Kosong hancur, siluet merah menyala tiba-tiba muncul di samping Joanna.
Di tubuhnya, api tak berujung tampak jinak, memancarkan cahaya merah menyala—jelas seorang Penyihir Agung puncak level lima!
Dengan wajah dingin, dia menyambar Joanna. Api Merah Keemasan membentuk cakar tajam, membuat pertahanan bawaan di tubuh Joanna retak berantakan.
"Singgasana Api!"
Clark mengaum sambil melindungi Joanna. Cakar api itu mencengkeram tanpa ampun, menghancurkan baju baja dan memanggang daging di bawahnya hingga hangus, memperlihatkan tulang logam perak bersinar.
Di Labirin Alaranor, hanya ada satu penyihir yang bisa bergerak bebas—Sang Penguasa Singgasana Api!
Clark muntah darah, terlempar ke belakang bersama Joanna.
"Kakak～ Ah! Kakak!!!!"
Joanna menjerit, kedua matanya tiba-tiba memerah darah. "Kau berani menyakiti kakakku, aku akan membuatmu MATI..."
Benang semi-transparan muncul dari tangan Joanna, bahkan memotong ruang kosong dengan mudah, menyelimuti siluet merah di udara.
BUM! Api Merah Keemasan muncul, bertabrakan dengan benang semi-transparan. Di bawah pembakaran api, benang-benang itu mulai meleleh perlahan.
Wajah Joanna di kejauhan juga memucat.
“Joanna, kau bersembunyi di belakang!” Saat itu, Clark kembali bangkit berdiri, seolah luka mematikan di dadanya sama sekali tidak berpengaruh.
“Singgasana Api! Sudah lama aku menunggu hari ini!”
Bzzzt! Pedang hitam besar di tangan Clark tiba-tiba memancarkan fluktuasi energi mengerikan dari artefak sakti tingkat tinggi, cahaya tajamnya menyilaukan hingga bahkan ruang hampa terus-menerus retak.
“Kesedihan Bumi!” teriak Clark keras-keras, bayangan tanah kosong muncul di belakangnya.
Aura busuk tiba-tiba memadat di tubuhnya, membentuk kilatan pedang yang mengerikan.
“Aroma kebusukan dan kematian bukanlah wilayah yang bisa dikuasai makhluk hidup!”
Siluet merah di udara perlahan berbicara sambil mengangkat pedang cahaya api merah menyala yang muncul di tangannya.
“Atas nama Api, satu-satunya takdirmu adalah kehancuran abadi!”
Seluruh dunia seakan gemetar dan bersorak, partikel elemen api dalam jumlah besar secara otomatis membelit pedang cahaya api tersebut.
Byur!
Dua pedang mengerikan yang melampaui batas ruang itu tiba-tiba bertabrakan, energi hijau pekat yang mewakili kelayuan dan energi merah menyala yang mewakili api saling membelit, akhirnya membentuk badai yang memusnahkan segalanya.
Braak! Di tengah badai, kilatan pedang merah menyambar, lalu seluruh tubuh Clark terlempar keluar.
"Tidak! Harus dikatakan 'setengah manusia', saat ini Clark, bagian bawah perutnya menghilang tanpa jejak, seolah mengalami pemenggalan, memperlihatkan tulang punggung mekanis dan cairan nutrisi semi-transparan."
Badai energi menghilang, memperlihatkan sosok Singgasana Api berwarna merah menyala. Ia melihat luka Clark dan tiba-tiba tersenyum.
"Bukan modifikasi mekanis, tapi boneka Abdi Jiwa! Sebenarnya, Clark yang asli sudah lama tewas, bukan?"
Ia menoleh, memandang Joanna yang matanya sudah mulai menggenang air mata.
"Teknologi pemisahan jiwa yang bagus. Pantas kalian berdua tidak terpisah, karena kalian pada dasarnya adalah orang yang sama! Clark adalah keberanian, kerinduan, dan kebencianmu? Setelah memisahkan kualitas-kualitas ini, tubuh asalimu hanya menyisakan kelemahan!"
