"Roh Menara, saya ingin menukar 'Pengantar Dimensi Empat Elemen' dan 'Eksplorasi Astral' karya Gandolf!"
Saat akan pergi, Reilin langsung berbicara kepada sistem manajemen cerdas basis data penyihir.
"Yang Mulia Reilin! Anda memiliki 580 poin prestasi. Menukar dua materi mantra ini membutuhkan 80 poin prestasi! Apakah akan dilanjutkan?!"
Roh menara langsung bertanya.
"Ya!"
Reilin mengusap lencana di dadanya. Melalui deteksi rahasia, dia bisa merasakan roh menara sedang bertukar informasi dan memperbarui data di lencananya, segera memotong nilai prestasi yang sesuai.
Byur! Byur! Dua golem tanah berjalan mendekat, membawa bola kristal yang berisi data penelitian.
"Perhatian! Data ini hanya untuk penggunaan pribadi penyihir, dilarang keras disebarluaskan. Pelanggaran akan dikenai hukuman dari tim penegak hukum istana!"
Suara roh menara kembali bergema.
Mengetahui aturan ini, Reilin hanya mengangkat bahu, menyimpan kedua bola kristal itu, lalu keluar dari guild penyihir.
"Penyihir biasa hanya bisa mengakses data dua lapisan pertama dengan batasan tambahan. Sedangkan izin aksesku sebagai pihak luar pada tingkat ini sudah maksimal..."
Reilin menghela napas dalam hati.
Bagaimanapun juga, dia baru bergabung kurang dari setahun. Statusnya hanyalah penyihir menengah. Meski dijuluki genius, sebelum benar-benar berkembang, semua itu belum berarti.
"Seluruh penelitian dan teknologi di basis data penyihir yang bisa diakses gratis sudah tercatat di Chip. Tapi untuk yang membutuhkan tukar prestasi, tidak ada cara..."
Kecuali Reilin menjadi Penyihir Legendaris, basis data penyihir takkan gratis untuknya. Harus menumpuk prestasi perlahan, lalu menukar disiplin ilmu yang dibutuhkan.
Tanpa perang, mustahil baginya menyelesaikan segalanya hanya dengan akumulasi pribadi!
Tapi sekarang, segalanya berbeda!
Di dasar mata Reilin, kilau dingin tersembunyi berkedip: "Sebentar lagi... Kegelapan perang sudah sangat dekat..."
Kedatangan pertempuran besar sama sekali bukan rahasia.
Orang-orang bijak seperti Reilin sudah bisa mencium baunya beberapa tahun sebelumnya, dan sekarang bahkan petugas militer tingkat dasar seperti Olan sudah mengetahuinya.
Bukti paling nyata adalah jumlah murid penyihir dan penyihir resmi yang datang belajar ke Silvermoon City akhir-akhir ini jelas berkurang, bahkan keramaian di jalanan pun mulai menyusut.
Pasukan penjaga kota juga baru-baru ini sering melakukan penempatan ulang, bahkan mulai melakukan rekrutmen besar-besaran.
Tentu saja, mereka yang bergabung sekarang tidak akan mendapat fasilitas sebaik Reilin dulu. Dengan keunggulan wawasan dan informasi, Reilin nyaris terlambat mengejar kereta terakhir. Jika dikelola dengan baik, mungkin melalui rekrutmen ini dia bisa langsung masuk ke tingkat menengah!
Tapi ini jelas bukan yang Reilin butuhkan. Apa arti posisi menengah? Yang dia inginkan adalah prestasi! Terus membangun jasa, memperluas reputasi, bahkan langsung melesat ke inti Silvermoon City!!!
Perilaku seperti ini pasti akan menghadapi hambatan dari kelompok keras kepala yang kolot, karena itu harus mengambil jalan yang tidak biasa!
"Sepertinya, Tifa telah bekerja dengan baik secara diam-diam. Dia sudah mengumpulkan beberapa kekuatan, tepat untuk dimanfaatkan..."
Reilin terus menghitung.
"Yo! Bukankah ini si genius dari selatan——Penyihir Menengah Reilin?"
Suara sarkastik dan panggilan yang mengandung ejekan ini langsung membuat Reilin tahu identitas lawan bicaranya.
