Dunia Api Penyiksaan, merupakan dunia yang aneh, luas dan megah, hanya kalah dari beberapa dunia terkuat seperti Penyihir, dewa, dunia mimpi, dengan kekuatan dunia yang melimpah luar biasa.
Anehnya, kehendak dunia Dunia Api Penyiksaan selalu seperti chaos, seolah tertidur atau bodoh, membiarkan banyak entitas kuat dari dunia lain melakukan invasi, sehingga menjadi surga bagi banyak entitas asing.
Namun di era kuno, Dunia Api Penyiksaan tidak seperti ini, juga memiliki kehendak yang kuat!
Setiap dunia memiliki kehendaknya masing-masing, akan mengikuti naluri mempertahankan kepentingannya! Reilin yang mendapat informasi ini dari Pohon Kebijaksanaan Kuno, langsung melihat harapan untuk mengalahkan Ibu Ular dan mendapatkan darah leluhur!
Jika kesadaran Dunia Api Penyiksaan sekarang tertidur atau chaos, maka Reilin akan membangunkannya! Dengan efek mengerikan dari cabang Pohon Kebijaksanaan Kuno yang mampu menginspirasi kecerdasan, hal ini menjadi sangat mudah.
Setelah kehendak dunia terbangun, bagaimana perlakuan mereka terhadap Ibu Ular dan kawan-kawan sudah jelas.
Secara metaforis, kehendak Dunia Api Penyiksaan bagaikan pria kekar yang menjaga rumah. Saat dia tertidur, sekelompok perampok menguasai rumahnya. Apa yang akan dilakukannya setelah terbangun?
Dan, Dunia Api Penyiksaan adalah dunia yang sangat kuat, berbeda dengan dunia-dunia kecil yang mungkin hancur oleh level 8, setidaknya setara dengan level dunia es, cukup untuk menekan entitas seperti Ibu Ular Sepuluh Ribu dan membuat invasi mereka gagal.
Sekarang, Dunia Api Penyiksaan yang telah sadar melihat para pencuri yang mencuri kekuatan primordial dengan leluasa di wilayahnya, segera dilanda kemarahan meluap-luap.
Sementara Reilin yang secara aktif melakukan ritual persembahan untuk membangunkannya memang memiliki jasa, dan permintaan untuk mengusir para pencuri ini secara logis mendapatkan dukungan kehendak dunia.
Bahkan, dengan dukungan kehendak dunia, Reilin sekarang sepenuhnya layak disebut Anak Dunia! Segala yang dilakukannya adalah melaksanakan hukuman atas nama langit!!!
"Ini kehendak Neraka! Dia bangun!"
"Bukankah selalu terjerumus dalam chaos? Bagaimana bisa tiba-tiba sadar?"
"Aku merasakan aroma Kecerdasan, ini bantuan Pohon Kebijaksanaan Kuno!"
Setelah mata hijau kebiruan terbuka, kekuatan penindasan yang mengerikan segera menyelimuti seluruh dunia. Indera darah para penguasa aturan menjadi semakin jelas - ini tekanan dari dunia yang tak bisa dihindari di manapun di Dunia Api Penyiksaan, mewakili otoritas mengerikan kehendak Neraka!
Kekuatan penindasan internal dari dunia kuat seperti ini bahkan bisa menurunkan level entitas asing seperti Ibu Ular Sepuluh Ribu dan burung najis, sungguh sesuatu yang luar biasa mengerikan!
"Kehendak-kehendak lain menjauh dengan penuh kewaspadaan, bahkan entitas level 8 pun akan mengalami kerugian besar jika berperang melawan kehendak dunia."
"Terutama di Dunia Api Penyiksaan ini yang menjadi wilayah kekuasaannya - sekali menjadi target, akhirnya pasti akan sangat mengenaskan."
"Huh... Huh...! Segala bentuk intai dari kehendak kuat dan kedalaman laut langsung menghilang tanpa jejak, mengkerut ketakutan."
"Cuit! Cuit!" Burung najis yang muncul dari kekosongan segera membuat putaran indah di udara, berusaha kabur.
"Pergi!!!"
Rei Lin mengangkat tangan seperti mengusir lalat, gerakannya seolah membawa seluruh kekuatan dunia. Burung najis itu menjerit kesakitan sambil terlempar ke belakang, menghamburkan bulu-bulu abu-abu.