"Tidak! Kakakku tidak mati!"
Joanna berteriak seperti kucing yang diinjak ekornya, bahkan air mata mulai meluap dari matanya.
"Ja...ngan...menangis! Adik!"
Clark yang hanya tersisa separuh tubuh di tanah tersenyum menghibur, namun ekspresi wajaknya menjadi kaku, bahkan suaranya terputus-putus sebelum akhirnya berubah menjadi suara mekanis.
"Oh! Biarkan aku mengingat, sepertinya dalam pembantaian dulu, hanya ada seorang gadis kecil yang selamat. Bukan... kamu kan?"
Ekspresi aneh muncul di wajah Singgasana Api: "Berani menaruh impian pada orang lain, bahkan setelah mencapai Level Lima, tetap saja sampah!"
Ucapan tajam bagai pedang, membuat wajah Joanna langsung pucat pasi.
"Tidak! Aku bukan! Ah..."
Dia memeluk kepalanya, seluruh tubuhnya di ambang kehancuran.
Wajah Singgasana Api penuh kepuasan diri saat hendak semakin menyakiti lawan, tiba-tiba berubah pucat.
Aliran udara hitam tipis menyebar dari tubuh Joanna yang sedang memeluk kepala, aura berbahaya yang bahkan membuatnya ingin mundur.
"Apa yang terjadi? Oh ya! Dia keturunan klan terbuang itu, jangan-jangan..."
Pupil Singgasana Api menyempit, rantai api dalam jumlah besar tiba-tiba muncul dan melesat ke Joanna, sayangnya sudah terlambat.
Joanna mengangkat kepala dan menjerit kencang.
"Kriiik!!!" Fluktuasi energi mengerikan langsung menyelimuti wilayah ini...
Byur! Penguasa api Level Lima berwujud manusia buaya mengerikan itu roboh, nyala api di tubuhnya padam perlahan.
Dua nyala api jiwa di rongga matanya semakin meredup.
Partikel jiwa bersinar berhamburan dari tubuhnya, membawa partikel elemen api pekat bagai kunang-kunang, lalu lenyap di udara kosong.
"Kiauuu!" Kicauan feniks bergema, phoenix hitam raksasa turun dari langit. Api menyusut, memperlihatkan Reilin di dalamnya.
“Raja Api Level Lima, benar-benar merepotkan, hampir saja harus menggunakan jurus pamungkas……”
Reilin berdiri di tepi Danau lava. Setelah Raja Api benar-benar tewas, di seberang danau lava, dinding labirin hitam saling bertumpuk seperti balok kayu, memperlihatkan sebuah terowongan gelap.
“Berapa banyak rintangan yang ada dalam labirin ini, sulit untuk dihitung, kecuali……” Reilin mengusap cincin di tangannya.
Formula sihir labirin yang ditata oleh Penyihir Level Enam Matahari Terbit, para Penyihir Bulan Gemilang Level Lima seperti mereka hanya bisa memecahkannya dengan metode biasa, kecuali ada campur tangan kekuatan setara Level Enam atau kondisi khusus lainnya.
“Braak!!!”
Dentuman keras yang menusuk telinga langsung menyebar, mengandung dendam dan fluktuasi energi mengerikan yang membuat Reilin sedikit berubah raut wajahnya.
“Arah ini…… ada sesuatu yang terjadi?”
Blek! Di antara dentuman gelombang udara, dinding di sebelah mulai runtuh perlahan, bahkan debu hitam dalam jumlah besar berhamburan.
“Labirin mulai menunjukkan kecenderungan runtuh, kekuatan ini…… sepertinya berkaitan dengan konstitusi khusus yang disebutkan dalam legenda kuno……”
Kilau dingin muncul di mata Reilin.
Tiba-tiba, saat perhatiannya tertarik oleh fluktuasi ini, ruang hancur dan siluet merah menyala yang sama seperti sebelumnya muncul.
