“Luas daratan Kota Langit sangat kecil dengan populasi permanen yang sangat padat. Harga tanah selangit adalah hal wajar. Villa tempatku tinggal sebelumnya mungkin termasuk kawasan elite kelas atas! Di sini selain Bintang Fajar, tak ada yang berani mencaplok...”
Reilin memperhatikan struktur bangunan ini, tiba-tiba mendapat pencerahan dalam hati.
Jalanan dipadati berbagai ras dari Benua Tengah. Para Tuan Penyihir tidak hanya mengenakan jas resmi mewah, tetapi juga bersikap ramah dan santun layaknya cendekiawan sejati.
“Setelah terpapar peradaban, wajah penduduk kota ini benar-benar mengalami transformasi...”
Reilin menghela napas, mungkin hanya di Kota Langit yang berada di bawah perlindungan Tuan Sky Throne-lah terdapat pemandangan yang sedikit menyentuh hatinya seperti ini.
Karena Reilin menyamarkan aura tubuhnya, sekarang dia terlihat seperti penyihir rendahan paling biasa yang mengajak pelayan wanitanya berbelanja, tanpa menarik perhatian sama sekali.
Sepanjang perjalanan, Reilin terus mengamati. Banyak anggota suku bulu seperti Yu Luo terlihat, sebagian besar mengenakan seragam pelayan dan mengikuti para penyihir.
Melihat Yu Luo, wanita ini tampak gelisah.
Reilin segera paham. Bakat suku bulu tidak berarti apa-apa di Kota Langit. Untuk benar-benar berakar disini, mereka harus mengabdi pada penyihir, dan menjadi pelayan masih termasuk pilihan terbaik.
Tentu saja, yang seperti Yu Luo ini termasuk elit di antara suku bulu. Meskipun statusnya lebih tinggi, tetap saja di hadapan tuannya dia hanyalah pelayan wanita kelas satu. Kegelisahannya saat melihat kehidupan sesama jenis bisa dimaklumi.
Byur!
Ledakan tiba-tiba terdengar di depan jalan, kerumunan orang langsung dilanda kekacauan.
"Hmm?" Reilin mundur beberapa langkah dengan halus, sementara Yu Luo semakin waspada melihat sekelilingnya.
"Intensitas energi ini bukan untuk menyerangku. Tampaknya kita hanya kebetulan menyaksikan sesuatu!" pikir Reilin dingin. Mundurnya hanya untuk menghindari masalah. Dia menggerakkan tangannya menyuruh Yu Luo yang tegang mundur, lalu memandang ke depan.
“Itu adalah sekelompok penyihir jubah putih yang mengenakan mahkota permata di kepala dan memegang pedang melengkung di tangan, berkonflik dengan kelompok penyihir lain.”
“Dilihat dari fluktuasi energi, para penyihir ini paling tinggi level tiga, tapi Konstitusi fisik mereka sangat tinggi, sangat bagus!”
Reilin langsung melihat melalui kelemahan para penyihir ini.
Para penyihir jubah putih itu jelas memiliki fisik luar biasa, bergerak cepat seperti angin, terutama pemimpin mereka. Sebilah pedang melengkung di tangannya memancarkan cahaya pedang yang mengerikan, memaksa beberapa penyihir hitam lawan mundur terus.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan pelatihan fisik, Reilin selalu ingin mendapatkannya untuk dipelajari.
“Di sini, konflik seperti ini sering terjadi?” Reilin melirik Yuluo di sampingnya.
“Tidak! Selama puluhan tahun di sini, konflik yang kusaksikan hanya tiga kali! Dan ini yang keempat!” Yuluo menggelengkan kepala: “Perkumpulan Sage akan segera bereaksi!”
“Mereka sudah datang!” Reilin menatap ke langit, matanya berbinar dengan senyum tipis.
Braak! Api putih keemasan berkedip, gumpalan cahaya besar terbentuk. Dari dalam cahaya muncul seorang penyihir muda berbaju jubah putih keemasan. Wajahnya masih sangat muda, bahkan terlihat kekanak-kanakan.
Tapi begitu dia muncul, fluktuasi energi mengerikan langsung menyapu ke segala penjuru.
