“Radiasi Penyihir Tingkat Tinggi kah?”
Reilin bergumam: "Untuk mencapai tingkat ini dengan interval puluhan ribu tahun, minimal harus ada keberadaan setara Penyihir Aturan Level 7 atau lebih tinggi..."
Reilin berdiri sendirian di terowongan yang luas dan sepi, perlahan menutup matanya.
Seberkas energi yang berbeda dengan Dunia Para Dewa perlahan tertangkap jejaknya olehnya.
"Kekuatan terdistorsi!!! Benarkah Bayangan Terdistorsi Kuno? Di sana!"
Mata Reilin berbinar-binar, dengan gesit ia mengejar ke satu arah. Dalam indera darah ini, ia melihat petunjuk warisan Penyihir Aturan!
Harta karun sebesar ini sudah cukup membuatnya mengambil risiko tertentu.
"Bayangan Terdistorsi Kuno, jalur aturannya pasti berkaitan dengan ruang dan distorsi. Pantas saja bisa membuat begitu banyak tumpang-tindih ruang..."
Saat berlari, Reilin teringat teknologi lipat ruang yang pernah dihadapinya.
"Dalam legenda, Bayangan Terdistorsi ini minimal Penyihir Agung Level 8! Bahkan mungkin keberadaan fanatik level 8 yang telah menyempurnakan jalurnya!!!"
Byur!
Sesuai firasatnya, ia membuka pintu laboratorium yang langsung disambut hempasan angin kencang.
——【Peluru Sihir Arkanis】!
Jari Reilin menghentak, serangan yang lebih mengerikan dari peluru sihir melesat. Peluru berenergi arkanis menghancurkan serpihan roda gigi logam yang terbawa angin, meninggalkan jejak cekungan dalam di lantai.
"Tempat ini..."
Reilin menengok ke sekeliling. Ruangan tersebut menyerupai bengkel raksasa dengan banyak mesin bubut logam dan lengan mekanis tertata rapi. Beberapa bagian dasarnya telah menunjukkan jejak karat hijau pekat.
"Apakah ini bengkel pengolahan golem?"
Mengikuti instingnya, Reilin mencari jejak distorsi yang samar itu.
"Tuan Reilin! Tolong aku!"
Suara Helen tiba-tiba terdengar dari samping, membuat Reilin menoleh tajam.
"Helen?" teriaknya keras, sementara cahaya pertahanan berlapis-lapis muncul mengelilingi tubuhnya.
"Wuuwu... Tolong..." Hanya isak tangis yang menjawab.
Reilin menggigit bibirnya lalu berjalan menuju sumber tangisan.
Setelah melewati perapian tinggi, terlihat siluet mirip Helen yang duduk menangis dalam kegelapan. "Aku... tidak bisa bangun..."
"Hmm?"
Baru sekarang Reilin menyadari lantai yang semula licin seperti cermin telah berubah menjadi lunak, dengan beberapa tangan hitam besar mencengkeram pergelangan kaki Helen.
"Enyahlah kau makhluk jahat!" Mata Reilin berkilat hitam saat meneriakkan mantra dalam Bahasa Byron Kuno.
"Ssshh..."
Esensi jiwanya berubah menjadi bayangan samar Ular Bersayap Targaryen yang mengaum marah.
Puff! Puff! Di sepanjang jalur gelombang suara, tangan-tangan hitam itu tiba-tiba mengembang. Di bawah kulit muncul benjolan-benjolan yang semakin membesar hingga terlihat pembuluh darah kebiruan di permukaannya, sebelum akhirnya meledak.
"Aaa!" teriak Helen. Meski tangan hitam itu telah menghilang, lapisan kulit di pergelangan kakinya langsung mengelupas tanpa bekas, meninggalkan luka korosif yang mengerikan.
Nanah hitam itu tampak memiliki daya korosif kuat yang langsung melelehkan sebagian besar pakaian Helen.
Ssshh!!! Bintik-bintik hujan hitam yang berceceran di permukaan logam meninggalkan bercak-bercak korosif.