"Komandan Slade!" Dalam hati ia mengangkat mata, namun secara lahiriah tetap tegak memberi hormat.
"Hmm! Kudengar kau berhasil menyelamatkan Orlan dari sekelompok manusia hewan kali ini, memang luar biasa..."
Di hadapan Reilin berdiri seorang perwira muda dengan telinga sedikit runcing dan kulit pucat, menandakan darah elf dalam dirinya sehingga usia sebenarnya tak bisa dinilai dari penampilan.
Terlebih, pria ini adalah 【Penyihir Tinggi】 sejati! Sekaligus pimpinan pasukan penjaga kota, membuat Reilin harus ekstra waspada.
Ia sangat paham, sedikit saja ketidakhormatan yang ditunjukkan, berbagai kesulitan akan segera menghampiri. Karena itu setiap gerak-geriknya mengikuti protokol militer dengan sempurna tanpa meninggalkan celah.
Melihat sikap Reilin, kegelapan dan kewaspadaan terpantul di mata Slade.
"Tugas penumpasan berikutnya akan menjadi ujianmu. Banyak kesempatan untuk pemuda sepertimu setelah ekspansi militer ini!"
Setelah ucapan motivasi yang klise, Reilin merunduk hormat di pinggir jalan memberi jalan pada Slade.
Baru setelah bayangan atasan itu lenyap di dalam Guild Penyihir, Reilin melanjutkan langkah dengan napas lega.
Dunia transenden pun tak beda dengan masyarakat biasa - tetap ada faksi dan persaingan.
Pencapaian Reilin di usia muda telah memicu kecemburuan. Promosi cepat dan reputasinya yang terus menanjak telah memicu kebencian hingga titik puncak.
"Belum lagi, demi memperoleh kesempatan yang lebih baik, Reilin juga aktif bergabung dengan faksi Oran dan mencari perlindungan dari seorang pelindung besar di belakangnya!"
"Tak ada cara lain. Untuk meraih posisi lebih tinggi, usaha sendiri tidaklah cukup. Harus ada pelindung dan faksi yang mendukung."
"Jika kamu tidak mencari pelindung, cepat atau lambat orang lain akan menggesermu."
"Meski sangat memandang rendah sistem ini, kekuatan Reilin saat ini belum bisa memecahkan situasi. Ia harus mengikuti aturan permainan."
"Jika demikian, adakah faksi yang lebih baik daripada atasan langsung?"
"Berkat dukungan tersirat dari Oran dan kekuatan di belakangnya, Reilin bisa bertahan hingga sekarang. Namun hal ini juga membuatnya berseteru dengan faksi lain."
"Contohnya [Penyihir Tinggi] Caslaye, yang jelas berasal dari faksi berbeda. Ia sudah lama menyimpan ketidaksukaan terhadap Reilin dan Oran."
"Tentu saja, dengan kehadiran Elastria dan Dewan Tetua, persaingan ini masih sehat. Tak ada yang berani bertindak secara terang-terangan."
"Karena itu, performa sempurna Reilin tadi membuat lawan tak menemukan celah untuk menyerang."
"Sepertinya mereka menyiapkan masalah untuk tim kita dalam tugas berikutnya..."
"Reilin merenung. Tingkat kesulitan ini masih dalam batas aturan permainan. Lagipula, pihak kita pasti juga akan mengambil tindakan."
"Tapi lawan memulai serangan pertama, dan tak ragu memberitahukan bahaya tugas ini. Apakah ini tanda mereka sudah punya persiapan sepuluh ribu persen?"
"Ekspresi Reilin menjadi serius."
"Serangan semacam ini setidaknya punya enam hingga tujuh puluh persen peluang sukses!"
Tentu saja, Reilin sudah lama terbiasa menyembunyikan kekuatan sebenarnya. Jadi perhitungan kekuatan berdasarkan penampilan luarnya sama sekali berbeda dengan kekuatan aslinya. Hanya ini saja sudah bisa membuat lawannya mengalami kerugian semakin besar.
"Lebih baik segera menemui Orlan untuk berdiskusi, lihat bantuan apa yang diberikan oleh pimpinan di belakang kepada kita..."
Reilin memiliki firasat bahwa ini sepenuhnya adalah konfrontasi antara dua kekuatan besar, sementara tim mereka kebetulan terjebak di tengahnya.