"Bahkan kekuatan yang dipinjam sementara ini juga sangat mengerikan!"
Rei Lin merasakan setiap sel tubuhnya dipenuhi kekuatan dahsyat. Dibandingkan penguasa yang maksimal hanya memberi level 6, kehendak Neraka lebih murah hati - memberinya amplifikasi kekuatan hingga level Ritualis level 7. Meski bersifat sementara dan harus dikembalikan setelah digunakan, setidaknya ini memasukkannya ke jajaran orang kuat.
"Pengganggu sudah pergi. Blokir!"
"Reilin membuka kedua tangannya, Dunia Api Penyiksaan memproyeksikan rantai chaos hijau kebiruan dalam jumlah besar, seolah-olah menyegel area ini. Petir mengerikan langsung menempel pada rantai tersebut."
"Ini adalah segel yang dibentuk oleh rantai chaos dan petir aturan, membuat wajah Beru Sebam dan Ibu Ular Sepuluh Ribu yang baru saja ingin melarikan diri menjadi muram."
"Dengan kemampuan Chip dan jiwa sejati level purnama miliknya, Reilin telah membuat estimasi detail tentang kekuatannya sendiri."
"'Tiga kali! Dengan bantuan kekuatan dunia, puncak kekuatanku hanya tersisa tiga kesempatan!'"
"Reilin bergumam dalam hati. Bagaimanapun, existensi level 8 sudah cukup untuk melawan tekanan dahsyat kehendak dunia."
"Kehendak dunia pada dasarnya hanyalah entitas kecerdasan buatan. Dukungannya tidak mungkin tak terbatas. Bahkan jika Reilin rela menjadi algojo, kehendak dunia belum tentu mau mengkonsumsi terlalu banyak kekuatan."
"Lagi pula, jika harus berperang melawan begitu banyak existensi level 8 sekaligus, bahkan kemenangan akhir pasti akan menjadi kemenangan yang memilukan. Bahkan seluruh Dunia Api Penyiksaan mungkin runtuh."
"Namun dengan level ritual persembahan Reilin saat ini, menukarkan semua kontribusi untuk meminta Dunia Api Penyiksaan membantu membersihkan beberapa di antaranya masih merupakan hal yang mudah."
"'Ritual persembahan Pohon Kebijaksanaan Kuno dan jasa mengembalikan kesadarannya, semua digabungkan hanya memberiku beberapa kesempatan serangan?'"
"Reilin merasakan hal ini dengan jelas melalui indera darahnya."
"'Existensi level 8! Benar-benar mengerikan. Tapi tiga kesempatan... sudah cukup!'"
"Kondisi saat ini adalah di area yang disegel ini, Ibu Ular Sepuluh Ribu dan Raja Kerakusan sama-sama ditekan oleh kehendak dunia, turun satu level hingga sekitar level tujuh."
"Sementara Reilin yang mendapat amplifikasi dari mereka mencapai level tujuh, bahkan sedikit melampauinya. Situasi kelemahan dan kekuatan tiba-tiba berbalik!"
"Raja Kemorin! Keturunan darahku! Meskipun kau mendapat dukungan kehendak dunia, tak mungkin bisa mengalahkan kami! Aku bisa menghilangkan kutukanmu, bahkan menjadikanmu sumber baru keturunan darah ular, asal kau bersumpah TUNDUK padaku!"
Karena kesamaan musuh, Beru Sebam dan Ibu Ular Sepuluh Ribu saling mendekat. Ibu Ular bahkan mengajukan proposal perdamaian.
"Haha... Saat aku lemah, tak ada ruang negosiasi. Kini kalian yang memohon damai? Apa gunanya aliansi rapuh seperti ini?"
Reilin tertawa sinis. Kekuatan primordial Dunia Api Penyiksaan tak akan selamanya melekat padanya. Setelah ritual persembahan ini berakhir, dia akan kembali menjadi Ahli Sihir Level Lima biasa. Masakan mempercayakan nyawanya pada belas kasihan mereka?
"Segala sesuatu di dunia ini akan hancur, hanya kekuatan yang abadi!" Kini Reilin semakin memahami makna Hukum Rimba. Satu-satunya cara agar tak jadi korban adalah menjadi orang kuat! Selain itu semua omong kosong!
"SERANGAN PERTAMA!!!"