——【Pemulihan Luka Sedang】!
Reilin segera melemparkan mantra penyembuhan, lalu berlari ke sisi Helen: "Kau baik-baik saja?"
"Aku... aku baik..."
Helen perlahan menoleh, membuat pupil Reilin menyempit secara refleks.
Yang muncul di hadapan Reilin adalah wajah terdistorsi yang aneh - fitur wajahnya berpindah tempat, dipenuhi urat-urat hijau yang meliuk dan luka-luka, lebih menyeramkan dari monster paling menjijikkan!
"Kau ini siapa sebenarnya?!"
Reilin melompat mundur dengan kewaspadaan, menatap monster yang memancarkan fluktuasi energi jiwa sama seperti Helen.
"Tuan Reilin! Aku... aku ini Helen..."
Monster itu mengeluarkan suara panik, namun wajahnya yang terdistorsi dipenuhi ekspresi mengerikan. Mulut besar di dahinya terbuka, memperlihatkan gigi tajam berwarna kuning dan lidah berduri hijau.
"Sepertinya... Bayangan Terdistorsi sama sekali tidak meninggalkan kesungguhan warisan. Mungkin... ia hanya pernah datang ke sini dan meninggalkan secercah pikiran jahat parasit... Dan sekarang, dalam situasi dimensi separuh yang hampir runtuh, pikiran jahat itu bangkit sendiri..."
Hati Reilin tiba-tiba berdebar kencang, memikirkan suatu kemungkinan.
Sedikit pikiran jahat dari Penyihir Agung level 8 era kuno saja bisa membuatnya terjerumus dalam krisis hidup-mati sekarang!
——【Bola Api Membara!】【Bola Api Membara!】【Bola Api Membara!】
——【Sinar Menyengat!】【Sinar Menyengat!】【Sinar Menyengat!】
Di ambang hidup-mati, senjata rahasia Reilin muncul kembali. Banyak mantra elemen api level 2 dan 3 tiba-tiba muncul, bagai bintang-bintang di langit.
"Aliran Mantra!!!"
Sorak api yang bergelora langsung menyapu area tempat monster itu tadi. Tumpukan mantra tingkat rendah ini ternyata memiliki daya hancur yang mirip 【mantra legendaris】!
Braak! Api panas menyengat melelehkan mesin bubut dan lengan mekanis di sekitarnya, membentuk besi merah tua yang mengalir perlahan di lantai.
"Setelah aliran mantra berlalu, di hadapan Reilin muncul sebuah terowongan yang gundul. Monster sebelumnya telah lenyap tanpa bekas, seolah telah dihancurkan hingga tak bersisa."
Di antara lautan besi cair yang membara, sebuah item hitam terlihat semakin menyilaukan. Ajaibnya tidak meleleh, malah terapung-apung di permukaan.
"Itu... gulungan kulit binatang yang dipegang Helen saat itu!"
Reilin terkejut, lalu cakar batu abu-abu menyambar gulungan itu keluar.
Kulit hitam itu masih bernoda darah kering yang juga tidak larut dalam besi cair, membuat ekspresi Reilin menjadi ganjil.
"Reilin! Tolong aku..."
Bersamaan dengan teriakan itu, sebuah telapak tangan menerobos pertahanan mantra Reilin. Tangan yang dipenuhi kekuatan distorsi mencengkeram keras bahu Reilin.
Blek! Baik jubah Penyihir, zirah kulit, maupun pertahanan alami Reilin sendiri - semuanya terkoyak seperti kertas di hadapan telapak tangan ini.
Rasa sakit membakar yang luar biasa menjalar dari bahu kiri Reilin, disertai invasi energi jahat yang menggerogoti.
"Sial!!!"
Wajah Reilin berubah garang, "Enyah kau!!!"
Ular Bersayap Targaryen seolah merasakan bahaya. Pupil vertikal bayangannya menyipit, kekuatan Melahap yang mengerikan mulai menyebar di sekeliling.
