"Matahari Padam! Dengan darah keturunan matahari Level Enam puncak sebagai pemicu, disertai sihir Level Enam yang telah Reilin persembahkan dengan segenap jiwa raga! Di sini, daya penghancurnya yang mengerikan terpancar!
Dalam pertempuran sebelumnya, Matahari Padam tidak hanya menewaskan seorang Penyihir setara bulan purnama, tetapi juga menyebabkan kerusakan parah pada Kota Langit yang sulit diperbaiki.
Di dunia es, bayangan samar matahari emas bagai bintang yang baru muncul, langsung menunjukkan sikap hendak melelehkan seluruh dunia es hingga habis.
"Ayo!"
Telapak kanan Reilin terhentak di dadanya sendiri. Energi sihir Level Enam yang mengerikan mengalir deras bagai gelombang dahsyat!
Sihir Level Enam kali ini, ternyata ditujukan pada dirinya sendiri!
Suhu panas menyengat yang ekstrem bahkan membuat tubuh Reilin seketika menjadi transparan, bagai lampu pijar berbentuk manusia.
Andai bukan karena konstitusi tubuhnya yang luar biasa, ditambah Ilmu Bulu Api yang bekerja maksimal, mungkin Reilin sudah berubah menjadi arang yang terbakar, atau bahkan teruapkan seluruh tubuh dan jiwanya.
Namun karena Reilin sendiri memiliki resistensi tinggi terhadap api, terlebih dia adalah penyihir yang memicu Matahari Padam, melalui asimilasi energi bulu api yang telah lama dilakukan, dia bisa mengendalikan intensitas sihir ini. Ditambah kontrol ketat dari Chip, energi keemasan mengalir deras dalam tubuhnya, bahkan menjalin pusaran dengan darah perunggu kehijauan.
"Kekuatan matahari! Ditambah kekuatan aturan darah perunggu! Hancurkan!"
"Reilin menggeram dengan wajah yang mengerikan, otot-otot di wajahnya terdistorsi."
Braak! Energi keemasan yang menyengat menguapi darah hijau, dan dalam proses ini, aliran energi murni mulai memancar dari darah perunggu, mengalir ke seluruh tubuh Reilin.
Darah ular raksasa Komo'in yang sudah mendidih ini menyerap energi tersebut dengan liar, mengalami perubahan misterius.
Warna darah menjadi semakin pekat, sementara bayangan samar Komo'in yang besar mereda, tubuhnya dikelilingi lapisan api kehijauan keemasan.
Darah leluhur Kemorin yang telah dimurnikan dari kehendak kacau Dunia Api Penyiksaan dan terbebas dari belenggu, bergemuruh seperti naga yang mengaum, mengalir deras dalam tubuh Reilin.
"Ding! Subjek menyerap energi tak dikenal melalui darah leluhur, memulai proses evolusi..."
Chip memberikan umpan balik setia.
Sebuah bar progres, dengan dukungan darah perunggu, mulai meningkat dengan cepat.
"Berhasil!" Bibir Reilin berkedut, namun energi dahsyat dalam tubuhnya membuat gerakan sederhana ini terasa sulit.
Ya! Inilah rencana awalnya!
Untuk belenggu darah leluhur, Reilin saat ini tidak punya solusi lebih baik. Tapi bisakah dia menemukan jalan memutar?
Bagaimana cara melewati belenggu darah leluhur? Meskipun ini adalah masalah abadi, dengan cadangan pengetahuan Kota Langit sebagai fondasi, ditambah kapasitas komputasi dan kemampuan simulasi yang mengerikan, Chip tetap memberikan dua solusi: Pertama, mencoba mengganti darah leluhur - meskipun ini menyangkut masalah jiwa, dengan kemampuan Chip saat ini masih bisa diatasi.
Metode kedua adalah menggali lebih dalam kekuatan darah leluhur yang dimiliki!
Batas atas belenggu darah leluhur! Adalah batas kekuatan Ular Raksasa Komo'in. Hampir semua penyihir mengira levelnya adalah Empat, namun jika bisa menggali lebih dalam kekuatan gen purba yang tersembunyi dalam Ular Raksasa Komo'in, dan mendorong darah leluhur sendiri hingga mencapai tingkat di atas Level Lima, maka seseorang bisa naik ke Bulan Gemilang dengan lancar!
