunia Lava mana bisa ditaklukkan mudah? Di tengah kekacauan ini, kita bisa mengambil keuntungan!”
“Dan! Saat kekuatan kita bertambah, bukan tidak mungkin kita rebut kembali Dunia Lava dari mereka!”
Reilin tidak hanya memutuskan, tapi juga memberi iming-iming besar pada Ema dan Gilbert.
“Kalau sudah begitu…”Gilbert dan Ema saling pandang, terlihat pasrah.
Melihat reaksi mereka, Reilin dalam hati tertawa geli.
Ia memang bisa mengabaikan Dunia Lava, karena sudah mendapatkan manfaat terbesar di sana: teknik bulu api mutasi, partikel inti Bintang Fajar yang mencapai batas, bahkan 1/3 esensi Telur Phoenix!
"Beberapa benda ini bahkan bisa disebut sebagai harta karun dunia lava. Reilin jelas sangat puas dengan hasil yang diperolehnya."
"Setelah peristiwa Hari Suci ini, dia telah memprovokasi kedua pemimpin kekuatan terbesar dunia lava - Chitong dan Archibald, serta menciptakan permusuhan mematikan yang tak terdamaikan."
"Selain itu, kabar tentang fragmen Telur Phoenix yang dia peroleh saja sudah cukup untuk membangkitkan keinginan banyak petarung kuat di dunia lava."
"Alasan Reilin menyerahkan koordinat dunia lava juga mempertimbangkan hal ini. Bagaimanapun, dengan Wade yang mendukung di atas, dia masih bisa mempertahankan harta yang didapat sambil menyerahkan koordinat. Jika Wade atau yang lain menginginkannya? Silahkan perebutkan sendiri di dunia lava!"
"Kurasa setelah aku melepas koordinat ini, Jasia dari Jupiter's Thunder pasti akan mengamuk sampai muntah darah?"
Reilin mengusap dagunya, senyum licik mengembang di bibirnya.
……
Setelah rapat, mengantar dua adipati pergi, mengobrol sebentar dengan Fleur dan makan malam bersama, Reilin akhirnya kembali ke Menara Penyihir Bintang Fajar miliknya.
"Tuan!" Menara penyihir raksasa masih tegak seperti biasa, dipenuhi aura kuno dan penuh sejarah. Begitu Reilin masuk, roh menara yang cerdas segera muncul.
"Baik! Tampilkan semua catatan selama ini ditambah status operasional menara saat ini!"
Perintah Reilin.
“Selama ketidakhadiran Tuan, Gerbang Astral mempertahankan batas energi minimal, stok Batu Astral telah habis dikonsumsi, badan menara Menara Penyihir mengalami beban operasi berlebih, subjek mengalami kerusakan 3.78%! Dalam hal sumber daya...”
Roh menara dengan ekspresi datar mulai melaporkan secara sistematis dan sangat detail, layaknya kepala pelayan paling ketat.
“Wuih... Wuih... Kali ini hampir semua energi Menara Penyihir dan Batu Astral yang kukumpulkan habis terkonsumsi!”
Reilin menghela napas, wajahnya agak kesakitan.
“Tapi dibandingkan dengan hasil yang besar, pengorbanan ini sangat sepadan, bahkan tingkat profitabilitasnya sampai mengerikan! Tentu ini karena aku memiliki Chip yang bisa memaksimalkan eksploitasi sumber daya dunia lain...”
Kembali ke perpustakaannya, Flame Eternal memancarkan cahaya menyengat sementara Reilin duduk di belakang meja mulai menghitung hasil panen kali ini.
“Tujuan utama kali ini terlaksana sempurna: memulangkan dua Adipati Komo'in, meningkatkan kekuatan Cincin Ouroboros. Ini saja sudah cukup untuk menutupi biaya dan masih ada sisa!”
Sorot mata Reilin berkilat saat tangannya mencoret-coret di atas buku catatan hitam yang terbuka di meja.
“Untuk sumber daya, esensi Telur Phoenix! Pasti harta tingkat dunia, tidak hanya bisa meningkatkan Ilmu Bulu Api, bahkan efektif untuk jiwa penyihir dan partikel inti... Ditambah sumber daya dunia lain yang sengaja kukumpulkan dari Suku Bulu Api, hasilnya cukup melimpah!”