Byur! Byur! Byur!
Dua kelompok penyihir yang sebelumnya bertarung langsung terlempar ke belakang, berlutut setengah. Tulang-tulang pemimpin kelompok berbunyi keras, tapi tetap tertindas mati, terkapar di tanah seperti katak lumpur raksasa.
“Domain Bintang Fajar! Domain Bintang Fajar yang asli! Terpancar dari anak jalanan ini! Dia ternyata juga seorang Bintang Fajar! Bahkan, Kota Langit langsung mengerahkan Bintang Fajar untuk menghancurkan mereka dengan keras saat menghadapi masalah seperti ini!”
Swoosh! Swoosh! Swoosh! Saat itu, lebih banyak penyihir berseragam Kota Langit tiba di lokasi. Setiap dari mereka adalah penyihir di atas tingkat pencairan, memancarkan aura kekerasan dan ekspresi dingin.
Dengan tekanan dari Bintang Fajar di atas dan pasukan elite penyihir di bawah, kedua kelompok ini segera ditahan. Bahkan laut kesadaran mereka dibekukan, lalu digiring pergi dengan wajah lesu.
"Wuih... Wuih... Pantas disebut Kota Langit! Fondasinya kokoh, pasukan elite seperti ini bisa dikerahkan begitu saja!" Reilin dalam hati dipenuhi pandangan iri.
Namun sorotan matanya disalahartikan Yu Luo. Melihat Tuan ini memperhatikan arah pergerakan para penyihir, dia mengira Reilin peduli dengan nasib mereka.
"Mereka tamat! Berani membuat keributan di Kota Langit, kedua belah pihak akan dihukum berat! Paling ringan diusir, bahkan mungkin dikerahkan sebagai pekerja paksa..."
Yu Luo berbisik memberi penjelasan pada Reilin.
"Hmm! Lalu mereka ini siapa?" Reilin sebenarnya tidak tertarik pada nasib mereka. Yang membuatnya penasaran adalah ilmu sihir penguatan tubuh yang ditunjukkan para penyihir tadi.
"Meski hanya sekilas terlihat, Reilin dapat memastikan bahwa sistem penguatan tubuh lawannya ini sangat disempurnakan. Jika ada konten terkait Bintang Fajar, itu pasti akan memberi efek tertentu padanya."
"Tidak tahu! Tapi melihat pakaian mereka, sepertinya orang dari Gurun Beiyuan!"
Yu Luo menjelaskan pada Reilin.
Saat itu, Yu Luo tiba-tiba merasakan kedinginan di tubuhnya. Ia heran melihat sekeliling, dan menyadari perbedaan.
Di bawah domain Bintang Fajar asing, baik penyihir maupun penduduk lain semuanya merunduk ketakutan tanpa berani bergerak - sebenarnya juga tidak bisa bergerak. Tapi Yu Luo justru berdiri tegak di sini seperti biasa, membuatnya dan Reilin terlihat terlalu mencolok.
"Ini kekuatan Tuan, kan? Lagipula Tuan juga seorang Bintang Fajar!" Yu Luo berpikir dalam hati.
Keanehan ini segera terdeteksi oleh penyihir di udara. Api putih keemasan berkedip, dan Bintang Fajar berwajah kekanak-kanakan ini langsung muncul di depan Reilin.
"Tak kusangka bisa bertemu Yang Mulia di sini!" Setelah melihat Reilin, sedikit kesombongan di wajahnya mulai mereda.
Sambil menoleh, pemuda itu melihat Yu Luo: "Aku mengenalmu! Kau pelayan wanita dari Villa Boffeil!"
"Benar, Tuan Wells!" Yu Luo bersujud hormat: "Ini tamu kehormatan Tuan Boffeil, Yang Mulia Reilin*Farel dari Cincin Ouroboros!"
Ia memperkenalkan Reilin terlebih dahulu pada Wells.
“Ternyata kau! Aku pernah dengar tentangmu! Ahli Sihir Kemorin terkuat, bahkan langsung membunuh Ganlier si Pemburu Iblis setelah promosi!”
Reilin agak frustasi. Karena tidak ada standar jelas dalam tingkatan Bintang Fajar, popularitas dan kekuatan tempur menjadi faktor utama penentu kekuatan.