Di tangan lawan, api yang membara tampaknya telah melampaui batas tertentu, mencapai suhu yang mengkhawatirkan, bahkan membuat partikel energi lain terus-menerus mundur.
Di dalam domain, hanya ada api!
"Api Aturan! Rupanya yang selama ini mengintai di samping adalah kau!" Reilin tersenyum dingin, tangan kanannya tanpa ragu mengaktifkan cincin perak.
Kabut tipis mulai menyebar, dalam sekejap membentuk dunia kabut abu-abu.
"Grooaa!" Bayangan samar raksasa berkulit keras dengan empat lengan dan satu mata tiba-tiba muncul.
"Ruang Kabut Raksasa Kabut Kuno!" Dunia kabut membungkus Reilin dan si penyerang diam-diam, bahkan Api Aturan di tangan lawan pun saling melilit dengan kabut, terus terkikis.
Dengan darah yang diperoleh dari Bevis sebagai dasar, ditambah pengolahan mendalam oleh Chip, Reilin berhasil menciptakan cap darah Raksasa Kabut Kuno dan menyegelnya ke dalam cincin.
Karena menggunakan kekuatan yang terkandung dalam darah leluhur untuk mengaktifkan sihir, cap darah Raksasa Kabut yang dilepaskan Reilin langsung mencapai kekuatan Level Enam!
"Ini... aturan kabut?"
Di Dunia Kabut, Reilin merasakan dengan jelas suatu kekuatan - Aturan Kabut. Berkat koneksi cap darah, ia masih bisa mengendalikannya seadanya.
Kabut abu-abu yang masif mengalir seperti air paling jinak, memberi Reilin perasaan bisa memanipulasinya sesuka hati.
"Hancurkan!" Sesuai kehendak Reilin, kabut abu-abu tiba-tiba berubah menjadi batu raksasa, membawa otoritas seluruh dunia, menghujam ke kepala bayangan merah menyala.
“Ini bukan kekuatanmu, melainkan sihir Level Enam dari zaman kuno!”
Tekanan dahsyat memaksa siluet merah menyala itu mengeluarkan jeritan kaget.
Kemudian, tubuhnya segera terbungkus kabut tebal. Cahaya merah menyala terus menerobos kabut, namun semakin redup.
“Inilah ruang kabut abu-abu kuno yang sesungguhnya! Jika sihir yang digunakan Bevis waktu itu seperti ini, mungkin aku sudah kalah bahkan tewas...”
Reilin menghela nafas.
Meski Bevis memiliki darah leluhur Raksasa Kabut, tanpa Chip mustahil baginya menggunakan sihir dengan mengorbankan darah leluhurnya secara permanen.
Berbeda dengan Reilin. Darah Raksasa Kabut yang telah dimurnikan Chip benar-benar menunjukkan kekuatan otoritas kuno kepada lawannya!
“Sial! Satu lagi!”
Suara terakhir bergema dari dalam kabut, lalu segalanya kembali sunyi.
Dunia kabut abu-abu menghilang, kembali ke pemandangan danau lava sebelumnya.
“Satu lagi?” Cahaya berkilat di ruang kosong, tubuh Reilin langsung muncul.
“Sepertinya ini bukan pertama kalinya dia mengalami kerugian, dan...”
Reilin memandang area tempat siluet merah tadi berdiri. Kini hanya tersisa kekosongan, tanpa jejak apapun.
“Tubuh bayangan Level Lima? Sepertina sekitar Singgasana Api sudah tidak ada lagi sekutu, harus turun tangan sendiri...”
“Tepat, manfaatkan momentum ini!”
Reilin mengibaskan tangan. Kabut yang belum sepenuhnya menghilang segera menyebar, menggerogoti dinding labirin.
Krak! Krak! Dinding labirin yang sebelumnya telah mengalami satu kali guncangan akhirnya tidak mampu bertahan, mulai retak-retak kecil.
Sejumlah besar dinding langsung berubah menjadi serbuk, bahkan tren ini terus menyebar ke luar.
