Total ada tiga Kaisar Dark Beast yang melakukan serangan mendadak kali ini.
Kera biru ini jelas lebih pintar dari dua rekannya, sejak awal sudah merencanakan pelarian diam-diam ke tepi medan perang.
"Begitu melihat Reilin membuka domain Bintang Fajar, mereka langsung kabur secepat mungkin."
"Sayangnya, trik kecil seperti ini di hadapan Bintang Fajar terasa seperti lelucon belaka."
"Penyerapan Darah Leluhur!"
Sorot mata merah darah di mata Reilin membuat kera raksasa merasakan malapetaka, namun di bawah tekanan domain Bintang Fajar, ia sama sekali tak bisa melawan.
Butiran-butiran darah mulai merembes keluar dari pori-porinya, dengan cepat terkonsentrasi dan memadat di tangan Reilin.
Seiring hilangnya darah dalam jumlah besar, tanda vital kera raksasa ini semakin melemah, hingga lolongannya berubah menjadi rintihan.
Byur! Mayat kering berukuran raksasa itu jatuh ke tanah dan hancur menjadi serpihan tak bergizi.
"Ding! Terdeteksi aura darah leluhur kuno yang tipis! Sumber darah diperkirakan berasal dari Monyet Air!" Chip segera memberi peringatan.
"Oh? Lumayan! Pantas saja lebih cerdas dari Dark Beast lainnya." Reilin melirik sebentar kristal merah kebiruan di tangannya sebelum menyimpannya.
Proses penyerapan darah leluhur yang mengerikan terus berlanjut, namun kristal darah yang dihasilkan bahkan tidak layak dikoleksi. Reilin melemparkannya ke Xiling dan Will di belakangnya yang menerimanya seperti harta karun.
Byur! Byur! Byur!
Para penyihir ras lain di seberang, tak peduli sekuat apa pun, di bawah domain ini bagaikan semut. Satu per satu darah mereka dihisap hingga menjadi mumi kering yang roboh.
Hampir hanya dalam beberapa tarikan napas, sejumlah besar ras lain menghilang tanpa jejak, hanya menyisakan mayat-mayat yang hancur berkeping di tanah. Esensi mayat-mayat ini telah terbawa bersama darah, sisa bagiannya bahkan lebih hina dari tanah dan akan segera menghilang.
Ketika Reilin menarik kembali domain Bintang Fajar, para penyihir yang mengikutinya baru tersadar dengan ngeri: dari seluruh ras lain di seberang, selain Alesha yang masih bersujud dan segelintir Ibu Agung yang ikut berlutut, semua ras lain—bahkan Dark Elf yang sebelumnya ragu-ragu—telah dimusnahkan seluruhnya!
Satu jurus! Beberapa raja level tiga, plus akumulasi kekuatan ras lain selama lebih dari seratus tahun, lenyap bagaikan asap!
Banyak penyihir hampir pingsan, mengira diri mereka mengalami halusinasi.
……
Di dalam terowongan putih bersih di sekelilingnya, Reilin berdiri dengan tangan terkembang di belakang punggung, mengamati lingkungan dengan penuh minat. Sementara Xiling di belakangnya terus memberikan laporan.
"Semua akademi telah mengucapkan sumpah setia kembali, bersedia tunduk pada perintah Persekutuan Alam. Pasukan gabungan ras lain telah dihancurkan. Selamat, seluruh Dark Extreme Domain kembali bersujud di bawah kaki Paduka!"
"Oh." Reilin menjawab datar, matanya masih meneliti lapisan es di dinding. Seolah-olah seluruh Dark Extreme Domain tak lebih penting dari sekerat serpihan es.
Melihat sikapnya, Xiling hanya bisa menghela napas dalam hati. Andai di masa lalu, dirinya pasti sudah terbuai dalam kekuasaan besar ini.
Namun sekarang, setelah mengalami beberapa kali peristiwa sebelumnya, dia mulai merasa kehilangan semangat dalam memperebutkan kekuasaan.
"Selain itu! Pasukan gabungan penyihir telah menghancurkan Istana Raja Kurcaci dan Ibu Kota Mekanis Goblin, menurunkan status semua ras lain menjadi budak!" Xiling merapikan rambut di belakang telinganya, melanjutkan laporan.