Prestasi terbesarnya adalah pertempuran besar saat membunuh Ganlier si Pemburu Iblis. Entah dari mana muncul gelar "Ahli Sihir Kemorin terkuat sepanjang masa" yang membuatnya geli.
"Tuan Welles bahkan mencapai Bintang Fajar sebelum usia 100 tahun! Bahkan dalam sejarah benua ini, beliau masuk 100 teratas!" Suara Yu Luo penuh kekaguman.
"Di bawah 100 tahun?" Reilin mengangguk paham.
Promosi penyihir memiliki efek kristalisasi penampilan. Pasti dia menjadi Penyihir Resmi di usia sangat muda, mempertahankan wajah kekanakan melalui beberapa promosi.
"Dilihat dari tingkat ini, dia mungkin menjadi Penyihir Resmi di usia 8-9 tahun. Benar-benar jenius setan!"
Pupil Reilin menyempit.
Di usia 8-9 tahun, dirinya mungkin bahkan belum tahu apa itu penyihir.
"Untuk mencapai tingkat ini, selain bakat setan, metode meditasi kelas atas, sumber daya berlimpah, dan bimbingan guru top mutlak diperlukan! Sepertinya Welles ini punya latar belakang luar biasa!"
Reilin berpikir dalam hati, tapi wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut: "Yang Mulia Willys benar-benar jenius langka di benua ini! Membuat kami para Bintang Fajar merasa malu..."
Lagipula kata-kata pujian tidak perlu biaya, dia sengaja memilih kata-kata manis yang membuat wajah Willys menunjukkan sedikit ekspresi bangga.
Soal harga diri dan sebagainya, sudah lama dibuang Reilin ke negeri Jawa. Terhadap penyihir yang punya kekuatan, bakat, dan dukungan dari belakang seperti ini, jika tidak bisa menghancurkannya beserta kekuatan di belakangnya sekaligus, lebih baik tidak menunjukkan permusuhan di wajah.
Reilin tidak punya permusuhan dengan lawannya. Setelah menimbang kekuatannya sendiri yang mungkin masih kurang untuk menghancurkan seluruh Kota Langit, dia terus memuntahkan pujian tanpa henti.
Namun nilai pujian juga tergantung dari siapa yang mengatakannya.
Sejak kecil Willys sudah dianggap jenius dan sering mendapat pujian serupa, tapi pujian dari Bintang Fajar seperti Reilin jelas membuat hatinya senang.
"Ah tidak! Jika sekarang saya harus berhadapan dengan Ganlier, mungkin masih agak sulit. Saya sangat mengagumi Yang Mulia Reilin..."
Mungkin jenius selalu kesepian. Sejak kecil Willys tidak punya teman sebaya yang bisa diajak bicara setara. Reilin meski lebih tua, masih bisa dianggap seangkatan. Selain sebagai Ahli Sihir, dia juga terkenal dalam bidang ramuan ajaib, dianggap sebagai jenius aneh. Willys merasa seperti menemukan partner seumuran dan mulai mengobrol akrab dengan Reilin.
“……Haha! Setelah urusan kali ini selesai, aku pasti akan berkunjung ke tempatmu, Reilin!”
Di kemudian hari, Wells secara aktif menghilangkan sebutan "Yang Mulia" dan langsung memanggil nama Reilin, menandakan hubungan mereka telah menjadi lebih dekat satu tingkat.
Wells dan Reilin berbincang dengan akrab tanpa peduli sekitar dalam waktu yang lama, baik para penyihir di tanah maupun anggota pasukan penjaga lainnya tidak berani mengganggu, hanya bisa menunggu dengan sabar di samping.
Tentu saja, karena keunikan domain Bintang Fajar, mereka tidak bisa mendengar percakapan detail antara Reilin dan Wells, hanya mengetahui bahwa sang Tuan yang biasanya berwajah dingin ini tampak dalam suasana hati yang baik setelah keluar?
Jarang ada penyihir yang bisa menarik perhatian seorang Tuan!
Pasukan penjaga ini melirik ke arah Reilin dengan penuh kekagetan diam-diam, kemudian mengikuti Wells pergi.