Tentu saja, kedua metode yang diberikan Chip ini memiliki kelemahan yang sama: keduanya tidak benar-benar melewati ambang batas belenggu darah leluhur!
Baik mengganti darah leluhur maupun meningkatkan level darah asli, sebenarnya hanya menunda kesulitan. Belenggu darah leluhur tetap ada, hanya akan muncul di level yang lebih tinggi.
Namun Reilin percaya diri, dengan kekuatan yang lebih tinggi barulah rencananya bisa dijalankan.
Metode yang diberikan Pohon Kebijaksanaan Kuno sebelumnya, meskipun sangat memungkinkan, tidak cocok untuk tahap saat ini. Harus memiliki kekuatan lebih tinggi terlebih dahulu sebelum mencoba!
Oleh karena itu, tujuan utama perjalanan ke dunia bawah tanah kali ini adalah untuk memperkuat darah leluhur Reilin sendiri!
"Mengganti darah leluhur tidak memungkinkan, mengingat jiwa Reilin telah menyatu dengan Ular Raksasa Komo'in. Bahkan jika berhasil dilakukan dengan susah payah, ini akan menjadi trauma besar bagi jiwa yang rapuh."
"Karena itu, menggali lebih dalam kekuatan darah leluhur sendiri menjadi satu-satunya solusi!"
"Setelah menghilangkan sifat emosional darah leluhur Kemorin melalui hembusan napas es Alvin, darah leluhur Reilin mencapai tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya, bahkan masih memiliki ruang untuk berkembang lebih lanjut."
"Darah leluhur perunggu kali ini memberikan kekuatan besar untuk peningkatan tersebut!"
"Dengan bantuan api matahari yang saling menetralkan dunia es, membakar semua kotoran dan cap jiwa dalam darah perunggu, hanya menyisakan kekuatan darah leluhur paling murni untuk memajukan evolusi darah ular raksasa Komoin!"
"Inilah rencana Reilin!"
"Karena alasan inilah dia sengaja memprovokasi Ratu Es sebelumnya, membuatnya mempersembahkan aturannya sendiri untuk melancarkan serangan mematikan!"
"Kini, darah perunggu yang kehilangan kehendak bebas mulai melemah di bawah pembakaran api matahari. Tidak hanya ukurannya menyusut, bahkan warna perunggu di permukaannya semakin memudar."
"Ding! Subjek membakar darah leluhur kuno, evolusi darah ular raksasa Komo'in sedang berlangsung! Progres saat ini 80%!95%!99%!" Chip memberi umpan balik setia.
Braak! Pada saat ini, cap darah di tangan kanan Reilin menghilang sepenuhnya, sementara api matahari mencapai puncak intensitasnya!
Api emas yang mengerikan dan darah perunggu menyatu secara brutal, lalu meledak dahsyat, saling memusnahkan hingga lenyap.
Energi darah leluhur seluas galaksi meledak dari titik pertemuan kedua unsur tersebut.
Reilin mengerang perlahan. Di bawah dorongan kekuatan ini, bar progres yang ditampilkan Chip akhirnya terisi penuh!
"Ding! Evolusi darah Subjek selesai. Mencari data... Dikonfirmasi sebagai Raja Ular Kemorin!"
"Raja Ular Kemorin: Evolusi langka di antara populasi Ular Raksasa Komo'in, memiliki kekuatan dan kemampuan mantra yang lebih besar. Telah melampaui batas asli, memasuki tingkat yang lebih tinggi. Penguasa tertinggi semua kelompok Kemorin! Makhluk Level Lima!
Atribut: Kegelapan, Api! Kemampuan tambahan: 1. Dominasi: Memiliki kekuasaan mutlak atas semua Ular Raksasa Komo'in dan keturunan darahnya!
2. Melahap: Dapat mencerna semua energi di bawah aturan alam semesta untuk mengisi vitalitasnya!"
Suara Chip kembali terdengar, tapi Reilin sudah tak sadarkan diri. Saat evolusi darah berhasil, pikirannya berkunang-kunang seolah tubuhnya mengambang di udara.