Deterensi seorang Bintang Fajar sangatlah dahsyat. Setelah Reilin menunjukkan kekuatan yang luar biasa, para penyihir dan ras lain langsung memahami arti keputusasaan mutlak.
Meski strategi bisa meningkatkan kekuatan sampai batas tertentu, ketika perbedaan antara kedua pihak bagaikan langit dan bumi, tak ada yang bisa diubah lagi.
Karena itu kekuatan manusia dengan cepat bersatu di bawah panji Reilin.
Sementara ras lain yang kehilangan banyak prajurit kuat bahkan pemimpin, tak memiliki daya melawan sama sekali terhadap serangan balik penyihir manusia.
"Selain itu, dari pihak Dark Elf, Sang Maha Ibu Alesha telah mundur ke wilayah aslinya dan bersedia membuat sumpah yang tak tergoyahkan dengan umat manusia, berjanji Dark Elf akan selamanya menjadi bawahan dan budak manusia!"
Sumpah ras semacam ini memiliki syarat yang sangat ketat. Pelanggaran akan memicu backlash yang hampir bisa memusnahkan seluruh ras, sehingga bagi Dark Elf ini hanyalah pilihan yang sedikit lebih baik dari pemusnahan total.
Bahkan di masa lalu, Reilin hanya memaksa mereka mengungsi ke tepi Dark Extreme Domain dan sesekali mempersembahkan upeti, tanpa membuat sumpah seperti ini.
"Dan sekarang, melihat punahnya kurcaci dan goblin, pilihan ini ternyata sangat baik bagi Dark Elf."
"Alesha itu, masih cukup tahu diri!"
Reilin tersenyum, namun membuat Xiling di belakangnya merasa cemburu, tiba-tiba muncul sedikit perasaan krisis.
Melewati terowongan es, Reilin dan Xiling tiba di depan celah retakan. Angin dingin yang deras menyembur dari celah tersebut, bahkan disertai serangan pisau es.
Bzzz! Lapisan membran pertahanan hijau muncul dari tubuh Xiling, namun terkikis oleh energi es yang ganas, membuat wajah Xiling berubah pucat.
Angin dingin yang bertiup dari lubang hitam itu, bahkan Penyihir Tingkat Dua pun tak bisa menahannya!
Saat Xiling merasa dingin mulai merasuk ke tubuhnya, Reilin akhirnya bertindak. Api hitam membentuk tembok api di depan mereka, menghalau semua hawa dingin.
"Sejak kapan tempat ini mulai berubah seperti ini?"
Reilin mengamati lubang hitam dengan wajah serius. Ini ternyata adalah pintu masuk Gua Es yang sudah berubah total. Badai es yang mengerikan terus menyembur dari lubang itu, bahkan Penyihir Tingkat Dua pun tak bisa bertahan lama. Uji coba untuk murid seperti dulu sudah tak mungkin lagi.
"Tepatnya 87 tahun lalu, badai dari dalam Gua Es tiba-tiba menghebat. Awalnya para murid tak tahan, kemudian bahkan Penyihir Penjaga terpaksa pergi dan meninggalkan tempat ini!"
Xiling melihat Gua Es, merasa seolah melihat mulut mengerikan monster kuno, tanpa sadar mendekat ke belakang Reilin.
"Menurut deteksi akademi kami, radiasi dingin di Gua Es telah mencapai level naga! Bahkan penguasa level tiga pun tidak bisa memasuki lebih dalam..."
"Hmm!" Reilin mengangguk. Dia sudah lama tahu di bawah Gua Es terdapat dunia es yang lebih luas, terbentuk dari radiasi darah Penjaga Wanita Raksasa Perunggu dari dunia lain, sangat luas namun mengandung bahaya besar. Bahkan Reilin saat masih level tiga dulu tidak berani memasuki sembarangan.
Sekarang tampaknya wilayah dunia es terus berkembang.
"Darah makhluk yang menguasai aturan dasar, bahkan setelah mati masih memiliki kekuatan yang begitu mengerikan!" Reilin berdecak kagum dalam hati, matanya memancarkan cahaya fluoresens biru yang menerobos kegelapan gua.