Kedua kekuatan pasti sudah lama menyadari bahaya perang. Sekarang mereka saling menekan lawan tanpa ampun sambil mengumpulkan kekuatan mereka sendiri.
Sebagai pion yang didorong ke garis depan, posisi mereka sangat berbahaya. Sebagai panji-panji, pasti akan mendapat serangan habis-habisan dari lawan.
"Tapi bahaya juga peluang!"
Reilin tersenyum dingin dalam hati: "Asal bisa melewati krisis, hadiah di belakangnya juga tidak sedikit. Bagaimana mungkin seimbang kalau tidak?"
Adapun Reilin sendiri, dia sama sekali tidak takut dengan bahaya apa pun!
"Reilin! Hei! Hei! Aku di sini!"
Suara gadis yang lembut itu membuat kebanyakan orang di jalan berhenti dan mengerumuni, tapi si pemilik suara sama sekali tidak terpengaruh, masih terus melambai-lambaikan tangannya.
"Akhirnya datang juga?" Perasaan dari tanda Setan sudah memberitahu Reilin identitas pendatang ini.
Dia mengangkat kepala, berdiri di depan gadis ksatria: "Lama tidak bertemu!"
“Lama tidak bertemu! Reilin!” Rafiniya masih mengenakan pakaian ksatria, namun kali ini ada beberapa bawahan yang menuntun kuda di belakangnya. Tampaknya dalam kurun waktu hampir dua tahun ini dia telah berkembang cukup pesat, bahkan bertambah tinggi beberapa sentimeter. Paha yang berotot dan liar itu menarik perhatian banyak pejalan kaki.
Perasaan dikerumuni ini tidak begitu nyaman. Reilin langsung membawa Rafiniya pergi dari tempat itu.
“Kau ternyata seorang Penyihir! Sudah kuduga sebelumnya kau membohongiku! Dan namamu Reilin, bukan Rei!!!”
Rafiniya berbicara dengan wajah memerah, karakternya tidak banyak berubah.
“Haha... itu semua hanya kamuflase masa lalu!” Reilin sama sekali tidak merasa malu saat kebohongannya terbongkar.
“Ngomong-ngomong, mengapa kau datang ke sini?”
Utara dan Selatan terpisah sangat jauh. Meski dulu Reilin pernah menyebutkan akan melanjutkan studi di Silvermoon City di depan Rafiniya, tapi kedatangannya yang benar-benar terjadi tetap mengejutkannya.
“Kebetulan aku masih dalam perjalanan menjelajah. Mendengar kabar akan terjadi perang di sini, sekaligus ingat Reilin juga ada di sini, jadi aku datang!”
Rafiniya berkata dengan penuh kesungguhan.
“Sebagai ksatria, cita-citaku adalah menjaga keadilan! Melindungi perdamaian Silvermoon City!!!”
“Sudah kuduga...”
Reilin menutupi dahinya. Hanya gadis bodoh seperti Rafiniya yang akan berlari ke pusat medan perang tanpa imbalan. Ia memandang penuh simpati ke bawahan di belakang Rafiniya: “Memiliki tuan seperti ini, kalian pasti sangat lelah, kan?”
Mendengar itu, beberapa bawahan di belakang Rafiniya mengangguk kuat-kuat, tetapi saat Rafiniya menoleh ke belakang, mereka langsung berubah ekspresi menjadi penuh semangat.
"Berjuang untuk tujuan keadilan adalah pencarian seumur hidupku!"
"Tindakan nona sangat tepat, kami mendukung sepenuhnya!"
"Bagaimana? Cita-citaku sudah didukung banyak orang! Karena itu kota Silvermoon pasti menang, para orc jahat itu pasti kalah!!!"
Rafiniya mendongakkan kepalanya kecil dengan bangga.
"Hmm! Hmm! Kalau gitu, kamu sudah bergabung dengan pasukan penjaga kota belum?"
Rei Lin langsung bertanya.
"Belum, aku langsung menemui kamu begitu tiba di sini!" Rafiniya menjawab jujur.
"Baiklah! Aku yang akan jadi perkenalanmu, mau gabung ke timku?"
Rei Lin menyarankan. Dengan izin akses Orlan, merekrut anggota baru ke timnya bukan masalah.