“Sejumlah besar fragmen melintas di depan matanya. Di tengah hamparan langit berbintang yang tak berujung, bayang-banyak Ular Raksasa Kemorin muncul dan menundukkan kepala ular raksasa mereka, seolah menyambut sang raja!”
Di belakang Reilin, seekor ular raksasa mengerikan dengan panjang melebihi 100.000 meter tiba-tiba muncul.
Ular itu memiliki sisik yang berkilau dan garis tubuh yang anggun, dengan beberapa tonjolan tulang di bagian kepala yang membentuk struktur mirip mahkota.
Seluruh tubuh ular raksasa ini memancarkan aura keanggunan dan keluhuran seorang raja, mengikis kesan mengerikan dan buas yang sebelumnya.
Namun Reilin tahu, Ular Raja Kemorin yang telah berevolusi justru menjadi lebih menakutkan. Penampilan anggunnya hanyalah topeng untuk menyembunyikan sifat haus darah dan kegilaan yang ada.
Dengan sedikit memusatkan pikiran, Reilin seolah dapat melihat Fleur, Gilbert, Ema, dan ahli sihir Kemorin lainnya melalui koneksi darah leluhur.
“Tingkat kendali yang mengerikan ini! Pantas disebut sebagai raja Ular Raksasa Kemorin!”
Reilin tersenyum memandang jiwa sejatinya. Setelah evolusi darah, manfaat terbesar justru diterima oleh jiwanya.
Cahaya merah darah membesar. Jiwa sejati ini kini beberapa kali lebih besar dari sebelumnya, bahkan mencapai setengah ukuran jiwa Penyihir Crescent Bulan, dengan kilau yang melampaui para penyihir tingkat Sabit Baru!
Seluruh jiwa mulai mengembang, menunjukkan tren untuk berubah menjadi bulan purnama.
“Kekuatan jiwa saya saat ini mungkin sudah bisa disebut sebagai kuasi Level Lima! Asal bisa berkonsentrasi lagi setelah kembali, pasti bisa break through ke Level Lima!”
Reilin terengah-engah, namun wajahnya dipenuhi sukacita.
Kondisinya saat ini cukup buruk. Meski tindakan pencegahan sebelumnya sudah sangat memadai, menjadikan tubuhnya sendiri sebagai medan perang untuk mempertarungkan api matahari dan darah perunggu bukanlah hal sederhana.
Reilin tersenyum getir sambil memindai tubuhnya.
Luka di dada paling parah - kulit dan daging meleleh, memperlihatkan organ dalam yang berdenyut lemah. Satu lengan sudah hilang, sementara anggota tubuh lainnya rusak parah.
Bagi penyihir biasa atau bahkan ahli sihir, luka seberat ini pasti sudah menyebabkan kematian. Tapi jantung Reilin masih berdetak kuat, menunjukkan vitalitas yang luar biasa!
“Ding! Kerusakan subjek mencapai 45%! Disarankan segera aktifkan pembekuan dengan bantuan energi darah untuk perbaikan!”
Chip mengingatkan dengan setia.
“Tidak perlu buru-buru. Tampilkan konten Mata Komoin lapis kelima!”
Reilin memerintahkan. Kemudian, ia tersenyum puas melihat bahwa dengan darah ular raja Kemorin, pengembangan Mata Komoin oleh Chip akhirnya tuntas - menyelesaikan metode meditasi lapis kelima, setara tingkat Bulan Gemilang!
“Potongan puzzle terakhir sudah lengkap!”
Reilin bergumam pelan.
Kini ia sudah mencapai puncak Bintang Fajar. Langkah selanjutnya adalah memikirkan cara break through ke Bulan Gemilang.
"Dan di antara semua ini, metode meditasi dan belenggu darah leluhur merupakan rintangan terbesar."
Reilin telah menghabiskan begitu banyak upaya untuk mereka sebelumnya. Sekarang, pengembangan lapisan kelima Mata Komoin telah selesai, bahkan darah leluhurnya telah berevolusi menjadi Raja Ular Kemorin Level Lima. Dapat dikatakan, pada saat ini, semua hambatan sebelumnya telah lenyap!
"Sssss……"
Bayangan samar Raja Ular Kemorin yang megah muncul, energi darah leluhur yang dahsyat membungkus tubuh Reilin.