"Reilin... kamu, ingin turun ke bawah?"
Xiling berdiri di samping, bertanya dengan nada khawatir.
"Ya, ada sesuatu yang harus diambil!" Reilin mengangguk. Tidak perlu menyembunyikan hal ini - di Dark Extreme Domain, dia sama sekali tidak takut pada siapapun. Bahkan jika semua penyihir bersatu dengan ras lain untuk melawannya, cukup diatasi dengan satu jurus pamungkas Bintang Fajar.
"Kalau begitu kau harus sangat berhati-hati!"
Xiling menggigit bibirnya. Sejak kembali, Reilin hanya tertarik menyelesaikan masalah ras lain, sama sekali tidak peduli pada urusan dunia luar lainnya.
"Dia punya firasat, mungkin kedatangan Reilin kali ini adalah untuk Gua Es, bahkan akan segera pergi!"
"Tapi meski begitu, apa yang bisa dia lakukan?"
Xiling memandang dengan ekspresi kompleks saat bayangan Reilin menghilang ke dalam Gua Es, sementara dirinya bahkan tak bisa melawan angin dingin, tak lagi bisa mengejar langkah Reilin. Dia menghela napas panjang.
"Apakah jarak antara aku dan Reilin sudah sedemikian jauh?"
Untuk sesaat, Xiling merasa kehilangan arah.
Angin menderu di kedua sisi, Reilin tak lagi memperhatikan Xiling. Urusan Dark Extreme Domain hanya kebetulan dia temui lalu membantu. Jika tidak, bahkan jika seluruh Dark Extreme Domain ditawarkan padanya, mungkin tak akan menarik minatnya.
Bagi Bintang Fajar, Dark Extreme Domain terlalu tandus. Selain luas wilayahnya, sama sekali tak ada yang layak diperhatikan.
Target utama kedatangan Reilin kali ini tetap adalah dunia es!
"Ding! Suhu lingkungan sekitar turun drastis, memulai deteksi real-time!" Suara mekanis Chip mulai memberikan umpan balik.
"Suhu saat ini: minus 100 derajat!" "150 derajat!"
Angka suhu di Chip terus turun, bahkan akhirnya mencapai di bawah Suhu mutlak.
Aliran dingin yang mengerikan menyebar, bahkan membuat ruang dan waktu terasa membeku. Di mana-mana dipenuhi cahaya biru.
"Ternyata, pengetahuan dari kehidupan sebelumnya tak bisa langsung diterapkan di Dunia Penyihir. Konstanta fisika pun mengalami perubahan..."
Reilin seluruh tubuhnya terbungkus api hitam, seolah mengenakan baju perang api.
Ia menginjakkan kaki di tanah, es biru yang keras dan licin seperti cermin bahkan melebihi kekerasan banyak paduan logam penyihir.
"Ding! Mendeteksi radiasi es! Kemiripan dengan radiasi Kaisar Ice Scorpion dalam basis data: 69%, intensitas 178,6 kali!"
Suara peringatan Chip kembali terdengar.
"Ekspansi dunia es sudah mencapai tingkat ini?"
Reilin terlihat terkejut.
Secara bersamaan, ia menampilkan peta topografi yang sebelumnya disimpan Chip. Dari perbandingan terlihat jelas, meski struktur Gua Es sama dengan sebelumnya, permukaannya kini tertutup lapisan es biru lebih kokoh, bahkan banyak makhluk terkena dampaknya.
"Cicit..." Suara makhluk terdengar tak jauh, Chip segera memproyeksikan gambar deteksi.
Ekspresi Reilin berubah, ia berjalan mendekat.
Yang muncul di hadapannya adalah makhluk sangat ia kenal - Ice Jade Scorpion!
Namun dibandingkan pasukan elit Ice Scorpion yang pernah dilihatnya sebelumnya, individu ini berukuran beberapa kali lebih besar dengan intensitas energi mencapai level 2!
Bahkan wajah wanita di punggungnya terlihat lebih hidup.
"Radiasi darah makhluk aturan mulai mempengaruhi pertumbuhan individu?" Wajah Reilin langsung menjadi sangat serius.