Setelah tertawa terbahak-bahak, Reilin bertindak tanpa ampun. Seluruh Dunia Api Penyiksaan seakan mendidih, kekuatan dunia yang melimpah melekat di tangannya, memberinya ilusi seolah bisa menghancurkan dunia.
“10.000 Ular*Melahap!” Ibu Ular Sepuluh Ribu menggigit bibirnya, kekuatan Charm-nya bahkan membuat seluruh dunia sejenak melambat.
Bayangan ular-ular raksasa tiba-tiba muncul, menerjang tangan Reilin dengan gigitan.
Blek! Blek! Petir mengerikan menyembur dari tangan Reilin, menghancurkan bayangan ular-ular raksasa itu. Sosoknya yang megah segera tiba di depan Bola Ular yang bercahaya seperti bintang.
“Klan Kemorin! Hancurkan!”
Serangan yang melampaui waktu dan ruang membuat wajah Ibu Ular Sepuluh Ribu membeku sejenak. Tiba-tiba, di antara ribuan ular raksasa yang menganga di bawahnya, sebuah kepala ular Kemorin dengan pupil vertikal amber terputus.
“Ssshh...” Ribuan kepala ular gemetar, bahkan membuat ekspresi kesakitan muncul di wajah Ibu Ular Sepuluh Ribu.
Ini adalah luka sejati tubuh aslinya, bahkan merusak kekuatan primordialnya.
Kepala ular Kemorin raksasa berguling di udara, terus meleleh membentuk gumpalan darah ungu kemerahan dengan semburat hijau kebiruan.
“Darah primordial!” Mata Reilin berbinar, merasakan setiap sel dalam tubuhnya merindukannya.
Dengan gerakan cepat, dia menyambar dan menelan gumpalan darah raksasa itu.
【Ding! Subjek mengonsumsi darah primordial Ibu Ular Sepuluh Ribu, rantai gen mengalami kerusakan dan rekombinasi, input informasi sedang diproses ulang!】
Hampir seketika, rantai gen darah leluhur Raja Ular Kemorin yang telah mencapai batas maksimum langsung terputus, menyerap fragmen gen dalam jumlah besar dari darah primordial.
Bahkan, di bawah arahan Chip, rantai gen yang direkombinasi tidak mengikuti jalan lama Ibu Ular Sepuluh Ribu, melainkan berevolusi menuju bentuk yang lebih kuat sesuai keinginan Reilin.
Perubahan ini kemudian menyebar hingga ke jiwa.
Blek! Rantai besi berduri di dahi Reilin tiba-tiba putus, seekor ular raksasa hitam muncul dengan dahsyat di belakang Reilin, mengeluarkan desisan penuh semangat dengan perubahan besar yang samar terlihat pada tubuhnya.
【Ding! Kutukan Ular Sepuluh Ribu terbuka!】
Perasaan terbebas dari belenggu membuat seluruh tubuh Reilin dipenuhi kenyamanan tak terkira.
"Beru Sebam! Tahukah kau mengapa aku bisa melepas Mata Pengadilan dan burung najis, tapi memaksamu tetap tinggal?"
Kilatan listrik berjumlah besar menyelimuti Reilin yang dikelilingi kekuatan dunia, kembali muncul di hadapan Beru Sebam.
Dibandingkan dengan wujud Reilin yang menjulang megah, tubuh setan Beru Sebam ini terlihat kecil seperti boneka kain.
"Karena aku menginginkan aturan yang kau kuasai!" Tanpa menunggu jawaban Beru Sebam, Reilin langsung mengungkapkan: "Aturan Kerakusan-mu sangat cocok dengan bakat bawaan-ku! Membuatku tak tahan untuk merebutnya, sampai sengaja memanggilmu ke Dunia Api Penyiksaan dan memberimu tubuh bayangan!"
“Tubuh bayangan？Ular Hitam Holar ini？！”Beru Sebam mundur teratur, mata majemuknya dipenuhi ketakutan. Baginya, Reilin ini justru lebih mirip setan.
“Tidak! Mustahil, aku sudah memeriksa dengan sangat teliti!”
“Aku tidak bermain-main dengan tubuh bayanganmu. Karena bagiku, selama tubuh aslinya adalah Ular Hitam Holar, itu sudah cukup!”
Mata Rei memancarkan kilau panas menyengat. Tangannya meraih tajam dan mencengkeram sayap setan Beru Sebam.
“Pukulan kedua!!!”