——【Mantra Kilat!】
Siluet Reilin berkedip, dan seketika dia muncul di luar bengkel. Tanpa melihat monster di dalamnya lagi, dia langsung berlari secepat mungkin.
——【Mantra Percepatan！】
Cahaya beberapa mantra percepatan menyala di tubuh Reilin sebelum dia melesat menuju Pintu Masuk.
Bagi Reilin, meski berani mengambil petualangan demi warisan entitas level 8, dia takkan nekat MATI! Saat menyadari bahaya di sini jauh melebihi keuntungan, dia memilih mundur tanpa ragu.
Kriik！！！Gak Gak！！！
Tawa terdistorsi terus bergema dari belakang, disertai kekuatan pengejaran mengerikan. Seluruh terowongan berlapis-lapis terdistorsi seperti kain compang-camping.
——【Mantra Pembekuan】！
Aliran mantra kembali muncul. Gabungan mantra pembekuan dan penciptaan air membentuk gunung es raksasa di belakang Reilin.
Gunung es segera menyumbat seluruh terowongan, menghentikan pengejaran monster mengerikan. Namun retakan berlapis terus bermunculan.
Memanfaatkan kesempatan, Reilin menerjang ke lokasi pintu keluar dan terjatuh ke luar.
Saat melompat, cakar terdistorsi berbulu hijau menyambar dari belakang, hanya menyentuh helai baju Reilin.
Braak！
Reilin melompat keluar terowongan rahasia tepat sebelum badai ruang perak membanjiri dalamnya—bencana dimensi akibat hancurnya dimensi separuh.
"Tuan Muda!"
Tifa menghampiri dengan wajah penuh kekhawatiran.
“Aku baik-baik saja, hanya bertemu Badai Ruang, untungnya keberuntunganku masih lumayan!” Reilin tersenyum, cahaya penyembuhan mulai merambat di bahunya.
“Tuan Reilin?!”
Suara wanita lain yang tiba-tiba muncul membuat tubuh Reilin bergetar.
Dengan kaku ia menoleh, dan melihat Helen! Sosok hidup Helen berdiri di sana dengan pancaran kekhawatiran di wajahnya.
“Apa yang terjadi? Bukankah kau masih di dalam?”
Pupil Reilin menyempit.
“Apa?” Ekspresi Helen semakin bingung, “Setelah keluar dari ruang kendali inti, Tuan menyuruhku pulang duluan, bilang ingin menjelajahi sendiri...”
“Aku memang melihat Nona Helen keluar lebih dulu!” Tifa di sisi lain membenarkan.
“Lalu 'Helen' yang kulihat sebelumnya... siapa itu... siapa yang mendistorsi persepsiku...”
“Lalu benda ini? Masih kau kenal?”
Reilin membalikkan telapak tangannya, gulungan sihir kulit binatang berdarah berwarna hitam itu muncul di atasnya.
Ia telah memverifikasi dengan berbagai cara: Helen di depannya adalah kehidupan biologis nyata, fluktuasi energi jiwanya juga sama, bukan kamuflase dari pikiran jahat.
“Gulungan silihku...”
Helen menjerit kaget, meraba Kantong Dimensi di pinggangnya, wajahnya pucat: “Ti... tidak ada! Selama ini selalu kusimpan di Kantong Dimensi...”
“Hah... layak disebut Bayangan Terdistorsi!”
Reilin menghela napas panjang dan berdesah: "Sudah sepenuhnya menguasai konsep 'terdistorsi', bahkan waktu dan ruang, serta indraku juga ikut terdistorsi sepenuhnya?"
"Tuan Muda! Ada musuh?"
Tifa kini juga menyadari keanehan, dia berdiri waspada di samping Reilin sambil menatap Helen, siap membunuh di tempat jika lawannya melakukan gerakan mencurigakan.
"Tidak apa... hanya kecelakaan kecil!"
Reilin mengibaskan tangan. Di Dunia Penyihir, dia telah mengalami hal-hal lebih aneh dari ini, sehingga memiliki daya tahan alami.
